Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DAN

PRINSIP DASAR
UANG SYARIAH
OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK)

KELOMPOK 2
NUR SAID
LUQMAN
KHALISHA
NELA ADELLA
JENLIE WIJAYA
MUHAMMAD ZAINOR
Pendahuluan

Karena dalam ekonomi Islam tidak diperbolehkan meminjam


dengan pengembalian berlebih (riba), jadi investasi yang
dilakukan tidak dalam bentuk utang, tetapi dalam bentuk bagi
hasil dan risiko dalam bentuk kerjasama bisnis yang disebut
musyarakah, mudharabah dalam perdagangan atau bisnis,
atau bentuk lain yang ada di bidang pertanian, seperti
muzaraah, mutsaqah. Bentuk-bentuk investasi ini termasuk
dalam kategori investasi langsung.
Pasar Uang Syariah adalah mekanisme yang
memungkinkan lembaga keuangan syariah menggunakan
instrumen pasar dengan mekanisme yang sesuai dengan
prinsip syariah, baik untuk mengatasi masalah kekurangan
maupun kelebihan likuiditas.
OVERVIE
W PASAR
UANG Jadi, dalam mekanisme penerbitannya, pasar uang syariah
lebih kompleks dan mendekati mekanisme pasar modal,
SYARIAH yaitu transaksi keuangan di pasar uang syariah
berdasarkan akad Mudharabah, Musyarakah, Qardh,
Wadi'ah dan Al-akad. Sharf tergantung kesepakatan para
pihak yang terlibat dan kebutuhan masing-masing. Saat
membuat instrumen, keuangan Islam harus didukung oleh
aset, aset proyek, atau transaksi yang mendasarinya.
PRINSIP DASAR OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK)
Merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002, obligasi syariah adalah
obligasi jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh emiten kepada
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten membayar pendapatan kepada pemegang
obligasi syariah dalam bentuk bagi hasil/margin/fee, dan membayar dana. obligasi pada saat jatuh
tempo.

Obligasi Syariah atau Sukuk adalah obligasi syariah berdasarkan sekuritisasi aset dan termasuk
dalam obligasi pendapatan tetap. Penerbitan, penggunaan dan penjualan sukuk tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah. Tujuan penerbitan sukuk antara lain untuk membiayai dan
mengembangkan perusahaan. Misalnya, pemerintah menerbitkan sukuk untuk membiayai
berbagai proyek pembangunan pemerintah.
PENGERTIAN SUKUK

Sukuk merupakan istilah baru yang diperkenalkan sebagai pengganti istilah gelar Islam. Sukuk
secara terminologi merupakan bentuk jamak dari kata “sakk” dalam bahasa Arab, yang berarti
sertifikat atau bukti kepemilikan.

Sukuk adalah obligasi yang mewakili kepemilikan aset oleh investor melalui penerbitan surat utang
berbasis syariah. Sukuk, yang dikenal sebagai obligasi syariah, dapat diterbitkan oleh sektor
swasta, perusahaan milik negara, dan negara.

Instrumen ini merupakan bentuk kemandirian finansial dari Negara karena masyarakat turut serta
membantu membiayai pembangunan negara. Melalui instrumen ini, penggunaan sumber daya
dari utang luar negeri dapat diminimalkan. Instrumen ini merupakan alternatif yang lebih baik
karena menghindari utang luar negeri dan layak untuk diinvestasikan.
JENIS SUKUK YANG ADA DI
INDONESIA
Berdasarkan www.djppr.kemenkeu.go.id, di bawah ini adalah beberapa sukuk yang diakui
secara internasional yang telah mendapat endorsement dari Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions (AAOFI)
1. Sukuk Musyarakah
Dikeluarkan dengan kesepakatan musyawarah yang terdiri dari dua pihak atau lebih, di mana
mereka akan mengumpulkan modal untuk membantu bisnis berbagi keuntungan dan kerugian
(sesuai dengan modal yang tersedia)
2. Sukuk Mudharabah
Dikeluarkan berdasarkan akad mudharabah yang terdiri dari dua bagian. Satu bagian bertindak
sebagai modal dan bagian lainnya bertindak sebagai pemasok spesialis. Ketika Anda mendapat
untung, untungnya dibagi dua, tetapi jika Anda merugi, kerugian itu akan ditanggung oleh
investor atau seseorang yang menyediakan modal.
3. Sukuk Ijarah
Diterbitkan berdasarkan akad ijarah, di mana satu pihak bertindak sendiri atau melalui seorang wakil
menjual/menyewakan hak manfaat suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga sewa dan jangka
waktu sewa yang disepakati, tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan aset itu sendiri.
4. Sukuk Istishna
Diterbitkan atas dasar akad istishna antara penjual dan pembeli yang membuat akad tentang proses
jual beli proyek atau aset. Harga, waktu pengiriman, dan spesifikasi proyek ditentukan sebelum
mengadakan perjanjian.
Berdasarkan sumber penerbitnya, sukuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Sukuk Korporasi dan Sukuk Negara atau biasa disebut Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN). Sukuk korporasi adalah jenis obligasi syariah yang diterbitkan oleh
perusahaan yang menganut prinsip syariah. Sukuk Negara adalah Obligasi Negara
yang diterbitkan berdasarkan prinsip Syariah, sebagai bukti penyertaan dalam
kekayaan Sukuk Negara, baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Sukuk Negara
dapat diterbitkan oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Jenis sukuk
negara yang telah diterbitkan di Indonesia adalah Sukuk Bunga Tetap, Sukuk
Project Based, Sukuk Haji Indonesia, Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).
KARAKTERISTIK SUKUK

1. Membutuhkan aset dasar untuk diterbitkan. Aset yang


mendasari dapat berupa aset berwujud seperti tanah, bangunan,
proyek pengembangan atau aset tidak berwujud seperti layanan,
atau hak manfaat atas aset tersebut.

2. Merupakan hasil bukti kepemilikan aset yang mendasarinya.


3. Pendapatan yang disajikan berupa gaji/sewa (ujrah), selisih
lebih harga (margin) dan bagi hasil, tergantung pada jenis
akad yang digunakan dalam penerbitan. Ada beberapa jenis
akad, yaitu ijarah, mudharabah, wakalah, istishna,
musyarakah dan kafalah.

4. Bebas dari unsur riba, ketidakpastian (gharar) dan/atau


main-main (maisir).

5. Penggunaan dana harus sesuai dengan prinsip syariah.


CAKUPAN AKUNTANSI SUKUK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 110: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah (PSAK 110) pertama kali
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI) pada tanggal 26
Oktober 2011. Setelah pertama kali diratifikasi pada tahun 2011, PSAK 110 direvisi pada tanggal 24 Februari
2015 terutama terkait dengan klasifikasi investasi sukuk yang mengacu pada revisi Standar Pelaporan
Keuangan Internasional 9: Instrumen Keuangan.

PSAK 110 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah
dan sukuk mudharabah. Pernyataan ini berlaku bagi entitas yang melakukan transaksi sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah, baik sebagai penerbit sukuk maupun investor sukuk.
Berbeda dengan PSAK 110 yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2011,
PSAK 110 (revisi 2015) memberikan perubahan peringkat sukuk dalam laporan
keuangan investor. Investasi di Sukuk sekarang diklasifikasikan berdasarkan model
bisnis dan arus kas kontraktual. Dari sisi investor, investasi pada sukuk
diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika:
1) Investasi dipertahankan dalam model bisnis yang tujuan utamanya adalah untuk
menghasilkan arus kas kontraktual; dan
2) Persyaratan kontrak menentukan tanggal tertentu untuk pembayaran pokok
dan/atau pendapatan.
AKUNTANSI SUKUK

• Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 110 adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan yang mengatur tentang akuntansi sukuk. Dalam PSAK 110 hanya mengatur catatan
akuntansi sukuk untuk sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, hal ini dikarenakan sukuk yang
diterbitkan di Indonesia terutama sukuk dengan akad ijarah, dan sebagian kecil adalah sukuk
dengan akad mudharabah. Adapun sukuk dengan kontrak wakalah, sekarang terbitan tahun
2018 yang mengacu pada fatwa MUI No. 95/DSN-MUI/VII/2014, yaitu tentang dapat
diterimanya penerbitan sukuk wakalah dan syarat dan ketentuannya.
• Ketentuan akuntansi sukuk pada PSAK 110 untuk penerbit, sukuk ijarah dapat diakui sebesar
biaya nominal dan biaya transaksi sukuk. Saat berada di Sukuk mudharabah, sukuk diakui
sebesar biaya dan provisi nominal transaksi diakui secara terpisah. Sukuk Ijarah ditampilkan
dalam laporan posisi keuangan berupa kewajiban, sedangkan sukuk Mudharabah disajikan
sebagai bagian dari dana sementara syirkah dan kewajiban untuk entitas konvensional.
• Ketentuan akuntansi sukuk pada PSAK 110 untuk investor adalah investasi sukuk yang
dilakukan oleh investor dengan Akad ijarah dan akad mudharabah dapat dikenali dari
harganya akuisisi sukuk. Peringkat investasi sukuk berdasarkan model bisnis investor.
Sedangkan untuk pendapatan investasi dan amortisasi beban transaksi disajikan sebesar nilai
bersih dalam laporan laba rugi.
KESIMPULAN

• Sukuk adalah obligasi/bukti kepemilikan bersama atas suatu aset yang mendasari yang
menjadi dasar penerbitan sukuk. Sukuk bukanlah surat utang seperti obligasi, tetapi sukuk
memiliki ciri-ciri kombinasi seperti saham dan obligasi yang disusun sedemikian rupa
sehingga tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Penerbitan Sukuk digunakan untuk
membiayai proyek-proyek yang bernilai ekonomi, infrastruktur pemerintah, dan ekspansi
bisnis.
• Obligasi adalah surat utang atau surat pernyataan utang dari penerbit kepada investor, di
mana penerbitannya tidak memerlukan aset yang mendasarinya. Penerbitan obligasi tidak
menggunakan prinsip dan prinsip syariah, sehingga tidak ada batasan syariah terkait
penggunaan dana hasil emisi obligasi. Sedangkan untuk sukuk, penerbit membutuhkan
underlying asset dan seluruh proses serta penggunaannya harus sesuai dengan syariah.
• Perbedaan lainnya adalah bahwa kegiatan komersial yang mendasari emisi sukuk harus merupakan
kegiatan halal (tidak bertentangan dengan prinsip syariah). Penerbitan sukuk juga dapat dilakukan
oleh emiten non syariah, sepanjang kegiatan yang mendasari penerbitan sukuk tersebut tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Adapun obligasi, kegiatan komersial mereka tidak dibatasi.
Sifat instrumen sukuk adalah sertifikat kepemilikan aset yang mendasarinya, sedangkan pada
obligasi, instrumennya adalah pernyataan utang. Pendapatan atau pengembalian sukuk tergantung
pada akad yang digunakan, yang dapat berupa upah/imbalan (ujrah), tingkat margin dan bagi hasil.
Dalam obligasi, pengembalian dihasilkan dari bunga. Namun sukuk dan obligasi memiliki kesamaan
dalam hal masa berlaku sukuk/obligasi, misalnya 5,10 atau 15 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Ghofar. (2020). PASAR MODAL DAN PASAR UANG SYARIAH DI INDONESIA. Dinar: Jurnal Prodi Ekonomi Syariah,
3(2), 101. Retrieved from https://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/dinar/article/view/160
Bareksa. (2019). Ini Beda Penerapan Sukuk dan Obligasi Konvensional. Bareksa.com.
https://www.bareksa.com/berita/sbn/2019-05-15/ini-beda-penerapan-sukuk-dan-obligasi-konvensional
PSAK 110: Akuntansi Sukuk. (2021). Iaiglobal.or.id. http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/pernyataan-sas-78-psak-110-akuntansi-sukuk
Rafinska, K. (2021). Mengenal Sukuk: Definisi, Jenis dan Perlakuan Pajaknya. OnlinePajak. https://www.online-
pajak.com/tentang-pajak/sukuk-dan-perpajakannya
Redaksi. (2020). Obligasi Syariah (SUKUK). Obligasi Syariah (SUKUK). https://www.schroders.com/id/id/investasi-
reksadana/edukasi/tips-dan-artikel/obligasi-syariah-sukuk/
Www.ojk.go.id. https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/pages/pasar-modal-syariah.aspx
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai