Anda di halaman 1dari 31

TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR

DARI IBU DENGAN


COVID-19 dan HIV

JAMES THIMOTY
DIVISI NEONATOLOGI - DEPARTEMEN ILMU
KESEHATAN ANAK FK UNCEN – RSUD JAYAPURA
GARIS BESAR

• Pendahuluan
• Penularan Covid-19 pada Bayi Baru
Lahir
• Penularan HIV pada Bayi Baru Lahir
• Cara Melahirkan
• Rekomendasi APD
• Menyiapkan Tempat Bersalin
• Resusitasi neonatus
• Perawatan bayi baru lahir
• Pemeriksaan virus C O VID -19 dan
HIV
• Perawatan post-discharge
PENDAHULUAN
• Ibu hamil dan anak merupakan populasi yang rentan tertular
infeksi covid-19.
• Infeksi HIV berkembang lebih cepat pada bayi dan anak
• 52% anak dengan HIV tanpa intervensi apa pun
akan meninggal sebelum usia dua tahun.
• Kasus covid-19 terkonfirmasi: Indonesia: 522.581 (+5828 kasus) (27 Nov
2020), Papua 11.294 kasus (22 nov 2020) (covid19.go.id, satgas covid
papua)
• Kasus HIV : Indonesia : 338.363 kasus, Urutan 5 besar provinsi: DKI (60.501
kasus), Jawa Timur (50.060 kasus), Jawa barat (35.529 kasus), Papua
(33.485 kasus), Jawa Tengah (29.048 kasus) (Kemenkes-2019)
KASUS COVID-19
PAPU
INDONESIA
A
KASUS INFEKSI HIV KEMENKES 2019
40000

35393
35000 >90% anak
terinfeksi HIV
30000
tertular melalui
25000 transmisi dari
ibu ke anak.
20000

15000

10000 7690

4398
5000
910 1452
439
0
0-4 Tahun 5-14 15-19 20-24 25-49 ≥50 Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
PENULARAN COVID-19 Pada Bayi
Baru Lahir

Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with
Suspected or Confirmed SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
Penularan Vertikal COVID-19 Pada Bayi
Baru Lahir:
Pro & Kontra
• Informasi terbatas, perlu penelitian lebih lanjut
• Transmisi dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan ke janin → bisa
terjadi
• 936 bayi baru lahir dari ibu covid-19  27 Swab Nasofaring Positif
• 2.9% sampel talipusat (1/34),
• 7.7% Plasenta (2/26),
• 0% cairan amnion (0/51), 0% sampel urine (0/17), dan
• 9.7% fecal or rectal swabs (3/31)
• 3.7% Neonatal IgM + (3/82)
Kotlyar. Vertical transmission of COVID-19: a systematic review and meta-analysis. Am J Obstet Gynecol
DATA COVID-19: PAPUA

• 57 Ibu hamil dengan Covid-19 (27 Spontan, 30


SC)
• Swab bayi : 4 Positif COVID-19 (7%)
• Lahir 1 dengan SC, 3 spontan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak

Intrauteri Saat Setelah


melahirkan
n 5-- Persalinan (ASI)
10% 10--20% 5--20%
< 2%
ARV ibu ARV ibu ARV bayi
Pilihan persalinan aman Susu formula

Keseluruhan risiko tanpa pemberian : 15--


ASI Risiko dengan pemberian ASI 6 30%
bulan Risiko dengan pemberianASI 18-- : 25-- 1.De Cock KM, Fowler MG, Mercier E, et al. JAMA 2000; 283:1175-
82
2.PN PK Tatalaksana HIV.
DATA COVID-19 + HIV : PAPUA
• Ibu Hamil HIV + (RSUD Jayapura: April – Okt 2020): 18 orang
• Ibu HIV + Covid-19: 1 Kasus (Bayi lahir IUFD, usia 32 minggu, BL:
1650 Gram)--> Swab bayi?
• Perlu penelitian lebih lanjut.
C A R A LAH IR IBU Covid+:
Sectio Caesaria vs
Spontan?
• Tidak ada bukti bahwa persalinan pervaginam
meningkatkan risiko penularan
(AC O G ,W HO)
• Infeksi maternal dengan C O VID -19 dapat
meningkatkan risiko persalinan prematur
• kecenderungan untuk melahirkan melalui operasi caesar
• Indikasi: gawat janin
• Di Indonesia, operasi caesar lebih dipilih
dengan menggunakan ruangan bertekanan
negatif (PO G I)
* Ruangan VK dengan
modifikasi • Di fasilitas terbatas → ruangan operasi dengan modifikasi
*Gambar menggunakan APD MatikanAC
level 2
• Pada kelahiran spontan → direkomendasikan
untuk
C A R A LAHIR IBU HIV+:
Sectio Caesaria vs Spontan?
• Prosedur bedah sesar elektif menurunkan
risiko transmisi vertikal HIV sebesar
50% bila dibandingkan dengan metode
persalinan lain

• Bedah sesar elektif pada usia gestasi 38


minggu untuk mengurangi risiko
transmisi vertikal infeksi HIV dilakukan
pada O D H A hamil dengan viral load
≥1000 kopi/mL atau yang viral load
tidak diketahui pada trimester ketiga
kehamilan (sangat direkomendasikan,
kualitas bukti sedang).
PNPK Tatalaksana HIV.
Rekomendasi Alat Pelindung
Diri (APD) – Berdasarkan
C D C
• Sarung tangan disposable
• Penutup kepala
• Gaun disposable
• Masker respirator yang sudah
terjamin keamanannya
• cth,N-95
• Alternatif: facemasks (dalam kondisi
terbatas)
• Pelindung mata/wajah
• C th: kacamata,face shield

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/downloads/guidance-law-enforcement.pdf
Hal yang perlu diperhatikan
pada penggunaanAPD
• Menggunakan baju kerja (scrub suit)
• Melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah
menggunakan APD
• Melakukan kebersihan tangan
setiap melepaskan item APD
• Mandi setelah selesai
menggunakan APD
PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAGI TENAGA KESEHATAN.
MENYIAPKAN TEMPAT BERSALIN
(Spontan / SC)

• Pasien Suspek atau Konfirmasi


Covid-19 menggunakan masker
• Ruangan Tekanan Negatif
• Batasi jumlah penolong dalam
ruangan
• Tenaga tambahan siaga di luar
ruangan bila dibutuhkan
resusitasi neonatus lebih lanjut
• Tenaga yang terlatih

Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with
Suspected or Confirmed SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi COVID-
19

O
R

• Resusitasi dilakukan di tempat terpisah atau minimal berjarak > 2 M dengan pembatas
• Tidak ada penundaan pemotongan tali pusat
• Tidak ada IMD (kontak kulit – kulit)
Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with Suspected or Confirmed
SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
Resusitasi Neonatal

Pengaturan Jalan Nafas


• Bersihkan jalan nafas dengan suction bisa menimbulkan aerosol.
• Gunakan APD yang sesuai!
• Neonatus yang membutuhkan VTP, resusitasi dilakukan sesuai
rekomendasi AAP dan NRP dengan parameter dan target
saturasi dengan oksigen suplemen.
• Petugas resusitasi yang melakukan tindakan jalan nafas lebih
lanjut, seperti intubasi, harus menggunakan masker N95, face
shield, kacamata dan sarung tangan rangkap.
• Personel resusitasi yang paling berpengalaman yang
melakukan tindakan intubasi (Video Laringoskop)dan prosedur
jalan nafas lain untuk mengurangi risiko kontaminasi aerosol.

Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with Suspected or Confirmed
SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
RESUSITASI NEONATAL

Memberikan Bantuan Nafas


• Pastikan Perlekatan CPAP baik,
gunakan metode 2 tangan
• Matikan aliran Neopuff ketika
membuka
sungkup dari bayi atau melepas neopuff
dari ETT.

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
TRANSPOR NEONATAL

Transportasi ke Perina / NICU


• Menggunakan inkubator transport
• Bila neonatus terintubasi atau terpasang CPAP, maka
sebaiknya menggunakan filter HME (Heat and moisture
exchanger) diantara masker/ nasal / ETT dan Neopuff
• Hindari untuk melepas koneksi CPAP. Selalu matikan
aliran O2 untuk diskoneksi CPAP.
• Tim transportasi neonatus tetap menggunakan APD yang
sesuai, dan mengganti sarung tangan atau APD yang sudah
terkontaminasi.

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
Algoritma Perawatan untuk Bayi Baru
Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi
COVID-19
Bayi tanpa gejala Bayi dengan gejala
• Dari ibu Suspek COVID-19  Dianggap sebagai Suspek
 Pemisahan sementara dengan ibu (sampai hasil ibu negatif)  Dirawat dalam ruang isolasi
 Observasi dan monitoring (lebih direkomendasikan dengan
 Tidak perlu uji Swab and laboratorium ruangan
negatif)
 Pemisahan sementara dengan
Dari ibu Konfirmasi
COVID-19: ibu
 Pemisahan
 sementara
O bservasi dan monitoring  O bservasi dan monitoring
 dengan
Uji Swabibuand laboratorium pada hari ke-  Uji Swab and laboratorium pada
1, 24- 48 jam kemudian, dan dapat hari ke-1, 24-48 jam kemudian,
diulang hari ke-14 (opsional) dan dapat
diulang hari ke-14 (opsional)
IDAI, 2020
PERAWATAN NEONATAL
Bayi diberikan face shield
untuk mencegah infeksi
• Neonatus yang dilahirkan dari ibu dengan COVID-19 atau hasil test droplet (Fasilitas terbatas)
yang belum keluar diperti mbangkan sebagai bayi dalam
Pengawasan terinfeksi

• Isolasi bayi dari bayi yang lahir dari ibu non-covid


• Dirawat terpisah sementara dari ibu
• Meminimalkan risiko paparan sekresi pernafasan dari ibu

• Bayi dimandikan sesegera mungkin setelah stabil


Untuk menghilangkan virus yang menempel di permukaan kulit.

• BBL yang membutuhkan perawatan perina atau nicu sebaiknya dirawat


sendiri dengan ruangan tekanan negatif dan dalam Inkubator
• Limbah feses bayi → kemungkinan penularan sampai 10-14 hari
• Harus dibuang hati-hati

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
ARV PROFILAKSIS pada Bayi Baru lahir
dengan Ibu HIV +
Obat Dosis
Zidovudin Usia gestasi ≥35 minggu:4 mg/kg/kali, 2 kali sehari, dapat di mulai pada usia 6-
12 jam
Usia gestasi ≥30 sampai ≤35: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, lalu 3 mg/kg/dosis
setiap 12 jam pada usia 5 hari
Usia gestasi ≤30 minggu: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, lalu 3 mg/kg/kali setiap
12 jam setelah usia 4 minggu
Nevirapin Berat lahir 1500-2000 gram: 8 mg/dosis
Berat lahir 2000-2499 gram: 10 mg/dosis
Berat lahir ≥2500 gram : 15 mg/dosis
Keterangan:
Pada bayi yang diberikan susu formula:Profilaksis ARV yang diberikan adalah Zidovudin
Pada Bayi yang diberikan ASI: Profilaksis ARV yang diberikan adalah Zidovudin dan Nevirapin
22
1. Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kemenkes. 2019
Penggunaan Non-invasive ventilation (NIV)/
CPAP di NICU pada Neonatus COVID-19

• Penggunaan NIV dan high flow menimbulkan


risiko kontaminasi aerosol, dipertimbangkan
sebagai risiko tinggi
• Perawatan didalam incubator dan tekanan negative
(bila tersedia)
• Gunakan filter Heat and moisture exchanger (HME)
• Hindari diskoneksi sirkuit NIV / ventilator
• Matikan Aliran O2 ketika diskoneksi sirkuit
• Gunakan APD yang sesuai

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
Uji COVID-19 pada Bayi Baru
Lahir
Idealnya, bayi sebaiknya diuji untuk infeksi SARS-CoV-2 menggunakan
tes molekuler yang tersedia
• Khususnya bayi yang membutuhkan perawatan N ICU
• Jika tidak tersedia: monitor gejala klinis bayi
1. Baku emas: Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
2. Uji molekular dilakukan saat usia 24 jam dan diulang pada saat usia 48
jam
3. Pada setiap pemeriksaan, dilakukan swab tenggorok dan
nasofaring (opsional:+rektal)
4. Untuk bayi dengan hasil positif:
• Uji ulang dengan jarak 48-72 jam sampai didapatkan hasil negatif 2x
berturut-turut
1. Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American
Academy of Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Uji HIV – PCR DNA pada Bayi Baru Lahir
• Suatu teknik kualitatif sensitif yang digunakan untuk
mendeteksi secara spesifik DNA virus HIV pada sel
mononukleus darah perifer pasien (peripheral blood
mononuclear cells = PBMCs).
• Spesifitas sebesar 99,8% saat lahir, dan 100% pada usia 1,3, dan 6
bulan.
• Uji PCR DNA HIV dapat mengidentifikasi bayi terinfeksi HIV sebesar
20-55% pada usia satu minggu pertama; 90% pada usia 2-4 minggu;
100% pada usia 3-6 bulan.
• Rekomendasi WHO: Usia 4 – 6 minggu

PNPK Tatalaksana HIV.


Perawatan di
Rumah
Bayi yang terinfeksi COVID- Bayi dengan hasil negatif
19 (atau tidak dapat COVID-19 dari uji
diperiksa uji molekular
molecular) tetapi tidak ada
gejala • Sebaiknya dirawat oleh pengasuh
yang terbukti tidak terinfeksi
• Dapat dipulangkan dengan C OVID-19
tindakan pencegahan yang baik
• Follow up keadaan bayi selama 14
telemedicine, • Jika ibu (positif C OVID-19) berada
• hari setelah kelahiran (Baik melalui di dalam rumah yang sama →
Bagi
dll) semua pengasuh jaga jarak setidaknya 2 meter
telepon,
menggunakan
diharapkan masker, sarung tangan • Ibu harus menggunakan masker,
menjaga
dan kebersihan tangan
• O rang yang tidak terinfeksi yang sarung tangan dan menjaga
berusia> 60 tahun dan yang kebersihan tangan hingga ibu
memiliki kondisi komorbiditas dinyatakan sembuh.
sebaiknya tidak mengasuh bayi

1. Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy
of Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5, Kemenkes RI 2020.
Simpulan
1. Penularan vertikal dari ibu yang terinfeksi COVID-19 ke bayi: Bisa
terjadi, perlu penelitian lebih lanjut.
2. Penularan HIV dari ibu ke bayi bisa dicegah dengan pemberian ARV
3. Belum ada bukti adanya virus COVID-19 dalam cairan ketuban, dan
ASI.
4. Kemungkinan sumber penularan ke bayi baru lahir: droplet pernapasan
ibu
setelah bayi lahir atau dari lingkungan.
5. Idealnya, bayi yang lahir dari ibu Suspek/Konfirmasi COVID-19 harus
diuji secara molekular pada usia 24 jam, dan diulangi pada usia
48 jam
FAKTOR RISIKO PENULARAN HIV DARI IBU
KE BAYI
FAKTOR IBU FAKTOR BAYI FAKTOR OBSTETRIK
1. Jumlah virus Prematuritas dan berat lahir rendah Jenis Persalinan
HIV/viral load dalam darah
2. Hitung CD4 Lama menyusu Lama Persalinan
3. Status gizi selama kehamilan Luka pada mulut bayi, jika bayi Ketuban Pecah Dini
menyusu
4. Penyakit infeksi Tindakan episiotomi, ekstraksi
selama kehamilan vakum dan forsep
5. Masalah payudara, jika
menyusui

1. Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kemenkes.
PEMERIKSAAN RT - PCR

1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5, Kemenkes RI


2020.
PCR HIV RNA
• Teknik pemeriksaan RNA--HIV kuantitatif
yang mendeteksi adanya RNA virus HIV
ekstraselular dalam plasma
• Sensitivitas 25%–40% selama minggu pertama
kehidupan, meningkat hingga 90%–100% pada
usia 2–3 bulan.
• PCR HIV RNA dapat digunakan sebagai uji
konfirmasi dan pemantauan keberhasilan ART.

Anda mungkin juga menyukai