Anda di halaman 1dari 6

XIV Debat Pemikiran Ekonomi

Makro (Debat Klasik VS Keynesian) /


Chapter 33 : The Warring Schools of
Macroeconomics
• Tradisi Klasik : Penekanan pada koreksi otomatis
dalam perekonomian
• Say’s law : supply creates its own demand
• Dalam pandangan Klasik perubahan di AD akan
mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak akan
mempengaruhi output dan pekerjaan
• Upah dan harga adalah fleksibel sehingga
pengeluaran riil adalah sama atau cukup
• untuk mempertahankan tingkat full employment
• Revolusi Keynes :
1. Ketidakflesibelan harga dan upah sehingga
Output dan pengangguran ditentukan oleh AD dan
AS
2. Kurva AS mempunyai slope menaik / positip tidak
seperti kurva AS klasik yang vertikal
3. Kebijaksanaan tambahan untuk mengoreksi
pertumbuhan ekonomi terutama untuk
menetralkan fluktuasi busines melalui
kebijaksanaan moneter dan fiskal
4. Demand dapat mempunyai kehidupannya sendiri
• Debat utama antara Keynes dan Klasik terletak pada
apakah perekonomian bisa melakukan perbaikan
sendiri karena menurut Klasik upah dan harga
fleksibel dan perekonomian dapat mempertahankan
keadaan full employment, dimana ini berbeda
dengan Keynes. Klasik menekankan pada
pertumbuhan jangka panjang dan meninggalkan
kebijaksanaan pada keadaan siklis bisnis.
• Pendekatan Moneter ; M.V. = P.Q.  P = MV/Q =
(V/Q) M = k.M
• Pertumbuhan jumlah uang beredar adalah penyebab
pertumbuhan GDP nominal jangka pendek dan
pergerakan jangka panjang untuk harga
o Harga dan upah adalah fleksibel
o Sektor swasta adalah stabil
o Rational Expectation
• Kesimpulan utama :
o Pertumbuhan jangka panjang ; Kebanyakan ekonom
makro setuju bahwa dalam jangka panjang output
potensial atau kapasitas produksi menentukan
standar hidup, upah riil dan pendapatan riil
o Output dan kesempatan (employment) jangka
pendek masih merupakan debat dan yang utama
adalah perpotongan AD – AS terutama menyangkut
kebijaksanaan moneter dan fiskal
o Inflasi dan pengangguran
. Versi Matematik Model Klasik
• Fungsi produksi y = y(N)
dy/dN > 0, d2y/dN2 < 0 …………………. (1)
• Marginal Product Tenaga Kerja
dy/dN = w ……………………………… (2)
• Permintaan Tenaga Kerja DN = DN (w)
dDN/dw < 0 ……………………………. (3)
• Penawaran Tenaga Kerja SN = SN (w)
dSN/dw > 0 ………………………………. (4)
• KuantitasUang MV = Py …………….. (5)
• Agregat Demand MV = Py ...………… (6)
• Upah Nominal W = Pw …………………… (7)
• Fungsi Investasi I = I (r) …………….……. (8)
• Fungsi Tabungan S = S (r) ….…………….. (9)
• Cara menentukan adalah dengan menyamakan (3)
dan (4) akan didapat upah riil w dan jumlah tenaga
kerja N. N di sini dimasukkan persamaan (1) akan
mendapatkan y dalam keadaan full employment. Di
sini terjadi dikotomi klasik, karena sudah terjadi
keseimbangan pasar barang, y dimasukkan ke
persamaan (6) akan mendapatkan tingkat harga P
dan akhirnya akan mendapatkan Upah Nominal W.
Investasi dan Tabungan merupakan keadaan
tersendiri dengan tingkat keseimbangan bila
persamaan (8) dan (9) disamakan.

Anda mungkin juga menyukai