Anda di halaman 1dari 48

Program JKK, JKM & JHT Sesuai PP 82 Th

2019 & Permenaker 5 Th 2021

Dr. dr. Sudi Astono, MS


Pengawas Ketenagakerjaan Ahli
Madya
(Koordinator Pemeriksaan Norma K3)
Ditjen Binwasnaker & K3
KEMNAKER RI
E-mail: sudiastono@yahoo.com
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021

1
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021 2
3
REGULASI TERKAIT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN
JAMSOS
UUD Republk IndonesianTahun 1945
 UU No. 3 Th 1951 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan
 UU No. 21 Th 2003 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan pada Industri dan
Perdagangan (Ratifikasi ILO C-81 concern on Labour Inspection in Industry and
Commerce)
 UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 UU UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
 UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
 UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
 PP No. 44 tahun 2015 dan Perubahannya (PP 82 Tahun 2019) tentang JKK dan JKM
untuk Pekerja Penerima Upah.
 PP. No. 70 Th 2015 ttg JKK dan JKM untuk ASN.
 PP Nomor 45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program JP
 PP Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program JHT (dan
Perubahannya di PP Nomor 60 Tahun 2015)
 PP No. 86 Tahun 2013 ttg Tatacara Pengenaan Sanksi Administratif Kpd Pemberi
Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja
dan PBI dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial;
 Perpres No. 109 Th 2013 ttg Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial
 Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan 3
 Perpres No 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja Program JKK-JKM-JHT
@Dr. Sudi A-2021
4

Peraturan Pelaksanaan Perlindungan JAMSOS


Permenakertrans No. 25 Th 2008 ttg Pedoman Dx dan Penilain Cacat
akibat KK&PAK
Permenaker No 19 Th 2015 ttg Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran
Manfaat JHT
Permenaker No. 5 Th 2021 Ttg Tt Cr Peny Prog JKK, JKM, JHT bagi
Peserta Penerima Upah
 Permenaker 29 Th 2015 ttg Tata Cara Pendaftaran Kepesertaan,
Pembayaran, dan Penghentian Manfaat Jaminan Pensiun
Permenaker No 11 Th 2016 ttg Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif
Dalam Penyelenggaraan Program JKK
Permenaker no. 4 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengenaan dan
Pencabutan Sanksi Administratif Tidak Mendapat Pelayanan Publik
Tertentu Bagi Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara
 Kepmenaker No. 28 Th 2015 ttg Pengangkatan, Pemberhentian
Dokter
Penasehat.
Permenaker No.10 Th 2016 Ttg Program Kembali Kerja serta Keg. Promotif
dan Keg. Preventif Kecelakaan Kerja dan PAK
4
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021
HA5 K PEKERJA TERKAIT NORMA KERJA, KESEHATAN, K3 &
JAMSOS
 Perlindungan norma kerja  hub kerja, upah, waktu kerja-waktu istirahat, cuti
dll.
 Perlindungan norma K3 pencegahan & pengendalian KK & PAK
 Perlindungan program kesehatan di tempat kerja
 Perlindungan norma JAMINAN SOSIAL:
1)Jaminan kesehatan
2)Jaminan kecelakaan kerja (JKK) apabila mengalami KK atau PAK.
3)Jaminan kematian
4)Jaminan hari tua
5)Jaminan
pension
6)Jaminan
Kehilangan Program JKK-JKM-JHT @Dr. Sudi A-2021
Pekerjaa
No 1 
diselenggarakan 5
melalui program JKN-
6
HAK Perlindungan/Norma Ketenagakerjaan
(Norma Kerja, K3 & JAMSOSTEK)

Perlindungan Perlindunga Perlindungan


norma kerja n norma norma JAMSOSTEK
K3 1. Jaminan Kesehatan
Hubungan No 1 melalui
nasional (JKN)
Kerja, upah, pencegahan & program JKN-BPJS
2. Jaminan kecelakaan
waktu kerja- pengendalian Kesehatan
kerja (JKK)
waktu KK & PAK 3. Jaminan kematian
istirahat, cuti (JKM)
4. Jaminan hari tua
dll . (JHT)
No. 2 sd 5 melalui
program BPJS
5. Jaminan pensiun
Ketenagakerjaan
(JP)
6. Jaminan Kehilangan
Pekerjaan (JKP)
UU 13/2003, UU 1/1970, UU 36/2009, UU
40/2004, UU 24/2011, UU 3/1951, UU 21/2003,
UU 11/2020
Peningkatan Benefit Program K3 &
JKK by Dr. dr. Sudi A Kemanker RI
Kebijakan Menteri Ketenagakerjaan 7
Menghadapi Pandemi Covid-19

1)SE M/3/HK.04/III/2020 ttg Perlindungan Pekerja/Buruh dalam


Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19
2)SE M/6/HI.00.01/V/2020 ttg Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan
Th 2020 di Perusahaan dalam Masa Pandemi Covid-19
3) Surat Dirjen Binwasnaker dan K3 tentang Kesiapsiagaan dalam
Menghadapi Penyebaran Covid-19 di Tempat Kerja
4)SE Menaker No. M/7/AS.02.02/V/2020 Pedoman Persiapan
Keberlangsungan Usaha dan Protokol Covid bagi Perusahaan
5) SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 Perlindungan
Pekerja/Buruh
dalam Program JKK Pada Kasus PAK Karena Covid-19
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021 7
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja sosial bagi seluruh orang yang
Menjamin kesejaheraan
bekerja
• Pada dasarnya jaminan sosial bagi • Melalui amanat UU Dasar 1945, UU No
tenaga kerja adalah hak dan kebutuhan 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, UU No 40 Th 2004
dasar yang juga memberikan banyak tentang SJSN dan UU No 24 Tahun
keuntungan khususnya bagi pekerja dan 2011 tentang Badan Penyelenggara
keluarganya serta bagi pemberi Jaminan Sosial Nasional (BPJS),dan UU
11 Th 2020 Ttg Cipta Kerja, negara
kerjanya.
hadir untuk memastikan agar setiap
• Dengan jaminan sosial, hubungan pekerja dilindungi Program Jaminan
industrial akan lebih kondusif, kualitas sosial bagi tenaga kerja yaitu program:
hidup dan kesejahteraan pekerja serta 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui BPJS Kesehatan,
keluarganya meningkat.
2. Jaminan Kecelakaan kerja (JKK),
• Kondisi ini sangat penting untuk 3. Jaminan Kematian (JKM),
meningkatkan motivasi atau gairah kerja 4. Jaminan Hari Tua (JHT),
5. Jaminan Pensiun (JP), dan
dan produktivitas serta kemajuan dan 6. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
daya saing perusahaan. melalui BPJS Ketenagakerjaan

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 8


Sudi A-2021
PENGERTIAN JAMINAN SOSIAL

Salah satu bentuk perlindungan sosial


untuk menjamin seluruh rakyat agar
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
yang layak (decent work)
JAMINAN SOSIAL

Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam


bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti
sebagian dari penghasilan yang hilang atau
berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa
atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, bersalin, hari tua
dan meninggal dunia

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 9


Sudi A-2021
TUJUAN
PENYELENGGARAAN
JAMINAN SOSIAL
..............................................................
Merupakan program Negara yang bertujuan
..............................................................
....
memberikan kepastian perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam
Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2)
Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

Program JKK-JKM-JHT @Dr. |


Sudi A-2021 10
Tujuan Program Jaminan Sosial Teaga
untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi
Kerja dasar hidupnya yang layak (decent work):
perlindungan

1. Meningkatkan kesejahteraan Tenaga Kerja dan


Keluarga
2. Melanjutkan terputusnya penghasilan karena risiko
sosial.

PERLINDUNGAN
TERHADAP RESIKO
SOSIAL-EKONOMI :
KECELAKAAN, PENYAKIT
HARTI TUA, PENSIUN,
MENINGGAL DUNIA

5
Sosialization- Program– April 2016
ASAS, PROGRAM, DAN PRINSIP
SISTEM JAMINAN SOSIAL
.................................................................................................................
NASIONAL
1. Kegotongroyongan

PRINSI
2. Nirlaba
✔ Jaminan
Kesehata 3. Keterbukaan

PROGRAM
✔ Kemanusiaan
ASAS

n 4. Kehati-hatian
✔ Jaminan 5. Akuntabilitas

P
9
✔ Manfaat Kecelakaan Kerja
3

6. Portabilitas
7. Kepesertaan Wajib
✔ Jaminan Hari Tua 8. Dana Amanat
✔ Keadilan
Sosial 9.Hasil Pengelolaan
5

Bagi ✔ Jaminan Pensiun Dana Digunakan


Seluruh Seluruhnya untuk
Pengembangan
Rakyat Indonesia ✔ Jaminan Program dan
Kematia Sebesar-besarnya
n untuk Kepentingan
Peserta

Program JKK-JKM-JHT @Dr. |


Sudi A-2021 12
• Setiap warga negara berhak
memperoleh kehidupan dan
pekerjaan yang layak (decent work)
Program bagi kemanusiaan, baik dalam hal
JAMINAN kesehatan maupun kesejahteraan
SOSIAL BAGI sosial dan ekonominya
TENAGA KERJA • Pada dasarnya jaminan sosial bagi tenaga
kerja adalah hak dan kebutuhan dasar
yang juga memberikan banyak keuntungan
khususnya bagi pekerja dan keluarganya
serta bagi perusahaan/pemberi kerjanya.

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 13


Sudi A-2021
JENIS PROGRAM JAMINAN SOSIAL

Program Jaminan Sosial meliputi:


1 |Jaminan Kesehatan (JKN)

2 |Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),


3 |Jaminan Hari Tua (JHT),
4 |Jaminan Pensiun (JP),
dan 5 | Jaminan Kematian
(JKm)
(Sumber Pasal 18 UU 40 Tahun 2004)

Keterangan:
No 1  diselenggarakan melalui program JKN-BPJS Kesehatan |
14
No. 2 sd 5  diselenggarakan melalui program BPJS Ketenagakerjaan
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021
PENDAFTARAN KEPESERTAAN PROGRAM
JAMSOSTEK BERDASARKAN PERPRES
.................................................................................................................................
109/2013
• Perusahaan besar dan menengah wajib mengikutsertakan
pekerjanya dalam program JKK, JKM, JHT dan JP
• Usaha kecil wajib mengikutsertakan pekerjanya untuk program
JKK, JKM, dan JHT.
• Usaha mikro wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam
program program JKK dan JKM.
• Bagi perusahaan jasa konstruksi (skala besar & menengah
yang mempekerjakan tenaga harian lepas, borongan, dan/atau
musiman wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program JKK
dan JKM.

Program JKK-JKM-JHT @Dr. |


Sudi A-2021 15
Besarnya Iuran Peserta Penerima Upah

JKK JK
(Jaminan Kecelakaan Kerja) (Jaminan Kematian)
0,24% - 1,74% upah 0,3% upah
(dari pemberi kerja) (dari pemberi kerja)
sesuai Klp resiko

JP JHT
(Jaminan Pensiun) (Jaminan Hari Tua)
3 % upah 5,7% upah (3,7%
(2% dari Pemberi dari Pemberi Kerja
Kerja & 1% dari & 2% dari Pekerja)
Pekerja)
Pada tahun 2019 per maret
Batasan Upah = Rp 8.512.400,- Iuran PBPU: JKM Rp 6.800/bulan, JHT %
Manfaat min = 341.400/bln pendapatan/blm
Manfaat Maks = 4.095.750/bln
(setiap tahun disesuaikan dengan
pertumbuhan ekonomi) Program JKK-JKM-JHT @Dr. 16
Sudi A-2021
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 17
Sudi A-2021
PROGRAM-PROGRAM
JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN
.........................................................................................................

Manfaat berupa uang tunai dan/atau


pelayanan kesehatan yang
diberikan pada saat peserta
mengalami kecelakaan kerja
(KK) atau penyakit akibat
kerja (PAK).
|
18
Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021
JAMINAN KEMATIAN
(JKM)
................................................................

• Setiap penerima
FILOSO

MANFAA
manfaat program JKM • Ahli waris peserta
diharapkan dapat yang meninggal
memenuhi kebutuhan dunia bukan karena
FI

dasar hidup layak KK/PAK mendapatkan


apabila pekerja santunan kematian

T
meninggal dunia pada sebesar Rp 42 juta.
saat masih aktif • Bagi peserta yang telah
bekerja (bukan mengiur selama 3
karena kecelakaan tahun mendapatkan
kerja atau penyakit bantuan beasiswa
akibat kerja, karena pendidikan sd
sdh ada program perguruan tinggi
JKK) untuk 2 org anak.

Program JKK-JKM-JHT @Dr. |


Sudi A-2021 19
Manfaat JKM Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019.
Manfaat Keterangan
Santunan JKM  Santunan Kematian Rp. 20.000.000
 Santunan Berkala Rp. 12.000.000
 Biaya Pemakaman Rp. 10.000.000
Beasiswa Anak Beasiswa untuk 2 anak mulai dari TK hingga Kuliah
Bagi peserta aktif yang meninggal dunia dengan masa
iur minimal 3 tahun sebesar maksimal Rp174 Juta
Syarat utk mendapatkan beasiswa :
 Peserta memiliki anak usia sekolah yang berusia
mulai dari usia 4 tahun sampai dengan usia
maksimal 23 tahun;
 Fotokopi KTP/Paspor anak;
 Fotokopi Kartu keluarga;
 Surat keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi;
dan
 Anak pekerja belum menikah.
Program JKK-JKM-JHT @Dr.

20
Sudi A-2021
JAMINAN HARI TUA
(Sebagaimana
(JHT) diatur dalam PP Nomor 60 Tahun 2015)
...................................................................................................................

• Besarnya manfaat JHT


FILOSO

MANFAA
Jaminan Hari Tua adalah berupa uang
merupakan bekal tunai yang
pekerja ketika: dibayarkan apabila
Peserta berusia 56
FI

 Memasuki usia
pensiun; (lima puluh enam)

T
tahun, meninggal
 Mengalami
dunia atau
mengalami
mengalami cacat
cacat total
total tetap sebesar
tetap;
nilai akumulasi seluruh
 Meninggal iuran yang telah
dunia; disetor ditambah hasil
 Peserta berhenti pengembangannya
bekerja atau yang tercatat dalam
terkena PHK. rekening
perseorangan Peserta.
|
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 21
SYARAT PEMBAYARAN
MANFAAT JAMINAN HARI TUA
.................................................................................
(JHT)

Syarat pembayaran manfaat jaminan hari tua:


 peserta memasuki usia pensiun;
 meninggal dunia; atau
 mengalami cacat total tetap (tidak bisa bekerja).

 Manfaat JHT dapat diberikan sebagian sampai batas


tertentu setelah kepesertaan mencapai minimal 10
(sepuluh) tahun.

 Apabila peserta meninggal dunia, ahli warisnya yang sah


berhak menerima manfaat JHT.
Program JKK-JKM-JHT @Dr. | 22
Sudi A-2021
JAMINAN PENSIUN
(JP)
............................................................................

Melalui program Jaminan Pensiun (JP), penerima


manfaat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup layak setiap bulannya apabila pekerja
telah
• mencapai usia pensiun,
• mengalami cacat total tetap, atau
• meninggal dunia sebelum mencapai usia
pensiun.
Program JKK-JKM-JHT @Dr. | 23
Sudi A-2021
Iuran Jaminan Pensiun (JP)
PP 46/2015
Masa iur program Jaminan
Pensiun minimal selama 15 tahun
 Manfaat minimum 2019 Rp 341.400,-
Manfaat maksimum 2019 Rp 4.095.750,-
(disesuaikan setiap tahun berdasarkan
tingkat inflasi)
 Maksimal Upah 2019 Rp 8.512.400

rmula manfaat = 1% x masa iur (dibagi 12 bulan)


x rata-rata upah tertimbang

MANFAA
MANFAAT PASTI
T
BERKALA JAMINAN
MANFAAT
PENSIUN SEKALIGUS
(UU No.40 Th.
2004)

 Masa iur program Jaminan Pensiun kurang dari


15 tahun
Formula manfaat =
Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 24


Sudi A-2021
MANFAAT JP

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 25


Sudi A-2021
SKEMA MANFAAT
JAMINAN PENSIUN

MANFAA MANFAAT MANFAAT MANFAA MANFAAT


T PENSIUN PENSIUN T PENSIUN
PENSIUN CACAT TOTAL JANDA ATAU PENSIUN ORANG TUA
HARI TUA TETAP DUDA ANAK
• Peserta meninggal sblm UP
dan tidak punya istri/suami
• Masa iur paling sedikit • Menderita cacat total • Membayar iuran dengan • Peserta meninggal stlh MPHT /
• Penerima orangtua dalam
15 tahun tetap; membayar iuran density rate 80% dan MPC / dan tidak punya hal peserta meninggal dan
• hak peserta berakhir bila dengan density rate 80% minimal 1 tahun istri/suami tidak mempunyai istri/suami
meninggal dunia. dan kejadian cacat minimal kepesertaan • Janda atau duda peserta dan anak
1 bulan sejak menjadi • Besar Manfaat: menikah lagi/meninggal dunia
• Besar Manfaat:
peserta • 50% x Formula untuk • Besar Manfaat
• 20% x Formula utk peserta
• Hak pensiun berakhir bila peserta yang meninggal • 50% x Formula utk peserta meninggal sblm dapat
meninggal atau bekerja sebelum pensun meninggal sblm dpt manfaat manfaat.
kembali. • 50% x MPHT untuk • 50% x MPHT utk peserta yang
• 20% dari MPHT utk peserta
peserta yang meninggal meninggal stlh dpt manfaat meninggal stlh dapat
setelah menerima • 50% x MPJD utk janda/duda manfaat.
manfaat. meninggal/menikah lagi.
• Manfaat pensiun orangtua
• hak pensiun berakhir bila • Ditanggung 2 orang anak yang berakhir pada saat ayah
janda/duda meninggal terdaftar atau ibu penerima manfaat
atau menikah kembali • hak pensiun berakhir saat meninggal dunia
mencapai usia 23 tahun,
bekerja atau menikah

26
PEMBAYARAN MANFAAT JAMINAN PENSIUN
(JP) DAN PERSYARATAN PEMBAYARANNYA
..............................................................................................................
.
Syarat pembayaran manfaat Jaminan Pensiun:
 Peserta memasuki usia pensiun;
 Meninggal dunia; atau
 Mengalami cacat total tetap.
Pembayaran Manfaat Jaminan Pensiun:
 Dibayarkan kepada peserta yang telah mencapai usia pensiun sesuai formula yang
ditetapkan.
 Setiap peserta atau ahli warisnya berhak mendapatkan pembayaran uang pensiun
berkala setiap bulan setelah memenuhi masa iuran minimal 15 (lima belas) tahun.
 Apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun atau memenuhi masa
iur 15 (lima belas) tahun ahli warisnya tetap berhak mendapatkan manfaat jaminan
pensiun.
 Apabila peserta mencapai usia pensiun sebelum memenuhi masa 15 (lima belas) tahun,
peserta tersebut berhak mendapatkan seluruh akumulasi iurannya
ditambah hasil pengembangannya.
 Hak ahli waris atas manfaat pensiun anak berakhir apabila anak tersebut
menikah, bekerja tetap, atau mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun.
meskipun peserta tersebut belumPmor egmam
r asJuKkKi uJ-sKiaMp- |
 Manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada Sudi peserta
A-2021 yang mengalami cacat total 27
e n siu n .
tetap
PROGRA
M
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
• Program JKN memberikan jaminan berupa perlindungan
kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

• IuranProgram JKN bagi peserta sebesar 5% (lima persen)


dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:
 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan
 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta (pekerja).
|
28

Program JKK-JKM-JHT @Dr.


Sudi A-2021
29

Kriteria (Permenaker 5/2021):


1. Meninggal saat sedang bekerja di tempat
kerja
2. Mengalami serangan penyakit diibawa ke
fasilitas kesehatan dan meninggal < 24 jam
Manfaat Program JKK
• Pekerja yg mengalami kecelakaan kerja (KK) atau penyakit akibat
kerja (PAK), seluruh biaya pengobatan dijamin (sesuai kebutuhan
medis)
• Tetap diberikan upah Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar
100 % upah dalam 12 bulan pertama.
• Pekerja yang mengalami cacat total tetap akibat KK atau PAK mendapat
santunan kecacatan sebesar 70 % X 80 upah bulan terkakhir, atau %
cacat X 80 upah bulan terkakhir apabila mengalami cacat tetap
sebagian.
• Pekerja yang meninggal akibat KK atau PAK maka ahli warisnya mendapat
santunan sebesar 48 kali upah bulan terakhir atau 60 % X 80 upah
bulan terakhir ditambah santunan berkala sebesar Rp. 500.000/bulan
selama 24 bulan atau diberikan sekaligus (Rp.12 juta) dan beasiswa
pendidikan untuk 2 orang anak total sebesar Rp. 174 juta.
• Pekerja yang mengalami cacat akibat KK atau PAK juga berhak
mendapatkan program Program
kembali kerja (return
JKK-JKM-JHT @Dr. to work). 30
Sudi A-2021
Kenaikan manfaat JKK & JKM sesuai PP 82/2019 TANPA kenaikan
iuran
Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Manfaat Jaminan Kematian
o (JKM)
Perawatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan
o Santunan sementara Tidak Mampu bekerja:12 bulan pertama o Santunan Kematian
100% dan seterusnya hingga sembuh 50% o Santunan Berkala 24 Bulan
o Santunan Kematian: 48x upah (meninggal) & 56x upah (cacat
total tetap) o Biaya Pemakaman
o Santunan Cacat fungsi/sebagian: %table x 80 xupah o Beasiswa untuk 2 orang anak
o Beasiswa: 2 anak bagi peserta yang meninggal/cacat total tetap
o Return to work & Home care (minimal masa iur 3 tahun)
o Penyakit
KeteranganAkibat KerjaPP
(PAK): 89 jenisPP
44/2015 penyakit
82/2019 ses uai Perpres
Kenaikan
No 7/2019
PP Kenaika
2 Anak Keterangan PP 82/2019
44/2015 n
TK-SD
Rp.1,5Juta Santunan
Beasiswa (diberikan per 16.200.000 20.000.000 123%
tahun sesuai tingkatan
1 Anak SMP Rp. 2 1.450%
Sekaligus
12.000.000 Juta SMA Rp.
pendidikan) Santunan Berkala 4.800.000 12.000.000 250%
3 Juta PT Rp.
12.Juta
Biaya Pemakaman 3.000.000 10.000.000 333%
Total: Total Santunan 24.000.000 42.000.000 175%
174.000.000 2 Anak
Home Care - 20.000.000 - TK-SD
Biaya Transport Rp.1,5Juta
- Darat (sungai & danau) 1.000.000; 5.000.000 500% Beasiswa (diberikan 1 Anak SMP Rp. 2
per tahun sesuai tingkatan Juta SMA Rp. 1.450%
- Laut 1.500.000 2.000.000 133% pendidikan) 12.000.000
3 Juta PT Rp.
- Udara 2.500.000 10.000.000 400%
12.Juta
STMB 6 Bulan 12 Bulan
Pertama 100% Pertama 100% Total
Biaya Pemakaman 3.000.000 10.000.000 333% :
Santunan Berkala 4.800.000 12.000.000 250% 174.000.000
Masa Kadaluarsa Klaim 2 tahun 5 tahun
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 31
Sudi A-2021
MANFAAT PROGRAM JKK Lanjutan...
Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis
program JKK (PP 82 Th 2019 Perubahan PP 44 TH 2015)

1. pemeriksaan dasar dan penunjang; 7. pelayanan khusus;


2. perawat-an tingkat pertama dan lanjutan; 8. alat kesehatan dan implan;
3. rawat inap kelas I rumah sakit 9. jasa dokter/medis;
pemerintah, rurnah sakit pemerintah 10. operasi;
daerah, atau rurnah sakit swasta yang 11. pelayanan darah;
setara; 12. rehabilitasi medik;
4. perawatan intensif; 13. perawatan di rumah (home care)
5. penunjang diagnostik; bagi Peserta yang tidak
6. penanganan, termasuk komorbiditas memungkinkan melanjutkan
dan komplikasi yang berhubungan pengobatan ke rumah sakit; dan
dengan Kecelakaan Kerja dan penyakit 14. pemeriksaan diagnostik dalam
akibat kerja; penyelesaian kasus penyakit akibat
kerja;

Program JKK-JKM-JHT @Dr. Sudi A-2021

32
ALUR PROSES PEMBERIAN MANFAAT JKK
(Permenaker 5 Th 2021)
Pelayanan Kes
Membuat keseimpulan sesuai keb Medis Pengawas
dalam 30 hari sejak Lap I Ketenagakerjaan
Sembuh, Cacat, Bukan Pusat
Meninggal DP Pusat
KK/PA
PAK
BPJSTK Lap K
KK/PAK Kesimpulan Tahap II Menaker
Santunan KK/PA
pada Bukan PAK
Pekerja/ Lap Tahap I
Program Kembali Bekerja K
2x24 Jam stl (RTW)
di kejadian DP Daerah (7 hr)
BPJSTK/
perusaha KK/Diagnisis PAK Lapor dalam 1 hari Pemberian
Pemberi kerja
an manfaat JKK
Penelitian &

DisnakerProv. Pemeriksaan KK/PAK


(UPTD/Bidang Wasnker)
Penetapan Banding
Bukan KK/
Diagnosis Klinis Pengawas Ketenagakerjaan Bukan
Dokter (3 hari) PAK
Perusahaan/Faskes Mitra
(Dokter pemeriksa, DP)

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 33


Sudi A-2021
34 Manfaat yg kurang dipahami:
PERBEDAAN LAYANAN KESEHATAN antara program JKK & JKN

MELALUI SKEMA BPJS TK: MELALUI SKEMA


BPJS KESEHATAN:
 Tidak memerlukan rujukan 
langsung ke RS  Harus mengikuti alur rujukan mulai
dari PPK-1/Puskesmas tidak bisa
 Perawatan di ruang Perawatan langsung ke RS
Kelas I  Perawatan di ruang Perawatan Kelas
 Semua biaya pelayanan sesuai status kartu BPJS Kesehatan
kesehatan ditanggung semua  Biaya pelayanan kesehatan tidak
sesuai kebutuhan medis ditanggung semua  menggunakan
standar INA-CBGs
PEMBERIAN JKK KASUS PAK
35 Program JKK-JKM-JHT @Dr.
Sudi A-2021

Yang seharusnya: Yang kebanyakan (sangat potensial)


 Kasus PAK didiagnosis dan dilaporkan ke terjadi:
 Kasus PAK tidak didiagnosis dan/atau
BPJSTK dan/atau Disnaker setempat untuk
tidak dilaporkan ke BPJSTK dan/atau
mendapatkan JKK bagi pekerja atau ahli Disnaker shg tidak mendapatkan JKK bagi
waris pekerja atau ahli waris
 JKK yang diberikan berupa Upah STMB,  Hanya diberikan pengobatan/perawatan,
biaya transport, pengobatan/perawatan, tanpa ada kompensasi cacat, maupun
rehabilitasi, kompensasi cacat, dan program program RTW
RTW  Meninggal akibat PAK hanya mendapat
 Meninggal akibat PAK mendapat santunan Jaminan Kematian biasa sebesar Rp 42 Jt
(JKM)
kematian (48 X Rp. gaji terkhir+Santunan  Biaya pengobatan/perawatan, diberikan
Berkala/skaligus Rp 12 Jt) melalui BPJS Kesehatan (bagi yang telah
 Semua JKK tsb diberikan melalui BPJS mjd peserta BPJS Kesehatan)
Ketenagakerjaan (bagi yang telah mjd  Atau Diberikan oleh pengusaha/pemberi
peserta BPJSTK) kerja (bagi yg belum mjd peserta program BPJS
 Diberikan oleh pengusaha/pemberi kerja Kesehatan)

(bagi yg belum mjd peserta program JKK-


BPJSTK) 35
• Perusahaan/pemberi kerja wajib
memberikan semua manfaat-manfaat
tersebut di atas (sesuai peraturan
perundangan) kepada pekerja atau ahli
Dalam hal waris yg berhak dengan komponen dan
perusahan/pemberi
besaran yang minimal sama.
kerja belum
mengikutsertakan • Adapun atas ketidak patuhan
pekerjanya dalam perusahaan/pemberi kerja terhadap
program jaminan peraturan perundangan Jaminan sosial
sosial akan diberikan sanksi dan dilakukan
penegakan hukum melalui
pengawas dan PPNS
Ketenagakerjaan sesuai peraturan
perundangan.

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 36


Sudi A-2021
Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
dalam perlindungan jaminan sosial tenaga kerja
 Setiap pemberi kerja wajib mengikutsertakan semua pekerjanya ke dalam semua
program jaminan sosial nasional (JKN, JKK, JKM, JHT, dan JP) dengan
pentahapan sesuai regulasi
 Dalam hal pemberi kerja belum/tidak mengikut sertakan semua pekerjanya ke
dalam 5 (lima) program jaminan sosial yang diwajibkan, maka:
 Diberikan sanksi sesusi regulasi mulai dari sanksi administratif sd sanksi
pidana
 Memberikan manfaat semua jaminan sosial yang seharusnya diikuti oleh
pekerjanya dengan besaran yang sama dengan manfaat dalam regulasi BPJS
Pembinaan dan pengawasan serta penegakkan hukum atas kepatuhan terhadap
norma Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dilakukan oleh Pengawas dan dan PPNS
Ketenagakerjaan

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 37


Sudi A-2021
SANKS
(UU 24 TahunI 2011 tentang BPJS)
...........................................................................................

• Hukuman pidana paling lama 8 tahun penjara


dengan denda Rp 1 milyar rupiah bagi Pemberi
kerja yang tidak mendaftarkan pekerjanya sebagai
peserta.

• Sanksi administratif bagi Pekerja yang tidak


mendaftarkan dirinya, berupa teguran tertulis,
denda, dan tidak mendapatkan pelayanan publik
tertentu.
Program JKK-JKM-JHT @Dr. |
Sudi A-2021 38
Sanksi Administratif oleh BPJS
SANKSI ADMINISTRATIF OLEH
BPJS DAPAT BERUPA:
a. teguran tertulis;
b. denda;
Pasal 17 ayat 3

 Pemberi kerja/Tenaga
Kerja tidak mendaftarkan Pemberi kerja : tidak melaksanakan
diri kepada BPJS teguran tertulis kedua; Denda
 Pemberi kerja/Tenaga dikenakan sebesar 0,5 % ( nol koma
Kerja tidak memberikan lima perseratus) setiap bulan dari iuran
data TK dan keluarga yang seharusnya dibayar yang
secara akurat dihitung sejak teguran tertulis kedua
dikenakan.
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 39
Sudi A-2021
Sanksi Administratif & Pidana Oleh Pemerintah

SANKSI ADMINISTRATI OLEH Pidana


PEMERINTAH ATAS PERMINTAAN
BPJS BERUPA: Tidak mendapat
pelayanan publik tertentu

Pasal 19 ayat (1) & (2)


 Pemberi kerja tidak
memungut iuran yang
Pasal 15 ayat (1) & (2) menjadi beban TK dan
 Pemberi kerja/Tenaga Kerja tidak menyetorkan pada
tidak mendaftarkan diri BPJS
 Pemberi kerja tidak
kepada BPJS
 Pemberi kerja/Tenaga Kerja membayar dan menyetor
tidak memberikan data TK iuran yang menjadi
dan keluarga secara akurat tanggung jawab Pemberi
Kerja

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 40


Sudi A-2021
SANKSI
ADMINISTRATIF
 BERDASARKAN PP NO.86 TAHUN 2013, SANKSI ADMINISTRATIF
MELIPUTI :
- TEGURAN TERTULIS
- DENDA
- TIDAK MENDAPAT PELAYANAN PUBLIK TERTENTU.

 SANKSI TEGURAN TERTULIS DAN DENDA DIJATUHKAN OLEH BPJS


KETENAGAKERJAAN DAN BPJS KESEHATAN.

 SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN PUBLIK TERTENTU


DIJATUHKAN OLEH UNIT PELAYANAN PUBLIK TERTENTU PADA
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, KABUPATEN/ KOTA.

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 41


Sudi A-2021
 SANKSI TEGURAN TERTULIS DAN DENDA DILAKUKAN OLEH BPJS
KESEHATAN DAN KETENAGAKERJAAN, KEPADA :

A. PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA ,


APABILA MELANGGAR KETENTUAN PASAL 3 AYAT (1) HURUF a PP
NO.86/ 2013 :
 TIDAK MENDAFTARKAN DIRINYA DAN PEKERJANYA SEBAGAI PESERTA
KEPADA
BPJS SECARA BERTAHAP SESUAI PROGRAM JAMINAN SOSIAL YG DI
IKUTINYA
 TIDAK MEMBERIKAN DATA DIRINYA DAN PEKERJANYA BERIKUT ANGGOTA
KELUARGANYA KEPADA BPJS SECARA LENGKAP DAN BENAR.

B. SETIAP ORANG SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA DAN PBI,


APABILA
MELANGGAR KETENTUAN PASAL 4 AYAT (1) HURUF a :
 TIDAK MENDAFTARKAN DIRINYA DAN ANGGOTA KELUARGANYA SEBAGAI PESERTA
KEPADA BPJS
 TIDAK MEMBERIKAN DATA DIRINYA DAN ANGGOTA KELUARGANYA SECARA
ProgramBPJS
LENGKAP DAN BENAR KEPADA JKK-JKM-JHT @Dr. 42
Sudi A-2021
 SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN PUBLIK TERTENTU DILAKUKAN
OLEH PEMERINTAH, PEMDA PROV, PEMDA KAB/ KOTA KEPADA :

A. PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA APABILA


MELANGGAR KETENTUAN :
- PASAL 3 AYAT (1) HURUF b : TIDAK MEMBERIKAN DATA DIRINYA ,
DATA PEKERJANYA DAN DATA ANGGOTA KELUARGANYA SECARA
LENGKAP DAN BENAR KEPADA BPJS.
B. SETIAP ORANG APABILA MELANGGAR KETENTUAN :
- PASAL 4 AYAT (1) HURUF b : TIDAK MEMBERIKAN DATA DIRINYA DAN
ANGGOTA KELUARGANYA SECARA LENGKAP DAN BENAR KEPADA BPJS.

 SANKSI INI DILAKUKAN SETELAH MENDAPAT SURAT PERMOHONAN


PENGENAAN SANKSI PENGHENTIAN PELAYANAN PUBLIK TERTENTU
DARI BPJS KETENAGAKERJAAN ATAU BPJS KESEHATAN ( SANKSI
DIBERIKAN ATAS REKOMENDASI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN )

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 43


Sudi A-2021
BENTUK SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN PUBLIK TERTENTU
DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN PEMDA KAB/
KOTA, KEPADA :

A. PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA,


BERUPA :
- PERIZINAN TERKAIT USAHA
- IZIN YANG DIPERLUKAN DALAM MENGIKUTI TENDER PROYEK
- IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA)
- IZIN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA/ BURUH
- IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
B. SETIAP ORANG SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA DAN
PBI BERUPA :
- IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
- SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)
- SERTIFIKAT TANAH
- PASPOR
- SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN (STNK)
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 44
Sudi A-2021
PENYAMPAIAN DAN PENANGANAN PENGADUAN PROGRAM JAMSOSTEK
• Bila peserta tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yg
diberikan oleh fasyankes yg bekerjasama dg BPJS
Ketenagakerjaan dpt mengadukan kepada BPJS Ketenagakerjaan
melalui Kantor BPJS Ketenagakerjaan setempat atau media
elektronik
• Bila pekerja tidak puas terhadap pelayanan BPJS
Ketenagakerjaan, pemberi kerja/pekerja dapat mengadukan
kepada instansi yg membidangi ketenagakerjaan
setempat/Kemnaker
• Instansi yg bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
menugaskan Pengawas Ketenagakerjaan meneliti
kebenaran pengaduan tsb.
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 45
Sudi A-2021
• Bila pengaduan tersebut terbukti kebenarannya, instansi
yg bertggjwb di bidang ketenagakerjaan menegur BPJS
Ketenagakerjaan agar melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan ketentuan
• Bila pengaduan tsb tidak terbukti kebenarannya, instansi
yg bertggjwb dibidang ketenagakerjaan memberikan
jawaban tertulis kepada Pemberi Kerja/Pekerja atas
ketidakbenaran pengaduan tersebut
• Bila Pemberi kerja/Pekerja tidak puas terhdp pelayanan
BPJS Ketenagakerjaan dpt menyampaikan pengaduan kpd
DJSN
• DJSN menyampaikan pengaduan tsb kepada Direksi BPJS
Ketenagakerjaan untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 46


Sudi A-2021
JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA
(JAMSOSTEK)

Program JKK-JKM-JHT @Dr. 47


Sudi A-2021
Profil Singkat
Narasumber
⚫Nama : Dr. dr. Sudi Astono, MS.

⚫Instans : Ditjen Binwasnaker & K3, Kemenaker R.I


i : HP/WA. 0817898107
⚫Mobile : sudiastono2033@gmali.com
⚫Email ⚫Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
⚫Jabata ⚫Dokter Penasihat Ketenagakerjaan Tingkat Pusat
n ⚫Dosen Prodi K3 POLTEKNAKER

⚫Pendidikan & Pelatihan:


⚫ Dokter Umum, Universitas Sebelas Maret Surakarta (1992)
⚫ S2 Kedokteran Kerja, FK UI (2003)
⚫ Pasca Sarjana (S3) Manajemen SDM, UNJ (2020)
⚫TOT Widya Iswara Luar Biasa, Pusdiklat Kemnakertrans (2010)
⚫ Pelatihan Asessor Kompetensi K3 (2009)
⚫ Training of Integration of Manajemen System (2007)
⚫ Ergonomics Training Course, JICA, Japan (2004)

⚫Organisasi:
⚫Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IPP-DKI)
⚫Ketua Umum DPP Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan Indonesia (DPP APKI 2020-2023)
⚫Anggota Komite Pengawasan Ketenagakerjaan
⚫Sekretris Eksekutif Harian Indonesian Network of Occupational Safety and Health
Professionals”
(INOSHPRO)
Program JKK-JKM-JHT @Dr. 48
Sudi A-2021

Anda mungkin juga menyukai