Anda di halaman 1dari 33

Angkat dagu tekan dahi

 Lidah merupakan pe-


nyebab utama sum-
batan jalan napas
 Letakkan satu tangan
pada dahi penderita &
jari tangan sebelah pada
bagian tulang rahang
bawah.
 Angkat dagu ke depan
dan topanglah rahang
bawah untuk mem-bantu
menengadah-kan kepala
Oropharyngeal Airway

 Didisain untuk mencegah jatuhnya lidah ke belakang


yang menutupi saluran napas atas
 Mudah diperoleh dalam 6 – 9 ukuran berbeda
 Hanya digunakan pada penderita yang tidak respons
tanpa reflex muntah
 Tidak berarti saluran napas selalu terbuka dengan baik
OPA
Mengukur OPA

Ukur sehingga diper-oleh


ukuran yang tepat. Cara
pengukuran dapat dilakukan
dengan mengukur panjang
alat ini dari cuping telinga ke
ujung mulut atau dari ujung
mulut s/p lengkung rahang
bawah.
Memasukkan OPA
 Buka mulut penderita, pada bayi dan
anak kecil  penekan lidah.
 Dewasa : bagian ujungnya meng-
hadap ke atas. Bayi dan anak : ujung
alat menyisiri penekan lidah.
 Masukkan alat ini terus sampai terjadi
sedikit hambatan (ketika ujung alat ini
mencapai bagian belakang langit-
langit).
 Putar 180 derajat.
 Terus masukkan alat ini sampai bagian
depan alat ini menempel pada gigi
penderita lalu fiksasi dengan tape.
OPA
Nasopharyngeal Airway
(NPA)
CARA PASANG NASOPHARYNGEAL AIRWAY
Masker RJP
Bag Valve Mask
Indikasi Pemberian O2
 Gangguan jantung
 Ganguan pernapasan
 Gangguan kesadaran dan syok
 Perdarahan
 Cedera spinal, dada, patah tulang
 Cedera multipel
 Luka bakar
 Proses persalinan
 Keracunan
 Penyakit berat lainnya
SISTEM HANTARAN OKSIGEN
 Tabung oksigen dengan
katupnya
 Regulator tekanan rendah
 Flowmeter
 Pelembab (Humidifier)
Regulator dan Flowmeter
 Regulator :
– menurunkan tekanan yang tinggi (2000 psi) 
tekanan yang relatif rendah (30 sampai 70 psi).
 Flowmeter
– mengatur banyaknya aliran oksigen yang akan
diberikan kepada penderita sesuai dengan alat yang
digunakan dan keadaan penderita,
Umumnya aliran oksigen 2 – 20 L/menit.
Catatan: Psi = Pounds per square inch
Tabung dan regulator
Humidifier atau pelembab
 Hanya pada unit yang permanen
 Melembabkan oksigen
 Dihubungkan dengan flowmeter
 Bahan tidak mudah pecah.
 Media pelembab yang dipakai adalah air
bersih, bahaya infeksi
Keamanan
 Penempatan tabung
 Regulator yang sesuai
 Tutup katup bila tidak sedang digunakan
 O2 merupakan bahan bakar
 Perhatikan kondisi O ring
 Simpan tabung ditempat teduh dan berangin
 Periksa tabung secara berkala
 Jangan menggunakan gemuk pada sambungan
Nasal cannula
 Paling umum dipakai di Indonesia.
 Selang dengan dua cabang kecil, diarahkan tepat ke kedua
lubang hidung penderita.
 Kandungan oksigen yang diberikan rendah (24 – 44%)
 Aliran udara : 1 – 6 liter per menit.
 Kenaikan konsentrasi O2 adalah sekitar 3 – 4% /L
 Hal yang harus diperhatikan adalah lapisan selaput lendir
dalam saluran napas atas khususnya bagian hidung akan
menjadi kering terutama bila pemberiannya dilakukan pada
volume yang tinggi.
Nasal Cannula
1 liter/min. = 24%
2 liter/min. = 28%
3 liter/min. = 32%
4 liter/min. = 36%
5 liter/min. = 40%
6 liter/min. = 44%
Masker
 Ada beberapa masker yang tersedia di
pasaran.
 Prinsipnya masker ini ada yang bersifat

tertutup dalam arti tidak ada hubungan


dengan udara luar dan ada yang berhubungan
dengan udara luar.
 Konsentrasi oksigen dapat mencapai 80 – 90%.
 Aliran udara 12 – 15 L/menit
CONTOH PASIEN YANG MEMBUTUHKAAN O2
DENGAN PEMASANGAN MASKER
Suction
 Menyedot cairan dari jalan napas atas seperti
darah, lendir, muntahan dan lainnya

 mekanis maupun manual.


 Variasi alat ini dipasaran beragam :
◦ Dioperasikan dengan tangan (“V-Vac”)
◦ Dioperasikan dengan baterei
◦ Bulb Syringe
Suction
Kateter suction

Kaku Fleksible
Kapan pasien memerlukan suction
 Auskultasi /periksa dinding anterior dada
– Ada ronki (suara tambahan) keras ?
 Terdengarnya suara tambahan saat pasien
bernapas melalui mulut
 Letakkan tangan pada dada anterior
– Ada fremitus taktil ?
 Suruh pasien batuk. Karakternya ?
Prosedur Suction
 Bersihkan mulut penderita dengan kasa
untuk membersihkan partikel yang besar
 Pada beberapa kasus diperlukan sapuan

jari buta (pada dewasa)


 Bila menggunakan alat dengan baterei,

lakukan suction secara intermiten,10 – 15


detik pada dewasa, 5 detik pada bayi
Prosedur Suction
 Kedalaman suction terbatas sampai bagian dalam
mulut yang masih dapat dilihat, mulai suction setelah
ujung kateter dimasukkan.
 Bila melakukan suction pada hidung, ,aka

kedalaman kateter dibatasi sepanjang jarak dari


ujung hidung ke telinga
 Pada penderita yang tidak respons, lakukan

hiperventilasi pernapasan beberapa kali setelah


melakukan suction

Anda mungkin juga menyukai