Anda di halaman 1dari 7

PERANAN DAN

TANTANGAN PPSDM
DALAM ORGANISASI
11 Oktober 2021
 Sebagai wadah meningkatkan keterampilan atau kemampuan karyawan
Masalah bukan hanya timbul dari luar perusahaan, tetapi juga dari dalam perusahaan yakni
pada stakeholder. Semakin terampil karyawan, semakin baik untuk perusahaan.
 Sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas kerja
Setelah karyawan terampil, hal tersebut tentu berdampak pada kualitas kerja. Kualitas
kerja yang baik akan mencegah masalah besar timbul dari dalam perusahaan.
 Menjawab tantangan perkembangan zaman
Melalui pelatihan dan pengembangan, karyawan mengetahui mengenai perkembangan
zaman teknologi. Dalam pelatihan mungkin dapat diadakan tutorial langsung mengenai
penggunaaan alat-alat yang dapat menunjang pekerjaan lebih cepat.

PERANAN PPSDM DALAM


MENGATASI MASALAH ORGANISASI
-Sering berbuat kesalahan dalam bekerja.
– Hasil kerjaanya tidak memenuhi standard kerja perusahaan
– Munculnya rasa tidak puas dengan perusahan dan menjelek-
jelekkan perusahaan.
– Tidak mampu menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam
bekerja.
- Produktivitas kerja tidak meningkat, bahkan menurun
– Kesinambungan perusahaan tidak bisa dijamin.
– Loyalitas yang rendah terhadap perusahaan.

DAMPAK TIDAK ADANYA PPSDM


TANTANGAN PPSDM DALAM
ORGANISASI
 Peran manajemen puncak
Kontribusi pelatihan pada peningkatan kinerja perusahaan tidak
terlepas dari peran manajemen puncak. Manajemen puncak  boleh
dikatakan adalah pemegang otoritas tertinggi di perusahaan, setelah
para pemegang saham (shareholders). Jalan tidaknya sebuah
program, memang membutuhkan dukungan karyawan.  Tetapi
senyatanya membutuhkan dukungan manajemen puncak.  
 Peran karyawan peserta pelatihan sendiri
Ada tiga jenis peserta pelatihan yang bisa kita temui pada saat
pelaksanaan pelatihan. Pertama, peserta pelatihan yang datang
karena mereka memang ingin belajar (learner). Kedua, peserta
pelatihan yang datang karena menjadikan pelatihan sebagai bagian
dari variasi selain bekerja. Mereka datang ke pelatihan karena ingin
berjalan-jalan, menghindari kesibukan pekerjaan atau menjadi
alternatif kegiatan bekerja yang membosankan (vacationer). Ketiga,
peserta pelatihan yang datang karena terpaksa
 Kondisi lingkungan kerja
Seperti peralatan dan fasilitas yang minim sehingga isi pelatihan
tidak dapat diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai