Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFOR

MAL SEBAGAI PEMBANGUNAN SOSIA


L DAN BUDAYA

Nama kelompok

1. Selpia Oktiana
2. Sakdiah
3. Surya dewi
4. Heni Oktalia
5. Peggi Putri S
Pengertian pendidikan non formal

Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal untuk melayani keb

utuhan pendidikan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan,sikap dan nilai

yang di laksanakan secara berjenjang dan berstruktur dengan sistem yang luwes, fungsional dan meng

embangkan kecakapan hidup untuk belajar sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal sebagai salah satu pendekatan dalam pembangunan, akan bisa membuat

manusia menjadi lebih maju, berkualitas, dihargai di mata sosial, dan memiliki daya saing tinggi, dan p

ada akhirnya akan dapat meningkatkan derajat hidup sosial masyarakat dan dapat meningkatkan prod

uktivitas kerja secara personal maupun secara nasional demi kemajuan bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan non formal
• Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar. Misalnya pe
ngetahuan tentang alam, pendidikan keaksaraan, pengetahua
n kesehatan dan gizi, pengetahuan umum dan kewarganegara
an, dan sebagainya.

• Untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan ti


ngkat dasar dan pendidikan nilai-nilai hidup. Misalnya meditas
i, pendidikan kesenian, pengajian, sekolah minggu, dan lain-lai
n.
Pengertian pendidikan Informal
• pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan di
lingkungan keluarga dan lingkungan, dimana kegiatan belajarn
ya dilakukan secara mandiri.

• Jalur pendidikan ini diberikan kepada setiap individu sejak lahi


r dan sepanjang hayatnya, baik melalui keluarga maupun lingk
ungannya. Jalur pendidikan ini akan menjadi dasar yang akan
membentuk kebiasaan, watak, dan perilaku seseorang di masa
depan.
Ciri-Ciri Pendidikan Informal
• Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
• Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
• Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
• Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus dijalankan.
• Tidak terdapat jenjang dalam proses pendidikannya.
• Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal
ruang dan waktu
• Orang tua merupakan guru bagi anak didik.
• Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses pembelajaran.
Pembangunan Sosial Budaya
• Susunan kata pembangunanan sosial budaya terbagi menjadi 3 kata yaitu pembangunan, sosial,
dan budaya. Masing-masing kata tersebut memiliki maknanya sendiri. Dimana pembangunan a
dalah sebuah proses yang menyebabkan perubahan secara keseluruhan dalam berbagai bidang
mulai dari bidang politik, ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan lain sebagainya.

• Sedangkan, kata sosial, maka kata tersebut berasal dari kata “socius”. Kata socius artinya ialah b
erkembang, lahir, dan tumbuh secara bersama-sama dalam suatu kehidupan didunia ini.  Selanj
utnya arti kata budaya dianggap sebuah akal budi, adat-istiadat, dan pemikiran.

• Selain itu budaya juga diartikan sebagai peraturan atau cara kehidupan yang berkembang dan d
imiliki oleh kelompok-kelompok sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Pada umumnya bud
aya bersifat turun temurun, karena dari para leluhur akan mewariskannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya yang berkaitan dengan pemikiran, ide, pola pikir, maupun gagasan manusia
.
Pengertian pembangunan sosial dan budaya

Pembangunan sosial budaya adalah proses terjadinya perubahan dalam bidang sosial dan

budaya dengan perencanaan yang telah matang demi tercapainya sebuah tuuan kesejahteraan

masyarakat dan kualitas hidup masyarakat, serta ketahanan unsur budaya bagi seluruh masyarak

at secara luas.
Tujuan Pembangunan Sosial Budaya

1. Meningkatkan usia harapan hidup


2. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk
3. Menurunkan angka kelahiran total
4. Menurunkan angka kematian kasar
5. Meningkatkan ketahanan sosial dan budaya
6. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan
7. Meningkatkan partisipasi aktif pemuda
8. Meningkatkan kebudayaan dan prestasi olahraga
Contoh pembangunan sosial dan budaya
pada pendidikan non formal

• Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) : adalah un


it pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pendi
dikan luar sekolah. BP-PLSP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan peng
embangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar
sekolah berdasarkan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

• Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB): adalah unit pelaksana teknis di ling


kungan Dinas Pendidikan Propinsi di bidang pendidikan luar sekolah. BPKB mempu
nyai tugas untuk mengembangkan model program pendidikan luar sekolah sesuai
dengan kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan kharakteristik propinsinya.
• Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): adalah unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupa
ten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah (nonformal). SKB secara umum mempunyai
tugas membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan
belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dan po
tensi lokal setiap daerah.

• Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM): suatu lembaga milik masyarakat yang pen
gelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM ini merupakan
wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mam
pu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri. PKBM merupakan sumber informas
i dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai
perwujudan pendidikan sepanjang hayat.

• Lembaga Pendidikan Non Formal sejenis: adalah lembaga pendidikan yang tumbuh da


n berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan nonformal bero
rientasi life skills/keterampilan dan tidak tergolong ke dalam kategori-katagori di atas, s
eperti; LPTM, Organisasi Perempuan, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Contoh pembangunan sosial dan budaya
pada pendidikan Informal
Sedangkan untuk contoh dalam lembaga pendidikan yang bersifat informal di mas
yarakat Indonesia, diantaranya seperti;

• Partai Politik
Partai politik dapat dikategorikan menjadi wadah bagi setiap orang belajar secara
informal. Kelompok atau organisasi politik yang memegang ideologi tertentu, tero
rganisir, dengan anggotanya yang memiliki ketertarikan, orientasi, nilai-nilai sosia
l , dan cita-cita yang sama.

• Pengajian
Pengajian menjadi satu wadah pembelajaran agama secara informal yang sampai
saat ini masih menjadi pilihan banyak pemeluk ajaran Islam
• Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)
Indonesia merupakan dengan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam, dengan itu banyak p
engajaran mendalam mengenai norma dan nilai-nilai Islam yang memfasilitasi setiap umatnya.
Taman Pendidikan Al Qur’an atau TPA/TPQ merupakan kelompok masyarakat atau lembaga yang tur
ut menyelenggarakan pendidikan yang masuk dalam kategori non-formal, yang memberikan pengajaran be
rupa pemahaman dinul Islam dan pembacaan Al Qur’an sejak usia dini.

• Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


LSM menjadi salah satu wadah pembelajaran informal di Indonesia. LSM didirikan oleh perorangan s
ekelompok orang dengan keahlian-keahlian tertentu, secara sukarela memberikan pelayanan kepada masy
arakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

• Pasraman
Pasraman dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berbasis agama, dalam hal ini adalah
agama Hindu. Pasraman berkembang menjadi satu bentuk pendidikan yang mengembangkan karakter ana
k, ketrampilan, dan sekaligus pelestarian budaya pada jalur non-formal yang dalam artian akan dilaksanaka
n di luar daripada jam sekolah formal.

Dan Lain Sebagainya.


KESIMPULAN
Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan f
ormal untuk melayani kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka meni
ngkatkan pengetahuan, keterampilan,sikap dan nilai.
pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan di lingkunga
n keluarga dan lingkungan, dimana kegiatan belajarnya dilakukan secara ma
ndiri.
dengan adanya pendidikan yang ada di dalam kehidupan masyarakat bai
k nonformal maupun informal diharapkan mampu untuk menyejahterakan k
ehidupan ilmu pengetahuan melalui pembangunan sosial dan budaya itu se
ndiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai