GLOMERULO NEFRITIS KRONIK (GNC)

Pada Anak

Fahmi Abdul Malik

2A Keperawatan
18.156.01.11.010
 GlomerulusNefritis adalah
suatu istilah umum yang di
pakai untuk menjelaskan
berbagai macam penyakit
ginjal yang mengalami
proliferasi dan inflamasi di
glomerulus akibat suatu
proses immunologis. PENGERTIAN
 Glomerulusnefritis kronik
merupakan penyakit
parenkim ginjal progresif
dan difus yang sering kali
berakhir dengan gagal
ginjal kronik.
 Glomerulonefritis kronik
adalah peradangan yang
lama dari sel-sel
glomerulus, kelainan ini
dapat terjadi akibat
glomerulonefritis akut yang
tidak membaik atau timbul
secara spontan.
 Glomerulonefritis kronik
ETIOLOGI
timbul beberapa tahun
setelah cidera dan
peradangan glomerulus sub
klinis yang di sertai oleh
hematuria (darah dalam
urin) dan proteinuria
(protein dalam urin).
 PENYEBAB DARI
GNC

 Lanjutan GNA (Glomerulusnefritis akut), sering kali

tanpa riwayat infeksi (streptococcus beta hempliticus
group A).
 Keracunan
 Diabetes Melitus
 Trombosis vena renalis
 Hipertensi kronis
 Penyakit kolagen
 Penyebab yang lain tidak di ketahui yang ditemukan
pada stadium lanjut
Difus
Mengenai semua
glomerulus, bentuk
yang paling sering di
temui timbul akibat
gagal ginjal kronik. KLASIFIKASI

Bentuk klinisnya:
Akut
Sub Akut
Kronik
Fokal
Hanya sebagian
glomerulus yang
abnormal.
Lokal
KLASIFIKASI
Hanya sebagian
rumbaik glomerulus
yang abnormal
misalnya satu
sampai kapiller.
 PATOFISIOLOGI

Hematuria
Silinder sel darah merah dalamMANIFESTASI
urin
Proteinuria lebih dari 3-5 mg/hari KLINIS
Penurunan GFR
Penurunan volume urin
Retensi cairan
 PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
 Urinalis menunjukan adanya proteinuria (+1 sampai
+4)
 Hematuria makroskopik ditemukan hampir pada 50%
penderita
 Kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik
 Leukosituria serta tolak selulet
 Granular
 Eritrosit (++)
 Albumin (+)
 Silinder leukosit (+)
 KOMPLIKASI

 Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.

 Ensefalopati hipertensi
 Gangguan sirkulasi
 Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di
samping sistesis eritropoetik yang menurun.
 Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada fase akut.
 Malnutrisi.
 Hipertensi, congestive heart failure (CHF) , endokarditis.
MEDIS
Pemberian
penisilin pada
fase akut.
Pengobatan PENATALAKSANAAN
MEDIS
terhadap
hipertensi
Pemberian
furosemid (lasix)
 KEPERAWATAN

Istirahat mutlak selama 3-4 minggu dulu di anjurkan istirahat mutlak semala 6-8
minggu untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk menyembuh.
Fase akut di berikan makanan rendah protein ( 1 g/kg BB/hari ) dan rendah garam
(1 g/hari).
Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan larutan glukosa 10%
pada penderita tanpa komlikasi pemberian cairan disesuaikan engan kebutuhan.
Bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka
jumlah caran yang diberikan harus dibatasi.
 PENGKAJIAN

Anamnesa
Glomerulonefritis kronik ditandai oleh kerusakan glomerulus secara
progresif lambat akibat glomerulonefritis yang sudah berlangsung lama.
Penyakit cenderung timbul tanpa diketahui asal usulnya, dan biasanya
baru ditemukan pada stadium yang sudah lanjut, ketika gejala-gejala
insufisiensi ginjal timbul. Pada pengkajian ditemukannya klien yang
mengalami glomerulonefritis kronik bersifat incidental pada saat
pemeriksaan dijumpai hipertensi atau peningkatan kadar BUN dan
kreatinin serum (Mutaqqin dan Sari, 2012).

Identitas
Sering ditemukan pada anak umur 3-7 tahun lebih sering pada pria
Pemeriksaan Fisik

 Aktivitas atau istirahat

Gejala: kelemahan (malaise)
Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus otot
 Sirkulasi
Tanda : hipertensi, pucat,edema.
 Eliminasi
Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)
Tanda : Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)
Makanan atau cairan
Gejala : edema, anoreksia, mual, muntah
Tanda : penurunan keluaran urine
Pernafasan
Gejala : nafas pendek
Tanda :Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi,
kedalaman (pernafasan kusmaul)
Nyeri (kenyamanan)
Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala
Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
Pengkajian berpola

Pola nutrisi  dan metabolik

Pola eliminasi
Pola Aktifitas dan latihan
Pola tidur dan istirahat
Kognitif & Perseptual
Persepsi Diri
Hubungan Peran
Nilai Keyakinan
 ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

Ds: Ketidakefektifan Pola napas

Klien mengatakan sesak Kerusakan fungsi ginjal
napas
Klien mengatakan sulit  
bernapas
GFR menurun
Do:
Klien tampak bernapas  
melalui mulut
Retensi cairan

Edema

 
Disfungsi O2
Ds: Gangguan Eliminasi Urine
Klien mengatakan tidak Penurunan produksi urine
bisa BAK

Do:
Produksi urine klien tidak  
ada Penurunan fungsi ginjal
Klien Nampak edema

Ds : Adanya edema Gangguan mobilitas fisik

Klien mengatakan tidakbisa
melakukan aktivitas  
Do : Sulit bergerak
Klien tampak berbaring di  
tempat tidur

Kelemahan otot
 Gangguan Kelebihan
Ds: Disfungsi ginjal
Volume Cairan
- Klien mengeluh sulit  
bernapas
Mekanisme regulasi
Do: cairan dan elektrolit
terganggu
- Tampak adanya edema
dibagian ekstremitas  
bawah
Peningkatan volume
- BUN 36 mg/dl
interstisial
- Peningkatan BB 4 kg
 
- TD : 150/95 mmHg
Edema
- N : 100 x/menit
 Kerusakan fungsi filtrasi Risiko Infeksi
Ds: ginjal
 
- Klien mengatakan gatal
Ureum gagal disekresi
gatal pada kulit  
Do: Ureum dalam darah tinggi
 
- Klien tampak edema
Uremia
- Klien tampak lelah
- Hiperuremia  
Timbulnya rasa gatal
- BUN 36 mg/dl  

Pasien tidak mengontrol

saat menggaruk
 

Luka pada kulit

 Ansietas
Ds : Kurang terpaparnya
informasi
Klien mengatakan takut
pada penyakitnya

Do :   Kurang pengetahuan
Ekspresi pada wajah  
klien tampak cemas

     Ansietas
 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1)Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan edema

2)Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan fungsi ginjal menurun
3)Gangguan kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan cairan
intertisial
4)Resiko infeksi pada kulit berhubungan dengan luka di kulit
5)Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot
6)Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
 SELESAAAI
TERIMAKASIH BANYAAAK