Anda di halaman 1dari 16

KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Dwi Agustina Rahayu, M. Pd

Anggota :

 Febri Kurniawan ( 20183207023 )


 Budi Santoso( 20183207026 )
 Afan Risqi Ardiansyah ( 20183207020 )
 Muhammad Aditya Pratama ( 20183207022 )

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI 2A FAKULTAS


SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI
2020/2021
RUMUSAN MASALAH

1. Ada berapa budaya Indonesia yang dikalim Malaysia ? Adakah Contoh lainnya ? Sebutkan, apakah klaim
tersebut dimungkinkan terjadi lagi dikemudian hari ?
2. Bolehkah sebuah Negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut memang telah
dijalankan oleh warga negarannya ?
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional
karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya
makan sambil berdiri (standing party).
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak diklaim oleh negara
lain?
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai kebudayaan
nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapat kah luntur? Mengapa demikian? Jika ya, akankah
identitas bangsa itu hilang?
TUJUAN

1. Untuk mengetahui jumlah budaya Indonesia yang diklaim Malaysia dan apakah klaim budaya ini
dimungkinkan terjadi lagi dikemudian hari.
2. Untuk mengetahui apakah sebuah negara dapat mengklaim budaya bangsa lain karena budaya tersebut
memang telah dijalankan oleh warga negaranya.
3. Untuk mengetahui apakah bangsa Indonesia dapat mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang
Indonesia, misalnya budaya makan sambil berdiri (standing party).
4. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas
nasional tidak diklaim oleh negara lain.
5. Untuk mengetahui apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional.
6. Untuk mengetahui apakah kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal dapat luntur dan kaitannya dengan
hilangnya identitas bangsa apabila kebudayaan daerah tersebut luntur.
MANFAAT

1. Memberikan informasi tentang jumlah budaya Indonesia yang diklaim Malaysia beserta kemungkinan
apakah hal ini akan terjadi lagi dikemudian hari.
2. Memberikan informasi mengenai boleh atau tidaknya sebuah bangsa mengklaim kebudayaan bangsa lain
karena budaya tersebut memang telah dijalankan oleh warga negaranya.
3. Memberikan informasi tentang boleh atau tidaknya bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain
sebagai bagian dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia.
4. Memberikan informasi hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas
nasional tidak diklam oleh negara lain.
5. Memberikan informasi apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional.
6. Memberikan informasi apakah kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal dapat luntur dan kaitannya
dengan hilangnya identitas bangsa apabila kebudayaan daerah tersebut luntur.
PEMBAHASAN

1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia? Adakah contoh lainnya ? Sebutkan,
apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?

Pada rentang 2007-2012 ada tujuh budaya Indonesia yang diklaim yaitu:
• Kesenian reog ponegoro
• Lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku
• Tari Pendet dari Bali
• Instrumen dan ansmabel music angklung
• Beras asli Nunukan, Kalimantan Timur yaitu beras Adan Krayan
• Tari tor-tor
• Gondang sambilan dari Sumatera Utara
Contoh budaya Indonesia yang diklaim lainnya:
 
• Pada tahun 2005, Desa Celuk, Gianyar harus berurusan dengan dengan WTO, karena dianggar melan
• Batik Parang dari Yogyakarta
• Lagu Burung Kakatua dari Maluku, Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara dan Lagu Jali-lali yang diklaim
Malaysia sebagai lagu asli Langkawi Rasa Sayange dari Maluku
• Kuda Lumping
• Rendang Padang
• Keris
• Angklung
• Tai Pendet dan Tari Piring
• Gamelan Jawa

Klaim tersebut bisa terjadi dikemudian hari,karena era globalisasi tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di
setiap negara. Adapun, proteksi atas elemen kebudayaan di Indonesia sekaran ini masih lemah dengan dibuktikannya setiap
tahun terjadi peningkatan klaim budaya oleh Malaysia dan bukannya mengalami penuruan. Pemerintah dan aparatur negara
belum mampu bersinergi dan meningkatkan proteksi atas elemen kebudayaan. Dan budaya yang semakin lama semakin
terkisis di era globalisasi ini. Adapun, Indonesia sebagai negara homogen yaitu memiliki keanekaragamaan budaya, adat
dan suku maka disinilah peran Pemerintah bersama Masyarakat dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman suku dan
budaya yang dimiliki Indonesia.
2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut memang
telah dijalankan oleh warga negaranya?
• Tidak boleh, karena setiap negara memiliki adat dan budaya yang berbeda. Walaupun memiliki kesamaan,
tapi pasti ada sedikit perbedaan dan sebagai bentuk penghormatan dan toleransi antara bangsa lain maka
hindari mengklaim budaya bangsa lain agar terciptanya solidaritas antara bangsa. karena kebudayaan itu
adalah milik bangsa lain. kalau diklaim sama artinya dengan mengakui milik sendiri, padahal bukan.
apabila kebudayaan itu telah dijalankan oleh masyarakatnya, maka itu adalah kebiasaan / kecanduan warga
terhadap kebudayaan itu, jadi cukup ditinjau dan tidak melakukan klaim
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim kebudayaan bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan
nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipraktikkan oleh bangsa Indonesia?
Misalnya budaya makan makan sambal berdiri (standing party)
• Tidak boleh, karena Indonesia memiliki kebudayaannya tersendiri sebagai bagian dari kebudayaan
nasional, Tidak asal teban pilih bahwa hanya karena disenangi dan dipraktikan oleh bangsa Indonesia
maka disebut sebagai kebudayaan Nasional karena ini bersifat universal dan adanya pengakuan dari
pemerintah. Adapun, budaya makan sambal berdiri itu merupakan budaya barat yang dipengaruhi era
globalisasi sehingga merambat ke Indonesia.
• Adapun, Indonesia memiliki budaya sendiri dan mesti berfikir bagaimana cara untuk melestarikan
budayanya jika Indonesia ingin menganggap kebudayaan bangsa lain maka secara tidak langsung
Indonesia tidak membanggakan kebudayaannya sehingga kebudayaannya dilupakan dan membuat bangsa
lain ingin menduduki dan menguasai kebudayaan tersebut.
4. Yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak di klaim oleh
negara lain?

Beberapa hal bisa dilakukan bangsa Indonesia supaya tak menambah daftar panjang kejadian klaim
budaya oleh negara lain, khususnya Malaysia, diantaranya :
• Memperkenalkan, mengajarkan serta memiliki rasa bangga akan keberagaman budaya Indonesia
kepada generasi muda untuk dilestarikan.
• Memperkenalkan kembali budaya-budaya bangsa Indonesia kepada negara lain yang kemudian
ditindaklanjuti dengan melestarikannya.
• Menyaring budaya yang baik dari luar tanpa mengubah jati diri budaya negara sendiri.
• Mendaftarkan keabsahan budaya bangsa Indonesia ke UNESCO
• Beragam produk budaya asli Indonesia belum semuanya dicantumkan dalam daftar representatif
UNESCO sesuai Konvensi UNESCO tahun 2003 tentang Warisan Budaya Tak Benda (Intangible
Cultural Heritage). Padahal konvensi UNESCO tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah
Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 dan terhitung 15 Januari 2008,
Indonesia resmi menjadi negara pihak konvensi.
Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagain
anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya
local diantaranya adalah:
• Mau mempelajari budaya tersebut ,baik hanya sekedar mengenal atau juga dengan ikut mempraktikannya dalam
kehidupan kita
• Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudyaan,
• Misalnya:
• Mengikuti kompetisi tentan kebudayaan ,misalnya tari tradisi atau teater
• Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat
perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan , dan lain –
lain.
• Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi muda sehingga kebudayaan itu tidak akan musnah dan dapat tetap bertahan .
• Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
• Mencitai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
• Mempraktikan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
• Menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme.
• Melestarikan budaya
• Melestarikan budaya dengan mempertahankan ketentalan budaya pada derah masing-masing agar bangsa lain tidak
mudah menjustifikasi dan mengklaim kebudayaan Indonesia.
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
• Kebudayaan daerah adalah modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional karna
kebudayaan nasional merupakan puncak kebudayaan daerah yang berada di wilayah Indonesia. setiap
daerah di Indonesia dapat mengajukan kebudayaannya ke tingkat nasional. Indonesia sudah memiliki
program Warisan Budaya Nasional (Warbudnas) dan lembaga inilah yang bertugas mendata
kebudayaan yang ada di Indonesia. Maka sudah seharusnya setiap daerah di Indonesia mengajukan
kebudayaannya ke lembaga tersebut agar dicatat dan didaftarkan sebagai bagian dari kebudayaan
warisan Indonesia supaya selain lebih tertib, juga dapat menghindari kasus klaim-klaim budaya
nasional oleh negara lain.
• Kebudayaan daerah menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat- syarat berikut ini:
 pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional
 harus memiliki unsur-unsur kebudayaan yang mendapat pengakuan dari bangsa lain,sehingga menjadi milik
bangsa kita
 menunjukkan ciri atau identitas bangsa
 berkualitas tinggi dan dapat di terima oleh seluruh bangsa Indonesia
6. Kebudayaan Daerah sebagai kearifan local, dapatkah luntur? Mengapa demikian? Jika ya,
akankah identitas bangsa itu hilang?
• Ya, kebudayaan daerah dapat luntur karena di pengaruh beberapa aspek : contohnya. saja pengaruh
modernisasi yang mengambil alih perhatian masyarakat agar melestarikan kebudayaan daerahnya.
Namun, teralihkan karena kecanggihan yang ditawarkan seperti permainan games online merambat ke
kalangan anak-anak yang semestinya diperkenalkan permainan tradisional seperti Massalo yang
merupakan permainan tradisional namun telah luntur dan jarang dipermainkan karena dunia maya lebih
menggiurkan dibanding dunia nyata. Dan apabila dibiarkan terus menerus, maka akan mengikis
kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal dan di ambil alih oleh kebudayaan barat dengan kata lain
kebudayaan daerah sebagai satu kesatuan Identitas bangsa perlahan menghilang. Hilangnya identitas
bangsa bisa disebabkan karena adanya tingkat pemahaman yang lebih oleh bangsa lain terhadap budaya
Indonesia sehingga mereka akan dengan mudahnya mengakui budaya tersebut. Bukan hanya itu, faktor
masyarakat Indonesia yang acuh tak acuh terhadap kebudayaan daerahnya sendiri juga dapat melunturkan
budaya khas daerahnya. Banyak sekali penyebab dari lunturnya kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah
yang sebagai kearifan lokal kini perlahan mulai memudar.
Dengan memudarnya/lunturnya kebudayaan daerah maka akan sangat berpengaruh terhadap identitas bangsa. Jika
hal ini terus menerus.
• Dilakukan dan hanya dibiarkan begitu saja makan semakin lama identitas bangsa ini akan semakin hilang.
Ketika identitas suatu bangsa itu menghilang maka masyarakat Indonesia akan kehilangan identitas dirinya.
Sebab budaya menjadi sebuah unsur penting pembentuk identitas suatu kumpulan orang banyak terlebih suatu
bangsa. Dan melalui budaya pula kepribadian suatu bangsa akan tercermin. Jika budaya sebagai identitas bangsa
itu hilang, tentu akan melemahkan keadaan bangsa tersebut dalam berbagai bidang. Sehingga bangsa itu akan
dengan mudah untuk dihancurkan dan semakin mudah dikuasai oleh bangsa asing entah itu melalui penguasaan
ekonomi, penguasaan budaya dan bahkan penguasaan akan hajat hidup orang banyak.
• Budaya sangat berkontribusi pada kemajuan bangsa. Oleh karenanya, budaya di Indonesia perlu diperkuat karena
terkait pembentukan karakter bangsa, diplomasi dan warisan budaya, sumber daya manusia, serta sarana dan
prasarana. Kesadaran generasi muda yang kurang peduli terhadap budaya padahal untuk mempertahankan
budaya memang sangat dibutuhkan kesadaran yang kuat. Tidak hanya kesadaran kita mengakui tetapi kita harus
ikut serta dalam melestarikan budaya.
• Dari kesadaran itulah akan muncul upaya untuk menjaga, melindungi budaya aslinya sehingga akan tetap utuh
dan tidak mungkin akan diakui negara lain. Selain itu, untuk menghindari kasus pengklaiman terjadi dikemudian
hari maka sebagai bentuk penguatan terhadap kebudayaan Indonesia
SIMPULAN
Dari paparan yang sudah dijelaskan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:
• Pada rentang waktu 2007-2012 sebanyak tujuh buah ragam budaya yang diklaim oleh Malaysia, seperti yang dilansir oleh Antara
News pada Selasa (19/06/2012) dan peristiwa klaim budaya ini kemungkinan besar masih dapat terjadi lagi apabila pemerintah
ataupun kita sebagai warga negara lengah dalam pengawasan.
• Suatu negara tidak dapat mengklaim kebudayaan bangsa lain walaupun kebudayaan tersebut sudah dijalankan oleh warga negaranya,
kecuali kebudayaan tersebut belum ada hak milik serta negara yang bersangkutan sudah memiliki bukti yang cukup untuk
membuktikan bahwa budaya tersebut layak dimilikinya.
• Walaupun sebuah kebudayaan bangsa lain telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia, kebudayaan tersebut tidak dapat
diklaim oleh Indonesia sebab kebudayaan tersebut bukan milik Indonesia dan telah memiliki hak cipta. Jika klaim ini dilakukan
maka itu berarti sama saja bangsa Indonesia tidak menghormati maupun memiliki rasa toleransi kepada bangsa lain.
• Banyaknya kasus pengklaiman budaya di Indonesia hal yang dapat dilakukan supaya kasus tersebut tidak terulang lagi yaitu dengan
mengenalkan, mengajarkan, membimbing serta melestarikannya, yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Kebudayaan daerah dapat diajukan sebagai kebudayaan nasional/identitas nasional yang tentunya ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi, salah satunya yaitu memiliki ciri yang khas dan dapat dibanggakan sehingga dapat memberikan identitas bagi negara
Indonesia.
• Sebagai kearifan lokal, kebudayaan daerah dapat luntur jika kebudayaan tersebut tidak mendapat perhatian dari bangsanya dan ini
akan berperngaruh juga terhadap identitas bangsa. Sebab kebudayaan daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan
nasional yang sebagai identitas nasional. Jika kebudayaan daerah hilang, maka identitas bangsa perlahan-lahan akan hilang juga.
SARAN
Dari keenam simpulan diatas, saran yang dapat kami berikan yaitu :
• Mempertahankan budaya Indonesia adalah kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Jangan
pernah biarkan globalisasi menggeser keberadaan budaya Indonesia sehingga melunturkan
nilai-nilai dan norma-norma bangsa Indonesia.
• Kasus klaim budaya kita hendaknya diperhatikan secara seksama dan harus dijadikan
prioritas utama bagi pemerintah. Budaya lokal yang mewakili identitas asli negara Indonesia
harus segera dipatenkan.
• Warga negara maupun pemerintah harus berperan aktif dalam pemajuan, perlindungan,
pengembangan, pemanfaatan serta pembinaan kebudayaan.
PUSTAKA
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan
• http://repository.unpas.ac.id/13435/4/bab%202.pdf
• https://abdarobbik47.wordpress.com/2016/03/06/hubungan-manusia- dengan-kebudayaan-sekitar/, diakses pada tanggal 10 Maret 2018 pada pukul
20:52.
• http://imungblog.blogspot.co.id/2013/03/melestarikan-dan-menjaga- kebudayaan.html, diakses pada tanggal 10 Maret 2018 pada pukul 21:13 WIB.
• Update Indonesia, volume V, No.6 – Oktober 2010, “Menelusuri Konflik Indonesia-Malaysia” yang diakses
• dari http://theindonesianinstitute.com/wp- content/uploads/2014/03/Update-Indonesia-Volume-V-No.-06-Oktober- 2010-Bahasa-Indonesia.pdf., pada
tanggal 11 Maret 2018 pada pukul 08:41 WIB.
• http://www.scribd.com/doc/61589348/16/Unsur-Pembentuk-Identitas- Nasional, diakses pada tanggal 11 Maret 2018 pada pukul 9:48 WIB
• http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/07/warbudnas-program- perlindungan-budaya-ri-dari-klaim-bangsa-lain, diakses pada tanggal 11 Maret
2018 pada pukul 13:06 WIB.
• Update Indonesia, volume V, No.6 – Oktober 2010, “Menelusuri Konflik Indonesia-Malaysia”, diakses dari http://theindonesianinstitute.com/wp-
content/uploads/2014/03/Update-Indonesia-Volume-V-No.-06-Oktober- 2010-Bahasa-Indonesia.pdf., pada tanggal 09 Maret 2018 pada pukul 10:45
WIB.
• https://www.change.org/p/presiden-republik-indonesia-33-kebudayaan- diklaim-negara-asing-segera-patenkan-aneka-ragam-kebudayaan- indonesia
• https://redu4nebarkaoi.wordpress.com/2008/05/07/kebudayaan-daerah- dan-kebudayaan-nasional/
• https://www.kompasiana.com/patrickkosmayandi/budaya-sebagai- identitas-bangsa_583ec50c737a6137048b4568
• https://www.kompasiana.com/dono_ulung/lunturnya-identitas-pemuda- bangsa-di-tengah-geliat-pengaruh-budaya- luar_54f94e7da33311d33b8b50c5
• https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/08/aset-budaya- sebagai-identitas-bangsa
SEKIAN
TERIMAKASIH
^_^

Anda mungkin juga menyukai