Anda di halaman 1dari 9

HIPERTENSI

Aditiya Dewangga Putra


Zukhrufi Wardana
Hipertensi : Kenaikan TD sistolik lebih dari 140 mmHg dan TD diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit pada keadaan cukup istirahat/tenang.

Klasifikasi TD Dewasa menurut JNC 7 :


PATOFISIOLOGI
Hipertensi bisa terjadi akibat penyebab tertentu (hipertensi sekunder) atau etiologi yang tidak diketahu
i (hipertensi primer). Hipertensi sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal kronis atau penyak
it
renovaskular.

Faktor yang berkontribusi dari perkembangan hipertensi primer, meliputi :

1. Kelainan humoral melibatkan Renin-Angiotensin-Aldosterone Sistem (RAAS), hormon


natriuretik atau resistensi insulin dan hiperinsulinemia
2. Gangguan pada SSP

3. Kelainan pada proses autoregulasi ginjal atau jaringan untuk ekskresi natrium

4. Kekurangan dalam sintesis zat vasodilatasi dan atau zat vasokonstriksi berlebih

5. Asupan natrium tinggi atau kekurangan kalsium makanan


PRESENTASI KLINIS
 Pasien dengan hipertensi primer tanpa komplikasi biasanya awalnya asimtomatik
 Pasien dengan hipertensi sekunder memiliki gejala yang mendasari. Pasien dengan
pheochromocytoma akan mengalami sakit kepala, berkeringat, takikardia, palpitasi

(denyut jantung tidak beraturan), dan hipotensi ortostatik.


 Pada aldosteronisme primer, hipokalemia gejala kram otot dan kelemahan mungkin ada.
 Pasien dengan Cushing Sindrom dapat berupa penambahan berat badan, poliuria, edema,

ketidakteraturan menstruasi, berjerawat, atau kelemahan otot serta terjadinya moon face,
buffalo hump, dan hirsutism
TREATMENT
Goals : Mengurangi morbiditas dan mortalitas. JNC7 merekomendasikan target
BP kurang dari 140/80 mmHg untuk pasien DM, dan kurang dari
130/80 mmHg untuk pasien CKD

TERAPI NON FARMAKOLOGI :


1. Penurunan berat badan jika kelebihan berat badan.
2. Pembatasan natrium diet idealnya menjadi 1,5 g/hari (3,8 g/hari natrium klorida)

3. Aktivitas aerobic secara teratur

4. Mengurangi minum beralkohol

5. Berhenti merokok
TERAPI FARMAKOLOGI
1. Diuretik
Penghancuran garam natrium dalam tubuh sehingga kadar natrium turun & TD turun
(Thiazida, Furosemide, Spironolakton, Amiloride)
2. ACE Inhibitor
Menghambat pembentukan Angiotensin 2 sehingga menghambat vasokonstriksi &
meningkatkan bradikinin
(Captopril, Enalapril, Lisinopril, Ramipril)
3. ARB
Menghambat angiotensin 2 spesifik pada reseptor tanpa meningkatkan bradikinin
(Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan)
4. β-Blockers
Menghambat reseptor beta 1
(Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol)
5. CCB
Menghambat aliran masuk kalsium ke dalam sel-sel otot polos arteri & menurunkan TD
(Verapamil, Dilltiazem, Amlodipin, Nifedipin, Nicardipine)

Anda mungkin juga menyukai