Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN

PENINGKATAN MUTU
DI FKTP
DIREKTUR MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
DRG. FARICHAH HANUM, M.KES
ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan Kesehatan Peningkatan Pembudayaan Gerakan Peningkatan


Percepatan
Ibu, Anak, KB, dan Pengendalian Masyarakat Hidup Sehat Pelayanan Kesehatan
Perbaikan Gizi
Kesehatan Reproduksi Penyakit (Germas) dan Pengawasan
Masyarakat
Obat dan Makanan
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 – 2024
Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta

100

PENYEMPURNAAN SISTEM AKREDITASI


100 PELAYANAN KESEHATAN PEMERITAH DAN
SWASTA
TUJUAN STRATEGI, SASARN STRATEGIS
& INDIKATOR SARAN STRATEGIS
RENSTRA 2020-2024
TUJUAN SRATEGIS SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SARAN STRATEGIS
Penguatan pelayanan kesehatan Meningkatnya ketersediaan dan 1. Seluruh kecamatan memiliki
dasar dan rujukan mutu fasyankes dasar dan rujukan minimal 1 puskesmas
2. Persentase kabupaten/kota
yang memenuhi rasio TT 1:1.000
sebesar 100%
3. Persentase FKTP sesuai standar
sebesar 100%
4. Persentase RS terakreditasi
sebesar 100%
5. Jumlah fasilitas pelayanan
kesehatan lain yang memenuhi
persyaratan survei akreditasi
sebanyak 500 fasyankes lain
Sasaran, Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan RENSTRA 2020 - 2024

1
SASARAN
meningkatnya akses pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan yang berkualitas bagi
masyarakat.

2
INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN

a) Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


(FKTP) sesuai standar sebesar 100%
b) Persentase r uma h sakit terakreditasi sebesar

3
100%
KEGIATAN
1. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memenuhi persyaratan
survei akreditasi sebanyak 5 . 7 0 6 FKTP.
2. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi persyaratan survei
akreditasi sebanyak 9 9 1 fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.
3. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain yang memenuhi persyaratan survei
akreditasi sebanyak 5 0 0 fasilitas pelayanan kesehatan lain.
4. Persentase fasyankes melakukan pengukuran m u t u pelayanan kesehatan sebesar
70%.
1. AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN.

5. PENGUATAN TATA KELOLA,


2. KETERSEDIAAN & STRUKTUR ORGANISASI MUTU
KEPATUHAN TERHADAP & SISTEM KESEHATAN
STANDAR MUTU KLINIS & LAINNYA
KESELAMATAN PASIEN
6. KOMITMEN PEMERINTAH
3. BUDAYA MUTU DI PUSAT, DAERAH &
FASKES & PROGRAM. PEMANGKU KEBIJAKAN

4. PERAN DAN 7. DATA, INDIKATOR, SISTEM


PEMBERDAYAAN PASIEN, INFORMASI &
KELUARGA DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKA PEMANFAATANNYA
T.
1 0 FAKTA KESELAMATAN
Pasien cedera
merupakan penyebab ke
PASIEPenNggu(nWaa Investasi dalam upaya
menurunkan insiden
tidak aman keselamatan pasien
n oHbatOya)ng
1 4 beban penyakit membahayakan jutaan mengakibatkan
global dan biaya miliaran dolar penghematan keuangan
(TBC & malaria) setiap tahun. yang signifikan

1 dari 1 0 pasien yang 15% biaya kesehatan


dir awat di RS, cedera
terpakai untuk
akibat insiden mengatasi kejadian yang
keselamatan, 50% dapat
tidak diharapkan
Kesalahan
Lebih d a r i 1 j u t a pasien paska dicegahPenggunaan obat yang administrative
operasi meninggal akibat tidak aman
membahayakan jutaan merupakan penyebab
komplikasi operasi dan biaya miliaran dolar separuh kesalahan di
setiap tahun. pelayanan p r i m e r

Ketidak akuratan dan


tfAI’s : 1 4 dari 1 0 0 keterlambatan
pasien yang d i r aw at di diagnosis,
MENGAPA PPI MERUPAKAN PRIORITAS
Lebihd ar i 1 , DUNIA Proporsi pasien
j u t a or an g d i
4 terkena
dunia m engalami ? dampak tfAIs
i n f ek si y a n dapat lebih dari
didapat dar i
g 25
fasilitas pelayanan %
kesehat an
Pada fasilitas
pelayanan kesehatan
modern di negara
maju: 5 – 1 0 % pasien Di ICU, tfAIs mengenai
mengalami satu atau lebih kurang 3 0
lebih infeksi pasien ICU dan
%
berdampak pada
Di negara berkembang kematian dapat
r isiko t f A Is = 2 – 2 0 kali mencapai 4 4
lebih tinggi %
dibandingkan negara
m aju
Regula
si
• Mutu, Keselamatan Pasien, PPI & K3
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN, BERMUTU, SERTA MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH (PS 55 AY 2)

MUTU KESELAMATA PPI K3 di FASYANKES


N PASIEN
PERMENKES NO PERMENKES NO PERMENKES NO PERMENKES NO
46 TAHUN 2015 11 TAHUN 2017 27 TAHUN 2017 52 TAHUN 2019
PASAL 39 (1) PASAL 5 (1&2) PASAL 2 & 3 PASAL 3 & 11

AYAT 1.
PASAL 2 PASAL 3 (1)
Setiap faskes wajib menyelenggarakan
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini Setiap Fasyankes wajib
Dalam Upaya Peningkatan keselamatan pasien
meliputi pelaksanaanPPI di Fasilitas menyelenggarakan K3 di Fasyankes
Mutu Pelayanan, Puskesmas
Pelayanan Kesehatan berupa rumah
Wajib Diakreditasi Secara AYAT 2.
sakit, puskesmas,klinik, dan praktik PASAL 11 (4)
Berkala Paling Sedikit 3 Pembentukan sistem pelayanan yang
mandiri tenaga kesehatan. Penilaian eksternal K3 di Fasyankes
(Tiga) Tahun Sekali. menerapkan:
a. Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
PASAL 3 (1) dilaksanakan melalui akreditasi
b. Sasaran keselamatan pasien
Setiap Fasilitas Pelayanan Fasyankes sesuai dengan ketentuan
c. Tujuh langkah menuju keselamatan
Kesehatanharus melaksanakan PPI. peraturan perundang-undangan.
pasien
STRATEGI PENINGKATAN MUTU 2020 - 2024
STRATEGI SASARAN

•Pemerataan Fasyankes dasar dan


rujukan yang bermutu melalui
intervensi peningkatan mutu Terlaksananya akreditasi
Mewujudkan fasyankes yang merata
Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar •Penyempurnaan sistem akreditasi
dan Rujukan yang (Standar dan Instrumen
Berkualitas Bagi Akreditasi, Sistem Informasi, Terlaksananya
Masyarakat Penyelenggaraan Survei) pengukuran mutu
pelayanan kesehatan di
fasyankes

•Penguatan Sistem Manajemen


Mutu (registrasi, lisensi,
sertifikasi)
PENYEMPURNAAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
Konsep Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas menggambarkan tentang Peningkatan mutu
Puskesmas sebagai sebuah sistem yang disebut Peningkatan dan Penilaian Mutu (PPM)
Puskesmas, yang terdiri dari 2 sub yaitu:
1. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI)
2. Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI) merupakan kegiatan


sistemik dalam membangun budaya mutu yang difasilitasi oleh Tim
Pembina Mutu Din as Kesehatan Kabupaten/ Kota ( T PMDK) yang
PPM berkoordinasi dengan Tim Pembina Mutu Dinas Kesehatan Provinsi
(TPMDP)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME) merupakan


kegiatan penilaian mutu melalui akreditasi oleh Tim Peningkatan
dan Penilaian Mutu Eksternal (TPPME)
PENYEMPURNAAN STANDAR AKREDITASI
PUSKESMAS

PROSES OUTPUT
KMP PMP PPN MERUBAH PARADIGMA
DALAM MEWUJUDKAN
BUDAYA MUTU

UKPP UKM
INPUT PROSES PERBAIKAN TATA KELOLA
(KORPORAT &
PELAYANAN

5 BAB PERBAIKAN KINERJA DAN


MUTU LAYANAN

34 STANDAR
78 KRITERIA
297 EP
KMP : KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
PMP : PENINKATAN MUTU PUSKESMAS
UKM : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UKPP : UPAYA KESHATAN PERORANGAN DAN
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB
Draft Semua Kasus Sensitif Obat (SO)

Indikator Mutu Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan

Nasional
Pelayanan Sesuai Standar

Puskesmas Kepatuhan Identifikasi Pasien

2
Kepatuhan Kebersihan Tangan
0
%
Kepuasan Pengguna Layanan

Kepatuhan Penggunaan
APD
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien
TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO)

% Ibu Hamil Yang Mendapatkan


Pelayanan Sesuai Standar

Kepatuhan Identifikasi Pasien

Kepatuhan Kebersihan Tangan


REGISTRASI &
LISENSI
SESUAI Kepuasan Pengguna Layanan
REGULASI 6 INDIKATOR
MUTU
Kepatuhan Penggunaan APD
PUSKESMAS

Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
Upaya Perbaikan Mutu
FOKUS NSPK MUTU TAHUN 2020
PPI DI
TATA KELOLA MUTU
FKTP

• PENGORGANISASIAN MUTU
KEWASPADAAN ISOLASI 
• INDIKATOR MUTU NASIONAL &
SISTEM BUNDLES 
PUSKESMAS
PENGGUNAAN AB BIJAK 
• MANAJEMEN RESIKO &
PENDIDIKAN & PELATIHAN 
KESELAMATAN PASIEN
SURVEILANS DAN KLB
• CONTINOUS QUALITY
AUDIT, MONITORING & ICRA
IMPROVEMENT

FKTP
• MONEV MUTU
PMK 27 / 2017 TENTANG PPI

HAIs dapat dicegah bila Fasyankes2 3 upaya untuk memastikan


secara konsisten melaksanakan perlindungan kepada SETIAP
program PPI. orang terhadap kemungkinan
tertular infeksi (masyarakat umum &
disaat menerima pelayanan kes )

4 Pedoman PPI
Penyakit infeksi terkait pelayanan 1
kesehatan (HAIs) merupakan • Acuan dalam pelaksanaan PPI
salah satu masalah • Melindungi masy & kes pasien
Kes diberbagai negara di • Efisiensi & peningkatan mutu
dunia

Ditetapkan 12 Mei 2017


T U J U A N& S A S A R A
N
TUJUAN
Me n i n g k a t k a n ku a l i t a s pe
l a y a n a n di fas i l i tas pe l a y a n a n
ke s e h a t a n
 me l i n d u ng iS D M
ke s e h a t a n , pas ie n & mas
y a r a k a t d a r i pe n y a k i t i n f e ks i

SASARAN
Fasyan kes t i n gk a t
p er t a m a , k e d u a , dan
ketiga
PENDAHULUAN (pasal 1)

PPI

PPI upaya u nt u k mencegah &


meminimalkan terjadinya
infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat
HAI’s sekitar fasyankes

infeksi yang terjadi pada pasien selama


perawatan di Fasyankes
• ketika masuk tida k ada infeksi / tid ak HAI’
dalam masa inkubasi
• Infeksi dalam RS tapi muncul setelah s
pasien pulang,
• infeksi karena pekerjaan pada Nakes
. FASYANKES

FASYANKE alat d a n / a t a u t e mp a t yang


digunakan u ntu k
S menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan,( pro mo tif,
preventif, ku ratif maupun
rehabilitative).
1 Setiap Fasyankes harus melaksanakan PPI.

a. prinsip kewaspadaan standar & berdasark

2 PENERAPAN PPI
transmisi;
b. penggunaan Antimikroba secara bijak;
c. bundles

PELAKSANAAN PPI 3 BUNDLES


sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang
menghasilkan perbaikan keluaran poses pelayanan

(pasal 3) kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten.

• infeksi terkait pelayanan HAIs


4 PENERAPAN PPI • infeksi yang bersumber dari
masyarakat

a. surveilans; dan
5 K E H A R U S A N FASYANKES b. pendidikan & pelatihan
PPI.

Pasal 4 : Lampiran 1 ketentuan lebih lanjut Pelaksanaan PPI


P E L A K S A NA A N
(pasal 5 )

ORGANISASI
FU N GSI
PELAKSANAAN N ON FU N GSI PERKECUALIAAN
U TA M A
Melaui STRUKT URAL U TA M A DPM
Pembentukan Pencegahan PPI
menjalankan Dibawah Dinas
yang bersumber
Komite PPI PPI & menyusun Kesehatn
dari masy (TB,
kebijakan HIV, dll
KOMITE / TIM PPI (pasal 6 , 7 )
Pembentukan komite/tim PPI
• menyelenggarakan tata
Pasal 6 (1) kelola PPI yang baik
• mutu pelayanan medis &
disesuaikan dengan jenis, keselamatan pasien dan
kebutuhan, beban kerja, pekerja di faskes terjamin
dan/atau klasifikasi dan terlindungi
fasilitas pelayanan Pasal 6 (2)
kesehatan
. Bertugas melaksana
kan kegiatan pengka
Pasal 7 (1) j i a n , perencanaan,
pelaksanaan, monitoring
dilaporkan kepada pimpinan dan evaluasi, dan
Fasilitas Pelayanan pembinaan.
Kesehatan secara berkala
paling sedikit 2 (dua) kali Pasal 7 (2)
dalam setahun, atau sesuai
dengan kebutuhan dipergunakanpimpi
nan FasilitasPelaya
Pasal 7 (3) n a n Kesehatan sebagai
dasar penyusunan
perencanaan dan
pengambilan keputusan.
KOMITE / TIM PPI

Pencatatan dan
Pelaporan
Tujuan:
• Pengkajian
• Tata kelola PPI yang • Perencanaan • Pimpinan Fasyankes
Pembentukan baik • Pelaksanaan (min 2x/th atau sesuai
Komite/ Tim PPI • Mutu pelayanan medis • Monev kebutuhan
& PS serta pekerja • Pembinaan • Dinkes Kab/ Kota,
fasyankes terjamin dan Dinkes Provinsi dan
terlindungi Tugas: Kemenkes secara
berkala 6 bln sekali atau
sesuai kebutuhan

Pasal 8 : Lampiran II ketentuan lebih lanjut Organisasi Komite / Tim PPI


PENCATATAN & PELAPORAN (pasal 9)

Disampaikan
 Dinas Kesehatan
Kabupat en/ Kot a,
Setiap Fasyankes Dinas Kesehatan
Pasal 9 Provinsi, dan
H ar usm elak uk a
Kementerian
Kesehatan secara
n p en ca t a t a n d berkala setiap 6
a n p el a p or a n (enam) bulan sekali
penyelenggaraan PPI. atau sesuai dengan
kebut uhan
Y A NG HA R U S DIS U S U
N

P ED O M A N /
KEBI J A KA N P P I P RO KER P P I SPO
PAN D UAN PPI
•SOP kebersihan tangan
•SOP penggunaan APD
•SOP dekontaminasi
•SOP penatalaksanaan
limbah
….dsb
Dr aft Pedom an T e k n i sP P
I di FKT
Pedom an Teknisdi FKT
s e b aPg a i P e t u n j u k I m p l e m e n t a s i
P e r m e n k e s2 7 T a h u n 2 0 1 7 d i F K T
P
PMK 27/2017 PEDOMAN TEKNIS PPI,
• Perauturan Menteri • Buku Pedoman teknis yang menjabarkan Peratuan Menteri.
2020
• Petujuk Teknis Secara Umum, sehingga • Fokus pembahasan pada FKTP, mengitegrasikan dengan
masih perlu diterjemahkan untuk setiap Perturan Perundangan Yg lain.
level pelayanan.
• Sudah mencakup Pelayanan Perorangan Sesuai kondisi di
• Belum dilengkapi PPI pada Pelayanan di FKTP.
Masyakarat atau Luar Faskes.
• Lebih spesifik dilengkapi Penjabaran Penerapan PPI di
• Belum mengacu kepada beberapa Pelayanan Kesehatan Masyarakat (promotive dan
Permenkes baru yang lahir belakangan preventive) diluar faskes.
seperti PMK 43/2019, Perpres ttg Covid,
• Penekanan penerapan PPI agar mampu laksana di FKTP
PMK 11 ttg keselamatan Pasien, dll
(diberikan berbagai contoh dalam pengelolaan).
Pedoman Teknis di FKTP sebagai Petunjuk Implementasi dari
Permenkes 2 7 Tahun 2 0 1 7 di FKTP
PMK 27/ 2017 PEDOMAN TEKNIS PENERAPAN PPI DI FKTP
Level
Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan cq Direktur Jenderal
Kebijaka
n Pedoman Pencegahan Pengendalian Infeksi di
Judul Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan Bermutu dan professional  Pelayanan Bermutu dan professional menuju UHC 2030 yang berkualitas ssi harapan WHO.
 KepMenkes 270/Menkes/SK/III/2007 Ttg  UU No. 6/2018 Ttg Karantina Kesehatan
Dasar Hukum,
Pedoman Manajerial PPI di RS dan Faskes  Permenkes 27/2017 Ttg Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (belum spesifik untuk FKTP)
dasar yang
lainnya.  Permenkes 43/2019 ttg Puskesmas .
melatarbelaka
 Kepmenkes 382/Menkes/SK/III/2007 Ttg  PMK 11/2017 ttg Keselamatan Pasien
ngi Pedoman PPI di RS dan Faskes lainnya.  Kepmenkes 413 tahun 2020 tentang Pencegahan dan Pngendalian Covid 19
 AKB

Ruang Lingkup Semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fokus pada FKTP

1. Pembahasan secara teknis Penerapan Kewaspadaan Isolasi (Standar dan Kontak) , System Bundles,
penggunaan Antibiotik Yang Bijak, Diklat, Surveilance, Audit, Monitoring dan Evaluasi yang telah di
Untuk semua Fasilitas Kesehatan, dibahas
sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di FKTP (mengacu pada berbagai aturan dan pedoman yg
Substasi secara umum sehingga memungkinkan terjadi
relevan)
Pembahasan kesulitan menterjemahkan saat dilapangan
2. Pedoman dilengkapi dengan penjabaran secara teknis penerapan PPI di Upaya Kehatan Perorangan
Penerapan PPI terutama untuk FKTP dimana PPI masih
(UKP} dan Upaya Kehatan Masyarakat (UKM) ---rincian kegiatan Puskesmas merujuk pada PMK
relative baru.
43/2019 ttg Puskesmas )
3. Dilengkapi Penjelasan bagaimana Tatakelola PPI secara rinci di FKTP agar mampu laksana.
Kewaspadaan Isolasi
R u a n gL i n g k u
PPI Sistem Bundle p PPI di PK
M
di Penggunaan AB dg Bijak
Ruang Lingkup
Implementasi
PKM Pendidikan & Pelatihan PPI
KESEHATAN
UPAYA
Surveilans PERSEORANGAN
UPAYA
KESEHATAN
Audit, Monitoring, ICRA M ASYARAKAT
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta
Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai