Anda di halaman 1dari 36

Capital Budgeting Estimating

Cash Flows and Analyzing Risk

Daftar nama kelompok 6 :


1. Restu Dwi H. (20.05.51.3033)
2. Febriana A. (20.05.51.3042)
3. M. Irfan Ali (18.05.51.2092)
4. Yusuf Yoga P. (20.05.51.3041)
CASH FLOW STATEMENTS
Laporankeuangan yang menggambarkan
arus kas masuk dan keluar selama
suatu periode tertentu.
1. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa depan.
2. Kemampuan entitas dalam membayar dividen dan kewajiban.
3. Penyebab timbulnya perbedaan antara
laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi.
4. Transaksi-transaksi investasi dan pendanaan
baik secara tunai maupun non tunai.
CASHFLOW STATEMENTS

Aktivita Aktivita Aktivitas


s s Pendana
Operasi Investa an
Aktivitas penghasil utama
si peroleha
Aktivitas da Aktivitas
mengakibatk g
yan
pelepasa n aset n
pendapatan entitas n
panjang serta investasi
jangk
lain an jumlah dan perubaha
yang tidak termasuk setara
a n
ekuitas dan pinjaman
kas entitas komposisi

PSAK memberikan fleksibilitas dalam pengklasifikasian item


tertentu terkait bunga, dividen dan pajak
CASHFLOW - OPERATING

• Aktivitas operasi merupakan Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas
lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
• Indikator utama menentukan apakan operasi dapat menghasilkan kas untuk melunasi
pinjaman dan memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen dan melakukan
investasi.

Inflows terdiri Outflows terdiri


□ Penerimaan dari
atas: penjualan barang/jasa, dari:
Pembayaran kepada pemasok barang dan
□ jasa
□ Penerimaan
royalti, pendapatan lain.
dari pendapatan sewa, restitusi Pembayaran untuk karyawan.
pajak. □ Pembayaran (asuransi),

□ Penerimaan dari pemberian untuk bank efek
klaim pembelian efek),
dan penjualan sekuritas dari perusahaan kredit
(perusahaan pengembalian
efek □ (bank)
Pembayaran biaya
operasi
CASHFLOW - OPERATING

• Metode yang dapat digunakan:


• Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto
diungkapkan;
• Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi
dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung  informasi yang lebih
berguna
CASHFLOW - OPERATING

Metode Tidak
Langsung
Perubahan aset dan
dan
liabilitas untuk
aktivitas operasional
Arus kas
Laba
dari
bersi
kegiatan
h
operasi
+ Kerugian dan –
Keuntungan + Beban bukan kas
aktivitas investasi seperti depresiasi
dan amortisasi
dan pendanaan
CASH FLOW -
Penerimaan
Kas
OPERATING Aktivitas
Operasional
Pengeluaran
Kas

Penjualan Produk Pembelian Bahan/Produk

Pendapatan Lain-lain Biaya Tenaga Kerja

Penerimaan Piutang Biaya Overhead

Biaya Pemasaran

Biaya Administrasi

Pembayaran Lain
CASHFLOW - INVESTING

• Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
• Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang
dimaksudkan menghasilkan kas di masa depan

Inflows terdiri atas: Outflows terdiri atas:


□Penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak □Pembayaran kas untuk membeli aset tidak
berwujud dan aset jangka panjang lain. tetap, aset tidak berwujud,
□Penerimaan kas dari kontrak future/ forward, pengembangan
biaya
future untuk pendanaan □Pembayaran
dikapiralisasi kas dari kontrak
□Penerimaan penjualan instrumen utang atau forward, swap untuk aktivitas
future,
kas (selain diperdagangkan) □Pembayaranuntuk
pendanaan. membeli
□Penerimaan kas dari pelunasan uang utang / ekuitas/ ventura selain
instrumen
muka dan pinjaman dari pihak lain. diperdagangk
untuk
an
CASH FLOW -
Kas
INVESTING
Penerimaan Aktivitas Pengeluaran
Kas
Investas
i

Penjualan Kendaraan Pembelian Kendaraan

Penjualan Gedung Pembelian Gedung

Penjualan Tanah Pembelian Tanah

Penjualan Aktiva Lain2 Pembelian Peralatan

Pembelian Mesin

Pembelian Surat Berharga


CASHFLOW - FINANCING

• Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan


perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman
entitas
• Memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entita

Inflows terdiri
Outflows terdiri atas:
atas:
□Penerimaa kas dari
□ Pembayaran kas kepada pemiliki untuk
n saham. penerbitan
menarik atau menebus saham.
□Penerimaa kas dari
□ Pelunasan pinjaman
n penerbitan
obligasi, wesel, pinjaman
jangka
pendek dan jangka panjang, □ Pembayaran kasoleh lessee
hipotek, untuk mengurangi saldo
liabilitas terkait
sewa
pembiayaan
CASH FLOW - FINANCING
Penerimaan Aktivitas Pengeluaran
Kas Pendanaan Kas

Penerbitan Saham Pembayaran Dividen

Penerbitan Obligasi Pembayaran Bunga

Penerbitan Promes Pelunasan Obligasi

Kredit Bank Pelunasan Promes

Pelunasan Hutang Bank


CASH FLOW STATEMENTS
Pada bulan Oktober 2018, manajemen PT. Grand Telko menyusun anggaran kas perusahaan untuk tahun 2019.
Sedangkan data yang dimiliki manajemen perusahaan berkaitan dengan penyusunan anggaran kas tersebut adalah
sebagai berikut :
• Penjualan tunai tahun 2019 diperkirakan sebesar Rp 400.000.000. per bulan.
• Sedangkan penjualan kredit diperkirakan sebesar Rp 250.000.000. per bulan. Biasanya pelanggan akan membayar pada bulan
berikutnya.
• Diperkirakan, saldo piutang usaha pada akhir tahun 2018 sebesar Rp 200.000.000. Dari jumlah piutang tersebut, diperkirakan
akan dapat ditagih pada bulan Februari 2019 sebanyak 60% dan sisanya akan dapat ditagih pada bulan Maret 2019.
• Saldo kas pada akhir bulan Desember 2018, diperkirakan sebesar Rp 1.000.000.000.
• Pembelian bahan baku langsung dianggarkan sebesar Rp 400.000.000. per bulan. Dimana sebesar 60% akan dibayar pada saat
terjadinya transaksi dan sisanya akan dibayar pada bulan berikutnya.
• Pada akhir tahun 2018, diperkirakan perusahaan masih memiliki hutang usaha sebesar Rp 400.000.000. dimana sebesar Rp
225.000.000.direncanakan akan dibayar pada bulan Januari 2019 dan sebesar Rp 175.000.000. direncanakan akan dibayar pada
bulan Februari 2019.
• Biaya tenaga kerja langsung dianggarkan sebesar Rp 45.000.000. per bulan.
• Biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp 50.000.000. per bulan, termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap
sebesar Rp 15.000.000. per bulan.
• Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 25.000.000. per bulan
CASH FLOW STATEMENTS
• Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 30.000.000. per bulan, termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva
tetap sebesar Rp 8.000.000. per bulan.
• Perusahaan merencanakan akan membeli mesin pada bulan April 2019 sebesar Rp 280.000.000. dan pada bulan September
2017 sebesar Rp 400.000.000.
• Pada awal tahun 2019 diperkirakan perusahaan masih akan memiliki hutang bank yang akan jatuh tempo pada tahun 2019
sebesar Rp 520.000.000. (termasuk bunga). Dimana sebesar Rp 260.000.000. akan dibayar pada bulan April 2019 dan sebesar
sisanya akan dibayar pada bulan Mei 2019.
• Perusahaan merencanakan akan membayar pajak pada bulan Maret 2019 sebesar Rp 62.000.000.
• Diharapkan, Bank Danamon akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp 700.000.000. pada akhir bulan Maret
2019, dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 24% per tahun dan bunga akan dibayarkan setiap bulan mulai bulan Mei 2019.
• Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan pick-up yang dimilikinya, dengan taksiran harga jual sebesar Rp
35.000.000. per unit. Diperkirakan seluruh mobil tersebut akan dapat terjual pada bulan Februari 2019.
• Dan untuk mengganti kendaraan yang telah dijual tersebut, perusahaan merencanakan akan membeli secara tunai sebanyak 5
unit kendaraan baru, seharga Rp 80.000.000. per unit pada bulan Februari 2019.

Berdasarkan data diatas, susunlah anggaran kas PT. Grand Telko untuk 6 bulan pertama tahun 2019
Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus kas
berbeda dari laba akuntansi.

Identifikasi Arus Kas Yang Relevan


Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan
sehubungan dengan penganggaran barang modal.

Arus kas vs Laba Akuntansi


Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan,
dan bukan laba akuntansi (laba atas modal yang yang ditanamkan). Penyusutan
merupakan pemulihan sebagian modal yang ditanamkan, sehingga :

NCF (Net Cash Flow) = EAT + Depreciation atau Laba atas modal + Pemulihan modal

Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow)


Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi.
Empat masalah dalam menentukan arus kas
incremental.
1. Biaya terpendam (Sunk Cost)
Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan disetujui
atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari proyek.

2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost)


Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak akan
diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus
dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar
pada proyek yang diusulkan.

3. Biaya eksternalitas
Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan
tersebut.

4. Biaya pengiriman dan pemasangan


Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus menanggung biaya
pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva yang dibeli.
Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net working
capital)
adalah kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan
kenaikan kewajiban lancar yang terjadi secara spontan.
Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
 Proyek Perluasan
Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.

 Analisa Arus Kas proyek perluasan


1.Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan
untuk proyek.
2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
3. Mengambil keputusan .
Tiga Risiko Proyek yang saling
berbeda
Risiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR)
Adalah Risiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang
mungkin dimiliki. Risiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek
tersebut.

Risiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk).


Adalah Risiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham. Risiko ini diukur
dari variabilitas laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu.

Risiko pasar atau beta (Market or Beta risk)


Adalah bagian Risiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Risiko ini diukur dengan koefisien
Analisa
beta Risiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan
proyek. hubunganny
dengan Risiko. a
Ks= krf + (km – krf) Bt
Analisis
Sensitivitas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa Risiko dengan mengubah ubah variabel-variabel kunci dan mengamati
pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat Risiko proyek. Analisis sensivitas termasuk
Stand Alone Risk.
Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untuk menghitung NPV seperti unit
penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika
biaya naik atau turun 10% atau 20%

Contoh :
Proyek Cash inflow dengan estimate life 15 tahun dan discount factor 10%.
Keterangan Proyek A ($000) B($000)
Initial outlays 20.000
Estimasi 20.000
NCF (3.000 0
- Pesimis ) 4.00
- Dasar/nor
Optimis 5.000
4.000 0 8.000
Range
mal 2.000 8.000
Dengan range cash flow proyek A dan B, risiko proyek A lebih kecil dari proyek B, karena range hanya
sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000 dibanding proyek B =$ 8.000 atau $ 8.000- 0 .
Analisis
Sensitivitas
Dicari NPV dengan “Dasar/normal atau paling
memungkinkan” . NPVproyek A cash flow Pesimis.
NP = PV cash flow – PV investasi.
V = (CF x PVIFA10%,15) - $
20.000
= (3.000 x 7,606) - $ 20.000
NPV proyek
= $ B2.818
cash flow
NP
pesimis = PV cash flow – PV investasi
V = (CF x PVIFA10%, 15) - $
20.000
= (0 x 7,606) - $ 20.000
= ($ 20.000)
NPV = (4.000 x 7,606) -
Normal 20.000
= $ 10.424
NPV Optimis proyek A = (5.000 x 7,606) - 20.000 = $
18.030

NPV Optimis proyek B = 8.000 x 7,606 = $ 40.848


Analisis
Sensitivitas
NPV masing-masing proyek pada “Dasar-normal-atau
memungkinkan”
Kemungkina NPV NPV
n Cash flow Proyek Proyek
Pesimis A2.818 B
(20.000
10.42 )
Normal 4 10.424
Rang 18.03
15.212 40.848
Optimi
e 0
60.848
s
Dalam sensitivity analysis ini bahwa NPV A $ 15.212 dan B $ 60.848, maka Risiko
proyek B lebih besar dari proyek A.
Analisis
Sensitivitas
Contoh lainnya yang lebih jelas:
Misalkan suatu perusahaan menerima proposal investasi $ 2juta dengan umur 4
tahun tanpa nilai residu. Net Cash Flow tahunan adalah berikut ini:
Income Net
Stateme Cash
nt Flow
Sales ( 2.000u X $ 7.00 7.00
3,5) Variable cost 0 0
30% Fixed cost 2.10 2.100
Depresiasi 0 1.600
EBT 1.60
2.80 --
Tax 0 0 1.12
40%
EAT 500
1.12
1.68 0
Net Cash 0 2.18
Flow 2.18 0
0
Analisis
Sensitivitas
Diasumsikan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected rate of return) 10%,
maka
NPV = + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180
-2.000
(1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 (1,1)^4
= -2.000 + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180
1,1 1,21 1,464
= -2.000 + 1.981,818
1,331 + 1.801,653 + 1.637,866 +
1.489,071
= -2.000 + 6.910,408
= 4.910,408
Analisis
Sensitivitas
Proyek ini diterima. Bagaimana risikonya? Jika variabel-variabel yang digunakan mengalami
perubahan, maka akibatnya perubahan terjadi kepada NPV. karena kenaikan/penurunan
penjualan, harga per unit berubah, dan biaya-biaya juga berubah. Perubahan ini mengakibatkan
“sensitivitas” bagi perusahaan.
Umumnya manajemen dihadapkan kepada pesimis, normal (diharapkan) dan optimis, yang
dapat digambarkan berikut ini:

Parameter Pesimis Normal Optimi


s
Unit terjual 1.900 2.000 2.100
Harga/unit/$ $ $ $ 3,60
3,40 3,50
Variable cost 30% …> dari…..>
sales
Fixed cost $ 1.650 1.600 1.550
Investasi
Kalau awal berpendapat
perusahaan $ 2.200kepada pemikiran
2.000 pesimis
1.800maka NCF dan NPV dapat
dicari.
Analisis
Sensitivitas Income statement NCF
Sales(1900u x $3,4) 6.460 6.460 Denga adany perubaha variabilitas
V.Cost(30% x $6.460) 1.938 1.938 dari
n normal
a n ke pesimis, maka
Fixed cost 1.650 1.650 berubah drasti NPV
s = $ 1.141,464,
4.910,408 - $ 3768,944
secara sebesarhal
Depresiasi($2.200/4thn) 550
EBT 2.322 ini merupakan “sensitive” untuk $
Tax(40% x $2.455) 989 989 penurunan NPV tersebut.
EAT 1.393
NCF 1.883 1.883 Jika biaya variable meleset sedikit dari
prediksi, akibatnya NPV turun drastis. Jadi
setiap perubahan dalam variabal-variabel
NPV = -2.200 + 1.883 1.883 + 1.883 + 1.883 yag terjadi pada perusahaan mengalami
+ “sensitivitas”. Kalau dicari untuk terbaik
(1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 optimis maka NPV hasilnya.
(1,1)^4
= -2.200
= -2.200 + 1.883 + 1.883
+ 1.711,818 + 1.883
+ 1.556,198 + 1.883 + 1.286,202
+ 1.414.726
1,1
= -2.200 + 5.968,944 1,21 1,331 1,464
= 3.768,944
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
Adalah teknik untuk menganalisa risiko dengan membandingkan situasi
yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal)
dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”.
Atau disebut juga suatu teknik analisis risiko yang mempertimbangkan
baik sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun
rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan.

Dalam analisis skenario probabilitas karena rentangan nilai yang paling


memungkinkan bagi variable-variabel tercermin dalam distribusi
probabilitas.
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
Analisis Skenario dan NPV yang
diharapkan Contoh:
Hasil analisis skenario sangat berguna untuk menentukan NPV yang diharapkan, deviasi standar dari
NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk mengestimasi ketiga skenario tersebut dinyatakan p1
(probabilitas).

 n
NPV ygdiharapkan  P1 NPV
t
i
1  n
DeviasistandarNPVσ   P1NPViNPV
i
yangdiharapkan2 1
KoefisienvariansCV σ NPV
NPV  ΕNP
V sensivitas dan diadakan probabilitas untuk parameter terburuk/pesimis,
Kita pergunakan data dari analisis
normal (nilai dasar) dan terbaik/optimis. Analisis skenario dapat dihitung seperti
Skenario Probabiltas Sales/U Price/$ NPV/$
Terburuk 25% 1.900 3,4 3.768,944
Normal 50% 2.000 3,5 4.910,408
Terbaik 25% 2.100 3,6 5.887,036
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
* NPV yg diharapkan

 
n
P1 NPV t
i1

 0,25(761)  0,5(1.102)  0,25(1.750 )
 $1.178
* Deviasi standar NPV  σ
n
P1NPVi  NPV yang diharapkan 2
 
i1
 {(0,25(761 - 1.179))^2  (0,5(1.102 - 1,178))^2  (0,25( 1.750 -1.178))^2) }
 - 43.681 - 2.888  81.796
 188

* Koefisien varians CV NPV


σ NPV

ΕNPV 
 188
1.178
 0,16
Hal ini menunjukka n bahwa resiko proyek tid ak signifikan atau relative kecil.
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
Tiga jenis analisis skenario
1. Skenario terburuk (Worst case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk
berdasarkan perkiraan yang wajar.

2. Skenario terbaik (Best case scenario)


Adalah keadaan dimana untuk semua masukan diberikan nilai
variabel berdasarkan perkiraan yang wajar. terbaik

3. Skenario dasar (Base scenario)


Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang
paling menguntungkan.

Analisis Simulasi (Monte Carlo)


Analisis Skenario (Scenario
analysis)
Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda
Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu umurnya dan
aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka untuk menghitung NPV,
maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama (asumsi proyek
tidak unik).

Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga dilakukan
dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan untuk
perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing
menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual Series (seri anuitas seragam).

NPVx
AVPVA  EAS 
PVIFA k,
n
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
Contoh :
PT Mulia Tio mempunyai dua proyek yaitu proyek A dengan nilai investasi $ 130.000
dan proyek B dengan nilai investasi & 150.000. Biaya modal ditetapkan 10%.
Aliran Kas Masuk dan umur proyek adalah sbb:

Aliran Kas Masuk (Net Cash In Flow)


Tahun ----------------------------------------------------------------
Proyek A Proyek B
1 $ 64.000 $ 80.000
2 66.000 60.000
3 76.000 50.000
4 ---
40.000
5 ---
30.000
6 ---
20.000
Analisis Skenario (Scenario
analysis)
PV Proyek A (dicari dengan df/biaya modal 10%) = $ 39.768
PV proyek B = $ 67.060

Bila tidak memperhatikan umur dari kedua proyek tersebut, maka yang lebih baik dan
menarik adalah proyek B.
Tetapi kedua proyek ini berbeda umur maka dicari Annualized NPV :

Langkah 1: PV proyek A = $ 39.768, poryek B = $ 67.060, disini. Tidak diperhatikan faktor


umur proyek tersebut.

Langkah 2 : ANPV Proyek A = NPV/ PFIFA (10%) ,3 thn


= $ 39.768/ 2,487 = $ 15.990
ANPV Proyek B = $ 67.060 / 4,355 = $ 15.398

Langkah Dengan memperhatikan perhitungan pada langkah kedua maka proyek A lebih
3: menarik daripada proyek B. Proyek A dan B adalah proyek bersaing meniadakan
satu sama lain, sehingga proyek B direkomendasikan untuk dilaksanakan dari
metode proyek-proyek umur berbeda.
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen yaitu William
Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel”
untuk jasanya tahun 1990.

> Short Sales


Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu penjualan
asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan mengantisipasi penurunan
harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan
harga. Saat ini, perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham
tersebut (dari broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang
$1.000. Seminggu kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan
perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli
saham tsb.dari pasar dengan harga $ 900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan
bersih diperoleh perusahaan adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan
akan menderita risiko kerugian yang semakin besar.
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Mengukur risiko merupakan hal yang tidak karena banyak faktor
mudah,
diperhatikan.
model yangSalah satu model
didasarkan padayang
dalil banyak digunakan
bahwa tingkat yang yang
adalah
pengembalian CAPM. CAPM Adalah
disyaratkan atas
setiap saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko ditambah
dengan premi risiko sekuritas yang bersangkutan, di mana risiko yang dimaksud di sini
mercerminkan adanya diversifikasi.

CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum


required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off risiko. CAPM
menjelaskan keseimbangan antara tingkat risiko yang sistematis dan tingkat keuntungan
yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi pasar modal
adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan
likuid diperjual belikan setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasi
hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat.
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubungan dengan CAPM, Market
Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line (SML).

Market Risk Premium


Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas risiko sebagai
kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat risiko rata-
rata.
Security Market Line (SML)
Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko,
yang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-
masing saham.

Contoh:
Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian yang
disyaratkan
sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko pasar 4%, koefisien
beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1 = 2%. Dengan rumus hal
ini
dinyatakan Ks = krf + (km – krf) Bt
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Premi Risiko Saham 1 = RP1 =(RPM)n1
= 4% (0,5)
= 2%.

SML = k1= kRF + ( kM – kRP)


b1
= kRF + (RPM(b1
= 9% + 4 %(0,5)
= 11%

Kalau saham ada 2 dengan b1=2, maka hal ini risikonya lebih besar dari saham 1, dan
tingkat pengembalian disyaratkan darinya :
k1 = 9% + 4% (2) = 17%.
Saham rata –rata atau dengan risiko sedang , dimana b1=1, dan tingkat pengembalian
diharapkan 13% atau sama dengan tingkat pengembalian pasar, maka kA 9%+ 4%(1) =
13% = kM
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai