Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum wr.

wb

KELOMPOK 7
1. RECI RINJANI FAHLEPI
2. RISKI ANDINI
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Permasalahan pendidikan adalah segala sesuatu hal
yang merupakan masalah pelaksanaan kegiatan
pendidikan. Berbicara mengenai pendidikan
merupakan aspek dasar kehidupan manusia, seseorang
bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi
juga diajarkan untuk berakhlak baik dan berbudi
pekerti luhur. Berbekal pendidikan, seseorang akan
menjadi orang yang berguna, bermanfaat, berilmu,
sehingga mampu meningkatkan taraf hidup atau
memperbaiki nasib ke arah yang lebih baik.
Permasalahan Teoritis
Permasalahan teoritis dalam pendidikan timbul akibat
perbedaan ilmu-ilmu pendukung yang digunakan dan
perbedaan konsep dalam ilmu-ilmu pendukung
tersebut. Sebagian pemikir pendidikan hanya
memasukkan filsafat, psikologi, dan sosiologi dalam
menyusun konsep dan merancang pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan pemikir yang lain menggunakan
acuan yang lain misalnya politik, ekonomi, IPTEKS, dsb.
Ilmu pendukung diluar pendidikan digunakan dengan
banyak pola berdasarkan berbagai sudut pandang yang
ada dalm ilmu-ilmu tersebut.
Permasalahan Praktik
Masalah praktik pendidikan timbul akibat adanya kondisi dan
tuntutandari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan
pendidikan , yaitu :
Perkembangan iptek yang semakin cepat
Terdapat korelasi antara perkembangan pendidikan dengan
perkembangan ipteks. Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari
eksplorasi dan pembaharuan secara sistemik dan terorganisir dengan
baik, mengenai alam semesta. Adapun teknologi adalah penerapan
yang dirancang dan terencana dari ilmu pengetahuan untuk
memenuhi hajat hidup atau kebutuhan hidup manusia. Sedangkan
seni adalah kemajuan kebudayaan berupa aktifitas manusia berkreasi,
yang indah untuk melaksanakan tugas kehidupan dengan
menyenangkan.
Masalahan Praktis di Indonesia

Masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia yang sampai saat ini


dirumuskan menjadi 5 kelompok, yaitu :
a. Masalah pemerataan pendidikan
Belum meratanya pendidikan bagi warga negara merupakan
masalah yang belum terselesaikan. Wayan (1992) mengemukakan
kualitas, proses dan hasil pendidikan belum merata antara daerah-
daerah di tanah air Indonesia, antara kota dan luar kota, antara di
jawa dan luar jawa. Pendidikan di Indonesia saat ini belum dapat
mengangkat kualitas hidup warga negara yang pada umumnya
berkemampuan sedang atau kurang. Pendidikan mungkin baru
dapat mengangkat mereka yang kemampuannya unggul saja.
b. Masalah rendahnya mutu pendidikan
Masalah mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia merupakan
masalah yang memprihatinkan. Hal ini terjamin antara lain dari
hasil study kemampuan membaca untuk tingkat sekalah dasar
yang dilaksanaklan oleh IEA, menunjukkan bahwa siswa SD di
Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta study.
Sementara untuk SLTP, study untuk kemampuan matematika SLTP
di Indonesia hanya berada pada urutan ke-34 dari 38 negara,
sedangkan untuk kemampuan IPA hanya berada pada urutan 32
dari 38 negara. Selanjutnya dari UNDP menunjukkan rendahnya
kualitas SDM Indonesia yakni berada pada peringkat 109 dari 174
negara yang di ukur, setingkat dibawah Vietnam.
c. Masalah efisiensi
Efisiensi berarti dengan menggunakan tenaga, biaya yang serendah-
rendahnya dapat memperoleh hasil yang maksimal. Jadi sistem pendidikan
dikatakan efisien apabila dengan menggunakan segala sesuatu yang serba
terbatas namun dapat menghasilkan sebanyak-banyaknya lulusan yang
berkualitas. Maka, pada hakikatnya masalah efisiansi adalah masalah
pengelolaan, terutama memanfaatkan sumber dana dan daya yang ada pada
pendidikan. Para ahli masih banyak yang mengatakan masalah pengelolaan
pendidikan di Indonesia kurang efisien. Hal ini nampak pada banyaknya
murid yang drop out dan banyaknya anak yang belum memperoleh
pendidikan, banyaknya anak yang tinggal kelas dan kurang mendapatkan
layanan yang semestinya bagi saudara yang lemah, terbelakang, penandang
cacat atau yang sangat cerdas. Untuk itu diperlukan suatu terobosan baru,
agar mendapatkan arah pendidikan yang efisien.
d. Masalah Relevansi
Masalah relevansi adalah masalah kesesuaian antara hasil
pendidikan dengan tuntutan lapangan kerja, kesesuaian antara
sistem pendidikan dan pembangunan nasional serta antara
kepentingan perseorangan, keluarga dan masyarakat baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Melalui pendidikan
hendaknya dapat dihasilkan generasi yang terampil, cerdas,
berpengaruh luas sehingga dapat berperan menunjang
pembangunan nasional di segala bidang. Untuk memenuhi
harapan tersebut diperlukan keterpaduan antara perencanaan,
pelaksanaan dalam pembangunan khusunya di bidang pendidikan
e. Masalah lemahnya manajemen pendidikan
Manajemen yang terpusat pada masa dulu, banyak kendala,
misalnya kebijakan pusat yang tidak sejalan atau sesuai dengan
kondisi di daerah, pemberian sarana yang tidak diperlukan.
Diterbitkannya Undang-Undang no. 22 tahun 1999 dan Peraturan
Pemerintah no.25 tahun 2000, maka “ genderang “ otonomi
daerah telah ditabuh, sehingga secara yuridis formal telah ada
landasan hukum dan kemampuan politik dalam penyelenggaraan
pendidikan secara lebih otonomi. Implementasi otonomi
pendidikan di tingkat sekolah di Indonesia peningkatan
manajemen dilakukan melalui MBS. Hal ini dimaksudkan
memberikan kewenangan yang lebih luas kepada sekolah untuk
mengambil kebijakan yang ada sesuai dengan sekolah
USAHA MENGATASI MASALAH PENDIDIKAN DI IND0NESIA

1. Pemerataan Memperoleh Pendidikan.


Usaha untuk meningkatkan pemerataan memperoleh
pendidikan adalah melalui desentralisasi. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pemerataan pendidikan ini akan segera tercapai,
karena pemerintah daerahlah yang lebih tahu kebutuhan
masyarakat yang dilayaninya. Serta peran perorangan dan swasta
dalam menyelenggarakan pendidkan akan semakin lebih efektif.
 
2. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan.
Dengan otonomi dan desentralisasi diharapkan masing-masing
daerah termasuk warganya masyarakatnya lebih terpacu dalam
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam memasuki
persaingan global.
• Perbaikan Manajemen Pendidikan
Upaya untuk meningkatkan mutu manajemen sekolah dengan
cara menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah ( MPMBS). MPMBS menawarkan kepada sekolah agar
dapat menyediakan pendidikan yang lebih baik dan lebih
memadai bagi para siswanya . Dengan adanya otonomi sekolah
, menjadikan kinerja para staf , guru, dan pimpinan sekolah
meningkat, untuk memberikan layanan terbaiknya dalam
pembelajaran dan pendidikan. Dengan demikian manajemen
sekolah dikelola dengan kebersamaan dan lebih profesional,
akhirnya terjadi peningkatan manajemen pendidikan
3. Perbaikan Manajemen Pendidikan
Upaya untuk meningkatkan mutu manajemen sekolah ,
dengan cara menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah ( MPMBS). MPMBS menawarkan kepada sekolah agar
dapat menyediakan pendidikan yang lebih baik dan lebih
memadai bagi para siswanya . Dengan adanya otonomi sekolah ,
menjadikan kinerja para staf , guru, dan pimpinan sekolah
meningkat, untuk memberikan layanan terbaiknya dalam
pembelajaran dan pendidikan. Dengan demikian manajemen
sekolah dikelola dengan kebersamaan dan lebih profesional,
akhirnya terjadi peningkatan manajemen pendidikan
Kesimpulan
Pendidikan itu merupakan kegiatan proses
belajar mengajar yang sistem pendidikannya
yang senantiasa berbeda atau berubah dari satu
masyarakat kepada masyarakat lain. Terjadinya
perbedaan atau perubahan pada sistem
pendidikan tersebutlah yang mengakibatkan
munculnya permasalahan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai