Anda di halaman 1dari 39

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

M dengan
Post Op (SC) indikasi Plasenta Previa di
ruang Kebidanan RSUD Dr.Muhammad Zein
Painan Tahun 2019
Oleh :
Kelompok 1

Mahasiswa Praktek Profesi Ners


STIKes Syeda Saintika Padang - 2019
BAB I
PENDAHULUAN

•Perdarahan obstetri merupakan penyebab kematian ibu terbanyak


di Indonesia. Berdasarkan sumber Ditjen Bina Gizi dan KIA,
Kemenkes RI 2014 mencatat penyebab kematian ibu yang
disebabkan oleh perdarahan (30,3%)
•Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang
kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan, penyebabnya antara
lain plasenta previa, solusio plasenta dan perdarahan yang belum
jelas sumbernya (Chalik, 2010
 angka kejadian plasenta previa di Rsud
Dr.Muhammad Zein Painan juga mengalami
peningkatan yang mana data yang didapatkan
angka kejadian plasenta previa dari januari
hingga November 2019 yaitu sebanyak 63 kasus.
Dan angka kejadian terbanyak terjadi di bulan
Maret sebanyak 12 Kasus dan yang paling sedikit
pada bulan Maret sebanyak 2 kasus ( Data
Medical Record Rsud dr.M.Zein,2019)
BAB II
LANDASAN TEORI
Dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal yakni pada segmen bawah rahim,
sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan ostium uteri internal (OUI).
(FK Unpad, 2012)

Plasenta Previa
ETIOLOGI

Umur dan paritas


1
Endometrium bercacat pada bekas persalinan berulang-ulang,
2 bekas operasi, curettage, dan manual plasenta.

Adanya tumor; mioma uteri, polip endometrium/malnutrisi


3
Corwin, 2001 : 298).
MANIFESTASI KLINIS

Perdarahan
1 pervaginam

Tanpa alasan dan tanpa


2 nyeri

anemia sampai
3 syok
Klasifikasi

Menurut Perisaei, Sheilendra, Pahay, Rian (2008) plasenta previa dapat dibagi
menjadi empat derajat berdasarkan scan pada ultrasound, yaitu :
Derajat I :Plasenta sudah melampaui segmen terendah rahim
Derajat II :Plasenta sudah mencapai ostium uteri internum
Derajat III :Plasenta telah terletak pada sebagian ostium uteri internum
Derajat IV : Plasenta telah berada tepat pada segmen bawah rahim.
PATOFISIOLOGI

implantasi plasenta bawah rahim sehingga menutupi


kanalisservikalis dan mengganggu proses persalinan
dengan terjadinya perdarahan. Zigot yang tertanam
sangat rendah dalam kavum uteri, akan membentuk
plasenta yang pada awal mulanya sangat berdekatan
dengan ostimintenum. Plasenta yang letaknya demikian
akan diam di tempatnya sehingga terjadi plasenta
previa.
KOMPLIKASI

Plasenta abruptio

Plasenta akreta, plasenta


inkreta, plasenta perkreta

Plasenta akreta, plasenta


inkreta, plasenta perkreta

Kecacatan pada bayi


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. PENGKAJIAN

Identitas pasien
Meliputi nama, umur ( kebanyakan Keluhan utama
terjadi pada usia tua), jenis kelamin, gejala pertama perdarahan pada
pendidikan, alamat, pekerjaan, kehamilan setelah 28 minggu atau
agama, suku bangsa, tanggal dan jam trimester III.
MRS, nomor medical record dan Riwayat kesehatan sekarang :
diagnose medis

1. Riwayat Obstertri
Memberikan imformasi yang
3. Riwayat Kontrasepsi penting mengenai kehamilan
Beberapa bentuk kontrasepsi sebelumnya agar  perawat dapat
dapat berakibat buruk pada menentukan kemungkinan masalah
janin, ibu atau keduanya pada kehamilan sekarang
4. Riwayat Penyakit 2. Riwayat mensturasi
Kondisi kronis seperti diabetes Riwayat yang lengkap diperlukan
mellitus, hipertensi, dan untuk menetukan taksiran
persalinan(TP). TP ditentukan
penyakit ginjal bisa berefek
berdasarkan hari pertama haid
buruk pada kehamilan terakhir (HPHT).
Pemeriksaan Fisik

1. Mata
Biasanya pucat, konjungtiva tampak anemis
2. Payudara :
Biasanya peningkatan pigmentasi areola puting
susu dan Bertambahnya ukuran dan noduler
3. Abdomen
Biasanya terdapat linea nigra, stetmarc, TFU 2
jari di bawah pust. Dan ada luka bekas operasi
4. Genitalia
Biasanya peningkatan vaskularisasi yang
menimbulkan warna kebiruan (tanda Chandwick)
dan hipertropi epithelium.
D
I
1 Nyeri Akut
A
G
2 Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
N
O
Kerusakan integritas Jaringan
3
S
A
4 Resiko eliminasi

Kep
5 Shock Hipovolemik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN POST OP (SC) INDIKASI PLASENTA PREVIA DI RUANG KEBIDANAN
RSUD DR.MUHAMMAD ZEIN PAINAN TAHUN 2019
 
PENGKAJIAN

1. Identitaspasien 3. Diagnosa dan informasi medik


 Nama : Ny. M  Tanggal Masuk RS : 21
 Umur : 33 Tahun November 2019, Pukul 02.40
 Pendidikan: SLTP Wib
 Suku Bangsa : Minang  No medical record :275038

 Pekerjaan : IRT  Ruang rawat: Kebidanan

 Agama : Islam  Diagnosa medis :HAP ec Plasenta

 Status Perkawinan :Kawin previa G5P4A0H4 gravid 36-37


 Alamat: Lakitan minggu
 Yang mengirim :Puskesmas
2. Identitas Suami
 Alasan masuk :Nyeri pinggang
 Nama : Tn.B
menjalar ke ari –ari sejak pukul
 Umur :46 Tahun
23.40 Wib keluar darah segar
 Pendidikan:SLTP
dari kemaluan sejak pukul 21.00
 Pekerjaan :Petani Wib.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

1. Keluhanutama (Pre Op)


Pasien masuk rumah sakit tanggal
21 November 2019 pukul 02.40 wib
dengan keluhan keluar darah dari
kemaluan sejak pukul 21.00 wib
darah membasahi 1 helai
pembalut,nyeri pinggang menjalar
ke ari- ari sejak pukul 23.30 wib
2.Keluhan yang diderita saat ini (Post
3.
Lama keluhan
Op )
saat pengkajian tanggal 22 November Pasien mengeluh nyeri
2019 jam 09.00 Wib pasien mengeluh secara terus menerus, nyeri
luka operasi terasa sakit seperti ditusuk
– tusuk (Skala nyeri 6), nyeri dirasakan masih dirasakan meskipun
diarea bekas operasi yaitu disekitar pasien sedang berbaring.
bawah pusat, sudah 3 hari pasien
mengatakan tidak buang air besar, BAK
lancar ±1.500 cc
3. Riwayat kesehatan 4. Riwayat kesehatan
dahulu keluarga
Pasien mengatakan tidak
ada riyawat pendarahan
selama kehamilan
 Pasien mengatakan tidak
ataupun persalinan, ada anggota yang
pasien mengatakan tidak menderita penyakit
pernah abortus ataupun keturunan dan menular
memiliki penyakit
Hipertensi, diabetes dan
lainnya
STATUS OBSTETRI

1.Riwayat reproduksi
 Riwayat menstruasi

Pasien menarche umur 12 tahun dengan siklus 24 hari,


lamanya 6 – 7 hari, banyaknya 2 – 3x ganti pembalut
dengan konsistensi encer, dismenorrhoe tidak ada. HPHT
: 25 Februari 2019, taksiran persalinan : 02 desember
2019
 Perkawinan

Pasien menikah pada umur 19 tahun sejak tahun 2006


dan hanya menikah 1 kali
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :
G0P5A0H5
N Tgl/thn/per Tempat Cara Ditolo BB Nifas Keaad
Ana
O s pers pers ng aan
k anak
sekara
jeni ng
s
1 20 /12/2008 PBS Sponta Bidan Peramp 3500 gr Hidup
n uan

2 02/04/2010 PBS Sponta Bidan Peramp 3000gr Hidup


n uan

3 29/05/2012 PBS Sponta Bidan Laki- 3100 gr Hidup


n laki
4 23/12/2014 PBS Sponta Bidan Laki- 3100 gr Hidup
n laki
5 21/11/2019 RSUD SCTP Dokter Peremp 3350 gr Hidup
Kandu uan
ngan
 Data keluarga berencana
Pasien menggunakan KB implant dan sekarang
menggunakan KB dengan metoda KB Steril (Tubektomi)
karena pasien merasa anak sudah cukup

 Kehamilan sekarang
Hamil sekarang pasien mengatakan mual dan muntah bila
membaukan aroma buah. Dan persalinan pasien sekarang
dengan SCTP ditolong oleh dokter spesialis kandungan
dengan jenis kelamin anak perempuan, panjang 50 cm , berat
badan 3350 gr, Apgar skor 7/8, lama persalinan kala 1 ± 5
jam 30 menit. Sebelum bayi lahir keadaan air ketuban jernih
 Data Psikologis
Kehamilan sekarang tidak diinginkan pasien karena pasien
sudah memiliki 4 orang anak dengan ekonomi yang pas –
pasan. Anak yang akan lahir sekarang rencana akan disusui
selama 2 tahun karena dukungan suami untuk menyusui ada
dan interaksi antara ibu dan bayi serta suami baik.
 Data Spiritual

Sebelum melahirkan, dirumah pasien ada melaksanakan


sholat 5 waktu dan selalu berdoa untuk kelancaran persalinan
 Data Sosial Ekonomi

Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suami sebagai


petani hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan hari
ke hari.
PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda tanda vital


 Suhu : 36,8oC
 Nadi : 92 x/i
 Pernafasan : 23 x/i
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
  Kesadaran : Compos metis
3. Muka  4. Mammae
 Wajah tidak oedem, tidak
pucat, pasien terlihat  Mammae tampak simetris
meringis kesakitan,Sklera kiri dan kanan. Aerola
putih, konjungtiva tidak tampak hiperpigmentasi,
anemis, terdapat lingkaran papila mammae menonjol
hitam di sekitar mata, dan kurang bersih, ASI
terlihat sayu. Membran ada dan lancar.
mukosa bibir lembab, bibir Pembengkakan tidak ada
tidak kering dan hidung
tidak ada lesi, tidak ada
cairan keluar dari hidung.
4. Perut 5. Genitalia
Dinding abdomen tampak  Genitalia tampak kurang
kendor, tinggi fundus bersih karena lochea
uteri 3 jari dibawah terus keluar, perineum
pusat setelah hari utuh.lochea rubra keluar
pertama post op ( 20 jam dengan jumlah ±2-3
post SCTP), kandung pembalut/hari, berwarna
kemih tidak teraba merah kehitaman dan
penuh dan terdapat luka konsistensi encer.
operasi SCTP yang Haemoroid tidak ada,
tertutup kassa steril dan varises ada.
dengan panjang ± 25 cm
6. Eliminasi  Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Tanggal 21 November 2019 (Pre
 Pasien tidak ada BAB Operasi)
sejak 1 hari sebelum SC.
Dan BAK lancar karena  Darah
pasien terpasang
 Hb : 11,0 gr%
kateter, Urine ±1.500 cc,
 Leukosit : 14.400/mm2
warna kuning dan berbau
pesing.  Gol.darah : O

Tanggal 22 November 2019


(Post Operasi)
 Darah

 Hb : 10,8 gr%
Tanggal 22 November 2019

Terapi yang diberikan


 Asam mefenamat 3x1

 Sf 2x1

 B.com 3x1

 Nifedipin 3 x 10 mg

 Parenteral :

 IVFD Rl 20 tts/i

 Inj. Ceftriaxone 2x1


N Data Penunjang Masalah Pathway
o
1 DS : Nyeri akut b/d SC
•Pasien mengatakan luka terasa agen cidera fisik
nyeri seperti ditusuk – tusuk Luka post op
•Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan terus- menerus dan
meningkat saat bergerak
Jaringan terputus

DO :
•Skala nyeri 6
Merangsang area
•Pasien tampak meringis
sensorik motorik
•Pasien tampak memegang area
perut bekas SC
•TD : 120/80 mmHg. nyeri
N : 92 x/i
•Pasien post hari 1
No Data Penunjang Masalah Pathway
2 Resiko Infeksi Post SC
DS :
 Luka robek pada
•Klien mengatakan luka bekas area perut

operasi terasa nyeri


 Port de entry kuman

Resiko infeksi
DO :

•Luka dititupi verban

 
•Nyeri tekan ada

•Leukosit 14.400/mm2
No Data Penunjang masalah pathway
3 Kerusakan integritas SC
DS : jaringan
Terputusnya
•Pasien mengeluh nyeri pada luka kontiniutas jaringan
 
operasi Luka
•Pasien mengatakan ada bekas
 
darah didalam perban  

Kerusakan integritas
jaringan
DO :
 
•Pasien post op hari 1

•Terdapat luka bekas operasi dan

masih diperban tertutup kasa

steril panjang ±20 cm

•Ukuran panjang ±20 cm


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera agens fisik


2. Resiko Infeksi
3. Kerusakan integritas jaringan
BAB IV
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

 Hasil pengkajian yang penulis lakukan pada Ny.M pada


saat pengkajian tanggal 22 November 2019 jam 09.00
Wib didapatkan pasien mengeluh luka operasi terasa
sakit seperti ditusuk – tusuk (Skala nyeri 6), nyeri
dirasakan diarea bekas operasi yaitu disekitar bawah
pusat, sudah 3 hari pasien mengatakan tidak buang air
besar, BAK lancar ±1.500 cc
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan penjelasan diatas


ditemukan sedikit perbedaan pada
diagnosa, yang mana hanya 2 dari 4
dignosa yang dipaparkan pada teori
muncul pada kasus Ny.M hal ini terjadi
karena pada saat pengkajian (2 hari
rawatan) belum ditemukan tanda- tanda
yang mendukung utuk ditegakkan
dignosa tersebut
INTERVENSI KEPERAWATAN

 Pada intervensi keperawatan tidak ada kesenjangan yang


signifikan antara tinjauan kasus dimana intervensi keperawatan
yang ada pada teori juga ada dalam intervensi keperawatan
yang ada pada kasus.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

 Implementasi keperawatan dilaksanakan selama tiga


hari dimulai dari tanggal 22 November – 24 November
2019 dimana semua tindakan yang dilaksanakan selalu
berorientasi pada rencana yang telah dibuat terdahulu
dengan mengantisipasi seluruh tanda – tanda yang
timbul sehingga tindakan keperawatan dapat tercapai
pada asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan
menerapkan komunikasi terapeutik dengan prinsip etis.
Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori – teori
yang ada di dalam rencana keperawatan.
Evaluasi

Pada ketiga rawatan dan untuk ketiga diagnosa yaitu


nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik,
kerusakan integritas jaringan dan resiko eliminasi
adanya kemajuan yang signifikan yaitu masalah
keperawatan teratasi dengan acuan evaluasi klien
sudah tidak ada mengeluhkan penyakit/ keluhan
yang dirasakannya, begitu juga dengan data
objektifnya tidak ditemukan lagi data- data yang
abnormal seperti awal pengkajian. Sehingga
implementasi dapat penulis hentikan
BAB V
PENUTUP

B. SARAN
A. KESIMPULAN a) Bagi penulis
Hasil asuhan keperawatan Hasil penelitian ini agar dapat
kepada Ny.M didapatkan dari menambah pengalaman dan
pengkajian, penegakkan wawasan ilmu pengetahuan
diagnosa keperawatan, b) Bagi institusi pendidikan
menentukan rencana dapat menjadi sumber referensi bagi
keperawatan, melakukan mahasiswa STIKes Syedza Saintika
Padang.
implementasi dan evaluasi .
c) Bagi Instansi Rumah Sakit
Tidak ada kesenjangan antara meningkatkan mutu pelayanan
teori dan kasus keperawatan yang ditunjang dengan
pengadaan fasilitas – fasilitas yang
memadai berkaitan dengan Post op
sc dengan indikasi plasenta previa

Anda mungkin juga menyukai