Anda di halaman 1dari 32

BIAYA OVERHEAD

PABRIK

Maria P. L. Muga, SE; M.Si., Akt


PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

• Biaya produksi selain biaya bahan baku dan


biaya tenaga kerja langsung.
• Adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga
kerja tidak langsung serta biaya-biaya tidak
langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri
secara langsung ke produk selesai atau tujuan
akhir biaya
Karakteristik BOP
 Jumlahnya tidak proposional dengan volume
produksi.
 Tidak dapat ditelusuri dan diidentifikasi
secara langsung kepada produk atau pesanan
 Jenisnya banyak.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

• Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya:


a) Biaya bahan penolong
b) Biaya reparasi dan pemeliharaan
c) Biaya tenaga kerja tidak langsung
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilain terhadap
aset tetap.
e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
f) Biaya overhead pabrik lain secara langsung
memerlukan pengeluaran uang tunai.
Lanjutan...

• Penggolongan biaya overhead pabrik


menurutnya perilakunya dalam hubungan
dengan perubahan volume produksi
a) Biaya overhead pabrik tetap,
b) Biaya overhead pabrik variabel,
c) Biaya overhead pabrik semivariabel.
Lanjutan...

• Penggolangan biaya overhead pabrik menurut


hubungannya dengan departemen
a) Biaya overhead pabrik langsung
b) Biaya overhead pabrik tidak langsung
PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

• Alasan pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif


yang ditentukan dimuka:
a) Pembebanan BOP pabrik atas dasar biaya yang
sesunggunya terjadi seringkali mengkibatkan berubah-
ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan
dari bulan ke bulan.
b) Perusahaan yang menghitung menggunakan harga
pokok produksinya menggunakan pesanan, manajemen
memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan
pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Tujuan menentukan dasar tarif
Memastikan apakah sumber daya pabrik yang
tidak langsung yang digunakan oleh pesanan,
produk dan pekerjaan yang dilakukan sudah
membebankan overhead pabrik secara wajar
Untuk meminimalkan biaya yaitu dengan cara
memilih dasar yang paling sederhana dan
paling mudah diukur
Manfaat tarif BOP
 Memenuhi kebutuhan manajemen,
menghitung biaya overhead dari suatu produk
 Mengetahui keadaan yang tidak tepat guna
(inefficiency)
 Meratakan fluktuasi biaya perunit dari bulan
ke bulan yang tidak terawasi dan tidak masuk
akal
Langkah-Langkah Penentuan Tarif BOP

• Menyusun anggaran BOP;


• Memilih dasar pembebanan BOP kepada
produk;
• Menghitung tarif BOP.
Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Harus memperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan


dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik.
Kapasitas teoritis  kapasitas pabrik atau departemen
untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa
berhenti selama jangka waktu tertentu.
Tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar
pembuatan anggaran BOP:
1. Kapasitas Praktis
2. Kapasitas Normal
3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
KAPASITAS PRAKTIS
Adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-
kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena
hambatan-hambatan intern perusahaan.
Contoh hambatan intern perusahaan: penghentian
pabrik yang tidak dapat dihindari karena adanya
reparasi mesin, tertundanya kedatangan bahan baku
dan suku cadang, hari-hari libur, ketidakefisienan, dll.
Merupakan pendekatan jangka panjang, titik berat
pada kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS NORMAL
Adalah kemampuan perusahaan untuk
memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang
Merupakan kapasitas teoritis dikurangi dengan
kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
karena hambatan-hambatan intern perusahaan dan
trend penjualan di masa yang akan datang.
Merupakan pendekatan jangka panjang, titik berat
pada kapasitas fisik pabrik.
KAPASITAS SESUNGGUHNYA YANG
DIHARAPKAN
 Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang.
 Menggunakan ramalan penjualan tahun yang akan datang sebagai
dasar penentuan kapasitas.
 Merupakan pendekatan jangka pendek
 Kelemahan penggunaan kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
sebagai dasar penentuan tarif BOP:
1. Berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif BOP dari
tahun ke tahun.
2. Akibat perbedaan yang besar pada tarif BOP, maka biaya-biaya
akibat adanya fasilitas yang menganggur dikapitalisasikan dan
diperhitungkan dalam harga pokok produksi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam penentuan tarip BOP
 Dasar pembebanan
 Pemilihan tingkat aktifitas
 Memasukan atau tidak memasukan overhead
pabrik tetap
 Menggunakan tarif tunggal atau beberapa
tarif
 Menggunakan tarif yang berbeda untuk
aktifitas jasa
Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

 Satuan produk
 Biaya bahan baku
 Biaya tenaga kerja langsung
 Jam tenaga kerja langsung
 Jam mesin
Tujuannya :
1. Menjamin bahwa pembebanan biaya
overhead dilakukan dengan perbandingan
yang wajar, sehubungan manfaatnya dari
biaya terhadap hasil produksi
2. Mengurangi biaya dan perkerjaan
administrasi
Satuan Produk
Tarif BOP per satuan :
Taksiran BOP
 tarif BOP per satuan
Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan

Contoh :
 Taksiran BOP 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
 Taksiran jumlah produk yg akan dihasilkan selama tahun
anggaran tersebut = 4.000 unit.
 Tarif BOP per satuan = (Rp 2.000.000 : 4.000 unit) = Rp 500
per unit produk.
 Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya
memproduksi satu macam produk.
Biaya Bahan Baku
Taksiran BOP
x100%  % BOP dr BB yg dipakai
Taksiran BBB yang dipakai

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp 2.000.000
Taksiran Biaya Bahan Baku 1 tahun anggaran Rp 4.000.000
Taksiran BOP = (Rp 2.000.000 : Rp 4.000.000) x 100% = 50%
dari biaya bahan baku yang dipakai.
 Metode ini terbatas pemakaiannya, karena semakin besar
biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam pengolahan produk
semakin besar pula BOP yang dibebankan kepadanya.
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar BOP berhubungan erat
dengan upah TKL
Taksiran BOP
x 100 %  % BOP dr BTKL
Taksiran BTKL

 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung 1 tahun anggaran = Rp 5.000.000
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp 5.000.000) x 100% = 40% dari
biaya tenaga kerja langsung yang dipakai.
 Kelemahan metode ini:
1. BOP harus dipandang sebagai tambahan nilai produk.
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah
dengan tarif tinggi dan rendah
Jam Tenaga Kerja Langsung
Taksiran BOP
x100%  % BOP per jam TKL
Taksiran jam TKL

 Apabila BOP mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk


membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk
membebankan adalah jam tenaga kerja langsung.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam tenaga kerja langsung selama tahun anggaran
tersebut = 2.000 jam
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000: 2.000) = Rp 1.000 per jam
tenaga kerja langsung
Jam Mesin
Taksiran BOP
 BOP per jam me sin
Taksiran jam me sin

 Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin,


maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam
mesin.
 Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam mesin selama tahun anggaran tersebut =
10.000 jam mesin
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : 10.000) = Rp 200 per jam
mesin
Tingkat pemilihan aktivitas
 Dalam menghitung tarif overhead yang telah
ditentukan sebelumnya, sebagian besar
bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih.
 Semakin besar tingkat aktivitas yang
diasumsikan, semakin rendah tarif overhead
yang telah ditentukan sebelumnya.
 Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil
bagian yang tetap dari tarif overhead pabrik,
karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan
ke semakin banyak unit aktivitas.
Perhitungan Tarif BOP
 Penaksiran tingkat kegiatan dan
ongkos-ongkos sebagai dasar yang
dipilih
 Klasifikasi biaya sebagai biaya tetap
atau variabel
 Menetapkan tarif biaya overhead
pabrik
MENGHITUNG TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam


periode anggaran ditentukan, anggaran Biaya
Overhead Pabrik telah disusun, serta dasar
pembebanan telah dipilih dan diperkirakan, maka
langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP
dengan rumus sebagai berikut:
BOP dianggarkan = Tarif BOP
Taksiran dasar pembebanan
Untuk keperluan analisis selisih, tarif BOP harus
dipecah menjadi tarif BOP tetap & tarif BOP
variabel
Perhitungan tarif BOP
Contoh :
PT. Mutiara Kasih memproduksi
produknya berdasarkan pesanan.
Dalam penentuan tarif BOP telah
disusun BOP (lihat tabel). BOP
dibebankan pada produk berdasarkan
jam mesin. Anggaran BOP disusun
pada kapasitas normal sebanyak 80.000
jam mesin.
Anggaran BOP
PT. MUTIARA KASIH
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK TAHUN 20XX
ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN

No.Rekening Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

5101 Biaya Bahan Penolong V Rp 1,050,000


5102 Biaya listrik V 1,500,000
5103 Biaya Bahan Bakar V 1,000,000
5104 Biaya TKTL V 1,500,000
T 2,000,000
5105 Biaya Kesejahteraan Karyawan T 1,500,000
5106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan V 750,000
T 500,000
5107 Biaya Asuransi Gedung T 600,000
5108 Biaya Depresiasi T 800,000
Jumlah V Rp 5,800,000
T 5,400,000
Jumlah Total Rp 11,200,000
Perhitungan Tarif BOP
Perhitungan tarif BOP
Tarif BOP Variabel : Rp 5.800.000 : 80.000 = Rp 72,50 per jam mesin
Tarif BOP Tetap : Rp 5.400.000 : 80.000 = Rp 67,50 per jam mesin
Tarif BOP Total : Rp 140,00 per jam mesin
Penggunaan tarif overhead pabrik
ditentukan dimuka
Tarif overhead pabrik yang telah
ditantukan terlebih dahulu dengan
mengimbangi anggaran biaya
overhead pabrik yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang
dengan total dasar alokasi biaya
overhead pabrik yang dianggarkan
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS
DASAR TARIF
Tarif BOP yang telah ditentukan di muka, digunakan untuk
membebankan BOP kepada produk yang diproduksi.
Jika perusahaan menggunakan metode Full Costing:
Produk akan dibebani BOP dengan tarif BOP variabel & tarif BOP tetap.
Contoh : jam mesin tahun 19X1 = 75.000, maka BOP dibebankan = (Rp 140 x
75.000) = Rp 10.500.000
 Jurnal : Barang Dalam Proses-BOP 10.500.000
BOP yg dibebankan 10.500.000
Jika perusahaan menggunakan metode Variable Costing:
Produk akan dibebani BOP dengan tarif BOP variabel saja
Contoh : BOP dibebankan = (Rp 72,50 x 75.000)=Rp 5.437.500
Jurnal : Barang Dalam Proses-BOP 5.437.500
BOP variabel yang dibebankan 5.437.500
Biaya Overhead Sesungguhnya
• Adalah jumlah biaya tidak langsung yang
benar-benar terjadi
• Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik
adalah untuk menyediakan informasi untuk
pengendalian
• Dokumen sumber utama yg digunakan untuk
mencatat overhead dalam jurnal adalah
voucher pembelian, bukti permintaan bahan
baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal
umum
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan
untuk dibandingkan dengan BOP yang
dibebankan kepada produk atas dasar tarif
yang ditentukan di muka.
Selisih yang terjadi antara BOP yang
dibebankan dengan BOP yang sesungguhnya
terjadi merupakan BOP yang lebih atau
kurang dibebankan (over or underapplied
factory overhead cost)

Anda mungkin juga menyukai