Anda di halaman 1dari 10

ETIKA MENULIS

MKWU4108

Widyasari, S.S., M.Hum.


wiwid@ecampus.ut.ac.id
Pernahkah kamu
tersinggung karena
tulisan orang lain?

Kita berada di lingkungan yang di dalamnya terdapat aturan benar dan salah, boleh dan
tidak boleh, sopan dan tidak sopan, ini yang dinamakan etika.
Dalam menulis pun ada etika, hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh
dilakukan dalam menulis.
Etika dalam Menulis Karya Ilmiah
• Penulis harus jujur, terbuka, dan bertanggung jawab
• Penulis dilarang mencuri ide orang lain, menyembunyikan salah
satu bagian dari prosedur penelitian, atau tidak mencantumkan
orang-orang yang terlibat.

Anda sebagai Mahasiswa tidak terlepas dari hal tulis menulis. Mahasiswa
dituntut menulis makalah, laporan observasi, karya ilmiah, skripsi, dll.
Aturan tulis menulis dan Etika di dalam menulis harus ditaati.
Pelanggaran dalam Penulisan Karya Ilmiah

• Pemalsuan hasil penelitian atau fabrikasi


• Pemalsuan data penelitian atau falsifikasi
• Plagiarisme
• Eksploitasi
• Perilaku tidak adil
• Kecerobohan yang disengaja
• Duplikasi
Sanksi Berat Plagiarisme
• Menurunkan nilai hingga 0
• Meninjau kembali status sebagai mahasiswa
• Mengusir mahasiswa dari universitas
• Mencabut gelar akademik
Mengapa masih banyak yang melanggar?

1)ketidaktahuan,
2)pencatatan yang ceroboh,
3)stres dan persaingan,
4)bimbingan di luar kendali,
5)kurangnya hukuman yang dirasakan,
6)keterampilan manajemen waktu dan perencanaan rendah,
7)beberapa siswa takut bahwa kemampuan menulis mereka tidak memadai,
8)tidak percaya bahwa profesor atau asesor benar-benar membaca makalah penelitian,
9)beberapa siswa menyukai sensasi melanggar aturan, dan
10)pendidikan sebelumnya berselisih dengan standar universitas.
Kasus Plagiat yang Menghebohkan
1. Chairil Anwar (1949)
Penyair Chairil Anwar pernah dituduh menjiplak karya tulis. Tak tanggung-tanggung, yang menuduh Hans
Bague Jassin melalui tulisannya di Mimbar Indonesia berjudul Karya Asli, Saduran, dan Plagiat membahas
puisi Kerawang-Bekasi. Kritikus sastra yang juga bergelar Paus Sastra Indonesia itu membandingkan puisi
Chairil dengan The Dead Young Soldiers karya Archibald MacLeish, penyair Amerika Serikat.
Jassin tidak menyalahkan Chairil. Menurut dia, meskipun mirip, tetap ada rasa Chairil di dalamnya.
Sedangkan sajak MacLeish, menurut Jassin, hanyalah katalisator penciptaan. Namun tanggapan Chairil bisa
berbeda, apalagi Jassin menyebut tindakan Chairil meniru sajak MacLeish karena butuh uang untuk biaya
berobat ke dokter. Ketegangan mereka sempat memuncak pada suatu acara di Gedung Kesenian Jakarta.
Chairil dan Jassin sempat berkelahi.
Kasus Plagiat yang Menghebohkan
2. Yahya Muhaimin (1992)
Ismet Fanany, ahli pendidikan asal Batusangkar, Sumatera Barat, yang bermukim di Amerika Serikat menerbitkan
buku tentang plagiat. Buku terbitan CV Haji Masagung Jakarta itu berjudul Plagiat-Plagiat. Isinya tentang plagiat
Yahya Muhaimin. Disertasi Yahya dituduh menjiplak tulisan beberapa ahli. The Politics of Client Businessmen,
disertasi Yahya yang dipertahankan di MIT Cambridge, Amerika Serikat, 1982, dibandingkan dengan Capitalism
and The Bureaucratic State in Indonesia: 1965-1975, judul asli tesis Robison di Universitas Sydney 1977.
Menurut Ismet, kemiripan itu baru satu sumber. Masih banyak lagi kemiripan dengan artikel lain. Yahya sendiri
kepada Tempo menjelaskan, "Mungkin dia memakai standar plagiat yang berbeda dengan yang saya anut." Dia
mengakui disertasinya mengutip banyak fakta dan pendapat sejumlah ahli yang memang disebut Fanany. "Tapi
saya mencantumkan sumbernya," kata Yahya. Atas tudingan Fanany itu, Yahya tak berpikir menyerang balik.
Kasus Plagiat yang Menghebohkan
3. Anak Agung Banyu Perwita (Februari 2010)
Anak Agung Banyu Perwita, profesor Universitas Katolik Parahyangan, dituding menjiplak dalam
artikelnya yang dimuat di harian nasional, The Jakarta Post. Harian itu menilai tulisan Banyu telah
menjiplak sebuah jurnal ilmiah di Australia yang ditulis Carl Ungerer. Rapat senat Universitas yang
berlangsung enam jam akhirnya memutuskan untuk mencopot seluruh jabatan guru besar bidang
hubungan internasional Universitas Parahyangan itu. Banyu Perwita memilih mengundurkan diri.
Cara Menghindari Plagiarisme
• Memasang niat yang benar
• Siasat mengutip tulisan dari buku
• Siasat mengutip dari jurnal cetakan
• Siasat mengutip dari jurnal elektronik
• Siasat mengutip dari tugas akhir kesarjanaan
• Siasat mengutip dari makalah, lokakarya, dll
• Membiasakan membaca dan menulis
• Menggunakan perangkat lunak anti-plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai