Anda di halaman 1dari 24

Kultur Jaringan

Tanaman
Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture
Merupakan suatu teknik untuk mengisolasi, sel,
protoplasma, jaringan, dan organ dan
menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang
mengandung zat pengatur tumbuh tanaman
pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian
tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman sempurna
kembali
• Prinsip utama : perbanyakan tanaman menggunakan bagian
jaringan tanaman (jaringan akar, tunas, pollen dsb.) menjadi
tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas),
menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril
• Dasar yang digunakan adalah Teori Sel.
• Sel merupakan satuan dasar minimum suatu jasad hidup
yang mampu melakukan perbanyakan sendiri (self
duplication).
• Semua jasad (organisme) hidup terdiri dari sel yang memiliki
nukleus (inti) yang terbungkus membran atau struktur serupa
tapi tanpa membran.
• Sel-lah yang menentukan struktur maupun fungsi semua
jasad hidup, baik tingkat rendah maupun tinggi. Sel hanya
terjadi dari pembelahan sel yang ada sebelumnya, dan
masing-masing sel mempunyai sistem kehidupan sendiri.
• Sel dari suatu organisme multiseluler di manapun
letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena
berasal dari satu sel tersebut
• setiap sel berasal dari satu sel...Omni cellula cellula
• Sel mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
(pembelahan dan pembesaran, serta diferensiasi) juga
dediferensiasi...
• Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya
setiap sel memiliki potensi genetik seperti sel zigot yaitu
mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi
tanaman lengkap.
• Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
menjadi individu yang sempurna.
• Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G.Heberlandt tahun
1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari
Jerman.
• Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut
dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan
mengambil satu sel empulur wortel, F.C. Steward bisa
menumbuhkannya menjadi individu wortel.
• Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer,
Hildebrandt, dan Riker
Kultur jaringan Embrio (eksplan)

Jaringan floem

Individu (wortel) Media


Jaringan yg ditumbuhkan (PLB)
Kultur jaringan
Kultur
jaringan
Keuntungan

Keuntungan :
1.Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu
yang singkat
2.Sifat identik dengan induk
3.Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
4.Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu
menunggu tanaman dewasa
Kekurangan
Kerugian :
1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
hama penyakit dan udara luar
2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai
mahal dan sulit.
3. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi
untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan
dan perlengkapan.
4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar
dapat memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk kultur jaringan pd akarnya kurang kokoh
6. Mahal
KJT
• Mencakup berbagi ilmu, budidaya pertanian, biologi murni, in
vitro (budidaya) in vivo (alamiah) dif armasi.
• Tanaman adalah sumber senyawa obat. Dimana metabolit
sekunder dari tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai obat
dan racun
• Tujuan untk menghasilkan tanaman yang sangat berkualitas
dan berkuantitas.
• Sehingga disitu org farmasi dapat memperoleh senyawa aktif
yang banyak dan baik, yang dapat dijadikan senyawa obat.
Langkah-langkah
Teknik kultur jaringan adalah mengisolasi bagian tanaman
(minimal satu sel)
Sel yang diisolasi ditumbuhkan dalam media buatan.
Caranya adalah aseptiss/bebas hama.
Media diisi dengan nutrisi yang lengkap (semua nutrisi
yang diperlukan buat perkembangan sel ) beserta dengan
hormon
Dikerjakan dalam wadah yang tertutup, butuh SM, tembus
cahaya.
Sehinga sel tanaman tadi dpt memperbanyak dirinya,
regenerasi, mnjd tnman yang lengkap,..
Langkah-langkah
Penyiapan media
Pertumbuhan explan (bagian tanaman yang diisolasi
untuk ditumbuhkan di KJT)
Pemberian nutrien (setiap tnmn membutuhkan tnmn yang
berbeda-beda)
- kultur sel suspensi (media cair) dengan tujuan
memproduksi sel sebanyak-banyaknya, sel suspensi
langsung di ekstraksi diambil metabolitnya
- anherent (media padat, sel melekat satu sama lain)
menghasilkan tanaman baru
• Sub kultur kallus (sel yg sudah membelah, dipotong lagi)
• Penyimpanan
• Pengawetan
• Pembekuan dan pencairan
• Viable sel count (perhitungan sel yg dapat
tumbuh/penyortiran
• Pertumbuhan dan morfologi
• Kalus adalah suatu kumpulan sel yang terjadi dari sel-sel jaringan awal yang
membelah secara terus menerus. Dalam keadaan in vivo, kalus dapat
terbentuk pada bekas-bekas luka akibat infeksi Agrobacterium tumefaciens,
akibat gigitan atau tusukan serangga.
• Kalus juga dapat diinduksi secara in vitro. Secara in vitro kalus dapat
diperoleh dari potongan organ yang steril dan ditumbuhkan didalam media
yang mengandung auxin atau kadang-kadang mengandung sedikit sitokinin.
• Kalus dapat diinisiasi dari hamper semua bagian tanaman. Tetapi organ
yang berbeda menunjukkan kecepatan pembelahan sel yang berbeda pula.
Pada pengamatan pembentukan kalus, sering diamati bahwa pembelahan
sel tidak terjadi pada semua sel dalam jaringan asal, tetapi hanya pada sel
yang berada pada jaringan periphery yang membelah terus-menerus,
sedang sel-sel di tengah tetap.
• Pembelahan yang hanya terjadi pada lapisan luasr dapat disebbkan karena,
ketersediaan hara yang lebih banyak, keluarnya gas CO2, penghambat yang
bersifat fenolik, cahaya.
1. STERILISASI RUANGAN
• Ruangan disterilisasi dengan menggunakan larutan
Formalin
• Sterilisasi dilakukan dengan cara penyemprotan ke
seluruh bagian/sudut ruangan dan diamkan selama
beberapa hari
• Uji kesterilan rungan dengan melakukan uji
aseptisitas
2. STERILISASI ALAT dan MEDIA

• Peralatan dan Media Tanam disteril dengan menggunakan


Autoclave, dengan tekanan 15 PSI dan Suhu 121°C.
3. STERILISASI BAHAN TANAM

nam
Bahan Ta
Anggrek

• Sebatas sterilisasi permukaan atau desinfestasi


(menghilangkan infestasi kontaminan). Bukan
disinfeksi (menghilangkan infeksi kontaminan
dalam eksplan).
• Membersihkan debu, cendawan dan bakteri atau
kontaminan dari bagian permukaan eksplan.
PROSEDUR STERILISASI BAHAN TANAM
• Eksplan dicuci dibawah air kran yang mengalir dengan diberi
sedikit deterjen.
• Eksplan dipotong-potong menjadi bagian yang kecil, sekitar
0,5-2cm.
• Cuci potongan eksplan dengan air kran, untuk mencegah
pencoklatan dipermukaan, eksplan dapat direndam dalam
larutan asam sitrat 50ml/l dan asam askorbat sebagai inti
oksidan 150mg
• Khusus untuk tanaman berkayu, eksplan biasanya dicelupkan
kedalam alkohol 70% selama beberapa detik. Tujuannya
untuk menghilangkan gelembung udara disamping untuk
mematikan sebagian kontaminan dipermukaan.
MENYIAPKAN
BAHAN TANAM
• Bahan yang akan digunakan sebagai eksplan
sebaiknya berasal dari bagian tanaman yang
masih muda dan sehat.
MELAKUKAN
INOKULASI

• SIKLUS KULTUR JARINGAN


Pemilihan Tanaman Induk
unggul untuk dijadikan sumber Perbanyakan tunas (10 -20 tunas/3
bahan tanam, pembentukan bulan)
tunas in-vitro

Penanaman di Aklimatisasi di
Pembentukan
lapangan dalam rumah
Planlet
skala luas kaca/persemAIAN
Teknik Inokulasi Tanaman Pisang Secara Kultur
Jaringan

Designed
Designed by
by ::
Moch. Ramadhoni
Moch. Ramadhoni
MELAKUKAN AKLIMATISASI

• Merupakan masa adaptasi


tanaman hasil pembiakan
secara kultur jaringan yang
semula kondisinya
terkendali (in vitro),
kemudian berubah pada
lingkungan lapangan yang
kondisinya tidak terkendali
lagi (ex vitro). Disamping
itu tanaman juga harus
mengubah pola hidupnya Planlet Pisang Siap di
dari tanaman heterotrof ke Aklimatisasi
autotrof.
ZAT PENGATUR TUMBUH
TANAMAN

• Dalam kultur jaringan, dua golongan


zat pengatur tumbuh yang sangat
penting adalah sitokinin dan auksin.
• Zat pengatur tumbuh mempengaruhi
pertumbuhan dan morfogenesis
dalam kultur sel, jaringan dan organ.
• Penambahan auksin atau sitokinin
eksogen, mengubah level zat pengatur
tumbuh endogen sel.

Anda mungkin juga menyukai