Anda di halaman 1dari 71

MINYAK ATSIRI

PUSTAKA

1. Heinrich.M., Barner J., Gibbons S.,


Williamson EM., 2009.Farmakognosi dan
Fitoterapi Terj. Winny R.S at al., Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta.
2.Anonim, Materia Medika Indonesia Jilid I s/d
VI, Jakarta.
NON TERPENOID
• Rantai pendek alifatik
• Gugus aromatik
• Nitrogenated
• Gugus sulfur
• Terbentuk melalui jalur sintesis asam
sikimat, fenilpropanoid
•  Jarang digunakan dan diaplikasikan
Terpenoid
H 3C
• Senyawa yang berasal dari
molekul satuan isoprena C CH CH 2
(C5H8)
• Kerangka karbonnya H2 C
dibangun oleh isoprena
penyambungan 2 atau lebih
satuan C5

Penggolongan berdasarkan
jumlah satuan tersebut : dua
(C10), tiga (C15), empat (C20) enam
(C30) atau delapan (C40) satuan
OH

 Essential oil, resin dan


kandungan aromatik
GOLONGAN UTAMA TERPENOID TUMBUHAN
Jumlah Jumlah Golongan Jenis utama dan
satuan sumbernya
Karbon
isoprena
1 C5 Isoprena • Hemiterpena dalam tumbuhan
Hamamelis japonica
2 C10 Monoterpenoid • Dalam minyak atsiri tumbuhan
(misalnya : mentol dari Menthae)
• Seskuiterpena dalam minyak
3 C15 Seskuiterpenoid
atsiri.
Seskuiterpen lakton (terutama
dalam Compositae)
• Asam giberelat dalam
4 C20 diterpenoid
tumbuhan giberelin , resin pinus
• Sterol ( misal : sitosterol)
6 C30 triterpenoid
Triterpena ( misal : β-amirin)
Glikosida jantung
• Karotenoid (misal: β-karotena)
8 C40 Tetraterpenoid
• Karet (misal: dalam Hevea
n Cn Poliisoprena
brasiliensis), lateks.
Bagaimana terbentuknya Terpenoid ?
 Terpen berasal dari sejumlah
reaksi ekstensif antara 2 unit
C5 : dimetilalilpirofosfat
(DMPP) dan isopentenil
pirofosfat (IPP)  produk ini Isoprena Isopentana
akan memiliki berbagai struktur
berkarbon lima.

 DMPP dan IPP dibiosintesis dari


1 sumber yaitu
JALUR ASAM MEVALONAT OPP OPP
ATAU DEOKSISILULOSA
FOSFAT. DMPP IPP
MINYAK ATSIRI ( VOLATILE OIL)

Minyak atsiri :
adalah bahan berbau yang terdapat dalam
berbagai bagian tanaman, mudah menguap
pada suhu kamar.

Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya
komponen tanaman yang mempunyai
“essences” atau berbau (odoriferous)
PERAN MINYAK ATSIRI PADA
TANAMAN
Pengusir serangga (mencegah daun
dan bunga rusak) serta sebagai
pengusir hewan-hewan pemakan
daun lainnya
Penarik serangga untuk membantu
terjadinya penyerbukan silang dari
bunga
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI
(1)
 Dapat didestilasi. 
 Tidak meninggalkan noda. 
 Tidak tersabunkan. 
 Tidak tengik. 
 Tidak mengandung asam.
 Bau khas. 
 Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter,
kloroform, dan pelarut organik lain. 
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI
(2)
• Sebagian komponen kandungan minyak mudah
menguap. 
• Yang mengandung fenol dapat membentuk
garam 
• Dapat membentuk kristal.
• Tidak berwarna sesuai dengan persyaratan
terutama waktu masih segar.
• Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya  lebih gelap
KEGUNAAN MINYAK ATSIRI
 Industri makanan  essence lemon, mint untuk
membuat permen dan coklat
 Industri farmasi  pembuatan pasta gigi (mint),
analgesik dan inhaler dekongestan (eucalyptus).
Eucalyptol digunakan dalam pengobatan gigi untuk
menghilangkan rasa tidak enak
 Industri kosmetik  parfum, sabun, make up
 Industri produk veteriner  limonene dan mentol
digunakan untuk membuat insektisida
 Pada industri cat, tekstil menggunakan essential oil
untuk menghilangkan bau pada cat dan tekstil setelah
diproduksi
PENYIMPANAN MINYAK
ATSIRI
 Harus disimpan di tempat dingin, kering,
tertutup kedap
 wadah terbuat dari gelas
 Terlindung dari cahaya.
 Di tempat yang sejuk.
 Disimpan penuh dalam wadah.
KEBERADAAN M.ATSIRI
 Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis
kucing, mentha. 
 Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica 
 Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas. 
 Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara identifikasi awal minyak atsiri
Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan
2 g gula

Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas airpermukaan air tidak boleh
keruh.

b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh


dg cara penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa
meninggalkan noda transparan.

a. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama, biarkan


memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut

Bobot per ml (BJ)


Perbandingan antara berat minyak dengan
berat air pada volume air yang sama dengan
volume minyak yang sama pula

Semakin besar fraksi berat yang terkandung


dalam minyak maka semakin besar pula nilai
densitasnya
.
Indeks bias :
Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan
kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan
kecepatan cahaya didalam zat tersebut.

Indeks bias dapat pula didefinisikan 


perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
sudut bias.

Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan


dengan menggunakan sinar natrium dengan
panjang gelombang 589,3 nm pada suhu 20o.

Alat untuk menentukan indeks bias adalah


Refraktometer
• Jika cahaya melewati media kurang
padat (udara) ke media lebih padat
(minyak), maka sinar akan membelok
atau membias dari garis normal 
kriteria penting dalam menentukan
titik bias dalam minyak atsiri.
• Semakin banyak kandungan airnya,
maka semakin kecil nilai indek biasnya.
Ini karena sifat dari air yang mudah
untuk membiaskan cahaya yang
datang, namun sebaliknya jika
terdapat campuran bahan – bahan
yang memiliki berat molekul tinggi
(kerapatan tinggi) maka semakin tinggi
pula indeks biasnya.
1. Pembacaan garis harus tepat di
tengah persilangan,
2. Lihat skala yang ada dibawah
dalam penetapan ukuran indeks
bias.
3. Bila indeks bias kurang dari
standard biasanya ada 2
kemungkinan, yaitu pertama
masih terdapat kandungan air
yang terdispersi pada minyak,
yang kedua terpen rantai panjang
cenderung sedikit. Jika indeks bias
lebih besar dari pada biasanya 
pencampuran bahan – bahan
dengan rantai karbon panjang
BILANGAN ASAM
Jumlah miligram KOH 0,1 N untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terdapat
dalam 1 gram minyak atau lemak

Senyawa asam  mengubah bau khas minyak


atsiri  karena lama penyimpanan minyak
dan adanya kontak antara minyak atsiri
dengan udara / lembap  reaksi oksidasi
dengan udara yang dikatalisis oleh cahaya
sehingga terbentuk senyawa asam
 ROTASI OPTIK
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang
polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi
dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan
menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan
setebal 1 dm pada suhu 20oC.

M.Atsiri ditempatkan
dalam cahaya yang
dipolarisasikan 
dextrorotary atau
levorotary
ROTASI JENIS.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan
setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap ml.

[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis
d = kerapatan larutan
α = rotasi optik
p = jumlah g zat tiap 100 g larutan.
l = tebal larutan dalam dm
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20o C,


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang
589,3.
Cara Pembuatan Minyak
Atsiri
A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman
tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)
B. Cara peras (press)
C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
E. Cara destruksi
PRINSIP DESTILASI

Proses pemisahan komponen


berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Prinsip dasar : cairan dirubah menjadi


uap pada titik didihnya, kemudian uap
tersebut dikondensasikan lagi ke dalam
bentuk cairan dengan proses
pendinginan
1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.


- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika
kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan
cara penyulingan lain.
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation)

Bahan + air

- Bahan bercampur sempurna /sebagian dg air mendidih.


- Senyawa kandungan menguap tetap kontinu ikut terdestilasi..
- Uap berpenetrasi secara merata ke dalam jaringan bahan, suhu dapat
dipertahankan.
- Untuk bahan segar/kering yang dapat rusak bila dipanaskan tinggi.
2. Destilasi dengan air dan
uap (water & steam
distilation)
-Waktu relatif lebih singkat, mutu lebih baik
daripada penyulingan dengan air.
-Pembuatan : minyak mawar, kenanga, selasih,
cempaka, cengkeh, nilam dan jahe
3. Destilasi dengan uap langsung (steam
distilation)

• Untuk bahan segar dan tanaman yang dipanen langsung


didestilasi.
• Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm sampai 3 atm.)
• Suhu harus diawasi spy tidak melampaui ”super heated steam”
 dekomposisi, resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung
(steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press)

Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah atau


kulit buah dari tanaman yang termasuk keluarga Citrus
karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan (tidak stabil
dan tidak tahan pemanasan)
Prinsip : tekanan pada pemerasan  sel-sel yang
mengandung minyak lemak pecah sehingga minyak atsiri
keluar dan mengalir ke permukaan.
Metode ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang
rendamannya relatif besar.
Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa
peruraian.
Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot
C. Enfleurage

 Prinsipnya : metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin dan


memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih aktif selama sekitar 15
hari sejak bahan minyak atsiri dipanen.
 Metode ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik
enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri
sampai beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan
khusus secara langsung agar tidak mengubah aktivitas enzim.

 Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan penyerap


lemak atau minyak lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis pada
plat kaca.
1.Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian ditutup
beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan bahan segar.
2.Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan alkohol.

a.Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga
b.Digunakan untuk parfum.
PRINSIP EKSTRAKSI
 Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam
simplisia dengan pelarut organik mudah menguap
yang sesuai.

 Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak


atsiri yang tidak tahan dengan pemanasan.

 Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar


minyak dalam tanaman, selain itu cara ini dianggap
paling efektif karena sifat minyak atsiri yang larut
sempurna di dalam bahan pelarut organik nonpolar.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik

1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau


benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.

2. Ekstraksi dengan CO2


- Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.
E. Cara destruksi
 Mendestilasi tanpa air  oleum empyrematicum
kayu /resin dari suku Pinaceae atau Cupresacae
dipanaskan tanpa air  terurai  terbentuk zat
menguap.

 Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :


Lap. 1  Lap. air mengandung metil alkohol
(wood nafta) dan asam pirolignat.
Lap. 2  cairan seperti ter.
Komponen Kimia Minyak atsiri

 Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung


senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer terpena.

 Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi


2 golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih 140o-180o
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200oC

 Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari


hidrokarbon tak jenuh isoprena (C5H8), menghasilkan
monoterpena C10H16 atau seskuiterpena C15H24.
Formula dari isoprena adalah sbb:
H 3C

C CH CH 2 isoprena
H2 C

Bila dua molekul isoprena bergabung maka akan


terbentuk suatu terpena monosiklik (monoterpen).
CH3 CH3

H 2C

H 2C CH 2

H 3C CH 2 H3 C CH 2

Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan
beberapa cara :

a) Kristalisasi pada suhu rendah.


b) Fraksinasi destilasi
c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan dalam suatu
pelarut.
d) Pemisahan dengan reaksi kimia.
- Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan dari
minyak  natrium karbonat;
- Komponen basa dapat dipisahkan  asam klorida;
- Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida dengan
natrium bisulfit.
Penggolongan Minyak atsiri
berdasarkan Komponen Kimia

(1) hidrokarbon (5) fenol


(2) alkohol (6) eter fenolik
(3) aldehida (7) oksida
(4) keton (8) ester, dll.
1. GOLONGAN
HIDROKARBON
Minyak Atsiri Hidrokarbon terdiri atas :
a. Terpena  isomer HK yang mempunyai rumus
molekul : C10H16 (monoterpena)  2 satuan
isoprena
 b. Terpena yang sederhana: limonena, pinena.
 Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprena.
 c. Terpena yang tidak teroksidasi
 d. Seskuiterpena (C15H24)
 e. Diterpen
CONTOH – CONTOH TANAMAN
1.1 Cubeba (Kemukus)

• Tanaman asal : Piper cubeba Linne filius


• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : Buah yang belum masak ( Cubebae fructus).
• Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi masih hijau
dan dikeringkan dengan sinar matahari.
Kandungan kimia Cubebae Fructus

• Minyak atsiri 18 % tdd :


- DL. Sabinena - Terpen alkohol lain
- 1,4 sineol. - l. kadinena
- d. terpinen-4 ol - seskuiterpena

• Lignan 2,5 %
• Kubebin 7,5%
• Resin 8 %
• Minyak lemak 1 %
Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoransia
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)

• Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


• Nama asing : Black Pepper
• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : berupa buah kering yang sudah tua tapi
belum matang
Penyebaran:
Tanaman ini berupa tumbuhan berkayu, memanjat.
Berasal dari Cochin China dan India Timur, Jawa Timur,

. dan daerah tropik lainnya.

Dalam perdagangan berasal dari Jakarta, Singapura Cochin


dan India

Kandungan kimia :
• minyak atsiri 1-2% yang
mengandung : - dipentena
- felandrena.
Kegunaan :
• alkaloid piperin • Stimulan
- piperidina 4,5-8%. • Obat demam
• resin
• Tonikum
• khavisin
• amilum
• Sebagai bumbu
• tanin
• minyak tak menguap
• ekstrak eter
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)

Simplisia diperoleh dari buah yang


Tanaman asal : sudah matang yang kulit luar
Piper nigrum Linne. buahnya (perikarp) telah
dihilangkan setelah buah
Nama Simplisia : direndam dalam larutan
Piperis albae Semen garam dan air kapur
semen
Suku : Piperaceae Lada putih berbentuk bulat, berwarna
abu2 kekuningan.
Rasa pedas dan baunya lebih lemah
Ciri tanaman : Berupa dibandingkan dengan lada
tumbuhan hitam. Lada putih baunya
memanjat. lebih enak.
Penggunaan : untuk bumbu.
1.4 Turpentin Oil (Minyak turpentin)

• Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari Pinus
Linne.
• Suku : Pinaceae.
• Nama asing : Spirits of Turpentin
• Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus
palustris Miller
• Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya
makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan di
udara.
• Kandungan kimia : pinena
Kegunaan Minyak
turpentin
• Sbg lokal iritan
• Untuk obat luar
• Antiseptik lemah
• Insektisida
• Pelarut Wax
• Bahan untuk pembuatan
- kamfer sintetik
- semir sepatu
- vernis
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol pada OH
OH
minyak atsiri
1. Asiklik alkohol : geraniol,
linalool, sitronelol.
Geraniol Linalool

2. Terpena alkohol : Mentol,


borneol.
OH
OH

Mentol Borneol

3. Seskuiterpena alkohol :
Santalol

α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum (Kapulaga)

Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne)


Suku : Zingiberaceae
Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan.
1. Buah dikumpulkan Bln Okt.-Desember.
2. Dikeringkan dengan sinar matahari.
3. Dikelantang dg SO2 .
4. Disortir  ukuran2 dan bentuknya (Long, short, Tyni &
medium).
Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zealand,
sepanjang pantai Malabar.

Kandungan kimia biji : - m. atsiri


- m. lemak
- amilum

Minyak disuling dari biji mengandung :


- terpena alkohol : borneol
- terpena
- limonen

Kegunaan : - Penambah rasa -


Karminativum
- Perangsang karena bau harum -
Bumbu
2.2 Coriandri Fructus (ketumbar)

T.A. : Coriadrum sativum


Suku : Umbelliferae

Simplisia : Buah masak kering


Dari 100 g simpisia :
mengandung tidak kurang dari
0,25 ml minyak Coriander

Kandungan kimia :
- m. atsiri -
tanin
- m.lemak -
Ca Oksalat

Kegunaan :
- Karminativum
- Penambah rasa makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)

• Minyak coriander merupakan hasil destilasi uap


buah yang masak kering.
• Minyak tidak berwarna, bau dan rasa khas.

• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae

Tanaman : Berupa pohon berasal


dari India, tinggi sampai 10 m,
daun selalu hijau.

Simplisia : Santali Lignum berupa


kayu yang dipanen dari pohon
yang berumur 20 sampai 40
tahun.

Penyebaran :
banyak diperkebunkan di Asia
Tenggara, umumnya berasal dari
India , kemudian dieksport Kegunaan :
melalui Bombay
Kandungan kimia : ke Cina, Eropa - Pengharum
dan Amerika. - Penambah rasa makanan
m. atsiri 1,5 – 6 %
Oleum Santali (Minyak Cendana)

Nama asing : Santali Oil, Sandelwood Oil

Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting
kering. Minyak berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas
aromatik

Kandungan kimia minyak :


- seskuiterpen alkohol  santalol : α –santalol
β- santalol
- ester
- keton
- alkohol lainnya dan aldehida

Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae

Simplisia : Daun kering


 Menthae piperitae Folium

Penyebaran : Berasal dari Eropa,


ditanam di Asia Bag. Utara &
Canada di A.S. seluruhnya
diambil dari Mentha piperita,
Di Jepang dari Mentha Arvensis
var. piperascencs.

Kandungan kimia : - m. atsiri


- tanin
- resin
Oleum menthae piperitae (minyak permen)
Nama asing : Peppermint Oil

Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih
segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna  kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.

Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas.


5-28 % dalam bentuk ester

Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak.
 Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber
mentol

Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau

Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka
ester, bila lebih besar dari aslinya  palsu
Preparat :
• Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang diperoleh
dari Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara sintetis.
• Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .

• Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara alami atau


bentuk (dl-mentol) dibuat secara sintetik dengan refrigerasi (-22o
C ) mentol akan mengkristal, kemudian bagian yang cair
dituangkan .
Mentol kristal dipres diantara kertas saring, kemudian
direkristalisasi sampai diperoleh kristal murni.

• Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis dengan


hidrogenisasi timol.

• Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik untuk kulit


Secara internal mempunyai efek stimulan.
2.5. Rosae Flos (Bunga Mawar)
T.A. : Rosa gallica Linn.
Suku : Rosaceae

Simplisia : Rosae Flos


Bunga dikumpulkan bulan Mei, Juni dan
Desember

Dalam perdagangan : R. Damascena Miller


R. alba Linne
R.centifolia Linne

Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan dari


Bulgaria, Perancis Selatan, Turki & Maroko

Oleum Rosae yang paling tinggi mutunya


berasal dari R. Damascena yang berasal
dari Eropa & Bulgaria
Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal  air mawar disuling kembali.
Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar

Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning


Rasa dan bau spesifik
Pada suhu kamar (25oC) cairan kental
Dengan pendinginan yang teratur  Kristal bening

Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 %  menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,

Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
• Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia Linneyang
dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.

• Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum Rosae sebagai
hasil utama.

• Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose Water
dengan aqua murni volume sama.

• Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V)  Ol. Rosae yang
dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.

Pemalsuan :
 Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
 Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid
atau setasium T.B. tinggi
 Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
ALDEHIDA,, FENOL
Herbal Use
Cassia is stated to possess carminative, antispasmodic, antiemetic,
antidiarrhoeal and antimicrobial properties.
It has been used for flatulent dyspepsia, flatulent colic, diarrhoea, the
common cold, and specifically for colic or dyspepsia with flatulent
distension and nausea.
Cassia bark is also documented to possess astringent properties.
(G41, G64) Carminative and antiseptic properties are documented for
the oil
 Cara Pengujian Minyak
Atsiri
a.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat → coklat
hitam
b.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning
c.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 % → coklat tua
d.    2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % → kuning
Pereaksi Warna / Penampak bercak :
-    Anisaldehid – H2SO4
-    Vanilin – H2SO4
-    H2SO4 pekat
-    SbCl3 dalam CHCl3
-    Larutan KMnO4 0,2 % dalam air

Anda mungkin juga menyukai