PUSTAKA
Penggolongan berdasarkan
jumlah satuan tersebut : dua
(C10), tiga (C15), empat (C20) enam
(C30) atau delapan (C40) satuan
OH
Minyak atsiri :
adalah bahan berbau yang terdapat dalam
berbagai bagian tanaman, mudah menguap
pada suhu kamar.
Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya
komponen tanaman yang mempunyai
“essences” atau berbau (odoriferous)
PERAN MINYAK ATSIRI PADA
TANAMAN
Pengusir serangga (mencegah daun
dan bunga rusak) serta sebagai
pengusir hewan-hewan pemakan
daun lainnya
Penarik serangga untuk membantu
terjadinya penyerbukan silang dari
bunga
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI
(1)
Dapat didestilasi.
Tidak meninggalkan noda.
Tidak tersabunkan.
Tidak tengik.
Tidak mengandung asam.
Bau khas.
Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter,
kloroform, dan pelarut organik lain.
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI
(2)
• Sebagian komponen kandungan minyak mudah
menguap.
• Yang mengandung fenol dapat membentuk
garam
• Dapat membentuk kristal.
• Tidak berwarna sesuai dengan persyaratan
terutama waktu masih segar.
• Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya lebih gelap
KEGUNAAN MINYAK ATSIRI
Industri makanan essence lemon, mint untuk
membuat permen dan coklat
Industri farmasi pembuatan pasta gigi (mint),
analgesik dan inhaler dekongestan (eucalyptus).
Eucalyptol digunakan dalam pengobatan gigi untuk
menghilangkan rasa tidak enak
Industri kosmetik parfum, sabun, make up
Industri produk veteriner limonene dan mentol
digunakan untuk membuat insektisida
Pada industri cat, tekstil menggunakan essential oil
untuk menghilangkan bau pada cat dan tekstil setelah
diproduksi
PENYIMPANAN MINYAK
ATSIRI
Harus disimpan di tempat dingin, kering,
tertutup kedap
wadah terbuat dari gelas
Terlindung dari cahaya.
Di tempat yang sejuk.
Disimpan penuh dalam wadah.
KEBERADAAN M.ATSIRI
Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis
kucing, mentha.
Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica
Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas.
Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara identifikasi awal minyak atsiri
Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan
2 g gula
Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas airpermukaan air tidak boleh
keruh.
M.Atsiri ditempatkan
dalam cahaya yang
dipolarisasikan
dextrorotary atau
levorotary
ROTASI JENIS.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan
setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap ml.
[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis
d = kerapatan larutan
α = rotasi optik
p = jumlah g zat tiap 100 g larutan.
l = tebal larutan dalam dm
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan
Bahan + air
a.Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga
b.Digunakan untuk parfum.
PRINSIP EKSTRAKSI
Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam
simplisia dengan pelarut organik mudah menguap
yang sesuai.
C CH CH 2 isoprena
H2 C
H 2C
H 2C CH 2
H 3C CH 2 H3 C CH 2
Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan
beberapa cara :
• Lignan 2,5 %
• Kubebin 7,5%
• Resin 8 %
• Minyak lemak 1 %
Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoransia
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)
Kandungan kimia :
• minyak atsiri 1-2% yang
mengandung : - dipentena
- felandrena.
Kegunaan :
• alkaloid piperin • Stimulan
- piperidina 4,5-8%. • Obat demam
• resin
• Tonikum
• khavisin
• amilum
• Sebagai bumbu
• tanin
• minyak tak menguap
• ekstrak eter
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)
• Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari Pinus
Linne.
• Suku : Pinaceae.
• Nama asing : Spirits of Turpentin
• Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus
palustris Miller
• Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya
makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan di
udara.
• Kandungan kimia : pinena
Kegunaan Minyak
turpentin
• Sbg lokal iritan
• Untuk obat luar
• Antiseptik lemah
• Insektisida
• Pelarut Wax
• Bahan untuk pembuatan
- kamfer sintetik
- semir sepatu
- vernis
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol pada OH
OH
minyak atsiri
1. Asiklik alkohol : geraniol,
linalool, sitronelol.
Geraniol Linalool
Mentol Borneol
3. Seskuiterpena alkohol :
Santalol
α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum (Kapulaga)
Kandungan kimia :
- m. atsiri -
tanin
- m.lemak -
Ca Oksalat
Kegunaan :
- Karminativum
- Penambah rasa makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)
• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae
Penyebaran :
banyak diperkebunkan di Asia
Tenggara, umumnya berasal dari
India , kemudian dieksport Kegunaan :
melalui Bombay
Kandungan kimia : ke Cina, Eropa - Pengharum
dan Amerika. - Penambah rasa makanan
m. atsiri 1,5 – 6 %
Oleum Santali (Minyak Cendana)
Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting
kering. Minyak berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas
aromatik
Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae
Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih
segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.
Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak.
Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber
mentol
Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau
Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka
ester, bila lebih besar dari aslinya palsu
Preparat :
• Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang diperoleh
dari Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara sintetis.
• Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .
Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 % menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,
Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
• Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia Linneyang
dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.
• Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum Rosae sebagai
hasil utama.
• Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose Water
dengan aqua murni volume sama.
• Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V) Ol. Rosae yang
dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.
Pemalsuan :
Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid
atau setasium T.B. tinggi
Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
ALDEHIDA,, FENOL
Herbal Use
Cassia is stated to possess carminative, antispasmodic, antiemetic,
antidiarrhoeal and antimicrobial properties.
It has been used for flatulent dyspepsia, flatulent colic, diarrhoea, the
common cold, and specifically for colic or dyspepsia with flatulent
distension and nausea.
Cassia bark is also documented to possess astringent properties.
(G41, G64) Carminative and antiseptic properties are documented for
the oil
Cara Pengujian Minyak
Atsiri
a. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat → coklat
hitam
b. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning
c. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 % → coklat tua
d. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % → kuning
Pereaksi Warna / Penampak bercak :
- Anisaldehid – H2SO4
- Vanilin – H2SO4
- H2SO4 pekat
- SbCl3 dalam CHCl3
- Larutan KMnO4 0,2 % dalam air