Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN BARANG

MILIK NEGARA/DAERAH
Pengelolaan Barang milik
negara/daerah dilaksanakan
berdasarkan azas fungsional,
kepastian hukum, transparansi
dan keterbukaan, efisiensi, dan
akuntabilitas
PENGELOLAAN BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH MELIPUTI :
1. Perencanaan kebutuhan dan anggaran
2. Pengadaan
3. Penggunaan
4. Pemanfaatan
5. Pengamanan dan pemeliharaan
6. Penilaian
7. Penghapusan
8. Pemindahtanganan
9. Penatausahaan
10. Pembinaan,pengawasan dan pengendalian
Pejabat Pengelolaan Barang
Menteri Keuangan selaku bendahara
umum negara adalah pengelola
barang milik negara
Gubernur/Bupati/Walikota adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan
barang milik daerah.
Sekretaris daerah adalah pengelola
barang milik daerah
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang
• Menteri/pimpinan lembaga selaku pimpinan
kementerian negara/lembaga adalah pengguna
barang milik negara.
• Kepala kantor dalam lingkungan kementerian
negara/lembaga adalah kuasa pengguna
barang milik negara dalam lingkungan kantor
yang dipimpinnya
• Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah
pengguna barang milik daerah
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
berwenang dan Bertanggungjawab:
 Mengajukan rencana kebutuhan barang milik
daerah bagi SKPD yang dipimpinnya.
 Mengajukan permohonan penetapan status untuk
pengusaan dan penggunaan barang milik daerah yg
diperoleh dari APBD dan lainnya.
 Melakukan pencatatan dan inventarisasi
 Menggunakan barang untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD
 Mengamankan dan memelihara barang milik daerah
Lanjutan :
 Mengajukan usul pemindahtanganan barang
milik daerah berupa tanah/bangunan yang
tidak memerlukan persetujuan DPRD dan
barang selain tanah dan bangunan
 Menyerahkan tanah dan bangunan yg tidak
dimanfaatkan kepada gubernur/bupati/walikota
melalui pengelola barang
 Melakukan pengawasan dan pengendalian atas
penggunaan barang milik daerah
 Menyusun dan menyampaikan laporan
penggunaan barang kepada pengelola barang
Penghapusan Barang
Penghapusan barang milik negara/daerah
meliputi :
1. Penghapusan dari daftar barang
pengguna dan/atau kuasa pengguna.

Dilakukan apabila : barang dimaksud


sudah tidak berada dlm penguasaan
pengguna barang/kuasa pengguna
barang
Lanjutan :
Penghapusan (poin 1) dengan penerbitan
Surat Keputusan (SK) penghapusan dari :
a. Pengguna barang setelah mendapat
persetujuan dari pengelola barang
untuk barang milik negara
b. Pengguna barang setelah mendapat
persetujuan gubernur/walikota atas
usul pengelola barang untuk barang
milik daerah
Lanjutan:

2. Penghapusan dari daftar barang milik


negara/daerah.
Dilakukan : dalam hal barang milik
negara sudah beralih kepemilikannya,
terjadi pemusnahan atau sebab lain.
Penghapusan sebagaimana point 2
diatas tetap harus disertai dengan SK
seperti penghapusan barang point 1.
• Penghapusan barang milik negara/daerah
dengan tindak lanjut pemusnahan
dilakukan apabila barang :
a. Tidak digunakan,tidak dimanfaatkan
dan tidak dapat dipindahtangankan.
b. Alasan lain sesuai ketentuan perundang

undangan.
• Pemusnahan sebagaimana point a.
Dilaksanakan oleh :
*. Pengguna barang setelah mendapat
persetujuan pengelola barang untuk barang
milik negara
*. Pengguna barang dengan SK dari pengelola
barang setelah mendapat persetujuan
gubernur/walikota untuk barang milik daerah
INGAT....., pelaksanaan pemusnahan harus dibuat
berita acara dan dilaporkan kepada pengelola
barang.
Penjualan Barang Milik Negara
Dilakukan secara lelang, kecuali dalam hal-hal
tertentu.
Hasil penjualan barang milik negara/ daerah
wajib disetor seluruhnya ke rekening kas umum
negara/daerah sebagai penerimaan
negara/daerah
Penjualan barang milik negara/daerah
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
dari pengelola barang milik negara/daerah

Anda mungkin juga menyukai