Kd. 1. Kasus Pelanggaran Ham
Kd. 1. Kasus Pelanggaran Ham
Tujuan pembelajaran :
3
KD. 1 KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DALAM PERSPEKTIF
PANCASILA
KASUS-KASUS
PELANGGARAN
HAM
4
A. KONSEP HAM
6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasa 1
menyebutkan bahwa "Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia". 7
Makna yang terkandung pada HAM
• Melekat pada manusia sejak
dilahirkan
Hak • Hak yang sesuai dengan kodrat
Alamiah manusia sebagai insan merdeka
yang berakal budi dan
berperikemanusiaan
bersifat Mutlak :
1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak atas rasa aman.
6. Hak atas kesejahteraan.
7. Hak turut serta dalam pemerintahan.
8. Hak wanita.
9. Hak anak.
10
Hak Asasi Manusia Berdasarkan Kategori menurut peraturan UUD :
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights), Adalah Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia.
Contoh : Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
Pasal 28 A, B(1-2),E(1-2),G(1),I(1), 29 (2)
11
2. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Adalah Hak asasi yang berhubungan dengan
kehidupan politik.
Contoh :
Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu
pemilihan.
Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
Hak membuat dan mendirikan partai politik
serta organisasi politik lainnya.
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu
usulan petisi.
Pasal 28 D(3-4), E (3), 12
3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)
adalah Hak kesamaan kedudukan dalam hukum
dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan
dengan kehidupan hukum dan pemerintahan.
Contoh :
Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan.
Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
Pasal 28 D(1) , G(2),
13
4.Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Adalah Hak yang berhubungan dengan kegiatan
perekonomian.
Contoh :
Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-
menyewa dan utang piutang.
Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang
layak.
Pasal :28 C(1),D(2),E(1),H(4)
14
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Adalah Hak untuk diperlakukan sama dalam
tata cara pengadilan.
Contoh :
Hak mendapat pembelaan hukum di
pengadilan.
Hak persamaan atas perlakuan
penggeledahan, penangkapan, penahanan,
dan penyelidikan di muka hukum.
Pasal :28 G(2),I(1-2)
15
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture
Rights )
Adalah Hak yang berhubungan dengan
kehidupan bermasyarakat.
Contoh :
Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan
pendidikan.
Hak mendapatkan pengajaran.
Hak untuk mengembangkan budaya yang
sesuai dengan bakat dan minat.
Pasal :28C(1-2),F,I(3)
16
Kewajiban Asasi Manusia
18
Kewajiban WNI
UUD Negara RI tahun 1945 :
a. Pasal 27 ayat (1)
b. Pasal 27 ayat (3)
c. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang wajib menghormati
hak asai manusia orang lain
d. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya ,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
e. Pasal 30 ayat (1)
19
Kewajiban Warga Negara
27 (1 dan 3)
30
20
B. TUJUAN PEMBELAJAAN :
SETELAH BERDISKUSI, TANYA JAWAB, SISWA DAPAT :
1. MENGIDENTIFIKASI NILAI—NILAI PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
2. MENGIDENTIFIKASI NILAI DASAR PANCASILA
3. MENGIDENTIFIKASI NILAI INSTRUMENTAL
PANCASILA
4. MEMBERI CONTOH NILAI INSTRUMENTAL
PANCASILA
21
B. Tujuan Pembelajaran :
Setelah Membaca, Berdiskusi dan bertanya
Peserta Didik dapat :
1. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Ideologi Negara
2. Mengidentifikasi Nilai Dasar Pancasila
3. Mengidentifikasi Nilai Instrumental Pancasila
4. Memberi contoh nilai instrumental Pancasila
5. Mengidentifikasi nilai Praktis Pancasila
22
B. Tujuan Pembelajaran ………..
6. Memberi contoh nilai praktis sila pertama
7. Memberi contoh nilai praktis sila kedua
8. Memberi contoh nilai praktis sila ketiga
9. Memberi contoh nilai praktis sila keempat
10.Memberi contoh nilai praktis sila kelima
11.Menghormati kesamaan martabat manusia
sebagai ciptaan Tuhan sebagai wujud
pengamalan sila pertama Pancasila
12. Berperilaku sopan sebagai wujud pengamalan
sila kedua Pancasila
23
B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Ideologi
Pembeda Kebudayaan
Nilai-nilai Khas
24
Nilai Dasar
Instrumenta
Pancasila
l
Praktis
25
1. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam
Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila
Nilai ideal nilai dasar berkaitan dengan hakikat
kelima sila Pancasila, yaitu: Ketuhanan ….”,
Kemanusiaan …”, Persatuan Indoneisa, Kerakyatan …”,
dan keadilan sosial …”.
Universa
sifat Tetap
l
Tujuan Melekat
pada
kelangsu
Cita-cita ngan
hidup
Nilai- berne
Nilai gara
26
Hak asasi dalam sila-sila Pancasila
•
Memeluk agama
Sila I • Melaksanakan ibadah
• Menghormati perbedaan
27
Tugas Mandiri
Jenis Jenis Kewajiban
No Sila Pancasila Hak Asasi Manusia Asasi yang Terkait
yang Terkait
a. ……………… a. ………………
3. Persatuan Indonesia b. ……………… b. ………………
c. ……………… c. ………………
Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat a. ……………… a. ………………
4 kebijaksanaan dalam b. ……………… b. ………………
permusyawaratan/ c. ……………… c. ………………
perwakilan
28
2. HAM dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila
Pedoman Pelaksanaan
sila-sila Pancasila
Ketentuan
Nilai Instrumental
Konstitisional
Peraturan lainnya
29
UUD 1945 • Pasal 28 A- J
31
No Sila-sila Pancasila Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan Penegakan
Hak Asasi Manusia
1 Ketuhanan Yang Maha Esa a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemelukagama dan
penganut kepercayaan yang berbeda
b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya
c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang
lain
2 Kemanusian yang adil a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban
dan beradab antara sesama manusia
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Tenggang rasa kepada orang lain
d. Tidak semena-mena kepada orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian
f. Berani membela kebenaran dan keadilan
g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
32
3 Persatuan Indonesia a. Menempatkan, persatuan, kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara
c. Cinta tanah air dan bangsa
d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-
Tanah Air Indonesia
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika
34
C. Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
35
Penyebabnya
Eksterna
Internal
l
Penyalahgunaan
Egois kekuasaan
Ketidaktegasan
Rendah aparat penegak
kesadaran hukum
HAM
Penyalahgunaan
Tidak tekhnologi
Toleran
Kesenjangan sosial
dan ekonomi
36
Jenis-Jenis Pelanggaran HAM
UU No.
26/2000
Pelanggaran
HAM berat
Kejahatan Kejahatan
Genosida Kemanusiaan
37
a. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk menghancurkan / memusnahkan seluruh /
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama,
dengan cara :
1) membunuh anggota kelompok;
2) mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap
anggota-anggota kelompok;
3) menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengaki-
batkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya;
4) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok; atau
5) memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.
38
b. Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa :
a) pembunuhan;
b) pemusnahan;
c) perbudakan;
d) pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e) perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas)
ketentuan pokok hukum internasional;
f) penyiksaan;
39
g) perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa,
pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
h) penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras,
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain
yang telah di,akui secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut hukum internasional;
i) penghilangan orang secara paksa; atau
j) kejahatan apartheid
40
2. Penyimpangan Nilai-nilai Pancasila dalam
Kasus Pelanggaran HAM
a. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
Terdapat peristiwa-peristiwa pelanggaran hak asasi manusia:
1) Pembunuhan massal terhadap 40.000 orang rakyat Sulawesi
Selatan oleh tentara Belanda yang dipimpin oleh Kapten
Westerling pada tanggal 12 Desember 1946
2) Pembunuhan 431 penduduk Rawagede oleh tentara Belanda
pada tanggal 5 Desember 1947.
3) Kerusuhan Tanjung Priok 12 September 1984. 24 orang tewas,
36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan.
4) Peristiwa Talangsari 7 Februari 1989. 27 orang tewas. Sekitar
173 orang ditangkap, yang sampai ke pengadilan 23 orang.
5) Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti 12 Mei 1998.
Dalam kasus ini 5 orang tewas.
41
b. Kasus Pelanggaran Hak Asasi di Dunia Internasional
Ideologi
Pelaksanaan HAM
Konstitusi
di Berbagai negara
Nilai-Nilai Budaya
44
D. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
Kedudukan
Negara
Berdaulat
Idrus Affandy Mengacu
Hukum
Indonesia
Internasional
Karim Suryadi HAM
45
D. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
Perdamaian
Konsultasi
Wewenang
Memberikan
rekomendasi
Memberi saran
penyelesaian hukum
46
c. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
Wewenang UU No.39/199
Perpu N0.1/1999
UU N0.26/2000
UU No.3/1997bPengadilan
Anak
47
D. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
Mengadili pelanggran
HAM WNI di luar negeri
48
D. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM
Peningkatan pengawasan
UPaya
masyarakat kepada lembaga politi
Pengadilan Ad
Sebelum UU No.
Hoc di Peradilan
26/2000
Peradilan Umum
Pelangaran HAM
Sesudah UU No.
Pengadilan HAM
26/2000
50
b. Penangan Kasus Pelanggaran HAM
51
Penahanan Penyelidikan, pasal 13
30 20 20
hari hari hari
Penahanan Pemeriksaan Pengadilan
90 hari 30 hari
Penahanan Banding
60 hari 30 hari
Penahanan Kasasi
60 hari 30 hari
610 hari
Penyelidikan
Penyelidikan dilakukan oleh Komisi Nasional HAM .
Bertujuan adanya objektifitas hasil penyelidikan.
Dalam penyelidikan, penyelidik berwenang:
Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap
peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang
berdasarkan sifat atau lingkupnya patut diduga
terdapat pelanggaran berat HAM
- Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang
atau kelompok orang tentang terjadinya pelanggaran
berat HAM serta mencari keterangan dan barang bukti
54
b. Penyidikan
Penyidikan pelanggaran berat HAM dilakukan oleh Jaksa
Agung. Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik ad hoc yang
terdiri atas unsur pemerintah dan masyarakat.
Penyidikan paling lambat 90 hari terhitung sejak tanggal hasil
penyelidikan diterima dan dinyatakan lengkap oleh penyidik.
Penyidikan dapat diperpanjang 90 hari oleh Ketua Pengadilan
HAM sesuai daerah hukumnya dan dapat diperpanjang lagi
60 hari.
55
c. Penuntutan
Penuntutan dilakukan oleh Jaksa Agung.
Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut
umum ad hoc yang terdiri dari unsur
pemerintah dan masyarakat. Penuntutan
dilakukan paling lama 70 hari sejak tanggal
hasil penyidikan diterima.
56
d. Pemeriksaan di Pengadilan
Pemeriksaan perkara pelanggaran berat HAM
dilakukan oleh majelis hakim Pengadilan HAM
berjumlah 5 orang, terdiri atas 2 orang hakim
pada Pengadilan HAM dan 3 orang hakim ad
hoc.
57
2. Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Internasional
58
2. Perkara yang telah diinvestigasi oleh suatu negara, kemudian
negara yang bersangkutan telah memutuskan untuk tidak
melakukan penuntutan lebih lanjut terhadap pelaku kejahatan
tersebut, maka pengadilan pidana internasional berada dalam
posisi inadmissible. Namun, dalam hal ini, posisi inadmissible
dapat berubah menjadi admissible bila putusan yang
berdasarkan keengganan (unwillingness) dan ketidakmampuan
(unability) dari negara untuk melakukan penuntutan.
59
3. Jika pelaku kejahatan telah diadili dan memperoleh kekuatan
hukum yang tetap, maka terhadap pelaku kejahatan tersebut
sudah melekat asas nebus in idem. Artinya, seseorang tidak
dapat dituntut untuk kedua kalinya dalam perkara yang sama
setelah terlebih dahulu diputuskan perkaranya oleh putusan
pengadilan peradilan yang berkekuatan tetap.
60
Sanksi Pelanggaran HAM
Putusan pengadilan yang menyatakan bahwa pelaku bersalah, akan
jatuhnya sanksi. Sanksi internasional kepada negara yang dinilai
melakukan pelanggaran atau tidak peduli terhadap pelanggaran
HAM di negaranya. Sanksi yang diterapkan, di antaranya:
1. diberlakukannya travel warning (peringatan bahaya berkunjung
ke negara tertentu) terhadap warga negaranya,
2. pengalihan investasi atau penanaman modal asing,
3. pemutusan hubungan diplomatik,
4. pengurangan bantuan ekonomi,
5. pengurangan tingkat kerja sama,
6. pemboikotan produk ekspor,
7. embargo ekonomi.
61
JAR
E L A
T B
M A
S E L A
62