Anda di halaman 1dari 2

Asas Legalitas

A. Pengertian Asas Legalitas


Nullum delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege Poenali : Suatu perbuatan tidak dapat dipidana kecuali
ada peraturan perundang-undangan yang mengatur sebelumnya.
Mactheld Boot mengutip pendapat Jesheck dan Weigend ada 4 syarat dalam asas legalitas:
1. Nullum crime, nulla poena sine lege praevia: tidak ada perbuatan pidana, tidak ada pidana tanpa
UU sebelumnya. Konsekuensinya ketentuan hukum pidana tidak boleh berlaku surut
2. Nullum crime, nulla poena sine lege scripta: tidak ada perbuatan pidana, tidak ada pidana tanpa UU
tertulis. Konsekuensinya semua ketentuan pidana harus tertulis
3. Nullum crime, nulla poena sine lege certa: tidak perbuatan pidana, tidak ada pidana tanpa aturan
UU yang jelas.konsekuensinya rumusan perbuatan pidanaharus jelas sehingga tidak bersifat multi tafsir
yang dapat membahayakan bagi kepastian hukum
4. Nullum crime, nulla poena sine lege certa: tidak ada perbuatan pidana, tidak ada pidana tanpa UU
yang ketat. Konsekuensinya secara implisit tidak memperbolehkan analogi, harus ditafsirkan secara ketat
sehingga tidak menimbulkan perbuatan pidana baru.
B. Dasar Hukum Asas Legalitas
UUD 1945 Pasal 28I
KUHP Pasal 1 ayat 1
C. Sajarah Awal Adanya Asas Legalitas
Asas legalitas diciptakan oleh orang Jerman yaitu Paul Johan Anslem Von Feurbach (1775-1833) pada
tahun 1801.
Zaman Romawi dikenal crime extra ordinaria yaitu perbuatan jahat dan durjana. Namun tidak
disebutkan dalam UU sehingga cenderung dipergunakan sewenang2 sesuai kehendak raja.
Montesquieu dan Rousseau menuntut kekuasaan raja dibatasi dengan UU tertulis.
Asas legalitas dirumuskan dalam bahasa latin namun bukan berasal dari hukum romawi, karena asas
legalitas tidak dikenal dalam hukum romawi kuno. Asas legalitas digunakan karena bahasa latin bahasa
dunia hukum digunakan pada waktu itu. Asas ini diformulasikan oleh Von Ferubachpada awal abad ke-19
dan merupakan produk dari aliran klasik.

Anda mungkin juga menyukai