Anda di halaman 1dari 67

Membran Sel dan

Mekanisme Transport Sel


Veny Usviany, M.Si
Membran terdiri dari lapisan ganda (bilayer) fosfolipid dengan berbagai protein
yang melekat atau tertanam dalam lapisan tersebut.
Di bagian dalam membrane, ekor fosfolipid bersifat hidrofobik, demikian pula
dengan bagian dalam protein membrane yang bersentuhan dengan bagian ekor.
• Kepala fosfolipid bersifat hidrofilik, seperti protein atau bagian protein yang
bersentuhan dengan larutan berpelarut air di kedua sisi membrane.
• Rantai samping karbohidrat hanya ditemukan melekat ke protein atau lipid
pada permukaan luar membrane plasma.
Fosfolipid
• Fosfolipid adalah molekul amfipatik yang memiliki wilayah
hidrofilik dan hidrofobik sekaligus.
• Sebagian besar lipid dan protein dapat bergeser kesana kemari
secara lateral (hal ini disebut fluiditas membrane)
• Membran harus fluid agar bisa bekerja dengan benar, membrane
biasa nya fluid seperti minyak salad. Bila membrane memadat,
maka permeabilitasnya akan berubah.
• Komposisi lipid membrane sel dapat berubah sebagai penyesuaian
terhadap perubahan suhu. Misalnya pada tumbuhan yang dapat
bertahan di cuaca ekstrim dingin, gandum musim dingin,
kandungan fosfolipid tak jenuh akan meningkat pada musim gugur,
sehingga pada musim dingin, membrane tidak akan memadat.
Protein
• Protein integral menembus inti hidrofobik
lapisan ganda lipid. Banyak diantaranya
merupakan protein transmembrane, yang
membentang ke kedua sisi membrane. Protein
integral lain hanya menembus separuh jalan
ke dalam inti hidrofobik.
Protein
• Protein peripheral atau protein tepi tidak tertanam dalam
lapisan ganda lipid, protein tersebut hanya terikat longgar
ke permukaan membrane, dan seringkali ke bagian protein
integral yang menjulur keluar (Lihat gambar).
• Pada sisi yang menghadap sitoplasma, beberapa protein
membrane ditahan pada posisinya oleh pelekatan ke
sitoskeleton.
• Pada sisi yang menghadap keluar sel, protein membrane
tertentu melekat ke serat-serat matriks ekstraselular.
Pelekatan ini berkombinasi sehingga memberikan kerangka
yang lebih kuat bagi sel hewan.
Karbohidrat
• Karbohidrat pada membrane merupakan rantai pendek bercabang
yang tersusun kurang dari 15 unit gula. Sebagian diantaranya
berikatan kovalen dengan lipid, membentuk molekul yang disebut
glikolipid. Sebagianbesar lainnya berikatan kovalen dengan protein,
membentuk glikoprotein.
• Karbohidrat pada sisi ekstraselular membrane plasma bervariasi
antar spesies, antar individu yang berbeda walaupun spesies sama,
dan bahkan antartipe sel yang berbeda pada satuindividu.
• Keanekaragaman jenis dan lokasi molekul pada permukaan sel
memungkinkan karbohidrat membrane berfungsi sebagai penanda
yang membedakan satu sel dengan sel lain. Misalnya keempat tipe
golongan darah manusia A, B, AB dan O mencerminkan variasi
karbohidrat pada permukaan sel darah merah.
Transportasi transmembran
• Membran plasma berfungsi sebagai perintang
selektif yang memungkinkan lalu-lintas zat
misalnya oksigen, nutrisi, dan zat sampah.
Hanya sejumlah kecil zat yang dapat melintasi
membrane tiap detik per mikrometer persegi
membrane.
Permeabilitas lapisan ganda lipid
• Molekul-molekul non polar seperti : hidrokarbon,
karbondioksida dan oksigen bersifat hidrofobik,
sehingga dapat larut dalam lapisan ganda lipid
membrane dan melintas denganmudah tanpa
bantuan protein membrane.
• Molekul-molekul polar yang bersifat hidrofilik
terhalang bagian hidrofobik membrane. Molekul
polar seperti glukosa dan air hanya dapat
menyebrangi lapisan ganda membran dengan sangat
lambat
Protein transpor
• Protein yang tertanam dalam membrane memainkan peran kunci dalam
meregulasi transport
• Protein saluran (channel protein) memiliki saluran hidrofilik yang dapat
digunakan oleh molekul tertentu sebagai terowongan menyebrangi
membrane. Keluar masuk air melalui membrane dibantu oleh protein
saluran yang disebut akuaporin.
• Protein pembawa (carrier protein), memegang molekul yang dilewatkannya
dan berubah bentuk sehingga molekul tersebut terkirim melintasi
membrane. Misalnya glukosa, diangkut dalam darah dan dibutuhkan oleh sel
darah merah untuk aktivitas selular, memasuki sel darah merah secara cepat
melalui protein pembawa spesifik dalam membrane plasma. Glukosa
tersebut melintasi membrane 50.000 kali lebih cepat daripada jika berdifusi
sendiri. “Transporter glukosa” ini merupakan protein pembawa yang sangat
selektif hingga fruktosa dan isomer glukosa pun ditolak.
Difusi
• Perpindahan zat (gas, padat, cair) dengan atau
tanpa melewati membran, dari daerah yang
konsentrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasi rendah sehingga konsentrasi zat
menjadi sama
• Pada hewan bersel satu, O2 diambil dari
lingkungan dengan cara difusi
• Contoh protein pembawa : glukosa permease
yang membawa glukosa ke sel darah merah
• Contoh : E.coli jika dipindahkan ke medium yang
mengandung laktosa, metabolisme nya
menurun, karena membran sel tidak dapat
dilalui laktosa.
• Setelah beberpa menit, laktosa mulai dapat
masuk ke salam sel, karena terbentuknya enzim
di dalam sel, permease.
• Larutan, misalnya glukosa, mempunyai
tekanan osmotik yang dapat diukur
menggunakan osmometer
• Naiknya air pada pipa osmometer dapat
digunakan untuk menentukan tekanan
osmotik
• Tekanan osmotik = potensial osmotik
• Tekanan osmotik dapat dikatakan sbgi tekanan
yang diperlukan untuk mencegah pelarut (air)
bergerak melalui membran semipermeabel
• Makhluk hidup berusaha mempertahankan
tekanan selnya yang normal
• Paramaecium, bentuk sel nya tetap meskipun
cairan tubuhnya hipertonis dibandingkan air
tempat hidupnya
• Sebab Paramaecium memiliki vakuola
kontraktil yang mengatur keseimbangan air di
dalam sel
Latihan soal
• Pada hewan tingkat rendah, organel sel yang
berperan menjaga tekanan osmosis
sitoplasma adalah
a. Mikrofilamen
b. vakuola fagosit
c. Vakuola makanan
d. Vakuola kontraktil
e. Retikulum endoplasma
Latihan soal
Membran sel bersifat semipermeabel

Sebab

Membran sel tersusun dari fosfolipid dan


protein
Latihan soal
Air tanah masuk ke akar tumbuhan melalui
transpor pasif

Sebab

Difusi terjadi dengan menuruni gradien


konsentrasi
Endositosis
• Pinositosis : dapat terjadi jika konsentrasi protein,
asam amino atau ion-ion tertentu pada medium
sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel
Contoh : gejala umum pada sel darah putih, sel ginjal,
epitel usus, makrofag hati, dan akar tumbuhan
• Fagositosis : terjadi pada benda padat yang lebih besar
• Contoh : Amoeba memangsa Paramecium dengan kaki
semu dan mengurungnya dengan fagosom. Proses
yang sama terjadi pada sel darah putih yang
memangsa bibit bakteri

Anda mungkin juga menyukai