Anda di halaman 1dari 17

KEIMANAN DAN

KETAQWAAN

AKADEMI FARMASI BINA FARMASI PALU


2020
PENGERTIAN IMAN

Iman secara harfiah ‫ أ َمنًا‬-‫ ُ ي ْؤ ِم ُن‬-‫ أ ِم َن‬berarti percaya, artinya


mempercayai di dalam hati. Oleh karena itu, iman yang
berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam
hati.
Secara istilah sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah At-
Tabrani:
 ‫ع َم ٌل بِاأْل ْر َكان‬
َ ‫ان َو‬
ِ ‫س‬َ ‫ب َوإ ْق َرا ُر بِالل‬
ِ ‫أإل ْي َمان َع ْق ٌد بِقَ ْل‬
Iman itu adalah keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan
lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan.
Ini berarti iman merupakan kesatuan atau keselarasan
antara hati, ucapan, dan perbuatan,
Orang yang beriman adalah orang yang sangat cinta kepada
Allah (Asyaddu hubban lillah) (QS. Al-Baqarah: 165). Oleh
karena itu, Ia beriman kepada Allah dan amat sangat rindu
kepada ajaran allah yaitu alqur’an dan as-sunnah.
Dengan demikian, iman merupakan
kesatuan atau keselarasan antara hati,
ucapan, dan perbuatan, atau dapat juga
dikatakan sebagai pendangan hidup atau
gaya hidup.
orang yang beriman adalah orang yang
memiliki keyakinan yang kokoh dan
menjadi motivasi untuk melakukan
perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya
dalam kehidupan sehari-hari, baik yang
menyangkut hablumminallah maupun
hablumminannas.
Keimanan atau kepada Allah terdiri dari 4 hal:
Tauhid al-Rububiyah, berarti bahwa Allah adalah
satu-satunya yang mencipta, memiliki, mengatur
dan mengurus semesta alam.
Tauhid al-Asma wa al-sifat, berarti meyakini
bahwa hanya Allah yang memiliki nama dan
sifat-sifat sempurna.
Tauhid al-Ibadah, berarti menempatkan dan
memperlakukan Allah sebagai satu-satunya yang
disembah.
Tauhid al-Isti’anah, berarti menempatkan dan
memperlakukan Allah sebagai satu-satunya
tempat berharap dan bergantung.
WUJUD IMAN
Seseorang yang menyatakan iman, bukan hanya
percaya kepada Allah. Melainkan mendorongnya
mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan
keyakinan dan dibuktikan dengan perbuatan secara
nyata. Dengan demikian, akidah Islam/Iman
mengikat seorang muslim untuk melakukan atau
menjauhi berbagai perbuatan sesuai aturan
agamanya. Karena iman, bukan hanya dipercayai atau
diucapkan melainkan menyatu secara utuh dalam diri
seseorang yang dibuktikan dengan perbuatan.
Akidah (keimanan) Islam, adalah bagian yang paling
pokok dalam agama Islam, kerena seorang dipandang
muslim atau bukan tergantung dari akidahnya
PROSES TERBENTUKNYA IMAN

Proses terbentuknya iman, dimulai


dari seseorang dalam memilih
pasangan hidupnya, melakukan
perjanjian dalam iman, pembinaaan
dan pembiasaan iman, pengamalan
iman dan mati dengan iman, sehingga
akhirnya memperoleh balasan dari
iman semasa hidupnya.
TANDA-TANDA ORANG BERIMAN
Jika disebut nama Allah, hatinya bergetar hatinya.
Jika dibacakan ayat alqur’an bergejolak hatinya
untuk mengamalkannya (QS. Al-Anfal [8]: 2)
Senantiasa bertawakkal kepada Allah, yaitu berja
keras sesuai profesi dan diringi dengan berdo’a
(QS.al-Imran [3]: 120)
Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu
menjaga pelaksanaannya serta menafkahkan rikzi
yang diterimanya(QS. Al-Anfal [8]: 3)
Memelihara amanah dan menepati janji
Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (QS. Al-
Anfal [8]: 74
Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta
izin (QS. An-Nur: 62).
Peran Iman Dan Takwa dalam menjawab
Problematika Kehidupan Modern
Iman melenyapkan kepercayaan pada
kekuasaan benda
Iman menanamkan semangat berani
menghadapi maut
Iman menanamkan sikap self help (proteksi
diri) dalam kehidupan
Iman memberikan ketentraman jiwa
Iman mewujudakn kehidupan yang baik
Iman melahirkan sikap ikhlas dan
Iman memberikan keberuntungan
KETAKWAAN
Taqwa secara umum memiliki pengertian
melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah
Orang yang bertaqwa adalah orang yang
beriman, yaitu orang yang berpandangan
dan bersikap hidup dengan ajaran Allah
menurut sunnah rasul, yakni orang yang
melaksanakan sholat, sebagai upaya
pembinaan iman dan menafkahkan
rizkinya untuk kepentingan ajaran Allah.
Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani mendefinisikan:
"Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang
membuatnya berdosa, dengan meninggalkan apa
yang dilarang, menjadi sempurna dengan
meninggalkan sebagian yang dihalalkan".
Imam An-Nawawi mendefinisikan taqwa dengan
"Mentaati perintah dan laranganNya." Maksudnya,
menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah .
Imam Al-Jurjani "Taqwa yaitu menjaga diri dari
pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan
melakukan perbuatan atau meninggalkannya.
Karena itu, siapa yang tidak menjaga dirinya, dari
perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang
bertaqwa.
Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib taqwa
itu:
Takut (kepada Allah) yang diiringi rasa cinta,
bukan takut karena adanya neraka.
Beramal dengan Alquran yaitu bagaimana
Alquran menjadi pedoman dalam kehidupan
sehari-hari seorang manusia.
Ridha dengan yang sedikit, ini berkaitan dengan
rezeki. Bila mendapat rezeki yang banyak, siapa
pun akan ridha tapi bagaimana bila sedikit? Yang
perlu disadari adalah bahawa rezeki tidak semata-
mata yang berwujud uang atau materi.
Orang yang menyiapkan diri untuk “perjalanan
panjang”, maksudnya adalah hidup sesudah mati.
Pelaksanaan rukun Islam secara keseluruhan atas
dasar iman merupakan implementasi seorang
muttakin, dan ketakwaan seseorang akan
menentukan tinggi rendahnya seseorang di hadapan
Allah Swt.
Bersihkanlah iman kita dari syirik dengan menjauhi
mantra-mantra, ajaran sesat, takhayul dan
perdukunan yang sesat. Pastikan kita melakukan
ibadah-ibadah wajib setiap hari dan menjauhi
maksiat dalam bentuk apapun.
QS. At-Taghabun (64) : 16
ِ ُ‫س َم ُعوا َوأَ ِطي ُعوا َوأَ ْنفِقُوا َخ ْي ًرا أل ْنف‬
‫س ُك ْم‬ ْ ‫ فَاتَّقُوا هَّللا َ َما ا‬
ْ ‫ستَطَ ْعتُ ْم َوا‬
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu”.
Sifat takwa dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa kategori:
Pertama, iman kepada Allah Swt, malaikat-
malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul
Allah.
Kedua, mengeluarkan harta yang
disayanginya kepada orang yang benar-benar
membutuhkan.
Ketiga, mendirikan shalat dan menunaikan
zakat.
Keempat, menyempurnakan janjinya.
Kelima, bersabar pada saat mendapat
musibah atau tantangan.
Kategori takwa tersebut di atas pada dasarnya
dapat dibagi ke dalam dua perilaku, yaitu:
Sikap konsisten memelihara hubungan secara
vertikal dengan Allah Swt yang diwujudkan
melalui itikad dan keyakinan yang lurus,
ketulusan dalam menjalankan ibadah dan
keputusan terhadap ketentuan dan aturan yang
dibuat-Nya.
Memelihara hubungan secara horizontal, yakni
cinta dan kasih sayang kepada sesama umat
manusia yang diwujudkan dalam segala tindakan
kebajikan seperti berbakti kepada orang tua,
menyayangi keluarga, tolong-menolong sesama
teman.
HUBUNGAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Orang yang bertakwa adalah orang yang
beriman yaitu yang berpandangan dan bersikap
hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah
Rasul yakni orang yang melaksanakan shalat,
sebagai upaya pembinaan iman dan
menafkahkan rizkinya untuk mendukung
tegaknya ajaran Allah.
Iman yang benar kepada Allah dan Rasulnya
akan memberikan stimulus yang kuat untuk
melakukan kebaikan kepada sesama
sehingga sifat-sifat luhur dan akhlak mulia itu
pada akhirnya akan mengantarkan seseorang
kepada derajat takwa.
Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa orang yang
berakhlak mulia merupakan ciri-
ciri dari orang yang bertakwa.

Anda mungkin juga menyukai