Anda di halaman 1dari 12

• Assalamualaikum 

Wr.Wb
• Pertama – tama marilah kita sampaikan rasa puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
yang senantiasa memberikan hidayah dan nikmat-
Nya sehingga kita semua dapat mengikuti acara
dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa marilah kita
ucapkan shalawat serta salam kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
• Hadirin yang saya hormati,
• Dalam kesempatan ini ,saya akan menyampaikan
topik tentang “Pentingnya Menjaga Kesehatan
Mental di Samping Kesehatan Fisik saat Pandemi
COVID-19
• Pandemi Covid-19 membuat kita lebih banyak
beraktivitas di rumah, mulai dari bekerja, belajar,
hingga beribadah. Harapannya adalah agar kita
tidak tertular virus atau bahkan menyebarkan
virus. Persoalannya adalah akibat pandemi itu, kita
juga jadi lebih sering mencuci tangan,
mennggunakan hand sanitizer, dan ditambah rasa
stres karena bosan.
• Betapa tidak, penyakit yang telah menelan lebih
dari 2 juta korban jiwa di seluruh dunia hingga 27
Januari ini telah menimbulkan banyak
kekhawatiran di kalangan masyarakat. Setiap
menit, masyarakat selalu dihujani oleh berita dan
informasi seputar COVID-19, baik melalui TV, media
sosial, serta internet.
• Maka tak heran jika banyak masyarakat mengalami
gangguan mental di tengah pandemi penyakit yang
ditimbulkan oleh virus novel corona tersebut.
Beberapa gangguan mental yang kerap timbul
dewasa ini misalnya mudah terbawa emosi, stres,
cemas berlebihan, depresi, dan sebagainya.
• Kecemasan dan gangguan mental ini kemudian
akan menimbulkan ketidakseimbangan di otak,
yang pada akhirnya timbul menjadi gangguan
psikis, atau disebut juga psikosomatik. Ketika
seseorang mengalami gejala psikosomatik, maka ia
bisa merasakan gejala seperti penyakit COVID-19,
yakni merasa demam, pusing, atau sakit
tenggorokan, padahal suhu tubuhnya normal.
• Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk
menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stres.
Karena, ketika seseorang stres, maka sistem imun
dalam tubuh akan berkurang. Ini akan
menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.
• Menyadari bahwa kecemasan akibat COVID-19 telah
meliputi banyak masyarakat, maka World Health
Organization (WHO) pada Maret 2020 merilis
panduan bagi masyarakat untuk sama-sama
menjaga kesehatan mental. Caranya ialah dengan
melakukan beberapa hal berikut:
• 1. Cobalah berempati
• Pahamilah bahwa COVID-19 adalah penyakit yang
menyerang seluruh lapisan masyarakat. Jadi, jangan
pernah mengasosiasikan COVID-19 pada etnis
tertentu atau negara tertentu. Cobalah berempati
pada orang yang terinfeksi COVID-19 dengan
memahami bahwa mereka tidak melakukan
kesalahan. Sebaliknya, kita harus bersama-sama
mendukung pasien COVID-19 dengan
memperlihatkan simpati, empati dan kebaikan.
• 2. Kurangi stigma negatif terhadap pasien COVID-
19
• Penting pula untuk tidak menyebut pasien COVID-
19 sebagai “kasus COVID-19” atau “keluarga COVID-
19”, atau “orang sakit COVID-19”. Melainkan,
sebutlah mereka sebagai orang yang mempunyai
COVID-19 atau orang yang menjalani perawatan
COVID-19. Kita perlu memisahkan identitas
seseorang dengan COVID-19 untuk mengurangi
stigma negatif. Ketika para pasien ini sembuh, maka
mereka berhak untuk kembali beraktivitas seperti
layaknya orang-orang kebanyakan.
• 3. Batasi diri dari paparan berita dan media sosial
• Kita juga perlu membatasi diri dari paparan berita dan
media sosial yang dipenuhi oleh informasi seputar
COVID-19. Karena membaca atau melihat banyak
berita menyedihkan dan menakutkan seputar COVID-
19 akan membuat kita semakin putus asa, stres,
bahkan depresi.
• Pahami pula bahwa tidak semua informasi dan berita
yang kita lihat atau baca di TV dan di internet adalah
benar. Untuk menghindarkan diri dari berita tidak
benar atau hoax, kita perlu membaca referensi
dari website resmi pemerintah dan WHO. Pemerintah
Indonesia sendiri merilis update resmi seputar COVID-
19 melalui www.covid19.go.id.
• Kita juga bisa mendukung menghentikan
penyebaran berita hoax dengan menyaring terlebih
dahulu informasi atau berita sebelum
menyebarkannya. Atau cara lain, kita juga bisa
hanya menyebarkan berita-berita positif, melakukan
kegiatan yang menyenangkan di media sosial
seperti posting berbagai challenge yang ramai saat
ini, atau posting video kreatif di media sosial.
• 4. Saling mendukung sesama
• Kebijakan physical distancing dan berkegiatan di
rumah saja telah berdampak serius bagi kehidupan
ekonomi. Tak hanya memukul kalangan pemilik
usaha, pandemi ini terutama memberikan pukulan
keras bagi para pekerja. Banyak pekerja yang harus
mengalami pengurangan atau kehilangan
penghasilan selama pandemi berlangsung. Kita pun
bisa mendukung mereka dengan cara memakai
produk dan jasa yang mereka tawarkan atau
sekadar bersedekah.
• Kegiatan positif yang bisa kita coba untuk menjaga
kesehatan mental
• Meski ruang beraktivitas kita terbatas, namun
kebijakan berkegiatan di rumah memiliki banyak
manfaat positif. Pertama, waktu kita bersama
keluarga sangat banyak. Kita menjadi bisa mengawasi
anggota keluarga dalam aktivitas mereka, serta punya
banyak quality time dengan mereka. Kedua tidak
perlu buang waktu dan tenaga di jalan untuk ke
kantor dan ke sekolah. Kelebihan waktu ini bisa kita
manfaatkan untuk hal-hal lain, seperti melakukan
hobi atau bekerja. Kegiatan apa saja yang bisa kita
lakukan di rumah untuk menjaga kesehatan mental?
• 1. Lakukan hal kegemaranmu
• Dalam hal ini, kita bisa melakukan hobi di sela waktu yang
senggang, seperti bikin kue, berkebun, bikin kerajinan tangan,
merawat hewan peliharaan, olahraga, main musik, baca buku, dan
lain sebagainya. Kita juga bisa nonton film series, mendengarkan
rekaman podcast, atau siaran streaming dari tokoh-tokoh inspiratif
dunia.
• 2. Coba hal baru
• Karena kita punya lebih banyak waktu, ini saat yang tepat untuk
mencoba hal baru. Misalnya, belajar menjahit atau merajut,
masak masakan yang belum pernah kita masak sebelumnya,
meditasi dan latihan pernapasan, olahraga di dalam rumah, atau
mencoba eksperimen kerajinan bersama anak-anak. Salah satu
teknik menenangkan diri yang bisa kita coba ketika panik atau
cemas ialah mencoba latihan pernapasan. Cobalah tarik napas
dalam sebanyak enam kali untuk menenangkan diri setiap kali kita
merasa cemas.
• Pandemi COVID-19 memang menimbulkan
kecemasan bagi semua orang. Tetapi, stress yang
berlebihan akan menurunkan imun tubuh, yang
pada akhirnya mengancam kesehatan fisik.
Karenanya, mari perhatikan kesehatan mental agar
kita tetap tenang dan berpikiran positif. Tetap sehat
dan semangat, ya.
• Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf
bila ada salah kata atau tindakan saya yang kurang
berkenan. Semoga kita semua senantiasa diberi
kesehatan. Selamat pagi dan salam sejahtera.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai