DIREKTUR
PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
K3
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan;
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen;
Merupakan persyaratan perdagangan
3 global;
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif;
Di Indonesia (2014);
- 7 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.
Cacat Nilai
Tahun Meninggal Total Kompensas
Sembuh Fungsi Sebagian Tetap
i (M)
103,05
2012 94,135 3,861 2,689 35 2,332
2 315.47
103,28
2013 94,125 3,985 2,693 44 2,438
5 618.49
105,18
2014 96,530 3,618 2,616 43 2,375
2 565.63
107,76 110,27
2015 1,166 810 5 530
1 2 665.05
101,36
2016 92,220 4,202 2,535 28 2,382
7 833.44
117,20 123,04
2017 1,114 1,542 5 3,173
7 1 971.00
Sumber : PT. Jamsostek (Persero)/BPJSTK
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
ADALAH SEGALA KEGIATAN UNTUK
MENJAMIN DAN MELINDUNGI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA
KERJA MELALUI UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
1. UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan berlakunya UU
Pengawasan Perburuhan tahun 1948
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang pertambangan
6. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan:
1. No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
2. No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban,
dan Wewenang Ahli K3
3. No. Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa K3
9. Surat Edaran Menakertrans No. SE/02/MEN/DJPPK/I/2011 tentang
Pembinaan dan Pengawasan terhadap PJK3
10. Kep Dirjen PPK No. Kep. 12/DJPPK/II/2011 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan SDM bidang K3
11. Kep Dirjen PPK No. Kep. 48/DJPPK/VII/2011 tentang Bidang Jasa
Pembinaan K3
12. Kep Dirjen PPK dan K3 No. 4 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 bagi personil K3
PAA, PTP, PUBT TT
13. Lain-lain (Standard Nasional atau Standard Internasional / Negara
Lain Yang Dapat Diterima Pemerintah Indonesia)
UU NO. 3 TAHUN 1951
TENTANG
PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG UNDANG PENGAWASAN
PERBURUHAN TAHUN 1948 NR. 23
DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA
Pasal 1.
(1) Pengawasan perburuhan diadakan guna :
1) mengawasi berlakunya Undang undang dan peraturan-peraturan
perburuhan pada khususnya;
2) mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan
kerja dan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna
membuat Undang-undang dan peraturan-peraturan perburuhan;
3) menjalankan pekerjaan lain-lainya yang diserahkan kepadanya
dengan Undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya;
UU NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
11 BAB
18 PASAL
Diundangkan tanggal 12 Januari 1970
-Pemasangan - Pemakaian
-Pembuatan
Perencanaan -dll - Peredaran
- Pengangkutan
• Pasal 1
Pengaturan KK di bidang pertambangan …… dengan
ditetapkannya UU No.1 tahun 1970 dilakukan oleh
Menteri Pertambangan setelah mendengar pertimbangan
Menakertranskop
• Pasal 2
Men. Pertambangan melakukan pengawasan atas KK
dalam bidang pertambangan dengan berpedoman kpd UU
No. 1 tahun 1970 serta peraturan pelaksanaannya
• Pasal 3 ayat (1)
Untuk pengawasan KK di bidang pertambangan
mengangkat pejabat-pejabat yang akan melakukan tugas
tsb setalah mendengar pertimbangan Menakertranskop;
ayat (2)
Pejabat-pejabat termaksud pada ayat (1) Pasal ini dlm
melaksanakan tugasnnnya mengadakan kerja sama dgn
Pejabat-pejabat KK Depnakertrans baik di Pusat maupun
di Daerah
• Pasal 4
Menteri Pertambangan memberikan laporan secara
berkala kpd Menakertranskop mengenai pelaksanaan
pengawasan termaksud dlm Pasal 1,2 dan 3 PP ini
PP 11/1979 tentang KESELAMATAN KERJA
PADA PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMI
Pasal 2
(1) Tata usaha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-
pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak
dan gas bumi berada dalam wewenang dan tanggung jawab
menteri.
Pasal 1
f. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang
pertambangan minyak dan gas bumi;
g. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang lapangan tugasnya
meliputi urusan pertambangan minyak dan gas bumi;
h. Direktur adalah Direktur Direktorat yang lapangan tugasnya meliputi
urusan Keselamatan Kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Bagian Keempat
Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 10
3. FAKTOR MANAJEMEN
Tidak melaksanakan syarat-syarat K3
Tidak mengikuti petunjuk pembuat peralatan teknik
Prosedur kerja tidak ada
Administrasi / pengawasan intern kurang baik
• Menjamin keselamatan kerja
operator & orang lain
• Menjamin penggunaan
perlatan PTP aman
dioperasikan
• Menjamin proses produksi
Obyek pembinaan
Prinsip Dasar
dan pengawasan
Keselamatan
• Pesawat Tenaga & Kerja
Produksi dan
Operator DASAR HUKUM
Pusat
(DPNKK)
Obyek
Koordinasi
Pengawasan K3 Peg. Pengawas K3
Lintas Propinsi Spesialis
Pengawasan langsung lintas propinsi
Dinas yang berwenang PJK3
di Propinsi
Obyek AK3 Spesialis
Pengawasan K3 Peg. Pengawas K3
Koordinasi
Lintas Kab/ Kota Spesialis
Pengawasan langsung lintas kab/kota
Dinas/UPTD yang
berwenang di Kab/ Kota
Atau Gab Kab/Kota
Obyek Peg. Pengawas K3
Pengawasan K3 Spesialis
Pengawasan langsung
Pemberdayaan lembaga2 K3
B. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIPASANG/
DIOPERASIKAN TETAP DI TEMPAT KERJA DALAM 1 ATAU BEBERAPA
KABUPATEN/ KOTA (UPTD)
Permohonan
Lapor
PJK3
Dinas yang berwenang
di UPTD Kab/ Kota AK3 Spesialis
Laporan
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Perusahaan
Pengurus
Riksa Uji
Laporan
C. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG
DIOPERASIKAN DI TEMPAT KERJA LINTAS KABUPATEN/ KOTA/UPTD
Permohonan
Dinas yang berwenang
Laporan
di Propinsi
Riksa uji
Peg. Pengawas K3
Spesialis
pemberitahuan
Peralatan
Teknik K3
Pengawasan
Riksa Uji
Laporan
D. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIOPERASIKAN
DI TEMPAT KERJA LINTAS PROPINSI
Peralatan
di Kab/ Kota/UPTD
Teknik K3
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Riksa Uji
Laporan
E. Pengesahan Gambar Rencana
Fabrikator/
Perusahaan
Pengawasan
F. Sertifikasi Operator
Pemerintah
Direktur PNK3
Kasubdit MPUBT
Kasi Mekanik
LULUS
Pengurus OPERATOR
OPERATOR
perpanjangan
PROSEDUR PEMBERIAN SURAT KET LAYAK K3 PEMAKAIAN DAN
PENGAWASANNYA
3
**
1 **
3
Perusahaan / Dinas Tenaga Pemerintah
**
Calon Pemakai Kerja (Dit. PNKK)
1
**
PENGAWASAN
BERKAS PERMOHONAN 1
Verifikasi 1
• Bentuk permohonan berkas
• Ket Layak K3 gambar
rencana + lampiran Riksa/ uji
• Dok. Teknik pembuatan 1. Visual
• Dok. Teknik lainnya * 2. NDT (bila
perlu)
3. Pengujian
Pesawat / peralatan
mekanik / instalasi pipa
Perusahaan
Ket Layak K3 dan Pengawasan
Sertifikasi
Laporan Riksa/Uji
Pemberitahuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilaksanakan secara konsisten &
konsekuen berdasarkan ketentuan,
diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap kinerja perusahaan,
serta kinerja pemerintah
maka
Indonesia berbudaya K3 dapat dicapai
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !