Anda di halaman 1dari 39

Oleh

DIREKTUR
PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
K3
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan;
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen;
Merupakan persyaratan perdagangan
3 global;
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif;

5 Telah menjadi komitmen global.


Latar Belakang
 Meningkatnya perkembangan dan penggunaan peralatan K3 Bidang Pesawat
Tenaga dan Produksi, antara lain :
 Sektor Industri Manufaktur, Pertambangan, Perkebunan, Transportasi, Konstruksi,
Jasa, dan sektor lainnya;
 Bagian yang memegang peranan penting dalam pembangunan, perawatan
dan pembongkaran
 Peralatan Pesawat Tenaga dan Produksi merupakan :
 Peralatan yang memiliki sumber bahaya yang berpotensi dapat
menimbulkan kecelakaan kerja
 Peralatan yang memerlukan kualitas tinggi baik dari segi Teknik
peralatan maupun segi Lembaga / SDM /Personil yang menanganinya
 Masih rendahnya kesadaran masyarakat industri/para pelaku usaha tentang
aspek pentingnya masalah K3 Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi di tempat
kerja.
 Seringnya terjadi kecelakaan kerja akibat pengunaan PTP
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin meningkat
Data : Estimasi ILO (2008 – 2009);
- 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja;
- 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK);
- Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.

Di Indonesia (2014);
- 7 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.

Cacat Nilai
Tahun Meninggal Total Kompensas
Sembuh Fungsi Sebagian Tetap
i (M)

103,05
2012 94,135 3,861 2,689 35 2,332
2 315.47
103,28
2013 94,125 3,985 2,693 44 2,438
5 618.49
105,18
2014 96,530 3,618 2,616 43 2,375
2 565.63
107,76 110,27
2015 1,166 810 5 530
1 2 665.05
101,36
2016 92,220 4,202 2,535 28 2,382
7 833.44
117,20 123,04
2017 1,114 1,542 5 3,173
7 1 971.00
Sumber : PT. Jamsostek (Persero)/BPJSTK
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Melindungi tenaga kerja atas


keselamatan dalam bekerja
• Terjaminnya orang lain di tempat
kerja
• Sumber produksi dapat dipakai
dengan aman dan efesien
Kondisi Tempat Kerja dan Sumber Produksi :
 Aman :
 Pesawat / instalasi / peralatan
 Tenaga kerja / manusia / lingkungan
 Effisien : 
 Fungsi teknis instalasi / peralatan
 Biaya operasi perusahaan
• Menjamin keselamatan kerja OPERATOR & ORANG LAIN
• Menjamin penggunaan peralatan Pesawat Tenaga dan
Produksi aman dioperasikan
• Menjamin proses produksi aman dan lancar
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pengawasan Norma K3 Pesawat Tenaga dan
Produksi, Mengacu kepada Permenaker No. 38 Tahun 2016:
Pasal 4 ayat (1)
Mulai tahap perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan,
pemakaian atau pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, perubahan
atau modifikasi serta pemeriksaan dan pengujian.

Pesawat Tenaga dan Produksi Pasal 4ayat (2)


 Penggerak mula
 Mesin perkakas dan produksi
 Transmisi tenaga mekanik, dan
 Tanur (furnace)

Yang berada di TEMPAT KERJA


Definisi K-3
Definisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, baik jasmani maupun
rohani,
- hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dan sejahtera;

 Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
ADALAH SEGALA KEGIATAN UNTUK
MENJAMIN DAN MELINDUNGI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA
KERJA MELALUI UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
1. UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan berlakunya UU
Pengawasan Perburuhan tahun 1948
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang pertambangan
6. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan:
1. No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
2. No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban,
dan Wewenang Ahli K3
3. No. Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa K3
9. Surat Edaran Menakertrans No. SE/02/MEN/DJPPK/I/2011 tentang
Pembinaan dan Pengawasan terhadap PJK3
10. Kep Dirjen PPK No. Kep. 12/DJPPK/II/2011 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan SDM bidang K3
11. Kep Dirjen PPK No. Kep. 48/DJPPK/VII/2011 tentang Bidang Jasa
Pembinaan K3
12. Kep Dirjen PPK dan K3 No. 4 tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 bagi personil K3
PAA, PTP, PUBT TT
13. Lain-lain (Standard Nasional atau Standard Internasional / Negara
Lain Yang Dapat Diterima Pemerintah Indonesia)
UU NO. 3 TAHUN 1951
TENTANG
PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG UNDANG PENGAWASAN
PERBURUHAN TAHUN 1948 NR. 23
DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA

Pasal 1.
(1) Pengawasan perburuhan diadakan guna :
1) mengawasi berlakunya Undang undang dan peraturan-peraturan
perburuhan pada khususnya;
2) mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan
kerja dan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna
membuat Undang-undang dan peraturan-peraturan perburuhan;
3) menjalankan pekerjaan lain-lainya yang diserahkan kepadanya
dengan Undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya;
UU NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

11 BAB
18 PASAL
Diundangkan tanggal 12 Januari 1970

Ruang Lingkup di segala tempat Kerja


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pola penerapan K3
Psl 4

Pemeriksaan/ Pemeriksaan/ Test


perhitungan pengujian
teknis Berkala

-Pemasangan - Pemakaian
-Pembuatan
Perencanaan -dll - Peredaran
- Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan Termasuk


Termasuk
gambar rencana Pemakaian produk
produk
dari
dari Luar
Luar
Negeri
Negeri
UU NO. 13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN
Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh
perlindungan
perlindunganatas
atas::
a.
a.keselamatan
keselamatandan
dankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.
c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangseuai
seuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
manusia
manusiaserta
sertanilai-nilai
nilai-nilaiagama.
agama.
(2)
(2) Untuk
Untuk melindungi
melindungi keselamatan
keselamatan pekerja
pekerja // buruh
buruh guna
guna
mewujudkan
mewujudkan produktivitas
produktivitas kerja
kerja yang
yang optimal
optimal
diselenggarakan
diselenggarakanupaya
upayaK3.K3.
(3)
(3) Perlindungan
Perlindungan sebagaimana
sebagaimana padapada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
dilaksanakan
dilaksanakandengan
denganperaturan
peraturanperundangan
perundanganyang
yangberlaku.
berlaku.
PP 19/1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
KK di Bidang Pertambangan

• Pasal 1
Pengaturan KK di bidang pertambangan …… dengan
ditetapkannya UU No.1 tahun 1970 dilakukan oleh
Menteri Pertambangan setelah mendengar pertimbangan
Menakertranskop

• Pasal 2
Men. Pertambangan melakukan pengawasan atas KK
dalam bidang pertambangan dengan berpedoman kpd UU
No. 1 tahun 1970 serta peraturan pelaksanaannya
• Pasal 3 ayat (1)
Untuk pengawasan KK di bidang pertambangan
mengangkat pejabat-pejabat yang akan melakukan tugas
tsb setalah mendengar pertimbangan Menakertranskop;

ayat (2)
Pejabat-pejabat termaksud pada ayat (1) Pasal ini dlm
melaksanakan tugasnnnya mengadakan kerja sama dgn
Pejabat-pejabat KK Depnakertrans baik di Pusat maupun
di Daerah

• Pasal 4
Menteri Pertambangan memberikan laporan secara
berkala kpd Menakertranskop mengenai pelaksanaan
pengawasan termaksud dlm Pasal 1,2 dan 3 PP ini
PP 11/1979 tentang KESELAMATAN KERJA
PADA PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMI

Pasal 2
(1) Tata usaha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-
pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak
dan gas bumi berada dalam wewenang dan tanggung jawab
menteri.
Pasal 1
f. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang
pertambangan minyak dan gas bumi;
g. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang lapangan tugasnya
meliputi urusan pertambangan minyak dan gas bumi;
h. Direktur adalah Direktur Direktorat yang lapangan tugasnya meliputi
urusan Keselamatan Kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Bagian Keempat
Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 10

(2) Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber


daya manusia di bidang K3, prasarana, dan sarana.
(3) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
memiliki:
a. kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang
berwenang.
1. Lembaga (PJK3)
2. Pesawat/Peralatan, Instalasi
3. Personil K3
4. Administrasi (Dokumen)
Untuk Mesin-mesin/Pesawat/Peralatan, Instalasi
Tahapan mulai dari :
Perencanaan
Pembuatan
Pemasangan atau perakitan
Pemakaian atau pengoperasian
Pemeliharaan
Perbaikan
Perubahan atau modifikasi
Pemeriksaan dan Pengujian
1) Pembinaan
2) Pemeriksaan dan Pengujian
3) Fabrikasi
4) Reparasi, Pemeliharaan dan Instalasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjan
No. 38 tahun 2016

Jenis Pesawat Tenaga dan Produksi Pasal 4 ayat (2)


 Penggerak mula
 Mesin perkakas dan produksi
 Transmisi tenaga mekanik, dan
 Tanur (furnace)
1. Ahli K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi
2. Petugas Pemeriksa dan Penguji/Teknisi Pesawat
Tenaga dan Produksi
3. Operator Pesawat Tenaga dan Produksi
1) Penggerak mula
2) Mesin perkakas dan produksi
3) Tanur (furnace)
1. Sertifikat dan Penunjukan Ahli K3 bidang Pesawat
Tenaga dan Produksi
2. Sertifikat dan Lisensi Petugas Pemeriksa dan
Penguji/Teknisi Pesawat Tenaga dan Produksi

3. Sertifikat, Lisensi Operator Pesawat Tenaga dan


Produksi
1.Surat Keterangan Layak Gambar Rencana Pesawat
Tenaga dan Produksi

2.Surat Keterangan Layak Pemakaian Pesawat Tenaga


dan Produksi
1. FAKTOR PERALATAN :

 Konstruksi dan bahan tidak memenuhi syarat


 Alat pengaman hilang, dipindahkan, tidak memenuhi syarat
atau tidak berfungsi dengan baik
 Pemeriksaan tidak lengkap (Kurangnya perawatan,
pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian terhadap alat)
 Kondisi operasi tidak sesuai desain
 Proses operasi tidak sesuai prosedur
 Tidak dikenal penyebab
2. FAKTOR MANUSIA / PEKERJA (Pelayanan Alat)
 Pengetahuan teknis/keterampilan kerja operator kurang,
termasuk cara kerja yang aman/pengoperasian yang aman
(Mengangkat barang melebihi kapasitas maksimum)
 Sikap kurang baik (sembrono/arogansi)
 Kesehatan tidak memenuhi syarat
 Tidak memakai/menggunakan APD
 Berbuat menyimpang/keterpaksaan
 Lain-lain (keluarga/kecewa)

3. FAKTOR MANAJEMEN
 Tidak melaksanakan syarat-syarat K3
 Tidak mengikuti petunjuk pembuat peralatan teknik
 Prosedur kerja tidak ada
 Administrasi / pengawasan intern kurang baik
• Menjamin keselamatan kerja
operator & orang lain
• Menjamin penggunaan
perlatan PTP aman
dioperasikan
• Menjamin proses produksi
Obyek pembinaan

Prinsip Dasar
dan pengawasan

aman dan lancar

Keselamatan
• Pesawat Tenaga & Kerja
Produksi dan
Operator DASAR HUKUM

• Konstruksi harus kuat


• Safety device terpasang dan
berfungsi baik
• Alat perlindungan
Dasar hukum • Layak operasi
• Riksa uji
• UU No. 1 / 1970 • Perawatan dengan baik
• Permen No. 38 Tahun • Pengoperasian sesuai manual /
2016 SOP dan oleh orang yang
berwenang
• APD
A. PENGAWASAN K3

Pusat
(DPNKK)
Obyek

Koordinasi
Pengawasan K3 Peg. Pengawas K3
Lintas Propinsi Spesialis
Pengawasan langsung lintas propinsi
Dinas yang berwenang PJK3
di Propinsi
Obyek AK3 Spesialis
Pengawasan K3 Peg. Pengawas K3

Koordinasi
Lintas Kab/ Kota Spesialis
Pengawasan langsung lintas kab/kota
Dinas/UPTD yang
berwenang di Kab/ Kota
Atau Gab Kab/Kota
Obyek Peg. Pengawas K3
Pengawasan K3 Spesialis
Pengawasan langsung

Pemberdayaan lembaga2 K3
B. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIPASANG/
DIOPERASIKAN TETAP DI TEMPAT KERJA DALAM 1 ATAU BEBERAPA
KABUPATEN/ KOTA (UPTD)

Surat Ket Layak K# Pemakaian Laporan

Permohonan
Lapor
PJK3
Dinas yang berwenang
di UPTD Kab/ Kota AK3 Spesialis
Laporan
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Perusahaan
Pengurus

Peralatan Riksa Uji


Teknik K3 Pengawasan

Riksa Uji
Laporan
C. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG
DIOPERASIKAN DI TEMPAT KERJA LINTAS KABUPATEN/ KOTA/UPTD

Surat Ket Layak K3 Pemakaian Laporan

Permohonan
Dinas yang berwenang
Laporan
di Propinsi
Riksa uji
Peg. Pengawas K3
Spesialis

pemberitahuan

Dinas yang berwenang


di Kab/ Kota/UPTD Lapor PJK3
Peg. Pengawas K3 AK3 Spesialis
Spesialis
Perusahaan
Pengurus

Peralatan
Teknik K3
Pengawasan

Riksa Uji
Laporan
D. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIOPERASIKAN
DI TEMPAT KERJA LINTAS PROPINSI

Surat Ket Layak K3 Pemakaian Laporan


Permohonan
Laporan Pusat
(DPNKK)
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Lapor/ pemberitahuan
Riksa uji
Dinas yang berwenang PJK3
di Propinsi
AK3 Spesialis
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Perusahaan

Dinas yang berwenang


Pengurus

Peralatan
di Kab/ Kota/UPTD
Teknik K3
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Riksa Uji
Laporan
E. Pengesahan Gambar Rencana

Surat Ket Layak K3 Gambar


Rencana
Permohonan Pusat
(DPNKK)
Tembusan

Dinas yang berwenang


di Propinsi
Peg. Pengawas K3
Lapor Spesialis

Fabrikator/
Perusahaan

Dinas yang berwenang


Pengurus

Instalatir Peralatan di Kab/ Kota/UPTD


Mekanik Peg. Pengawas K3
Spesialis
Proses pembuatan/
perakitan

Pengawasan
F. Sertifikasi Operator
Pemerintah

Dirjen PPK dan K3

Direktur PNK3

Kasubdit MPUBT

Kasi Mekanik
LULUS

Dinas yang berwenang


di Propinsi
Pembinaan &
pengujian lisensi
K3 Dinas yang berwenang
di Kab/ Kota/UPTD

Perusahaan / Tempat Kerja


PJK3 (peralatan mekanik)

Pengurus OPERATOR
OPERATOR
perpanjangan
PROSEDUR PEMBERIAN SURAT KET LAYAK K3 PEMAKAIAN DAN
PENGAWASANNYA
3
**
1 **
3
Perusahaan / Dinas Tenaga Pemerintah
**
Calon Pemakai Kerja (Dit. PNKK)
1

**
PENGAWASAN
BERKAS PERMOHONAN 1
 Verifikasi 1
• Bentuk permohonan berkas
• Ket Layak K3 gambar
rencana + lampiran  Riksa/ uji
• Dok. Teknik pembuatan 1. Visual
• Dok. Teknik lainnya * 2. NDT (bila
perlu)
3. Pengujian
Pesawat / peralatan
mekanik / instalasi pipa

Pemeriks. & pengujian * Perakitan


2
** lintas propinsi
Tenaga kerja + Surat Ket Layak K3
peralatan bantu pemakaian 3
PROSEDUR RIKSA / UJI K3 OLEH PJK3 INSPEKSI

Perusahaan
Ket Layak K3 dan Pengawasan
Sertifikasi

Penawaran Riksa / Uji


Pemerintah / Dinas
PJK3 Inspeksi Tenaga Kerja

Laporan Riksa/Uji

Pemberitahuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilaksanakan secara konsisten &
konsekuen berdasarkan ketentuan,
diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap kinerja perusahaan,
serta kinerja pemerintah
maka
Indonesia berbudaya K3 dapat dicapai
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !

Anda mungkin juga menyukai