INFLASI
KELOMPOK I
NURHIKMA (1954201028)
FAHRUL (1954201037)
A. Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi
untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha melalui negoisasi dengan pemerintahan lain. Bisa juga Kebijakan moneter adalah
proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera atau upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan
harga,
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter pertama kali
akan dirasakan oleh sector perbankan, yang kemungkinan ditransfer pada sector riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan
antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrument sebagai berikut
yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang
apabila mengalami kesulitan luikiditas.
B. Jenis Jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter Ekspansif
Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang dalam aktivitas ekonomi disebut
sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini, tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga
roda perekonomian meningkat.Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas pemerintah
oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya
merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.
Kebijakan Moneter Kontraktif
Jenis kebijakan moneter kontraktif ialah, dimana kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di
masyarakat saat terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan
meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.
C. Instrumen kebijakan moneter
Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran
utama sebagai variabel makro ekonomi yaitu tingkat pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan
moneter lainnya, diantaranya sebagai berikut.
1. Operasi pasar terbuka (Open market operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah
(government security). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintahan akan membeli surat berharga pemerintah. Namaun, bila
ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SPBU atau singkatan atas Surat Berharga
Pasar Uang.
1. Tendency atau kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi atau aktual pada
waktu tertentu turun atau naik dibanding dengan sebelumnya, tetapi secara umum tetap menunjukkan kecenderungan meningkat.
2. Sustained. Peningkatan harga tersebut tidak hanya terjadi pada waktu tertentu atau sekali waktu saja, melainkan secara terus
menerus dan dalam jangka waktu yang lama.
3. General level of prices. Tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga barang-barang secara umum sehingga tidak hanya satu
macam barang saja.
B. Penggolongan inflasi
a. Jenis inflasi menurut sifat
1) Demand-pull inflation
Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan permintaan agregat (agregate demand ), sedangkan
produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh.
Menurut golongan keynesian, penyebab utama inflasi adalah kelebihan penawaran uang dan kedua, menurut kelompok monetaris
disebabkan oleh adanya peningkatan konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah.
2) Cost-push inflation
Cost-push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran agregat (aggregate supply, AS) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Beberapa contoh penyebab inflasi dari
sudut penawaran adalah kenaikan upah pekerja, kenaikan BBM dan kenaikan tarif listrik serta kenaikan tarif angkutan. Kenaikan
variabel-variabel ini akan menyebabkan kenaikan pada biaya produksi.
3) Mixed inflation
Dalam prakteknya, jarang sekali dijumpai inflasi dalam bentuk yang murni, yaitu inflasi karena tarikan permintaan dan inflasi
karena penurunan penawaran yang terjadi secara sendiri-sendiri. Inflasi yang terjadi di berbagai negara di dunia ini pada umumnya
adalah campuran dari kedua macam inflasi tersebut di atas, atau apa yang biasa disebut sebagai inflasi campuran (mixed inflation).
Inflasi campuran disebabkan karena adanya campuran antara inflasi tarikan permintaan dengan inflasi dorongan biaya. Sekalipun
sering terjadi pada awalnya yang menimbulkan inflasi adalah murni tarikan permintaan atau dorongan biaya, namun dapat terjadi
setelah gejala inflasi mulai terasa dampaknya terhadap perekonomian, unsur penyebab timbulnya macam inflasi yang lainnya
mulai ikut bergabung bersama memperbesar laju inflasi.
c. Jenis inflasi menurut asal
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan
dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter
berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.
Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian suatu negara, terutama berkaitan
dengan dampaknya yang luas terhadap variabel makroekonomi agregat, pertumbuhan ekonomi, keseimbangan
eksternal,daya saing, tingkat bunga dan bahkan distribusi pendapatan. Inflasi juga sangat berperan dalam
mempengaruhi mobilisasi dana lewat lembaga keuangan formal.
TERIMA KASIH