Anda di halaman 1dari 14

Praktikum teknik sediaan steril

Pembuatan sediaan obat liquid dan


semisolida
Kelompok A :
Amalia Rahayu 120006
Desi Risnawati 120021
Evi Gosyanti 120028
Ira Yuliati 120036
Nur Riska A 120050
Nurul Qomariyah 120051
Ratu Rokhliani 120061
Rosita 120067
Sulastri 120073
SEMISOLID
❖ sediaan semi solid merupakan produk topikal yang dimaksudkan untuk diaplikasikan
pada kulit atau membran mukosa untuk memberikan efek lokal dan kadang kadang
sistemik

❖ sediaan semi solid terdiri dari dua fase(minyak dan air), yang satu sebagai fase kontinyu
(eksternal) dan yang lain sebagai fase terdispersi (internal)

❖ Yang termasuk sediaan semisolid diantaranya


- pasta
- krim
- gel
- cerata
- salep mata
- kataplasma
SALEP MATA

● Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar.Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok ( F.I.ed.III )

● Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok ( F.I.ed.III,hal 20 )
Kelebihan dan Kekurangan salep
mata
Kelebihan kekurangan
● dapat memberikan
bioavailabilitas lebih besar dari
pada sediaan larutan dalam air
yang ekuivalen ● kaburnya pandangan saat salep mata
onset dan waktu puncak absorbsi meleleh dan menyebar melalui lensa
lebih lama mata
waktu kontak yang lebih lama
sehingga jumlah obat yang di
absorbsi tinggi
SYARAT SEDIAAN SALEP MATA
1. salep mata dibuat dari bahan yang di sterilkan di bawah kondisi yang benar-
benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi
2. sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan
menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma
3. salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk
mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya
ketika wadah terbuka saat penggunaan
4. salep akhir harus bebas dari partikel besar
5. basis yang digunakan tidak mengiritasi mata
ZAT YANG DITAMBAHKAN

zat antimikroba : zat aktif :


~ klorbutanol 0,5 % ~ antibiotik
~ paraben ~ antibakteri
~ benzalkonium klorida ~ antimikroba
0,01- 0,02%

Dasar salep mata


zat tambahan :
terdiri dari :
~ antimikrobial
~ parafin liq
~ preservative,
~ adeps lanae
antioksidan dan
~ vaselin flav
stabilitator
(martindale ed 29)
SALEP MATA DISIAPKAN DENGAN 2
METODE
1. Zat aktif yang larut dalam air dan membentuk larutan yang stabil , maka zat aktif
dilarutkan dengan air injeksi dalam jumlah minimum . Larutan tersebut
diinkoorporasikan pada basis cair dan campuran diaduk hingga dingin.

2. Zat aktif yang tidak larut dalam air, maka zat aktif dihaluskan bersama dengan sejumlah
basis . Campuran diencerkan dengan basis yang terpisah.
Formulasi salep mata
CHLORAMPENICOL
nama bahan jumlah (%) fungsi (khasiat)

chlorampenicol 1% zat aktif (antibakteri)

vaselin flavum 10% basis salep, emolien

parafin liquidum 10% basis salep, emolien

alfa tochoperol 0,5% antioksidan, agen terapetik

lanolin ad 10gr basis salep, emulsifying agen

#dilebihkan 10% untuk menghindari hilangnya banyak


sediaan ketika dimasukka ke tube
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
- cawan porselin - chlorampenicol
- mortir - parafin liq
- stamper - vaselin flav
- spatula tanduk - alpha tocoperol
- kaca arloji - lanolin
- kertas perkamen
- lensa steril
- oven
- autoclav
- tube salep
- sudip
Prosedur pembuatan
1. menyiapkan alat dan bahan, mensterilkan alat dan bahan (grey area)
2. Pencampuran bahan (white area)
3. chloramphenicol dan alpha tocopherol masukan ke dalam mortir, gerus halus ad homogen-
semua basis salep yang sudah di sterilkan gerus ad homogen
4. mencampurkan semua zat aktif dan basis salep di dalam mortir, gerus halus ad homogen
5. memasukan campuran salep yang sudah homogen ke dalam spuit 10 ml memasukan
campuran salep dari spuit ke dalam tube salep yang sudah disterilkan.
6. tube di tutup dengan melipat bagian belakang yang terbuka dengan menggunakan pinset-
sediaan yang telah di tutup ditransfer ke ruang evaluasi melalui pass box
7. Evaluasi sediaan dan pemberian etiket (grey area)
EVALUASI
SEDIAAN
Uji Organoleptik
Uji Homogenitas
Uji pH
Uji Daya Lekat
Uji Viskositas
Uji Stabilitas
SYARAT PEMILIHAN
WADAH
1. Steril
2. Tidak terbuat dari seng.
3. Tidak Mudah bocor
4. Tidak boleh berinteraksi secara kimia atau fisika
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Lachman, Leon.(1993) Pharmaceutical Dosage Forms: Parenteral Medications Volume 2, 2nd edition,
New York: Marcell Dekker In
Formularium Nasional edisi II,tahun 1978
Farmakope Indonesia edisi III,tahun 1979

Sheskey, Paul J., Quinn, Marian E.. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition.
London: The Pharmaceutical Press
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai