Anda di halaman 1dari 32

PROSES ASKEP KESEHATAN

AGREGAT ANAK DI KOMUNITAS

Anggi Mulyana KHGC18008


Marsela Fitria KHGC18031
Riki Hanafi KHGC18043
Santi yulian KHGC18047
Taufik Auliana Rahman KHGC18052
A. KONSEP TUMBUH KEMBANG BAYI
DAN ANAK
Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari
perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak
konsepsi sampai maturitas/dewasa. Pertumbuhan (growth)
adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambah nya
jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu
MENURUT KEMENTRIAN KESEHATAN RI (2012) TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK MENURUT UMUR SEBAGAI
BERIKUT:
1.Umur 0-3 bulan
 Mengangkat kepala setinggi 45⁰
 Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
 Melihat dan menatap wajah anda
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
 Suka tertawa keras
 Bereaksi terkejut terhadap suara keras
 Bereaksi tersenyum ketika adiajak bicara atau tersenyum
 Mengenal ibu dengan pengelihatan, penciuman,pendengaran,
kontak
2. Umur 3-6 bulan
 Berbalik dari telungkup ke terlentang
 Mengangkat kepala setinggi 90⁰
 Mempertahankan posisi kepala tatap tegak dan stabil
 Menggenggam pensil
 Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
 Memegang tangannya sendiri
 Berusaha memperluas pandangan
 Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
 Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat
bermain sendiri
3. Umur 6-9 bulan
 Duduk (sikap tripoid-sendiri)
 Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
 Merangakak meraih mainan atau mendekati seseorang
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainnya
 Memungut 2 benda, masing-masing tangan memegang 1 benda
pada saat bersamaan
 Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
 Bersuara tanpa arti, mamama, dadada, tatata
 Mencari mainan atau benda yang dijatuhkan
 Bermain tapuk tangan atau ciluk ba
 Bergembira dengan melempar benda
 Makan kue sendiri
4. Umur 9-12 bulan
 Mengangkat benda keposisi berdiri

 Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan dengan kursi


 Dapat berajalan dengan dituntun
 Mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang diingikan
 Menggenggam erat pensil
 Memasukkan benda ke mulut
 Mengulang menirukan bunyi ynag didengar
 Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
 Mengekplorasikan sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
 Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
 Senang diajak main “ciluk ba”
 Mengenal anggota keluarga, takut pada orang lain yang belum dikenal
5.Umur 12-18 bulan
 Berdiri sendiri tanpa berpegangan
 Membungkuk memungut permainan kemudian berdiri kembali
 Berjalan mundur 5 langkah
 Memanggil ayah dengan kata “papa” memanggil ibu dengan kata
“mama”
 Menumpuk 2 kubus
 Memasukkan kubus di kotak
 Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak
bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik
tangan ibu
 Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
6. Umur 18-24 bulan
 Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
 Berjalan tanpa terhuyung-huyung
 Bertepuk tangan, melambai-lambai
 Menumpuk 4 buah kubus
 Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
 Menggelindingkan bola kearah sasaran
 Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
 Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga
 Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
7.Umur 24-36 bulan
 Jalan naik tangga sendiri
 Dapat bermain dan menendang bola kecil
 Coret-coret pensil pada kertas
 Baca dengan baik menggunakan 2 kata
 Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
 Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda
atau lebih
 Membantu memungut mainan sendiri atau mengangkat piring jika
diminta
 Melepaskan pakaian sendiri
8.Umur 36-48 bulan
 Berdiri 1 kaki 2 detik
 Melompat kedua kaki diangkat
 Menggayuh sepeda roda tiga
 Menggambar garis lurus
 Menumpuk 8 kubus
 Mengenal 2-4 warna
 Menyebut nama umur dan tempat
 Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan
 Mendengarkan cerita
 Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
 Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
 Mengenakan sepatu sendiri
 Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
9.Umur 48-60 bulan
 Berdiri satu kaki 6 detik
 Melompat-lompat satu kaki
 Menari
 Menggambar tanda silang
 Menggambar lingkaran
 Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
 Mengancing baju atau pakaian boneka
 Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
 Senang bertanya tentang sesuatu
 Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
 Bicaranya mudah dimengerti
 Bicara membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
 Menyebut angka dan menghitung jari
 Menyebut nama-nam hari
 Berpakaian sendiri tanpa bantuan
 Rereaksi tenang dan tanpa rewel ketika ditinggal ibu
10. Umur 60-72 bulan
 Berjalan lurus
 Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
 Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
 Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
 Menggambar segi empat
 Mengerti arti lawan kata
 Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
 Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
 Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
 Mengenal warna-warni
 Mengungkapkan simpati
 Mengikuti aturan permainan
 Berpakaian sendiri tanpa dibantu
B.  MASALAH KESEHATAN PADA
KELOMPOK BAYI DAN ANAK DI INDONESIA
1. Kurang vitamin A (KVA)
2. Gaki
3. Anemia
4. Stunting
5. Gizi kurang
C. INDIKATOR KESEHATAN KELOMPOK
KHUSUS BAYI DAN ANAK
Indikator tumbuh kembang anak Indonesia diyakini masih belum
memenuhi standar global. Indikator tersebut mencakup perbandingan
antara tinggi badan, berat badan dan umur anak yang menjadi tolok
ukur status gizi dan kesehatan populasi di suatu negara.
Berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018,
terdapat tiga indikator tumbuh kembang anak Indonesia yang
terbilang cukup tinggi, yaitu stunting (bertubuh pendek) sebesar
30,8%, underweight (berat badan kurang) sebesar 17,7% dan
wasting (bertubuh kurus) sebesar 10,2%. Tingginya prevalensi ketiga
kasus ini menandakan bahwa masih banyak anak Indonesia yang
berada dalam kelompok status gizi kurang nutrisi atau malnutrisi.
 Berikut adalah beberapa gangguan pertumbuhan yang umum terjadi
pada anak:
 Perawakan pendek (stunting), cenderung dialami anak yang memiliki
keturunan keluarga bertubuh pendek.
 Penyakit sistemik atau kronis, biasanya mempengaruhi saluran
pencernaan, ginjal, jantung, atau paru-paru.
 Malnutrisi, penyebab paling umum dari gangguan pertumbuhan di dunia
 Stres pada anak
 Kelainan genetik, seperti sindrom Cushing, sindrom Turner, dan sindrom
Down
 Defisiensi hormon pertumbuhan
 Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
 Kelainan tulang yang paling umum adalah achondroplasia (sejenis
dwarfisme)
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN ANAK
 Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan anak
balita adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kesehatan
2. Faktor Kebudayaan
3. Faktor Keluarga
E. PROGRAM DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
UNTUK KESEHATAN BAYI DAN ANAK
Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk mengatasi
persoalan kesehatan anak, khususnya untuk menurunkan
angka kematian anak, di antaranya sebagai berikut:
 Meningktakan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan
pelayanan kesehatan
 Meningkatkan status gizi masyarakat
 Meningkatkan peran serta masyarakat
 Meningktakan manajemen kesehatan
ADAPUN KEGIATAN-KEGIATAN YANG
MENUNJANG KEBIJAKAN TERSEBUT ANTARA
LAIN :

 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


 BKB (Bina Keluarga Balita)
F. RUANG LINGKUP ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS BAYI DAN
ANAK

Adapun upaya-upaya ruang lingkup kegiatan keperawatan


kelompok khusus balita mencakup tentang.
 Upaya Promotif
 Upaya Preventif
 Upaya Kuratif
 Upaya Rehabilitatif
F. PERAN PERAWAT KOMUNITAS PADA
KELOMPOK KHUSUS BAYI DAN ANAK
Perawat komunitas minimal dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan
keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu
kasus, penghubung dan koordinator, pelaksana konseling
keperawatan, dan model peran.
ADAPUN PERAN PERAWAT KOMUNITAS
PADA KELOMPOK KHUSUS BALITA YAITU
 Pelaksana Pelayanan Keperawatan (care provider)
 Pendidik (health educator)
 Konselor
 Pemantau Kesehatan (health monitor)
 Koordinator Pelayanan Kesehatan (coordinator of service)
 Pembaharu (inovator)
 Panutan (role model)
 Fasilitator
H. PENERAPAN ASKEP KESEHATAN
AGREGAT ANAK DI KOMUNITAS
Adapun susunannya yaitu:
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
PENGKAJIAN
Pengkajian Identitas dan Riwayat Keperawatan
a. Identitas Anak dan/atau Orang Tua
b. Keluhan Utama (KU)
c. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
d. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
e. Tinjauaan Sistem (TS)
f. Riwayat pengobatan keluarga
g. Riwayat Psikososial
LANJUTAN…..
h. Riwayat Keluarga   
i. Pengkajiaan Nutrisi
j. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
k. Riwayat Pranatal
l. Riwayat Kelahiran
m. Pertumbuhan Fisik
n. Pemeriksaan fisik
o. Perkembangan anak
p. Interpretasi Hasil Pengukuran dan Tindakan yang
Diperlukan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang
tumbang anak
 Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
 Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
 Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru
 Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
 Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembangnya.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Intervensi Rasional
1. Bantu ibu mengetahui tahapan yang
seharusnya terjadi pada anak saat ini
1. Agar ibu paham tentang tumbang
sesuai umur
anaknya.
2. Bantu menurunkan tingkat kecemasan
Dx.  
1. dengan informasi yang diberikan
1 2. Mengurangi kecemasan ibu
3. Beri dukungan pada ibu untuk tetap
 
menjaga kesehatan anaknya dan tetap
3. Agar kesehatan anak tetap terjaga
memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak.
1. Meningkatkan pemahaman tentang
1. Beri penjelasan tentang imunisasi yang
imunisasi yang harus didapatkan oleh
seharusnya didapatkan  oleh anaknya.
anak
2. Beri penjelasan tentang imunisasi tambahan
2. Memberikan pemahaman tentang
Dx yang dapat diberikan kepada anaknya
2. imunisasi tambahan
2 selain imunisasi yang harusnya didapatka
 
3. Anjurkan ibu untuk memberikan imunisasi
 
tambahan untuk mencegah penyakit yang
3. Mencegah penyakit yang mungkin diderita
bisa diderita oleh anaknya
anak.
1. Ajarkan orang tua tentang tugas 1. Agar orang tua mampu melakukan
perkembangan yang sesuai dengan tugas tumbang pada anak
kelompok usia 2. Mainan dapat meningkatkan
2. Tingkatkan rangsangan dengan rangsangan anak dalam tumbang
menggunakan berbagai mainan dalam 3. Mengurangi rasa ketidaknyamanan
3. Dx. 3
tempat tidur anak. 4. Mengetahui adanya keluhan dalam
3. Berikan tindakan nyaman setelah tumbang anak
prosedur yg menyebabkan rasa takut.
4. KIE orang tua untuk kontrol setiap
bulan.
1. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan 1. Meningkatkan pemahaman orang tua
anak seperti makanan yang baik sesuai umur terhadap perawatanan anak 
anak, cara menggendong, cara memberikan 2. Memberi pemahaman orang tua supaya
ASI yang baik dan bagaimana bias memberi contoh yang baik bagi
menyendawakan bayi. anaknya
4. Dx. 4
2. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua
3. Meningkatkan pemahaman orang tua
sangat penting sebagai role model anaknya.
terhadap tumbang
3. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan
tumbuh kembang yang harus dilewati anak
sesuai dengan umurnya
1. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, 1. Mengurangi risiko cedera pada saat
eliminasi anak beraktivitas
2. Lindungi kaki anak dengan sandal/ 2. Mengurangi risiko cedera pada kaki
sepatu anak
5. Dx. 5
3. Beri makanan yang aman untuk usia 3. Mencegah risiko keracunan makanan
anak 4. Mengurangi risiko cedera yang
4. Periksa suhu air mandi sebelum diakibatkan oleh air mandi yang terlalu
dimandikan panas

1. Jelaskan pada orang tua tentang proses


tumbang yang terjadi 1. meningkatkan pemahaman orang tua
2. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan terhadap tumbang
mengetahui tentang tahapan tumbang yang
2. agar orang tua mengetahui tentang
6. Dx. 6 dilewati anak dengan masa
tumbuh kembang anaknya
pertumbuhandan perkembangan
3. Anjurkan ibu membaca berbagai tips 3. Meningkatatkan pemahaman tentang
perawatan anak perawatan anaknya
 
IMPLEMENTASI
No Dx Intervensi

1) Membantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai
umur
1. Dx. 1 2) Membantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
3) Memberi dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
o Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan  oleh anaknya.
o Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada anaknya
2. Dx 2 selain imunisasi yang harusnya didapatka
o Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah penyakit
yang bisa diderita oleh anaknya
o Mengajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
o Meningkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur
3. Dx. 3 anak.
o Memberikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
o KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
o Menjelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik
sesuai umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan
bagaimana menyendawakan bayi.
4. Dx. 4 o Menjelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role
model anaknya.
o Menjelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati
anak sesuai dengan umurnya

o Mengawasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi


o Melindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
5. Dx. 5
o Memberi makanan yang aman untuk usia anak
o Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan

o Menjelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi


o Membantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang
6. Dx. 6
yang dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
o Menganjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
EVALUASI
 Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai
dengan kelompok usia.
 Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
 Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya
diidentifikasi dan lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan
mendemonstrasikan kegiatan yang aman di rumah.
 Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang
pada anaknya dan informasi yang diberikan.
 Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan
perkembangan anak
 Dx 6  : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat
oleh anaknya selain imunisasi yang harus didapat oleh anaknya
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai