MUSTAHIQ
Dosen pengampu :
H. Ali Akbar,M. Ag
1. Fakir
Section 3
2. Miskin
3. Amil zakat Section 4
4. Muallaf
Credits
5. Budak
6. Gharim (orang yang berhutang)
7. Fi sabilillah
8. Ibnu sabil
3. Pergeseran Konsep Mustahiq dan Muzakki di era kalsik
Ulama fiqih yang paling luas dalam menggambarkan golongan barang yang wajib dibayarkan zakatnya adalah Abu
Hanifah. Dalam kewajiban zakat Abu Hanifah tidak mewajibkan nishab waktu setahun atasnya. Ia tidak mewajibkan
semua zakat kecuali bagi orang yang sudah baligh.
1. Muzakki
Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat.
Disyaratkan pada orang yang wajib mengeluarkan zakat hal-hal berikut ini:
a. Baligh.
b. Berakal
2. Mustahiq
Penjelasan mengenai kelompok mustahiq diantaranya:
a. Fakir (al-fuqara’)
Al-fuqara’ adalah bentuk jama dari kata al-faqir. Al-faqir menurut madzab Syafi’i dan Hambali adalah orang
yang tidak memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
b. Orang Miskin (al-masakin)
Al-masakin adalah bentuk jama’ dari kata al-miskin. Orang miskin ialah orang yang memiliki
pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak dapat dipakai untuk memenuhi hajat hidupnya.
Rekonstruksi konsep zakat diartikan sebagai upaya pemaknaan ulang zakat dalam hal
hal yang bersifat praktis, bukan dalam ranah konsep dasar sebagaimana dipaparkan
pada bab sebelumnya. Zakat tetap hukumnya wajib, hanya kemudian barang apa saja
yang harus dizakati perlu direnungi ulang. Zakat selama ini hanya diasumsikan kepada
zakat fitrah dan lima jenis zakat yang sudah umum dibincang dalam kitab-kitab fiqih
klasik. Kelima sumber zakat itu adalah zakat emas perak, pertanian, peternakan,
perdagangan, dan barang temuan.
a. Muzakki
Pergeseran konsep muzakki sebagai orang kaya dalam masa sekarang ini, selain
terkait dengan pergeseran konsep zakat, juga terkait dengan bagaimana kita
melihat dan menafsirkan ketentuan-ketentuan tentang wajibnya seseorang
mengeluarkan zakat.
b. Mustahiq
0 1.
NEXT!