Anda di halaman 1dari 14

KONSEP SUBJEK PAJAK, WAJIB PAJAK,

DAN OBJEK PAJAK PPh PASAL 21/26

Inisiasi Praton ke -1
Mata Kuliah : LAB. Pajak Penghasilan 1
Program Studi D-III Perpajakan
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
PPH PASAL 21
DASAR HUKUM
UU No. 7 th 1983
stdd

UU No. 17 th 2000 UU No. 36 TH 2008


Juklak Juklak

KEP -545/PJ/1998 jo. PMK No.


PER-15/PJ 2006 252/PMK.03/2008
ttg ttg

JUKLAK PEMOTONGAN, JUKLAK PEMOTONGAN PPh SEHUB.


PENYETORAN, DAN PELAPORAN DGN PEKERJAAN, JASA, KEGIATAN
PPH PASAL 21/26 SEHUB. DENGAN ORANG PRIBADI
PEKERJAAN, JASA DAN KEGIATAN
ORANG PRIBADI

PER. 31/PJ/2009 TGL 25 MAI 2009 Pedoman teknis tata cara pemotongan,
penyetoran dan pelaporan PPH Pasal
21/26 diatur lebih lanjut dengan peraturan
PER. 57/PJ/2009 TGL 12 OKT 2009 Direktur Jenderal Pajak
MEKANISME PEMBAYARAN PPH

SELF ASSESSMENT WITHOLDING SYSTEM

Pajak terutang dihitung,


Menghitung, menyetor, dipotong/dipungut, disetorkan
melapor sendiri pajak yang dan dilaporkan pihak lain
terutang

PPH Pasal 21/26


PPH Pasal 22
PPH Pasal 23/26
PPH Pasal 25/29
PPH Pasal 15
PPH Pasal 4(2)
PENGERTIAN PPH PASAL 21/26

Pajak penghasilan sehubungan dengan

-Pekerjaan atau jabatan


-Jasa dan Kegiatan yang dilakukan subjek pajak orang pribadi

Atas penghasilan berupa : Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain dengan nama/ bentuk apapun

Subjek Pajak Dalam Negeri Subjek Pajak Luar Negeri

PPh pasal 21 PPh pasal 26


Subjek/Wajib Pajak PPh Pasal 21/Penerima penghasilan

Orang Pribadi Dalam Negeri

-Pegawai
Penerima pesangon, Pensiun, THT, JHT

BUKAN PEGAWAI teridiri dari :


-Tenaga Ahli, pemain musik, penyanyi, pelawak, olahragawan,
pengajar, pengarang, agen iklan, perantara, petugas dinas luar asuransi,
distributor MLM

-Anggota Dewan Komisaris yang tidak merangkap pegawai tetap

-Mantan Pegawai

-Peserta Kegiatan : Lomba, Rapat, Pelatihan, dll


BUKAN SUBJEK PAJAK

Dasar Hukum
Cfm KMK No. 574/KMK.04/2000 stdd KMK No.
KMK.601/KMK.03/2005 Update PMK Nomor 87/PMK.03/2007
Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat
atau pejabat lain dari negara lain. Termasuk
orang yang diperbantukan kepada meraka
tinggal bersama merka.
Syarat : bukan WNI dan tidak menerima
penghasilan lain, serta asas timbal balik

Pejabat perwakilan Organisasi Internasional


Syarat : tidak menjalankan usaha atau
kegiatan atau pekerjaan lain untuk perolehan
penghasilan.
TENAGA AHLI
• Pengacara
• Akuntan
• Konsultan
• Penilai
• Arsitek
• Notaris
• Dokter
• Aktuaris
Pemotong PPh Pasal 21

Pemberi Kerja : - Badan


- WP Orang Pribadi

Pembayar Honor : - Badan


- WP OP Usaha/Pekerja Bebas

Bendaharawan Pemerintah Pusat/Daerah


(termasuk Kedubes RI di LN)

Dana Pensiun, PT. TASPEN, PT. ASTEK, Penyelenggara


JAMSOSTEK

Penyelenggara kegiatan
Tidak termasuk Pemberi Kerja sebagai
Pemotong PPh Pasal 21/26

Kantor Perwakilan negara asing


Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan
menteri keuangan.

WP OP non Usaha/Pekerjaaan Bebas yang


memperkerjakan WP OP Pekerjaan Rumah Tangga.
Penghasilan (Objek Pajak) yang dipotong PPh
Pasal 21/26

Penghasilan

Diterima/diperoleh secara teratur


Diterima/diperoleh secara
tidak teratur
Upah/uang saku harian,
mingguan,satuan, borongan
Berupa uang tebusan pensiun, THT,
pesangon dan pembayaran lain sejenis
sehungan dengan PHK
Berupa honorarium, uang saku, hadiah, komisi, dan
imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan jasa dan
kegiatan

Termasuk pemberian dalam bentuk natura/kenikmatan yang diberikan oleh bukan


Wajib Pajak atau WP yang dikenakan PPh Final dan WP yang dikenakan PPh
berdasarkan Deemed Profit
Bukan Objek Pajak/ Penghasilan yang tidak dipotong
PPh Pasal 21

Bea siswa sebagaimana


dimaksud dalam pasal 4 ayat (3)
huruf I UU PPh dan PMK
154/PMK.03/2009

Zakat/sumbangan
Iuaran pensiuan kepada dana dana pensiun yang telah disahkan wajib keagamaan yang
Menkeu dan iuran THT/JHT yang dibayar pemberi kerja diterima WP OP dari
badan/ lembaga yang
dibentuk/diahkan
pemerintah

Natura/kenikmatan dari WP atau pemerintah, kecuali...

Pembayaran manfaat atau santunan


asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwi
guna, dan bea siswa
Ketentuan Pemotongan PPh Pasal 21/26
12

s/d 31 Desember 2012 Mulai 01 Januari 2013

PMK No.247/PMK.03/2008
PMK No.247/PMK.03/2008
PMK No.250/PMK.03/2008
PMK No.250/PMK.03/2008
PP No. 68 tahun 2009 PER-31/PJ/2009
PMK No.252/PMK.03/2008
PP No. 68 tahun 2009 PMK No.252/PMK.03/2008 PER-16/PJ/2016
UU No.36/2008 PP No. 80 tahun 2010 PER-32/PJ/2009
PMK No.16/PMK.03/2010
PP No. 80 tahun 2010 PMK No.16/PMK.03/2010 PER-32/PJ/2015
PP No. 41 tahun 2016 PER-57/PJ/2009
PMK No.262/PMK.03/2010
PMK No.262/PMK.03/2010
PMK No.101/PMK.03/2016
PMK No.206/PMK.011/2012
PMK No.102/PMK.010/2016

Mulai berlaku Januari 2014


Identifikasi Transaksi PPh Pasal 21
13

PPh 21

Menerima Penghasilan
Penghasilan dari pekerjaan, jasa dan
kegiatan
Berupa : gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun

WP Dalam Negeri :
Orang Pribadi
Identifikasi Transaksi PPh Pasal 26
14

PPh 26

Menerima Penghasilan
Penghasilan dari pekerjaan, jasa
dan kegiatan
Berupa : gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun

WP Luar Negeri :
Orang Pribadi

Anda mungkin juga menyukai