Anda di halaman 1dari 14

Ulkus Peptikum

Abd. Kholid R. As’ad


Afifah Damayanti
Definisi
• ulkus peptikum adalah keadaan dimana
kontinuitas mukosa lambung terputus dan
meluas sampai dibawah epitel yang terjadi pada
jaringan mukosa lambung, pilorus, dan
duodenum.
Etiologi
• Penyebab umum dari ulserasi peptikum adalah
• 1. Sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung
• 2. Berkurangnya kemampuan sawar mukosa gastroduodenalis untuk
berlindung dari sifat pencernaan dari kompleks asam pepsin.
• Penyebab Khusus
• Infeksi bakteri H. Pylori , Peningkatan sekresi asam, Konsumsi obat-
obatan, Stres fisik.
Tanda dan Gejala
• Pasien dengan ulkus biasanya mengeluh nyeri tumpul seperti tertusuk atau
sensai terbakar di epigastrium tengah atau di punggung.
• Beberapa pasien mengalami sensai luka bakar pada esofagus dan
lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruptasi asam.
• Meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi muntah dapat
menjadi gejala ulkus peptikum
• Konstipasi Perdarahan Terjadi pada pasien ulkus yang kemungkinan
akibat dari diet dan obat-obatan.
Patofisiologi
• Penyebab ulkus peptikum duodenum dan gaster saat ini
diperberat oleh H.Pylori. pemberantasan organisme ini selalu
menimbulkan resousi gastritis dan akhirnya penyembuhan ulkus.
Selain H.Pylori dua mekanisme berbeda pada terjadinya penyakit
ulkus peptikum di lambung dan duodenum telah diusulkan. Di
lambung, diperkirakan terjadi kerusakan perlindungan lapisan
epitel secara normal dan menyebabkan ulkus gaster.
Komplikasi
• Komplikas ulkus peptikum yang paling sering adalah intraktibilitas, yang berarti bahwa
terapi medis telah gagal mengatasi gejal-gejala secara adekuat. Pasien dapat terganggu
tidurnya oleh nyeri
• Perdarahan merupakan komplikasi ulkus peptikum yang sangat sering terjadi, sedikitnya
di temukan pada 25% kasus selama perjalan penyakit. Kehilangan darah yang ringan
dan kronik dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi.
• Obstruksi timbul lebih sering pada pasien ulkus duodenum, tetapi kadang terjadi bila
ulkus lambung terletak dengan sfinger pilorus.
• Pengkajian
Konsep askep
• Identitas : biasanya sering terjadi pada usia 40-60 tahun
• Status kesehatan saat ini
• Keluhan utama pasien
• 1. Pasien biasanya mengeluh nyeri abdomen, mual dan muntah, atau mengalami
anoreksia
• 2. Alasan masuk rumah saikit Pada beberapa pasien didapatkan keluhan seperti
muntah, konstipasi, melena dan hematemesis, dimana membaerikan menifestasi
kecemasan secara individu
• 3. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh nyeri pada abdomen, Rasa nyeri
seperti tertusuk-tusuk, keluhan nyeri berlokasi disekitar efigastrium tengah atau di
punggung, menyebar ke abdomen atas, area dada, dan kadang terasa tembus
kebelakang, skala nyeri pada pasien ulkus peptikum bervariasi pada skala 1-4,
Biasanya terjadi kira-kira dua jam setelah makan
lanjutan
• Riwayat kesehatan terdahulu
• Riwayat penyakit sebelumnya : Biasanya pasien memiliki riwayat penyakit berhubungan
dengan intervensi bedah seperti DM, hipertensi atau Tuberkulosis yang bisa menjadi
penyulit perioperatif
• Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan anggotanya keluarganya tidak ada yang
pernah atau mengalami sakit yang sama
• Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Kesadaran : composmentis
• Body Sistem
• System pernafasan : Terjadi peningkatan respirasi
• Sistem kardiovaskuler : Terjadi takikardi, distrimia, pengisian kapiler lambat/lemah
• Sistem pencernaan ; menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik atau distensi abdominal
lanjutan
• Sistem integument : Warna kulit pucat, dan berkeringat
• Sistem muskuloskletal : Nyeri sendi kadang-kadang terjadi jika terjadi mudim dingin
• Sistem endokrin : Fungsi endokrin dan eksokrin pancreas akan menurun
• Sistem pengindraan : Penginderaan,penciuman dan rasa akan menimbulkan impuls saraf aferen,
yang di system pusat akan merangsang serabut vagus
• Pemeriksaan Penunjang
• Uji Helicobacter Pylori ;Adanya H. Pylori dapat ditemukan dengan biopsy dan histiologi melalui kultur,
meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus. Serta tes serologis terhadap antibody pada antigen H.
pylori.
• Serat optic diatas endoskopi : Endoskopi atas digunakan untuk mengidentifikasikan perubahan
inflamasi, ulkus dan lesi.
• Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam mendiagnosis
aklorhidria (tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung)
LanjutanPenatalaksanaan Medikal
• Ini dapat meliputi :
• Penetralan atau buffering asam hidroklorida
• Menghambat sekresi asam
• Penurunan aktivitas pepsin dan asam hidroklorida
• Membasmi H. Pylori dari saluran gastrointestinal
• Obat yang diresepkan kepada klien dengan ulkus peptikum untuk empat alasan utama :
• Untuk menghilangkan bakteri H.Pylori dari saluran gastrointestinal (antibiotika)
• Untuk menurunkan sekresi (obat hiposekresi )
• Untuk menetralisasi asam (antasida)
• Untuk melindungi barier mukosa (sukralfat)
• Pada penyakit ulkus tak komplet, beberapa dokter memilih perubahan diet ketat. Makanan
yang diketahui meningkatkan keasaman lambung atau menyebabkan ketidaknyamanan
harus dihindari (kopi, alkohol, susu)
1. Diagnosa Keperawatan
Menurut (PPNI, 2017) diagnosa keperawatan ulkus peptikum yang muncul
yaitu

 Nutrisi kurang dari kebutuhan

 Resiko Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

 Nyeri akut
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Intervensi Keperawatan

• Menejemen nutrisi
• Ajarkan metode untuk perencanaan makan
• Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami ketidak adekuatan asupan protein
atau kehilangan protein
• Buat perencanaan makan dengan pasien yang masuk dalam jadwal makan, kesukaan dan ketidak sukaan pasien, serta suhu
makanan
• Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien dari rumah

• Risiko ketidakseimbangan volume cairan


• Pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan
• Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
• Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila haus
• Laporkan dan catat haluaran kurang dari…..ml
• Laporkan haluaran lebih dari…..ml
• Laporkan abnormalitas elektrolit
Lanjutan
• Nyeri akut
• Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai
kenyamanan
• Mempertahankan tingkat nyeri pada ___ atau kurang (dengan skal 0-10)
• Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan
informasi pengkajian
• Minta pasien untuk menilai nyeri atau ketidaknyaman pada skala 0-10 (0 = tidak ada nyeri
atau ketidaknyamanan, 10 = nyeri hebat)
• Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika peredaan nyeri tidak
dapat dicapai.
• Informasikan kepada asien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dn tawarkan
strategi koping yang disarankan.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai