ERYTHEMATOSUS (SLE)
DISUSUN OLEH :
KARIMAH (14.401.19.030)
LISA RESITA (14.401.19.031)
A. KONSEP PENYAKIT
apa sih SLE itu?
keluhan utama
Biasanya kilen yang mempunyai penyakit SLE ini megeluh mudah
lelah,lemah, nyeri, kaku, demam/panas, anoreksia dan efek gejala
tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien biasanya mengeluh mudah lelah, nyeridan kaku, tetapi respon
tiap orang berbeda terhadap tanda dan gejala SLE tergantung imunitas
masing-masing.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat penyakit dahulu walaupun tidak terlalu spesifik biasanya akan
didapatkan adanya keluhan mudah lelah, nyeri, kaku, anorksia dan
penurunan berat badan secara signifikan.
Riwayat penyakit keluarga
Pasien yang mempunyai keluarga yang pernah terkena penyakit
Lupus ini dicurigai berkecenderungan untuk terkena penyakit ini, kurang
lebih 5-12% lebih besar dibanding orang normal.
Riwayat pengobatan
pemakaian antibiotic (terutama golongan sulfa dan penisilin), riwayat
pemakaian lama obat ( hidralazin, prokainamid dan beta-bloker ) dan
riwayat stres yang berlebihan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Klien datang ke Rumah Sakit dalam keadaan composmentis (kesadaran
penuh)
Tanda tanda vital
Tanda vital yaitu meliputi pernapasan, suhu, tekanan darah dan nadi
dengan karakteristik tekanan darah tinggi apabila disertai hipertensi.
Respiration rate (RR) dalam batas yaitu normal 15-20 kali/menit, pernapasan
dalam atau dangkal, Denyut nadi kuat atau lemah. Dan terjadi peningkatan
suhu tubuh ketika infeksi
BODY SISTEM
Sistem pernafasan
pleuritis atau efusi pleura.
System kardiovaskuler
iflamasi pada arteriole, dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku, serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan
dan berlanjur nekrosis
System persyarafan
spektum gangguan sistim saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh bentuk penyakit neurologic, sering terjadi depresi dan psikosis.
System perkemihan
biasanya yang terkena glomerulus renal.
System pencernaan
Nyeri tekan abdomen, hepatosplenomegali, peristaltic usus meningkat, kelenjar parotis membesar
System integument
lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal serta pipi
System muskulokeletal
artalgia, artritis, pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari
System endokrin
System reproduksi
System pengindraan
System imun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah (LED)
Urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, dan bila diperlukan
kreatinin urin.
Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, profil lipid)
PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
Serologi ANA, anti ds-DNA, komplemen (C3,C4)
Foto polos thorax 30
Tes imunologik awal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis SLE adalah
tes ANA. Tes ANA dikerjakan/diperiksa hanya pada pasien dengan tanda dan
gejala mengarah pada SLE.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut (PPNI, 2016) diagnosa keperawatan
systemic lupus erythematosus yang muncul antara
lain yaitu :
Resiko infeksi
Nyeri akut
Gangguan citra tubuh
INTERVENSI
Resiko infeksi
Intervensi utama (PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, 2018) :manajemen
imunisasi/vaksinasi : definisi mengidentifikasi dan mengelola pemberian kekebalan tubuh secara katif
dan pasif.
Tindakan
Observasi :
• Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alerg
• Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi (mis. Reaksi anafilaksis terhadap vaksin sebelumnya
dan atau sakit parah dengan atau tanpa demam)
• Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik :
• Berikan suntikan pada bayi dibagian paha antelolateral
• Dokumentasi informasi vaksinasi (mi. nama produsen, tanggal kadaluwarsa)
• Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
Edukasi :
• Jelaskan tujuan, manfaaat, reaksi yang terjadi, jadwal dan efek samping
• Informasikan imunisasi yang dijadwalkan pemerintah (mis. Hepatitis B, BCG, difteri, tetatus,
pertussis,H. influenza, polio, campak, measles, rubela)
Nyeri akut
Manajemen nyeri : definisi mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengaan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
dan konstan.
Tindakan
Observasi :
• Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Terapi:
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, komprses hangat atau dingin, terapi
bermain)
• Control lingkungan yang memmperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan )
Edukasi:
• Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rassa nyeri
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Gangguan citra tubuh
Definisi : meningkatkan perbaikan perubahan persepsi terhadap fisik pasien
Tindakan
Observasi:
• Identifikasi harapan citra tubuh berdasarka terhadap perkembangan
• Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
Terapeutik
• Diskusikan perubahan tubuh an fungsinya
• Diskusikan perbedaaan penampilan fisik terhadap harga diri
• Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan
• Diskusikan kondisi stress yang mempengarusi citra tubuh (mis. Luka, penyakit,
pembedahan)
Edukasi:
• Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
• Anjurkanmenggungapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
• Anjurkan mengunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, kosmetik)
TERIMA KASIH