Anda di halaman 1dari 49

KONSEP DASAR

KONSEP DAN PERAN


AGAMA ISLAM
AGAMA ISLAM
Hidup tanpa lampu merah
Bahasa Sansekerta

A = TIDAK GAMA = KACAU

Agama/aga·ma/ n ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan


(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya

(https://kbbi.web.id/agama )
Pengertian agama

Agama dalam Bahasa arab “as-syari’at” yaitu


peraturan dari Allah swt. Untuk manusia yang
berakal dalam mencari ketenangan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat
Peran Agama bagi Individu

1. Memberi paradigma kepada manusia tentang Allah sebagai Tuhan (hal yang paling
di Esa kan)
2. Membedakan yang Hak dan Bathil.
3. Tidak ada paksaan dalam beribadah selama tidak keluar dari syahadat.
4. Pedoman penyempurnaan Akhlak.
5. Membimbing dalam membentuk dan menggunakan IPTEK.
6. Menjadi salah satu sumber hukum (dasar nilai moral)
7. Fondasi dalam menerapkan pancasila.
8. Agama merupakan petunjuk kebenaran

9. Agama merupakan sumber informasi tentang masalah

metafisika

10. Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di

kala suka, maupun di kala duka.


Peran agama Islam sebagai makhluk sosial

1. Islam membimbing umatnya untuk mencintai kedamaian,


contonya: menerima pendapat orang lain, toleransi, saling
menghargai
2. Islam membimbing umatnya menjadi sosok yang merasa
cocok dengan umat yang lain, contoh : multi ras, suku,
Bahasa, agama.
3. Agama telah menjadi tenaga utama
dalam perkembangan manusia sehingga
mencapai keadaan yang sekarang,
contoh: pembentukan moral dan etika
sehingga manusia tidak seperti binatang
buas dan kasar yang mementingkan diri
sendiri.
Perilaku/
sikap Komunikasi
=
Modal
dasar
dalam
Lisan/ kehidupan
bicara
KOMUNIKASI:
Orangtua
Orang yang lebih tua
Guru/dosen
Saudara
Teman
Rekan kerja
Aturan di
lingkungan
kampus
Berpakaian rapih (organisasi, kelas,
kantin dll)
Mentaati peraturan

Berbicara santun Bersikap sopan

Memperkenalkan diri ketika menemui dosen atau akademik

Bertoleransi seperti menghargai perbedaan pendapat


Aturan di rumah

Berbicara santun tetapi


tidak baku
Berperilaku adil
Menghargai perbedan
yang terjadi
Mendengarkan nasihat
Saling melindungi
Aturan di tempat kerja
Menerima teguran pimpinan kantor
Menghargai perbedaan pendapat
ketika rapat
Tidak terpengaruh pada gaya hidup
boros
Bijaksana
dll
Aturan di lingkungan rumah
• Menghargai tetangga sekitar seperti sedang melakukan
tahlilan, kenduri, yasinan
• Menegur dengan baik ketika tetangga melakukan
kebisingan
• Menegur dengan baik untuk tidak buang sampah
sembarangan
• Saling berkunjung atau mengunjungi
• Menjenguk tetangga sakit
• Mengikuti kegiatan karangtaruna
• dll
Agama Wahyu

Dari segi sumbernya


agama dibedakan
menjadi dua

Agama non-wahyu (Ardhi)


Agama Wahyu adalah agama yang diterima oleh
manusia dari Allah Sang Pencipta melalui
Malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan
oleh Rasul-Nya kepada umat manusia.
Agama non-wahyu (Ardhi) adalah agama yang bersandar
semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap
memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai
aspeknya secara mendalam.
Contoh
Tripitaka : Agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta
Gautama.
Weda : Agama Hindu disusun oleh seorang Maharesu dari kaum
brahma krishna Dwipayana Wyana
Confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Cu.
EKSISTENSI
ALLAH KITAB

Ciri-ciri agama wahyu MALAIKAT


JIBRIL
WAHYU

TAHAN PRINSIP
TERHADAP TIDAK
KRITIK BERUBAH
ISLAM
“Aslama” yang artinya tunduk, patuh,
dan berserah diri.

Islam adalah agama wahyu yang Allah


swt. Turunkan kepada Rasulnya dan
disampaikan kepada umat manusia.
Agama Tujuan Hidup
Melaksanakan
manusia
( sebagai perintah Allah
diciptakan
pembimbing) swt.
untuk beribadah
Adapun yang diperintahkan Allah swt.

1. Beriman : Percaya/ yakin kepada Allah swt. Atas


zat yang tidak bisa dibuktikan dengan panca
indera (Qs. Al-Baqarah:3, 177)
2. Shalat : mendirikan shalat ( Qs. Al-Baqarah:
110,21)
3. Zakat : (Qs. At-Taubah: 60)
4. Bersyukur: (Qs. Al-Baqarah: 152.172)
5. Bersabar: (Qs. Al-Baqarah: 155-158)
6. Memakan/ meminum yang halal: (Qs. Al-
Baqarah: 168)
7. Menepati janji : “Hablu min nannas” (Qs. Al-
Baqarah: 177) “Hablu minallah” (Qs. Ar-Ra’d:
20)
8. Menjauhkan diri ketika isteri menstruasi:
(Qs.Al-Baqarah:222)
9. Jangan boros: (Qs. Isra’:26)
10. Menikah: (Qs. An-Nur:32)
Yang menjadi larangan Allah swt.
1. Syirik : (Qs.Al-Baqarah:22)
2. Memfitnah : (Qs. Al-Baqarah)
3. Minuman yang memabukan dan berjudi : (Qs. Al-
Baqarah: 219) (Qs.Al-Maidah:90)
4. Berbuat bakhil : (Qs.Al-’imran)
5. Hubungan sesama jenis : (Qs. An-Nisa:15-16)
6. Ucapan Buruk: (Qs. An-Nisa:148) (Qs.Al-
Hujarat:11)
7. Sombong: (Qs. Al-Anfal:47)
8. Putus asa: (Qs. Az-Zumar: 53)
9. Mengikuti agama orang Yahudi dan Nasrani:
(Qs. Al-Baqarah: 120)
10. Menikahi wanita musyrik (Qs.Al-Baqarah: 221)
Perintah dan larangan Allah
swt. Sebagai arah tujuan
manusa sebagai makhluk
social. Jadi sebagai makhluk
yang berakal, manusia
belajar, memahami, dan
menerapkan dalam hubungan
manusia dengan manusia.
komprehensif agama Islam tidak membedakan perbedaan
bangsa, suku, bahasa bahkan budaya.

Islam memberikan hukum yang positif, dan


Karakteristik Dinamis bisa digunakan dimana saja.
ajaran agama
Islam Ringan Islam tidak membebani manusia melakukan
apa yang tidak bisa dilakukan oleh manusia.

Universal Islam tidak ditujukan hanya pada satu kelompok


melainkan rahmatan lil’alamin.
3 Pokok Ajaran Islam

Keyakinan yang disebut akidah yaitu aspek


keimanan terhadap Allah dan semua yang
difirmankannya .
Norma yang disebut syariah itu aturan-aturan NORMA/HUKUM
KEYAKINAN
Allah yang mengatur hubungan manusia PERILAKU
dengan Allah, sesama manusia dan alam
semesta.
Perilaku yang disebut akhlak yaitu sikap-sikap atau
perilaku yang tampak dari pelaksanaan akidah
syariah.
Al-Qur’an
Sumber
ajaran Islam As-
Sunnah
Ijtihad
Ayat al-Qur’an turun seluruhnya secara langsung,
tetapi bertahap. Pada setiap kali ayat al-Qur’an
turun nabi memberikan petunjuk kepada para
sahabat dan sekretarisnya tentang cara
penyimpanan ayat atau surah dalam susunan Al-Qur’an
ayat-ayat al-Qur’an. Nabi kemudian
mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis oleh
para penulis wahyu dan memerinahkan Ali bin
Abi Thalib untuk menghimpunnya.
Upaya Rasululah untuk mengumpulkan al-
Qur’an menjadi satu mushaf belum
terlaksana sepenuhnya sampai kemudian
beliau wafat. Namun sebelum wafat,
Rasulullah masih sempat menjelaskan
kepada para sahabat tentang susunan dan
sistematika al-Qur’an sehingga upaya itu
dapat diteruskan oleh para sahabat hingga
al-Qur’an dapat terkumpul menjadi satu
mushaf.
Sunnah sering juga disebut
hadist, yaitu informasi atau kabar
yang disandarkan kepada
Sunnah
Rasulullah saw. Berupa ucapan,
perbuatan atau ketetapan.
Ijtihad adalah upaya mencurahkan segenap
kemampuan untuk merumuskan hukum syara’
dengan cara istimbat dari al-Qur’an dan
Ijtihad
Sunnah. Maksudnya adalah menggunakan
kemampuan ta’aqquli (rasional) guna
merumuskan hukum yang tidak disebutkan
secara eksplisit pada al-Qur’an dan Sunnah.
Cara atau metode berijtihad
QIYAS

Menetapkan sesuatu perbuatan yang belum


ada ketentuannya hukumnya, berdasarkan
suatu hukum yang ditentukan oleh nash,
yang disebabkan adanya persamaan di
antara keduanya.
IJMA’
Yang artinya setuju, sepakat atau sependapat.
menetapkan suatu hukum atas persoalan atau
ISTIHSAN
Prinsip yang berkaitan dengan kebaikan,
keadilan, kasih sayang dari al-Qura’an dan
hadist.
Masahilul Mursalah

Menetapkan hukum atas pertimbangan


kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai dengan
tujuan syari’at Islam, sekalipun tidak ada dalil
eksplisit dari al-Qur’an dan hadist
Syarat-syarat berijtihad

1. Menguasai bahasa Arab


2. Menguasai  ilmu hadist
3. Soal hukum dan sumber hukum
4. Menguasai sejarah
5. Berpengetahuan luas tentang Nasikh dan Mansukh
(yang menghapus dan yang dihapus). Al-Qur’an dan
Asbabun Nuzulnya (sebab-sebab turunnya Al-Qur’an).
4. Mengetahui ushul fikih (Dasar-dasar
pemahaman hukum)
5. Menguasai ilmu Ushuluddin (Dasar-dasar ilmu
agama), Ilmu Manthiq (ilmu logika), Bahasa Arab
dari segala unsur (Nahwu, Sharaf, Balaghah),
dengan cukup sempurna.
6. Harus bersifat adil serta amanah dan taqwa,
hidup dalam kesalehan dan kedisiplinan, serta
mengenal manusia dan alam sekitarnya.
QUOTES

Tanamkan kebaikan
Hargai peran orang lain
Ambil nilai positif jika terjadi perbedaan
Karena perbedaan adalah Rahmat
Telkom 1A

1. Haninunnisa N, Laily Zihanifah, Mohammad lucky P. : Tuhan perspektif


monotheisme Tauhid
2. Abdel Tareq, Alvira putri, Attala Abi Restuni : Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Nurul Faizah, Rizky Ananda, Zulfa Miladina : Manusia dalam perspektif Islam
4. Dalila sofia, Ibrahim adam, Syafiq surya R, Siti Fatimah : Proses terbentuknya
iman dan taqwa dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Syifa D, Muhammad Haekal, Berlian Strio S, Takarina Palupi : IMTAQ dan IPTEK
6. Amita ratu M, Khalisya A, Mehdi S, Alifa Humairah : Integerasi Iman, IPTEK, dan
Akal
Telkom 1 C

1. Arief Rinaldi, Nadhirah I, Salma Lifia: Tuhan perspektif monotheisme Tauhid


2. Suryo Puspito, Annisa Elfia R, Achmad Hariri: Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Alvionita P, Taritsa F, Wahyu Adit, Praditya A: Manusia dalam perspektif Islam
4. Ridwan S, Mhammad ihsan , Malika Sahnah, Laila Sapitri: Proses terbentuknya
iman dan taqwa dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Indira M, Khalishah, Haldira L, Muhammad Helmi: IMTAQ dan IPTEK
6. Saratunnazihah, Syafina A, Augita Yasmin, Daffa R: Integerasi Iman, IPTEK, dan
Akal
Telkom 1 B
TELKOM 1 D

1. Salman M, Suci Awanda, Farhat M, Siti Khodijah: Tuhan perspektif monotheisme Tauhid
2. Afifah N, Annisa Putri, Luthfia, Qasiah Putri: Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Dicky A, Nu’ma F, Ismi Muharrim: Manusia dalam perspektif Islam
4. Alya Chaerunisa, Rafa Azril, Mohammad Sidiq: Proses terbentuknya iman dan taqwa dan
kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Renita Nabila, Delyza R, Aldiansyah: IMTAQ dan IPTEK
6. Muhammad Fadli, Eliza Mayori, Aqsadewa Putra, Trianisa S: Integerasi Iman, IPTEK, dan
Akal
agamateknikelektro@gmail.com 085721123262
EC 1 A

1. Aldo Alfiyansyah, Muhammad Satrio, Nahdiyah Purnama: Tuhan perspektif monotheisme


Tauhid
2. Adnan F, Fikri A, Raihan Minhah: Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Ikhsan Dharu Aji, Dwiya M, Wisnu Maulana, Ahmad Jauzi: Manusia dalam perspektif Islam
4. Galih Ratama, Annisa Permata, Muslim, Satrio Wisnu: Proses terbentuknya iman dan taqwa
dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Brilian Nuraisah, Muhamad Ridwan, Muhammad Fatur,Nurul Fadinah: IMTAQ dan IPTEK
6. Jaliwakan Rahman Mony, Aphrodito S, El ariq Ardharaja, Reski Melanda: Integerasi Iman,
IPTEK, dan Akal
agamateknikelektro@gmail.com 085721123262
EC 1 B

1. Nadira Puti, Tasya Nabila, Rezifka Aufarda: Tuhan perspektif monotheisme Tauhid
2. Anhar Fahrudin, Fazra N, Hendy A, Muhamad Andi Setiyawan: Konsep Iman, Islam, dan
Ihsan
3. Adinda J, Agus Tofik, Atila Hauzan, Adit Abdul: Manusia dalam perspektif Islam
4. Luthfiandro, Muhamah Ihsan, Yoga Firmansyah, Angger toto A: Proses terbentuknya iman
dan taqwa dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Difna Yasmika, Amir Ramadhan, Galang Hazmi, Khaerul Anam: IMTAQ dan IPTEK
6. Misbakhul Janah, Muhamad Ridho, Wahyu Dwi A, Putri Elro: Integerasi Iman, IPTEK, dan
Akal
agamateknikelektro@gmail.com 085721123262
EC 1D

1. Khoirul Fadilah, Nur Saida, Salman Rizqi: Tuhan perspektif monotheisme Tauhid
2. Muhamad Arya Pasyah, Eliza Shofatrunida, Andi Laksamana: Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Ahmad Fadly, Mulla Shadra, Haniva, Devy Rahmawati, Muhamad Rizki F: Manusia dalam
perspektif Islam
4. Tio Gala Pradana, Rahmat Noor Fauzi, Bella Sabetha, Farid Sakyakirti A : Proses
terbentuknya iman dan taqwa dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Abdullah Azzam, Ridho Daffa, Woro Kinasih, M.Rafli: IMTAQ dan IPTEK
6. Arya Aziz, Alif Ramadhan Hidayat, Helmy Yusuf, Raudhatul Fathya: Integerasi Iman, IPTEK,
dan Akal
agamateknikelektro@gmail.com 085721123262
TOLI

1. Reyhana M, Virzha R, Faris Azhar: Tuhan perspektif monotheisme Tauhid


2. Gilang, Aditya A, Rayhan Mahfud, Opi Isra: Konsep Iman, Islam, dan Ihsan
3. Daffa Ahsan, Andres S, Subhan Faisal, Muhammad Ramadhan: Manusia dalam perspektif
Islam
4. M.Fatur, Muhammad Hasan, Siti Winda, Muhammad Fiqih: Proses terbentuknya iman dan
taqwa dan kolerasinya dalam kehidupan modern
5. Bimantika bintang, Hadis Prayogi, Aditya Moralia, Muhammad Daffa : IMTAQ dan IPTEK
6. Renita Ramdani, Yayak Dwi, Firdaus Suryansyah, Fahmi A: Integerasi Iman, IPTEK, dan Akal
agamateknikelektro@gmail.com 085721123262
Tl.4B

– KEL 1: Muhammad Qaam A., Angga Adi, Zordan Ravi P, = Tuhan perspektif
monotheisme Tauhid
– KEL 2: Haswinda, Aldo Dwi, Adam Baihaqy, Mayharani,= Konsep Iman, Islam, dan
Ihsan
– KEL 3: Shania, Ahmad Tsabit, Fachmi Adam= Proses terbentuknya iman dan taqwa
dan kolerasinya dalam kehidupan modern

– KEL 4: Kintan Salsabila, Muhammad Elvan, MHD. Asyura=


– KEL 5: Muhammad Daffa, Rusydan S, Mita Rofiani =

Anda mungkin juga menyukai