Anda di halaman 1dari 15

Pengemasan dan

Penyimpanan Pakan Buatan

NUR IZATUL MIFNA 1904110360


Penyimpanan dan pengemasan pakan akan mempengaruhi
kualitas fisik, kimia dan kerusakan biologi. Proses pengemasan
(Packaging) bertujuan untuk memudahkan pengangkutan hasil
produk tidak cepat mengalami penurunan (deterioration).
Penyimpanan (Storage) pakan jadi yang telah dikemas harus
dilakukan dengan pengaturan penumpukan yang mudah diambil
sesuai dengan urutan masuk.
Pengemasan

Proses pengemasan pakan meliputi penimbangan, pengemasan, perekatan, pengkodean dan


penjahitan. Setelah dikeringkan pakan harus segera disimpan agar tidak mengalami kerusakan/
penurunan mutu. Disimpaan dalam karung yang diberi lapisan plastik pada bagian dalam
karung (iner). Pengemasan pakan dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas pakan, karena
dengan pengemasan yang baik proses penurunan mutu pakan dapat ditekan. Wadah untuk
pengemasan pakan sangat bervariasi, mulai dari karung plastik, kertas emen dan plastik tebal,
untuk kapasitas besar dan kapasitas kecil dapat digunakan Aluminium (Sutikno, 2011).
Peyimpanan

Penyimpanan pakan dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu pakan basah dan pakan
kering. Pakan basah dapat berupa larutan dan roti kukus dimana memerlukan ruangan
dingin seperti lemari es baik freezer maupun refrigerator sehingga dapat bertahan
hingga 2-3 hari. Pakan kering dapat disimpan dalam beberapa ukuran, untuk jumlah
yang sedikit dapat menggunakan stoples, sedangkan jika jumlahnya agak banyak
menggunakan drum plastik yang bertutup atau disimpan di dalam karung plastik
(bagor). Tiga hal yang pelru diperhatikan dalam proses penyimpaman, yakni serangga,
organisme mikroskopis dan perubahan deterioratif, yang akan menyebabkan
kehilangan bobot, kualitas, resiko kesehatan dan ekonomis (Sutikno, 2011)
Proses penyimpanan pellet yang telah dikemas dijaga supaya tidak
terjadi kerusakan selama penyimpanan. Untuk itu, perlu memperhatikan hal-
hal berikut : Kadar air tidak lebih dari 14%, pakan harus dikemas dengan
menggunakan karung plastik supaya tidak terjadi kontak langsung dengan
udara, pakan disimpan dalam ruangan yang sejuk, kering, tidak lembab,
sirkulasi udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung, Tumpukan
karung pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi dan harus diberikan alas berupa
platform dari kayu atau papan dengan ketinggian 10-15 cm dari lantai dan
Penerapan manajemen pergudangan. Pakan kering lebih baik disimpan dalam
tempat yang kering dan tidak lembab (Mudjiman, 2004).
Bahan dan Alat Pengemasan
Bahan

- Karung plastik anyaman untuk bagian luar, sedangkan bagian dalam dilapisi kantong
plstik tipis, transparan. Bagian kantong tersebut yang membuat pakan buatan
terisolasi dari udara bebas,sedangkan kanong plastik anyaman berguna untuk
pelindung agar kantong plastik di dalamnya tidak bocor dan memudahkan dalam
pengangkutan

- Kertas semen yang dibuat seperti kantong dan biasanya digunakan untuk mengemas
pakan yang mempunyai berat antara 5-10 kg. Kantong kertas semen merupakan
kantong untuk bagian luar dari kemasannya, dan untuk bagian dalam menggunakan
kantomh plastik tipis dan transparan.
Alat

- Saat pengemasan pakan buatan membutuhkan alat untuk memasukkan


pakan langsung kedalam kantong kemasan dan dilakukan penjahitan pada
kantong bagian dalam dan luar

- Pada pengemasan skala pabrik semua alat pengemasan terngkai menjadi satu
pada saat pakan buatan masuk kedalam kantong kemasan langsung dilakukan
penjahitan otomatis pada kemasan tersebut

- Pada perusahan kecil biasanya proses pengemasan dilakukan secara manual


dengan memasukkan pakan buatan ke kantong dan ditimbang beratnya secara
manual, kemudian dilakukan penjahitan kantong kemasan dengan
menggunakan mesin jahit portabel untuk plastik kemasan.
Metode Pengemasan
- Pengemasan yang benar akan menentukan kualitas dan daya simpan pakan buatan.
Pengemasan yang baik a sebelumkan mempertahankan kualitas pakan buatan.

- Pakan buatan yang sudah kering optimal kadar airnya berkisar antara 10-12% agar pakan
buatan terjaga kualitasnya dan tidak mudah busuk

- Pakan buatan juga harus dikemas dengan rapi dan terisolasi dengan udara bebas,
sehingga tidak mudah terkontaminasi

- Tidak adanya udara bebas dalam kantong kemasan makaa mikroorganisme perusak
pakan buatan tidak akan tumbuh sehingga pakan mampu disimpan untuk jangka waktu 90-
100hari.
Sarana Penyimpanan Pakan

Menurut Ichwan (2005) pakan yang telah dikemas perlu dijaga agar tidak
terjadi kerusakan selama penyimpanan. Pakan disimpan dalam ruangan yang
sejuk, kering, tidak lembap, sirkulasi udara baik, dan tidak terkena sinar
matahari lansung, tumpukan karung pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi dan
harus diberikan alas berupa platform dari kayu atau papan dengan ketinggian 10-
15 cm dari lantai, penerapan manajemen pergudangan, pakan yang akan
digunakan adalah yang masuk ke gudang lebih awal (fifo-first in first out).
- Tempat penyimpanan diusahakan di tempat yang kering/tidak lembab
(kelembaban tak lebih dari 70%), temperatur di kisaran 300C – 340C,
berventilasi, terhindar sinar matahari langsung serta terhindar dari hujan dan
bocor.
- Meminimalisir masuknya hama, burung, tikus, kecoa, tikus, kutu serta serangga
dan hewan lainnya.
- Cegah gudang menjadi tempat berkembang biaknya kuman seperti jamur yang
dapat memproduksi racun yang biasa dikenal dengan mikotoksin.
- Pemberian pakan yang terkontaminasi mikotoksin pada ikan akan menimbulkan
gangguan kesehatan serius (mikotoksikosis) berupa gejala keracunan, sampai
kematian.
- Perawatan terhadap bangunan dan lantai supaya menciptakan kondisi bersih.
Metode Penyimpanan Pakan
(FIFOSystem)
FIFOSystem merupakan suatu sitem penyimpanan suatu produk atau barang
yang dilakukan dengan cara menggunakan barang yang masuk terlebih dahulu
akan dikeluarkan terlebih dahulu, jadi barang akan dikeluarkan secara berurutan
atau sesuai kronologis. Hal ini menjelaskan juga bahwa barang yang datangnya
awal akan digunakan paling awal. Kelebihan sistem FIFO pada peyimpanan pakan
adalah kualitas pakan akan terjaga, pengendalian harga yang akan terjamin,
pencatatan lebih ekonomis
Efek Penyimpanan Pakan terhadap
Mutu Pakan
Penanganan dan manajemen selama penyimpanan bahan pakan yang baik
diharapkan dapat mempertahankan dan menjaga mutu pakan, sehingga dapat
meminimalisir kerugian ekonomis akibat kerusakan pakan.

Teknik penyimpanan pakan:

 Hindari kontak langsung dengan lantai/dinding, simpan pakan diatas


pallet/alas lantai.

 Teknik penyimpanan yang biasa di gunakan adalah sistem FIFO (first in first
out/Masuk Pertama, Keluar Pertama) supaya lebih mudah mengontrol keluar
masuknya pakan dan kualitas pakan tetap terjaga.
- Atur penumpukan pakan yang mudah diambil sesuai dengan urutan masuk
atau pembuatan pakan.
- Perhatikan jarak antar tumpukan dan antara tumpukan dengan dinding
(tidak terlalu sempit untuk memudahkan pakan keluar masuk)
- Untuk bahan pakan berlemak tinggi seperti bungkil kelapa dapat
menyebabkan ketengikan dalam penyimpanan yang terlalu lama akibat
adanya proses oksidasi.
- Yang perlu dilakukan adalah :diSimpan dalam jumlah sedikit (sesuai
kebutuhan); Jangan disimpan terlalu lama; Memiliki catatan stok yang rapi
- Untuk bahan pakan berupa cairan seperti, molasses, yang perlu
diperhatikan adalah wadah bahan tersebut (baik jenis dan bentuk).
- Untuk bahan pakan yang memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti
jagung dan tepung ikan tidak di simpan dalam gudang penyimpanan yang
bersuhu tinggi pula, karena dapat mempercepat proses penjamuran.

- Bahan pakan asal hewan yang baru datang dipisahkan/karantina selama


14 hari dan penyimpanannya dipisah dari bahan baku lainnya.Pakan yang
akan dijual/dipakai tidak terlalu lama dibiarkan dalam keadaan terbuka.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai