BERTUUR(ABBB) algemene beginselen van behoorlijk bestuur LB : negara hukum modern mencapai keadilan sosial akibat wewenag FE. DP, sering menimbulkan kerugian Melakukan kontrol administarasi Memberikan PH Warga Memberikan PH AN Istilah Di Belanda dikenal dengan “Algemene Beginselen van Behoorllijke Bestuur” (ABBB) Di Inggris dikenal “The Principal of Natural Justice” Di Perancis “Les Principaux Generaux du Droit Coutumier Publique” Di Belgia “Aglemene Rechtsbeginselen” Di Jerman “Verfassung Sprinzipien” Di Indonesia “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik”. AUPB • Merupakan asas yang lahir , dalam tugasnya melaksanakan welfare state, yang dikawatIrkan akan menimbulkan kerugian, bagi wargamasyarakat dan memberi perlindungan hukum • Pemrakarsa asas ini adalah Panitia de Monchy di Nederland Komisi de Monchy. Pada tahu 1950 pemerintah Belanda membentuk komisi yang diketuai oleh Mr. De Monchy yang bertugas menyelidiki cara-cara perlindungan hukum bagi penduduk/ rakyat. Komisi ini telah berhasil menyusun asas-asas umum untuk pelaksanaan suatu pemerintahan yang baik yang diberi nama “ General Principle of Good Government “ Di Belanda AUPB dimaksudkan bahwa asas-asas itu sebagai asas- asas yang hidup, digali dan dikembangkan oleh hakim. dipandang sebagai norma hukum tidak tertulis, Harus ditaati oleh pemerintah. Diatur dlm Wet AROB (Administrative Rechtspraak Overheids Beschikkingen) yaitu Ketetapan-ketetapan Pemerintahan dalam Hukum Administrasi oleh Kekuasaan kehakiman “Tidak bertentangan dengan apa dalam kesadaran hukum umum . AUPB Sebagai hukum tidak tertulis, arti yg tepat ABBB bagi tiap keadaan tersendiri, tidak selalu dapat dijabarkan dgn teliti. Paling sedikit ada 7 ABBB yg sudah memiliki tempat yg jelas di Belanda: Asas persamaan, asas kepercayaan, asas kepastian hukum, asas kecermatan, asas pemberian alasan, larangan ‘detournement de pouvoir’, dan larangan bertindak sewenang2. LATAR BELAKANG Pejabat pemerintahan dalam menggunakan wewenang harus mengacu pada asas-asas umum pemerintahan yang baik dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; Menjadi solusi dalam memberikan pelindungan hukum, baik bagi warga masyarakat maupun pejabat pemerintahan, jika terjadi Penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, khususnya bagi pejabat pemerintahan,( undang-undang tentang administrasi pemerintahan menjadi landasan hukum yang dibutuhkan guna mendasari keputusan dan/atau tindakan pejabat pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan hukum masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan); Di indonesia UU No 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Maksud : sebagai dasar hukum bagi badan/pejabat pemerintahan Tujuan : menciptakan tertib penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan; menciptakan kepastian hukum; mencegah terjadinya penyalahgunaan Wewenang; menjamin akuntabilitas Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan; memberikan pelindungan hukum kepada Warga Masyarakat dan aparatur pemerintahan; melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menerapkan AUPB; dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada Warga Masyarakat. Asas penyelenggaraan administrasi pemerintahan Pasal 15 : Legalitas Perlindungan Terhadap Hak asasi AUPB Hak , pasal 6 1. melaksanakan Kewenangan yang dimiliki berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan AUPB; 2. menyelenggarakan aktivitas pemerintahan berdasarkan Kewenangan yang dimiliki; 3. menetapkan Keputusan berbentuk tertulis atau elektronis dan/atau menetapkan Tindakan; 4. menerbitkan atau tidak menerbitkan, mengubah, mengganti, mencabut, menunda, dan/atau membatalkan Keputusan dan/atau Tindakan; 5. menggunakan Diskresi sesuai dengan tujuannya; dst Kewjiban , Pasal 7 Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban: membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan kewenangannya; mematuhi AUPB dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; mematuhi persyaratan dan prosedur pembuatan Keputusan dan/atau Tindakan; mematuhi UU ini dalam menggunakan Diskrisi memberikan Bantuan Kedinasan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta bantuan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan tertentu; dst Pasal 10 UU No 30 /2014, AUPB kepastian hukum; kemanfaatan; ketidakberpihakan; kecermatan; tidak menyalahgunakan kewenangan; keterbukaan; kepentingan umum; dan pelayanan yang baik. Diskresi, Pasal 22 Setiap penggunaan Diskresi Pejabat Pemerintahan bertujuan untuk: melancarkan penyelenggaraan pemerintahan; mengisi kekosongan hukum; memberikan kepastian hukum; dan mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan kepentingan umum. Pasal 24, Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harus memenuhi syarat: 1. sesuai dengan tujuan Diskresi 2. tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. sesuai dengan AUPB; 4. berdasarkan alasan-alasan yang objektif; 5. tidak menimbulkan Konflik Kepentingan; dan 6. dilakukan dengan iktikad baik. Prosedur penggunaan diskresi Pejabat yang menggunakan Diskresi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2) wajib menguraikan maksud, tujuan, substansi, serta dampak administrasi dan keuangan. Pejabat yang menggunakan Diskresi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan permohonan persetujuan secara tertulis kepada Atasan Pejabat. Dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah berkas permohonan diterima, Atasan Pejabat menetapkan persetujuan, petunjuk perbaikan, atau penolakan. Apabila Atasan Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melakukan penolakan, Atasan Pejabat tersebut harus memberikan alasan penolakan secara tertulis. Akibat Hukum diskresi Penggunaan Diskresi dikategorikan melampaui Wewenang apabila: bertindak melampaui batas waktu berlakunya Wewenang yang diberikan oleh ketentuan peraturan perundang- undangan; bertindak melampaui batas wilayah berlakunya Wewenang yang diberikan oleh ketentuan peraturan perundang- undangan; dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 26, Pasal 27, dan Pasal 28. Akibat hukum dari penggunaan Diskresi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tidak sah. Wewenang PTUN Badan/Pejabat Tata Usaha Negara secara umum diberi wewenang untuk melakukan perbuatan Tata Usaha Negara yang dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) macam perbuatan,25 yaitu : a) Mengeluarkan Keputusan (beschikking); b) Mengeluarkan Peraturan (regeling); c) Melakukan perbuatan materiil (Materiele daad). . (1) Asas Kepastian Hukum
adalah asas dalam rangka negara hukum
mengutamakan landasan peraturan Per UU an, kepatutan dan keadilan kepatutan, keajegan, dalam setiap kebijakan dalam setiap penyelenggara pemerintah . Pemerintah harus menghormati hak-hak seseoang yang diperoleh dari pemerintah dan tidak boleh ditarik kembali. Pemerintah harus konsekwen atas keputusannya demi terciptanya suatu kepastian hukum. Contoh kepastian hukum Secara tegas dinyatakan dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa segala pajak untuk keuangan negara ditetapkan berdasarkan undang- undang. Untuk dapat menyusun suatu undang- undang perpajakan,diperlukan asas-asas atau dasar- dasar yang akan dijadikan landasan oleh negara untuk mengenakan pajak ( negara) Aplikasi dalam HAN (2) Asas kemanfaatan Setiap tindakan pemerintah selain mendasarkan pada rechtmatighait, juga mendasarkan pada asas wetmatigheid dan doelmatigheid Asas kemanfaatan tujuanya agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar Saudara bisa meberikan contoh asa kemanfaatan yang dilakukan oleh pemerintah (3) ketidakberpihakan adalah asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif. . (4) asas Kesamaan/ tidak berpihak/adil Artinya pemerintah dalam menghadapi kasus yang sama/ fakta yang sama, pemerintah harus bertindak yang sama tidak ada perbedaan, tidak ada pilih kasih dan lain sebagainya. Contoh : coba saudara berikan kasus yang pernah ada . (5) Asas Bertindak Cermat
Artinya pemerintah senantiasa bertindak secara hati-
hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat. adalah suatu Keputusan dan/atau Tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan. misalnya kewajiban pemerintah memberi tanda peringatan terhadap jalan yang sedang diperbaiki, jangan sampai dapat menimbulkan korban akibat jalan diperbaiki Berikan kasus yang pernah dilakukan dalam tindakan pemerintah (6) Tidak menyalah gunakan wewenang Pengertian unsur “menyala hgunakan kewenangan” dalam pasal 3 undang-undang No. 31 Tahun 1999 jo undang-undang no. 20 Tahun 2001, Mahkamah Agung adalah berpedoman pada putusannya tertanggal 17 februari 1992, No. 1340 K/Pid/1992, yang telah mengambil alih pengertian “menyalahgunakan kewenangan” yang pada pasal 52 ayat (2) huruf b undang-undang No. 5 Tahun 1986, yaitu telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud diberikan wewenang tersebut atau yang dikenal dengan “detourment de pouvoir (Seno Aji) Ukuran tidak menyalahgunakan wewenang Wewenang digunakan sebagaimana ketentuan perundang undangan Berdasar AUPB Tidak digunakan untuk tujuan lain/ substansi Sesuai dengan prosedur Tdak Bertentangan dengan kepentingan umum Pengujianya doelmatigheid ( asas kemanfaatan) spesialitet menurut Prof Tataiek Djamiati Cacat Yuridis menurut Prof PM Hadjon (7) Asas keterbukaan Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara Prosedur demokrasi Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 bahwa PemilihanUmum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,sehingga diperlukannya -asas atau dasar-dasar yang dapat dijadikanlandasan oleh pemerintah terutama KPU untuk mengadakan Pemilu (8) Kepentingan umum Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraanumum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif. Pasal 11 ayat (2) UUD 1945 bahwa Presiden dalam membuat perjanjian inter lainnya yang menimbulkan akibatyang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban kuangan Negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukanundang-undang, diperlukannya asas- asas atau dasar-dasar yang dapat dijadikan landasan oleh Presiden untuk membuat perjanjian intern pasal 4 UU No 23/2004 Layanan Publik 1. Kepentingan Umum;, 2 Kepastian Hukum; 3. Kesamaan
Hak; 4. Keseimbangan Hak dan Kewajiban;
5. Keprofesionalan: 6. Partisipatif;
7. Persamaan Perlakuan/Tidak Diskriminatif;
8. Keterbukaan;
9. Akuntabilitas;
10. Fasilitas dan Perlakuan Khusus bagi Kelompok Rentan;
11. Ketepatan Waktu; dan
12. Kecepatan, Kemudahan, dan Keterjangkauan.
Artinya setiap keputusan pemerintah harus mempunyai alasan atau motivasi yang benar dan adil dan jelas. Jadi tindakan-tindakan pemerintah disertai alasan-alasan yang tepat dan benar. Asas Mengikutsertakan berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. b. Asas Komunikasi c. Asas Pengakuan, memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat secara wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Di Indonesia AUPB Menurut UU RI Nomor 28Tahun 1999. tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Pasal 1 angka 6 menyebutkan bahwa Azas Umum Pemerintahan Negara yang Baik adalah azas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari KKN UU No. 28 Tahun 1999 Bab III Pasal 3 menyebutkan Azas-Azas Umum Penyelenggaraan Negara meliputi : 1. Azas Kepastian Hukum ; 2. Azas Tertib Penyelenggaran pem ; 3. Azas Kepentingan Umum ; 4. Azas Keterbukaan ; 5. Azas Proporsionalitas; 6. Azas Profesionalitas; 7. Azas Akuntabilitas UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 20, penyelenggaraan pemerintahan berpedoman asas umum penyelenggaraan pemerintahan Kepastian hukum Tertib penyenggaraan negara Kepentingan umum Keterbukaan Proporsionalitas Profesionalitas, Akuntanbilitas efisiensi efektifitas Dasar hukum 1. UU NO 5 TAHUN 1986 JO UU NO. 9 TAHUN 2004 PASAL 53 AYAT (2) TTG PTUN/UU No 51/2009 2. UU NO terbaru No 48 TAHUN 2009 Tentang Pokok- pokok Kehakiman pasal 14 dan pasal 27, Ius Curia Novit Fungsi dan arti Penting AUPB 1. Bagi Administrasi Negara, sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dan penerapan terhadap ketentuan per UU an yang bersifat sumir dan samar 2. Bagi masyarakat/pencari keadilan, sebagai alasan mengajukan gugatan 3. Bagi Hakim, sebagai alat uji dan membatalkan dan mengesahan keputusan yang dikeluarkan oleh BD/PTUN 4. Bagi Legislatif, berguna dalam perencanaan per UU an PENGELOMPOKAN AUPB 1. FORMAL, melihat pada asas2 yang berkaitan dengan persiapan penyususnan dan motivasi pembuatan beshikking 2. MATERIIL, berhubungan dengan isi beschikking Penjelasan Asas (1) 1. Asas persamaan: Hal-hal yg sama harus iperlakukan sama. 2. Asas kepercayaan: legal expectation, harapan2 yg ditimbulkan (janji2, keterangan2, aturan2 kebijaksanaan dan rencana2) sedapat mungkin hrs dipenuhi. 3. Asas kepastian hukum: scr materiil menghalangi bdn pmrth u menarik kembali suatu ketetapan dan mengubahnya yg menyebabkan kerugian yg berkpntingan (kecuali krn 4 hal: dipaksa o keadaan, tap didasarkan kekeliruan, tap bdsrkan ktrgn yg tdk benar, syarat tap tdk ditaati); secara formil ketetapan yg memberatkan dan menguntungkan hrs disusun dgn kata2 yg jelas. Penjelasan Asas (2) 4. Asas kecermatan: suatu tap hrs diambil dan disusun dgn cermat (pihak ke3, hearing, nasihat 5. Asas pemberian alasan: tap hrs memberikan alasan, hrs ada dsr fakta yg teguh dan alasannya hrs mendukung. 6. lrgn penyalahgunaan wewenang: tdk blh mnggunakan wewenang u tujuan yg lain. 7. lrgn willekeur: wenang, kurang memperhatikan kptgn umum, dan secara kongkret merugikan Asas formal dan material Asas formal: kecermatan dan pemberian alasan Asas material: persamaan, kepercayaan dan kepastian hukum Beda konsekuensinya. Formal: msh bisa diterima kembali, material: harus sebaliknya. AUPB di Indonesia (1) 1. Asas kepastian hukum 2. Asas keseimbangan: penjatuhan hukuman yg wajar thd pegawai. 3. Asas kesamaan 4. Asas bertindak cermat 5. Asas motivasi 6. Asas jangan mencampuradukkan kewenangan 7. Asas permainan yang layak: pemerintah memberikan kesempatan yg seluas2nya kpd masy u mendapatkan informasi yg benar dan adil AUPB di Indonesia (2) 8. Asas keadilan atau kewajaran 9. Asas menanggapi pengharapan yg wajar 10. Asas meniadakan suatu akibat keputusan2 yg batal: jika akibat pembatalan keputusan ada kerugian, maka phk yg dirugikan hrs diberi ganti rugi dan rehabilitasi. 11. Asas perlindungan pandangan hidup pribadi: setiap PNS diberi kebebasan dan hak u mengatur hidup pribadinya dgn batas Pancasila 12. Asas kebijaksanaan:Pmrth berhak u membuat kebijaksanaan demi kepentingan umum 13. Asas pelaksanaan kepentingan umum: Perbandingan ABBB dan AUPB Asas persamaan Asas kesamaan asas kepercayaan Asas menanggapi pengharapan yg wajar asas kepastian hukum Asas kepastian hukum asas kecermatan Asas bertindak cermat asas pemberian alasan Asas motivasi larangan ‘detournement de Asas jgn mencpuradukkan pouvoir’ wwng dan larangan bertindak Asas keadilan dan kewajaran sewenang2 Asas keseimbangan Asas fair play Asas meniadakan akibat ptsn btl Asas pldgn pdgn hdp Asas kebijaksanaan Asas kepentingn umum Menurut Peraturan Perundang-undangan Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas umum Perpenyelenggaraan negara AUPB Psl 3 UU tahun 28/1999 1. Asas Kepastian Hukum 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara 3. Asas Kepentingan Umum 4. Asas Keterbukaa 5. Asas Proporsionalitas 6. asas profesionalitas 7. Asas Akuntabilitas (1) Kepastian hukum adalah asas dalam rangka negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang- undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara (2) tertib penyelenggaraan negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara 3. Asas Kepentingan Umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif 4. Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara 5. Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara 6. Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 7. Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (SAKIP) Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, UU NO 23/2014, UU No 30 /2014. asas hukum adalah jantungnya aturan hukum, menjadi titik tolak berpikir, pembentukan dan intepretasi hukum. Sedangkan peraturan hukum merupakan patokan tentang perilaku yang seharusnya, berisi perintah, larangan, dan kebolehan.