Anda di halaman 1dari 21

TATAP MUKA KE 5

KOMPARATIF SIFAT REPRODUKSI,


FISIOLOGI PERTUMBUHAN DAN
STRUKTUR ALAT PENCERNAAN
Tujuan Instruksional Khusus :
• Memberikan pengertian tentang
perbedaan karakteristik sifat
reproduksi, fisiologi, pertumbuhan
dan struktur alat pencernaan
komoditi ternak potong ditinjau
dari aspek produksi.
Produktivitas ternak potong
dipengaruhi oleh :
• Potensi Reproduksi,
– umur pubertas, siklus estrus, masa birahi,
gejala birahi, masa bunting, interval
kelahiran, menopause (klimakterium) dan
litter size (jumlah anak sekelahiran).
• Karakteristik reproduksi ini sulit untuk
dimanipulasi, sehingga potensi reproduksi
dianggap sebagai faktor pembatas dalam
pengembangan populasi ternak.
Potensi reproduksi ternak potong
Indikator Kelinci Babi Domba Kambing Sapi Kerbau
reprod.
Pubertas (bl) 3-4 5-6 6-8 6-8 18-24 + 24
Siklus estrus(hr) Induced 18-24 17-22 17-23 + 21 + 21
Masa bunting + 30 + 114 + 150 + 150 + 283 303-310
(hr)
Interval 2 5-6 +8 +8 12-18 18-24
kelahiran
intensif (bl)
Litter size (ekor) s/d 12 s/d 12 s/d 3 s/d 3 1 1
Produktivitas s/d 60 s/d 24 s/d 5 s/d 5 1 1
anak / th
(ekor/induk)
Ranking 1 2 3-4 3-4 5 6
kecepatan
perkemb. Pop.
Usaha yang dapat dilakukan
• Menentukan komoditi yang sesuai untuk tujuan
usaha,
• Penentuan saat perkawinan dan metode
perkawinan yang tepat,
• Mengusahakan jarak kelahiran yang pendek
tetapi tidak mengganggu kondisi induk,
• Mengusahakan jumlah anak (litter size) yang
maksimal dengan persen kematian minimal
sehingga natural increase dan angka panen
mencapai persen yang tinggi.
Komparatif fisiologi pertumbuhan
• Kinerja pertumbuhan antar komoditi ternak
potong berbeda.
• Digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih ternak potong yang paling
tepat untuk dikembangkan pada suatu
wilayah tertentu.
• Proses pertumbuhan normal, mengikuti kurve
sigmoid (huruf “S”), kalau pakan rasional
• Laju pertumbuhan harian ternak
kelinci 10 – 20 gram, ternak kelinci
pada umur 4 bulan (BB 2 – 3 kg)
dapat dipotong,
• Pada domba / kambing umur 12 – 18
bulan (BB 15 – 20 kg) dapat dipotong
• Ternak sapi umur 3 – 4 tahun (400 –
500 kg) sudah layak dipotong.
• Ternak yang kekurangan nutrisi, laju
pertumbuhan akan menurun, bahkan dapat
negatif.
• Pertumbuhan dipengaruhi oleh :
– Faktor internal : spesies, bangsa, jenis kelamin,
umur, karakteristik individu
– Faktor eksternal : pakan, latihan kerja,
perlakuan kastrasi, fisiologi lingkungan, kondisi
awal penggemukan, kesehatan.
Kurva pertumbuhan normal
Kurva pertambahan BB
Komparatif struktur alat pencernaan
Ternak Potong

Ternak Non Ruminansia Ternak Ruminansia


(monogastrik) (poligastrik)

Pseudo ruminansi non ruminansi Ternak besar Ternak kecil


(kelinci) (babi)
(kerbau, sapi) (kambing, domba)

caecum 45% dari tractus


caecum degenerasi
digestivus
rumen, retikulum,
omasum, abomasum
Gbr. Saluran pencernaan sapi
Struktur saluran pencernaan ruminansia
Rumen
Retikulum
Omasum
Abomasum
• Struktur alat pencernaan adalah poligastrik :
dengan keistimewaan keberadaan mikroba
(bakteri, protozoa), dan fungi terutama pada
rumennya mampu memfermentasi bahan
pakan berserat (serat kasar) dan bahan pakan
lain menjadi volatile fatty acid (VFA) yang
kemudian diabsorbsi oleh ternak.
• Pada non ruminansia (babi dan kelinci)
struktur alat pencernaannya : monogastrik
berupa ventrikulus yang hampir tidak ada
mikrobia
Ternak babi vs kelinci
• Perbedaan prinsip : kelinci memiliki caecum yang relatif
besar (45% dari saluran pencernaan), sebaliknya caecum
babi mengalami degradasi (rudimentair).
• Pada caecum terjadi fermentasi mikrobia yang
menghasilkan asam-asam amino (protein) dan vitamin B
• Pada ternak kelinci, fesesnya yang basah (soft faeces)
mengandung asam amino dan vitamin B.
• Apabila ternak kelinci dalam pakannya kekurangan
protein / vitamin B, maka soft faeces akan dimakan.
Mekanisme ini disebut coprophagy, sehingga sering
kelinci disebut pseudo ruminansia (melakukan pseudo
ruminasi).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai