Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan ke-11

UKHUWAH ISLAMIYAH DAN


INSANIYAH
Oleh
Lusi Suryani
Tujuan Perkuliahan Poko Bahasan

Mahasiswa mampu ●
Pengertian ukhwah Islamiyan dan
menguraikan hakekat Insaniyah
ukhuwah islamiyah dan
insaniyah, serta
sarana dan metode
pembentukan ukhuwah
1
Ukhwah Islamiyah

‫( إِ ْساَل ِميَّة أ ُخ َوة‬Ukhwah Islamiyah)


Kata ‫( أ ُخَوة‬Ukhwah) berarti berarti persaudaraan yang
persaudaraan. bersifat keislaman/ persaudaraan
Terbentuk dari kata ‫َخ‬ antar sesama pemeluk Islam.
ٌ ‫ أ‬yang
berarti saudara. Ukhwah Islamiyah merupakan
sebuah konsep persaudaraan yang
Persaudaraan= ikatan yang mengajarkan bahwa setiap
mengikat antara dua orang atau muslim sejatinya adalah saudara
lebih karena adanya kesamaan di bagi muslim lainnya dan dia juga
memandang muslim saudaranya
antara mereka. sebagai saudara , tanpa
Kata ‫( إِ ْس اَل ِم يَّة‬Islamiyah ) merupakan memandang latar belakang
kata sifat yang berarti berkenaan keturunannya, ataupun
dengan Islam /bersifat keislaman. pertimbangan-pertimbangan
lainnya.
Ukhwah Islamiyah

                   

           

Artinya: “sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara,


karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang
berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat.” (Qs. hujurat:10)
4 Pokok Ukhwah Islamiyah

Dalam ukhwah islamiyah di antaranya terdapat empat tiang penyangga


di antaranya yaitu:
Ta’aruf:
saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf secara fisik atau biodata
ringkas, akan tetapi lebih jauh lagi seperti latar belakang pendidikan,
budaya, keagamaan, pemikiran, cita-cita, dan permasalahan dalam
kehidupan.
Tafahum:
saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan,
sehingga kesalahpahaman dapat dihindari.
Ta’awun :
saling tolong menolong, yang kuat menolong yang lemah, yang memiliki
kelebihan menolong yang kekurangan.
Takaful :
saling memberi jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada
rasa kehawatiran dan kecemasan menghadapi hidup karena ada jaminan
dari sesama saudara untuk memberikan pertolongan.
Ukhwah Insaniyah

‫ ِإن ْ َسان‬artinya manusia, dan


‫ ِإن ْ َس ِنيَّة‬insaniyah kata sifat
yang berkenaan dengan Ukhwah insaniyah tidak
manusia/ bersifat dibatasi oleh baju luar seperti
kemanusiaan. ukhwah sekat- sekat primordial seperti
Insaniyah merupakan jenis agama, suku, ras, bahasa, jenis
persaudaraan yang kelamin, dan sebagainya.
Dengan ukhwah insaniyah
cakupannya lebih luas lagi,
seseorang melihat orang lain
yaitu persaudaraan antara sebagai sesama manusia, bukan
sesama umat manusia di apa agamanya, sukunya,
seluruh dunia. bangsanya, golongannya, dll.
Perinsip Ukhwah Insaniyah

                 

                   

           


“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. al-
hujujarat:13)
Contoh Ukhwah dalam kehidupan sehari-hari

 ikut serta kegiatan gotong-royong.


membantu setiap orang yang sedang terkena musibah,
misalnya banjir, tanah longsor dll.
 menghargai perbedaan yang terdapat pada lingkungan
masyarakat
 bahu membahu dalam menghadapi permasalahan.
 tidak memusuhi orang lain hanya karena agama, suku
ataupun budaya.
Menjenguk kerabat yang sakit.
Mendamaikan saudara yang berselisih.
Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia disebutkan dalam al Qur’an dengan beberapa istilah diantaranya


adalah “an-nas” yang menunjukan arti bahwa manusia sebagai makhluk
sosial.
Manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia, selain itu manusia
juga berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Aritoteles menyatakan
manusia sebagai “zoon politicon” yang diartikan manusia sebagai makhluk
sosial , oleh karena itu manusia wajib memperhatikan orang lain, membantu
orang lain yang membutuhkan.
Dalam Qs. al Hujurat ayat 13 menyeru kepada manusia untuk mengenal
satu sama lain. Dengan semakin kuatnya pengenalan suatu pihak kepada
pihak yang lainnya maka akan semakin terbuka peluang untuk saling
memberi manfaat. Maka dari itu, ayat tersebut menekankan perlunya
saling mengenal. Perkenalan dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan
pengalaman pihak lain.
Alasan manusia dikatakan sebagai Faktor pendorong manusia hidup
makhluk sosial: bermasyarakat:

(menurut Herimanto dan


manusia tunduk pada aturan
Winarno, 2010:45)
atau norma sosial yang berlaku.
 manusia memiliki kebutuhan  hasrat untuk memenuhi
untuk berinteraksi dengan keperluan makan dan
orang lain. minum.
 potensi manusia akan Hasrat untuk membela
berkembang bila hidup diri.
ditengah-tengah manusia.  hasrat untuk
mendapatkan keturunan.
Sarana dan Metode Pembentuk Ukhwah

Berdasarkan QS. al-Hujarat 49: 11-12,


dijelaskan enam hal yang harus dihindari
agar ukhwah tercipta yaitu:
 memperolok orang lain degan kata-
kata maupun gerak-gerik yang dapat
menimbulkan sakit hati dan permusuhan
mencaci orang lain dengan kata-kata
yang menyakitkan dan menghina
 memanggil orang lain dengan gelar
yang tidak disukai
 berburuk sangka
mencari – cari kesalahan orang lain
 bergunjing.

Anda mungkin juga menyukai