Anda di halaman 1dari 23

SANITASI DAN PENANGANAN LIMBAH

LABORATORIUM
Materi-4

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
TUJUAN

Setelah mengikuti sesi ini, Anda diharapkan dapat:

6.1 Mengidentifikasi limbah potensial yang


dihasilkan oleh aktivitas laboratorium IPA.
6.2 Membuat program pengelolaan limbah
laboratorium IPA.
6.3 Menerapkan prosedur penanganan bahan
berbahaya dan beracun,
MATERI

1. Sifat limbah
2. Langkah praktis mengurangi limbah
3. Tips pengumpulan penyimpanan limbah
Laboratorium
Pendahuluan

 Limbah : buangan sisa-sisa atau hasil


sampingan yang berasal dari kegiatan
laboratorium dari semua aktivitas yang
dilakukan di laboratorium.

 Fasa zat buangan dapat digolongkan menjadi


gas, padat dan cair
AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, Anda akan:

1. Mendengarkan paparan materi (50%)


2. Mengajukan pertanyaan dan diskusi (20%)
3. Mengerjakan Tugas dalam Kelompok /Praktek(30%)
Limbah
1. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi :
a. Limbah umum
b. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
2. Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi
2 yaitu:
a. Limbah organik
b. Limbah anorganik
Bentuk Limbah
1. Limbah umum:
1) Limbah padat: berupa endapan atau kertas saring yang
telah terpakai ( dibedakan menjadi: limbah padat
infeksius dan limbah padat non infeksius
2) Limbah gas: umumnya dalam jumlah kecil, jadi bisa
dibuang langsung ke udara. Misalnya: limbah yang
dihasilkan dari penggunaan generator.
3) Limbah cair: adalah sisa kegiatan yang berwujud cair
(terbagi dalam: limbah cair infeksius, limbah cair
domestik dan limbah cair kimia
Limbah B3

2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup, atau
membahayan kesehatan manusia
misal:
Limbah Berdasarkan atas dasar asalnya:

1. Limbah Organik : terdiri atas bahan yang bersifat


organik, mudah diuraikan melalui proses alami ( limbah
kegiatan rumah tangga)
2. Limbah anorganik:terdiri dari bahan bahan yang tidak
dapat diuraikan dan tidak dapat diperbarui, mis :
LIMBAH CAIR

1. Bahan buangan bersifat khemis: semua bahan buangan


hasil kegiatan laboratorium yang berupa zat kimia
2. Bahan buangan non khemis: misalnya: air sisa cucian
alat dan perabot yang tidak menggunakan bahan kimia
Penanganan limbah cair khemis dan non
khemis:

Dipisahkan, atau menggunakan saluran- saluran yang


terpisah, yang akhirnya mengalir pada lubang pembuangan
yang terpisah pula. Karena masing-masing limbah
memerlukan pengolahan dan pengelolaan yang berbeda.
Langkah praktis mengurangi limbah

1. Penggunaan kembali limbah laboratorium (setelah


melalui prosedur daur ulang), mis: pelarut dalam proses
ekstraksi
2. Sebelum melakukan reaksi, dilakukan perhitungan mol
reaktan secara tepat
3. Pembuangan langsung ke luar laboratorium (untuk
bahan kimia yang dapat larut dalam air, dalam
konsentrasi kecil, misal: asam cuka)
4. Dengan pembakaran terbuka, untuk bahan organik
yang kadar racunnya rendah, dan tidak terlalu
berbahaya

5. Pembakaran dalam insenerator, untuk bahan toksik,


yang jika dibakar dalam ruang terbuka, akan
menghasilkan senyawa yang bersifat toksik.

6. Dikubur dalam tanah dengan perlindungan tertentu,


agar tidak merembas ke badan air. (untuk zat padat
reaktif dan beracun, mis: bahan yang mengandung
merkuri /Hg)
Renungan

Berdasarkan keenam penanganan limbah tersebut, manakah


yang menurut anda paling baik/tidak berbahaya pada
lingkungan.
Tips pengumpulan penyimpanan limbah
Laboratorium

1. Pemberian label pada setiap wadah limbah yang


berbahaya, sesuai dengan jenis bahayanya
(mudah terbakar, korosif)
2. Simpan limbah dalam wadah yang berlabel jelas
dan wadah tidak bereaksi dengan bahan yang
disimpan.
3. Untuk beberapa jenis limbah kimia yang
berbeda, limbah bisa dikumpulkan dalam satu
wadah yang sama (asal limbah harus kompatibel
satu sama lain)
4. Sebelum dikumpulkan, dilakukan pengecekan
terhadap sifat limbah ( bersifat asam atau basa).

5. Melakukan penetralan terhadap larutan asam


atau basa menggunakan zat penetral yang sesuai.

6. Jika limbah termasuk limbah B3, wadah harus


sesuai dengan karakter limbah yang akan
disimpan
7. Memilih wadah yang tepat untuk mengurangi kebocoran :
a. Untuk limbah cair: wadah pengaman dari plastik (PE),
atau bhn dari logam. Jangan menyimpan limbah korosif
dalam wadah yang terbuat dari logam.
b. Untuk limbah air: Kumpulkan limbah air secara terpisah
dari limbah pelarut organik
c. Untuk limbah padat: Tempatkan limbah padat dalam
wadah yang berlabel tepat, untuk menunggu proses
pembuangan
Persayaratan Wadah cairan pelarut
organik:

1. Tahan terhadap bahan kimia yang disimpan


2. Tidak mudah pecah/rusak
3. Anti bocor dan rapat gas
4. Memiliki sertifikat UN untuk pengangkutan limbah
Internasional
5. Wadah ditempatkan di ruang berventilasi baik
6. Wadah harus disimpan tertutup rapat
7. Pilih wadah yang sesuai
Khusus Prinsip Pengemasan Limbah B3:
1. Limbah yang tidak saling cocok, dikemas dalam
wadah yang berbeda.

2. Jumlah pengisian volume harus memper-


timbangkan terjadinya pengembangan volume
limbah, pembentukan gas atau kenaikan tekanan
selama penyimpanan.

3. Ganti kemasan yang rusak, dengan kemasan yang


baru
4. Kemasan yang telah berisi limbah,
ditandai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

5. Kegiatan pengemasan, penyimpanan


dan pengumpulan, harus dilaporkan
sebagai bagian dari pengelolaan limbah
Contoh senyawa Kimia, serta akibatnya jika
dicampur dengan senyawa lain yang inkompatibel

Eksplosif Menghasil
Senyawa Tidak boleh dicampur atau kan gas
dengan menghasil toksik,
kan atau tidak
panas, gas stabil atau
atau substansi
substansi berbahaya
yang
mudah
menyala
Asam Alkohol, asam kromat,
asetat etilen glikol,asam nitrat, x
asam perklorat,
peroksida, permanganat
Tugas:
Bentuk kelompok dan identifikasi limbah
potensial dihasilkan oleh lab IPA di sekolah
Saudara dan buatlah rancangan umum
penanganan limbahnya
Terima kasih .

Anda mungkin juga menyukai