Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Pengawasan & Pengendalian Kesehatan

MONITORING DAN EVALUASI


PELAKSANAAN PROGAM KESEHATAN

ARI FAUTA
JULIANISA
NIDIAH
Pengertian M&E

Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian suatu
program.
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan)
secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan
koreksi untuk penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya
DEFINISI EVALUASI

 Evaluasi merupakan proses untuk memberikan nilai pada suatu


intervensi dengan mengumpulkan informasi yang valid dan reliabel
tentang intervensi tersebut. Secara sistematis, dan dengan
membuat perbandingan, yang bertujuan untuk membuat
keputusan yang terinformasi.

Ovretveit, J (1998) Evaluating Health Interventions.


MONITORING EVALUASI

• Penilaian secara terus • Penilaian secara


menerus /kontinyu periodik dimensi atau
terhadap kemajuan aspek tertentu dari
suatu program program yang sedang
• Untuk memastikan berlangsung maupun
bahwa program
berjalan sebagaimana
yang telah selesai
(Evaluasi proses &
MONITORING
mestinya untuk evaluasi hasil
• Untuk menilai
mencapai tujuan
• Untuk mendapatkan kontribusi program
terhadap perubahan
& EVALUASI
umpan balik secara
teratur • Untuk menilai
kebutuhan perbaikan,
kelanjutan atau
perlunasan program
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
MONITORING EVALUASI
Waktu Terus menerus Periodik
Apa yang diukur? Aktivitas keseharian, Kemajuan dalam
sering fokus pada mencapai outcomes &
input, proses, output impacts
Siapa yang terlibat? Pihak internal Pihak internal &
eksternal
Proses? Rapat rutin, laporan, Rapat khusus, di
review bulanan butuhkanpengambilan
data tambahan
Pengguna hasil? Pihak internal Pihak internal &
eksternal
Penggunaan hasil? Koreksi minor program Perubahan kebijakan,
strategi program,
termasuk penghentian
program
Tujuan
1. Memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengambilan Kembali informasi
sesuai diagnose ataup[un Tindakan medis-operasi yang diperlukan.
2. Memudahkan entry data ke databse computer yang tersedia (satu code bisa
mewakili beberapa terminology yang digunakan para dokter.
3. Menyediakan data yang diperlukan oleh system pembayaran/penangihan biaya
yang dijalankan.
4. Memaparkan indikasi alas an mengapa pasien memperoleh
asuhan/perawatan/pelayanan.
5. Menyediakan informasi diagnose dan Tindakan bagi riset, edukasi dan kajian
assessment kualitan keluaran/outcome
Pengkodean Diagnoses

coding diagnosis bukan proses yang sederhana,


karena harus melibatkan :
- dokter
- perawat
- coder
- petugas rekam medik
- pengentry data diagnosis
- auditor hasil pengkodean dll.
Arti tanda baca

 Klasifikasi ganda dengan tanda baca: dagger (!), asterisk (*)


 Kode tambahan untuk nomor kode tertentu (additional code), (supplementary code)
 Kode primer dan kode sekunder
 Kode morfologi tumor (M.----/-)
 Kode digit ke-5 ( untuk site lokasi gangguan, bisa site lokasi tubuh, bisa jenis aktivitas, dan
sebaginya)
 Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca :
(),{},[] ----> berbagai bentuk tanda kurung biasanya mempunyai arti khusus
.- titik garis yang mengikuti, mengurung kode atau perintah yang harus dilaksanakan sebelum
pilihan kode diputuskan

#untuk secara lengkap dan jelas bisa dilihat dan dibaca pada pedoman buku coding ICD-10, WHO
Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit, Masalah-Masalah yang Berkaitan dengan
Kesehatan dan Tindakan Medis

1. Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku ICD
yang berlaku (ICD-10 Volume 2)

2. Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistim pengelolaan, penyimpanan data
pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab tunggal penyakit yang dikembangkan

3. Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi morbiditas dan
sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan

4. Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi kepentingan monitoring KLB
epidemiologi dan lainnya

5.Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna kepentingan laporan medis dan statistik serta
permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.

6. Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit

7. Mengembangkan dan mengimplementasikan petunjuk standar koding dan pendokumentasian


LANGKAH – LANGKAH KODING
MENGGUNAKAN ICD-10

1. Identifikasi tipe pernyataan yang akan


dikode dan lihat di buku ICD volume 3
(Alphabetical Index). Jika pernyataannya
adalah penyakit atau cedera atau
lainnya diklasifikasikan dalam bab 1-19
dan 21 (Section I Volume 3). Jika
pernyataannya adalah penyebab luar
atau cedera diklasifikasikan pada bab
20 (Section II Volume 3)
LANGKAH – LANGKAH KODING
MENGGUNAKAN ICD-10
2. Tentukan Lead Term. Untuk penyakit dan
cedera biasanya adalah kata benda
untuk kondisi patologis. Namum,
beberapa kondisi dijelaskan dalam kata
sifat atau xxx dimasukkan dalam index
sebagai Lead Term.
3. Baca dan ikuti semua catatan
atau petunjuk dibawah kata
kunci.
LANGKAH – LANGKAH KODING
MENGGUNAKAN ICD-10
4. Baca setiap catatan dalam tanda kurung
setelah kata kunci (penjelasan ini tidak
mempengaruhi kode) dan penjelasan
indentasi dibawah lead term (penjelasan
ini mempengaruhi kode) sampai semua
kata dalam diagnosis tercantum.
5. Ikuti setiap petunjuk rujukan silang (“see”
dan “see also”) yang ditemukan dalam
index
LANGKAH – LANGKAH KODING
MENGGUNAKAN ICD-10
6. Cek ketepatan kode yang telah dipilih
pada volume 1. Untuk Kategori 3 karakter
dengan.- (point dash) berarti ada
karakter ke 4 yang harus ditentukan
pada Volume 1 karena tidak terdapat
dalam Index
7. Baca setiap inclusion atau exclusion
dibawah kode yang dipilih atau dibawah
bab atau dibawah blok atau dibawah
8. judul kategori.
Tentukan Kode 8
PEDOMAN KODING DIAGNOSIS
• Diagnosis utama diagnosis akhir/final yang
dipilih dokter pada hari terakhir perawatan
• Diagnosis Sekunder  diagnosis yang menyertai
diagnosis utama pada saat pasien masuk atau
yang terjadi selama episode pelayanan.
• Diagnosis sekunder ko-morbiditas ataupun
komplikasi.
• Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai diagnosis
utama atau kondisi pasien saat masuk dan membutuhkan
pelayanan/asuhan khusus setelah masuk dan selama rawat.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai