Anda di halaman 1dari 53

MENGATUR POSISI

Fatimah Zahra, M.Kep


STIKES KEPANJEN
MENGATUR POSISI

• Pasien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal,


saraf atau otot dan peningkatan kelemahan serta
kekakuan biasanya membutuhkan bantuan perawat
untuk memperoleh kesejajaran tubuh yang tepat ketika
selama berada di tempat tidur atau duduk.
TUJUAN MERUBAH MENGATUR POSISI:
• Mencegah nyeri otot
• Mengurangi tekanan
• Mencegah kerusakan saraf dan pembuluh darah
superfisial
• Mencegah kontraktur
• Mempertahankan tonus otot dan refleks
• Memudahkan suatu tindakan baik medik maupun
keperawatan.
MACAM-MACAM POSISI
• Sim’s
• Fowler
• Semi Fowler
• Trendelenburg
• Supine
• Litotomy
• Genupectoral
• Dorsal recumbent.
ALAT-ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGATUR POSISI TEPAT

• 1 Bantal
• Memberi sokongan tubuh dan ekstremitas, meninggikan beberapa
bagian tubuh, membebat daerah insisi untuk mengurangi sakit pasca
operasi

• 2 Papan kaki/Footguard
• Mempertahankan dorsofleksi pada kaki

• 3 Trochanter roll
• Mencegah rotasi luar pada tungkai ketika klien posisi supine

• 4 Sanbag ( bantal pasir )


• Memberi sokongan dan bentuk struktur tubuh, membuat imobilisasi
ektremitas, mempertahan kesejajaran tubuh spesifik
LANJUTAN

• 5 Gulungan tangan ( hand roll )


• Mempertahankan ibu jari sedikit aduksi dan berlawanan pada
jari, mempertahankan jari-jari tangan dalam posisi sedikit fleksi.
• 6 Trapeze bar
• Memampukan klien untuk mengangkat tubuh dari tempat tidur ,
memungkinkan klien berpindah dari tempat tidur ke kursi roda,
memungkinkan klien melakukan latihan untuk menguatkan
lengan bagian atas.
• 7 Pagar tempat tidur
• Memungkinkan klien lemah berguling dari sisi ke sisi lain atau
duduk di atas tempat tidur
• 8 Papan tempat tidur
• Memberikan sokongan tambahan pada matras dan memperbaiki
kesejajaran tulang vertebra.
I . POSISI SIM’S ( SEMIPRONE)

• Merupakan gabungan posisi miring dan


prone (tengkurap) . Pada posisi ini lengan
bawah ada dibelakang pasien dan lengan
atas fleksi pada bahu dan siku, kedua kaki
fleksi ke depan, tungkai atas lebih fleksi pada
panggul dan lutut dibandingkan tungkai
yang satunya.
KEGUNAAN :
• Pada pasien tidak sadar untuk mencegah aspirasi
• Pada pasien lumpuh ( paraplegia atau hemiplegia) dapat
mengurangi tekanan pada sakrum dan trohanter pada
panggul.
• Pada pasien yang akan mengalami pemeriksaan atau
pengobatan daerah perineal.
Masalah umum yang terjadi pada posisi
Sim’s:

• Fleksi lateral pada leher


• Rotasi dalam, adduksi atau kurang sokongan di bahu dan
panggul
• Kurang sokongan di kaki
• Kurang perlindungan dari titik penekanan di tulang illium,
humerus, klavikula, lutut dan pergelangan kaki.
II. POSISI SEMI FOWLER
• Posisi semi fowler ( setengah duduk ) adalah
posisi berbaring dengan menaikan kepala dan
badan 30 -45 derajat .
• Kegunaan :
• Pada pasien yang mengalami gangguan
pernapasan.
SEMI FOWLER
POSISI FOWLER
• Posisi fowler adalah posisi berbaring dengan menaikan
kepala dan badan 80 – 90 derajat . Posisi fowler dengan
sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi dan
eleminasi urine dan bowel. Sudut ketinggian kepala dan
lutut serta lamanya klien berada pada posisi fowler
dipengaruhi oleh penyakit dan kondisi pasien secara
keseluruhan. Penyokong harus menjadikan pinggul
maupun lutut fleksi, dan tepatnya kesejajaran garis
vertebra servical, torakal, dan lumbal yang normal.
Masalah umum yang sering terjadi :

• 1. Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di kepala terlalu tebal dan


kepela terdorong ke depan.
• 2. Ektensi lutut memungkinkan klien meluncur ke bagian kaki tempat
tidur.
• 3. Tekanan lutut bagian posterior, menurunkan sirkulasi ke kaki
• 4. Rotasi luar pada pinggul
• 5. Lengan mengantung di sisi klien tanpa disokong
• 6. Kaki tidak tersokong
• 7. Titik penekanan di sakrum maupun di tumit yang tidak terlindungi.
III. Trendelenburg

• Posisi bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki


• Kegunaan :
• Pada pasien yang mengalami shock
• Pasien hypotensi.
IV. POSISI LITOTOMY

• Posisi pasien dalam keadaan terlentang dengan ke dua


kaki diangkat, lutut di tekuk ke arah dada.

• Kegunaannya untuk mempermudah saat persalinan.


v. POSISI ORTHOPNEIC
• Merupakan adaptasi dari posisi high fowler . Pasien
duduk pada tempat tidur atau pinggir tempat tidur
dengan sokongan meja di samping tempat tidur lebih
tinggi dari tempat tidur. Kegunaan memperbaiki respirasi
karena pelebaran rongga dada maksimal terutama pada
pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan udara
pernapasan.
VI. POSISI Dorsal recumbent.

• Posisi pasien dengan posisi terlentang dengan kedua


kaki /tungkai di tekuk, sedikit direnggangkan dan kedua
kaki menapak pada kasur. Kegunaan sikap ini untuk
memudahkan pemeriksaan palpasi daerah perut, rektal
touch, vagina touch , memudahkan pelaksanaan
prosedur keperawatan seperta : pemasangan kateter
wanita , vulva hygiene .
VII. POSISI SUPINE
• Posisi terlentang hubungan antar bagian tubuh pada
dasarnya sama dengan kesejajaran berdiri yang baik
kecuali tubuh berada pada potongan horizontal.

• Tujuan nya memberikan garis lurus pada tulang belakang


sesuai dengan posisi yang sebenarnya.
• Indikasi :
• Klien dengan posisi post spinal anestesi
• Klien dengan operasi tulang belakang
• Posisi alternatif untuk klien yang bedrest.
VIII. POSISI TELUNGKUP ( PRONE )
• Klien berada dalam posisi telungkup adalah berbaring
dengan wajah menghadap ke bawah , kepala miring kesalah
satu sisi .Keuntunan ini membuat panggul dan lutut ektensi
penuh.

• Keguaan :
• Menghindari kontraktur
• Memudahkan drainage mulut : khusus pada pasien tdk sadar
yang telah menjalani operasi mulut atau tenggorokan. Posisi
ini tidak boleh dilakukan pada paien gangguan leher dan
lumbal .
• Masalah yang sering terjadi ;
• Hyperekstensi leher
• Hyperekstens spinal lumbal
• Plantarfleksi pergelangan kaki
• Titik penekanan di dagu ,siku, pinggul, lutut, dan jarijari kaki
tidak terlindungi
•.
Kegunaan :

• Mengurangi lordosis dan memperbaiki susunan tulang


belakang.
• Membantu mengurangi tekanan pada sakrum dan
bokong.
• Nyaman bagi pasien yang mengalami defisit sensori dan
motorik
X. Posisi Genupektoralis

• Posisi tubuh kepala lebih rendah dari tubuh , panggul


/bokong diatas disokong oleh kaki /paha dengan lutut
kaki datar sejajar dengan kepala.
• Keguaannya :
• untuk mempermudah dalam pemeriksaan daerah
rektum, upaya untuk membantu rotasi /perputaran posisi
bayi letak sungsang.
IX POSISI MIRING/ LATERAL
• Sikap pasien miring pada salah satu sisi tubuh, dengan
sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul dan
bahu. Kesejajaran tubuh harus sama ketika berdiri.
Contohnya , struktur tulang belakang harus tetap
dipertahankan, kepala disokong pada garis tengah tubuh,
dan rotasi tulang belakang harus dihindari.
Masalah yang umum terjadi pada posisi
miring :

• Fleksi lateral pada leher


• Lengkung tulang belakang keluar dari kesejajaran tubuh
normal.
• Persendian bahu dan pinggul berotasi dalam, adduksi, atau
tidak disokong
• Kurangnya sokongan
• Titik penekanan di telinga, tulang illium, lutut, dan
pergelangan kaki kurang terlindungi.
Mobilitas
Pengertian

• Ambulasi : Upaya seseorang untuk melakukan Latihan


jalan atau berpindah
• Mobilitas : kemampuan individu bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dengan tujuan untuk mememnuhi
kebutuhan aktifitas guna mempertahankan
kesehatannya
Jenis Mobilitas

• Mobilitas dibagi menjadi 2 yaitu,


1.Mobilitas Penuh
Kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh
2.Mobilitas Sebagian
Kemampuan seseorang bergerak dengan Batasan. Disebabkan
karena gangguan saraf motoric dan sensorik pada area tubuhnya
a.Mobilitas sebagian temporer, bergerak dengan Batasan yang
sifatnya sementara contoh: dislokasi sendi dan tulang
b.Mobilitas sebagian permanen, bergerak dengan sifatnya
menetap contoh: polimielitis
Faktor yang mempengaruhi
mobilitas

• Adapun factor yang mempengaruhi mobilitas:


a.Gaya hidup, semakin tinggi tingkat Pendidikan perilaku
kesehatan semakin tinggi
b.Proses Penyakit dan Injuri, pasien patah tulang akan
kesulitan untuk mobilisasi secara bebas
c.Kebudayaan, orang yang mengalami gangguan mobilitas
(sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang melakukan
aktifitas
d.Tingkat energi seseorang, Orang sakit berbeda mobilitas
dengan orang sehat
e.Usia dan Status perkembangan
Manfaat Mobilisasi

• Manfaat mobilisasi
a.Meningkatkan harga diri dan body image
b.Memperbaiki system tubuh dan aktifitas yang teratur
c.Meningkatkan derajat kesehatan
d.Mencegah ketidakmampuan
e.Memperlambat serangan penyakit degeneratif
Manfaat Ambulasi

• Mencegah dampak immobilisasi pasca operasi, depresi,


perubahan tingkah laku, perubahan siklus tidur
Duduk di atas tempat tidur
• Langkah-Langkah
1.Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
2.Anjurkan klien untuk meletakkan tangan disamping
badannya dengan telapan tangan menghadap kebawah
3.Tekuk Lutut klien dan posisikan badan miring ke samping
4.Perawat berdiri di samping tempat tidur kemudian
letakkan tangan pada bahu klien
5.Bantu klien untuk duduk dan beri penopang/ bantal
Turun dan duduk di Kursi Roda
• Langkah-Langkah
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Atur kursi roda dalam posisi terkunci
3.Berdiri menghadap pasien dengan kedua kaki meregang
4.Tekuk lutut dan pinggang perawat
5.Anjurkan klien meletakkan kedua tangannya dibahu
perawat dan perawat meletakkan kedua tangan di
samping kanan dan kiri pinggang klien
Turun dan berdiri

1. Ketika klien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada


lutut klien
2. Bantu klien tegak dan jalan sampai kursi roda
3. Bantu klien duduk di kursi roda dan atur posisi klien
nyaman
Membantu Berjalan

• Langkah-Langkah
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping
badan atau memegang telapak tangan anda
3.Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan
bahu pasien
4.Bantu pasien berjalan
Memindahkan klien dari tempat
tidur ke brankard

• Langkah-Langkah
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Atur brangkar dalam posisi terkunci
3.Bantu klien dengan 2-3 perawat
4.Berdiri menghadap klien
5.Silangkan tangan di depan dada
6.Tekuk lutut, kemudian masukkan tangan di bawah tubuh klien
Perawat I (satu)-highest meletakkan tangan dibawah
leher/bahu dan bawah pinggang, perawat II (dua)
meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul
pasien, sedangkan perawat III (tiga) meletakkan
tangan dibawah pinggul dan kaki
Angkat bersama-sama dan pindahkan menuju
branchard
Atur posisi pasien di branchard
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai