Anda di halaman 1dari 12

Kebijakan pelayanan kesehatan

primer
Kelompook 5
Dewi setiawati (8801190010)
Didin suparja ( 8801190028)
Maya kusmayanti( 8801190038)
Ani fitriyana(8801190062)
Tomas(8801190103)
LATAR BELAKANG

Latar Belakang Sidang kesehatan dunia (World Health Assembly)


tahun 1977 melahirkan kesepakatan global unutk mencapai “
Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun 2000” yakni
tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial
maupun ekonomi.
Pada tahun 1978 konfrensi di alma ata”deklarasi alma
ata”menetapkan:
PHC=pendekatan/strategi global untuk mencapai HFA 2000
PENGERTIAN
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada
metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara
umum baik oleh
individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka
sepenuhnya, serta
dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan
nasib sendiri (self determination). Pelayanan Kesehatan Primer / PHC
merupakan strategi yang dapat dipakai untuk menjamin
tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.
TUJUAN
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai
tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima
pelayanan. pelayanan harus mencapai keseluruhan
penduduk yang dilayani pelayanan harus dapat diterima
oleh penduduk yang dialami pelayanan harus berdasarkan
kebutuhan medis dari populasi yang dilayani pelayanan
harus secara maksimum menggunakan tenaga dan
sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan
atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :

a.Pemerataan upaya kesehatan :


perawatan primer dan layanan lainharus b. Penekanan pada upaya
diberikan sama bagi semua individu. tanpa preventif:segala upaya untuk
memandang jenis kelamin, usia, kasta, meningkatkan derajat kesehatan
warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dengan peran individu agar
dan kelas sosial. berpiraku sehat,serta mencegah
terjangkitnya penyakit

c. Penggunaan teknologi tepat guna


dalam upaya kesehatan Teknologi
medis harus disediakan yang dapat d. Peran serta masyarakat dalam
e. Kerjasama lintas sektoral dalam
diakses, terjangkau, layak dan semangat kemandirian :Peran serta
membangun kesehatan Pengakuan
diterima budaya masyarakat atau partisipasi masyarakat untuk
(misalnya penggunaan kulkas untuk
bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki
membuat penggunaan maksimal dari
vaksin cold storage). oleh intervensi hanya dalam sektor
lokal, nasional dan sumber daya yang
kesehatan formal; sektor lain yang sama
tersedia lainnya
pentingnya dalam mempromosikan
kesehatan dan kemandirian masyarakat
Ruang lingkup

a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara


b. pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
c. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
d. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
e. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
f. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
g. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
h. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
i. Penyediaan obat-obat essensial.
Manfaat
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat
KEBIJAKA
N
Kemenkes menyelenggarakan Program Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.Program Indonesia Sehat terdiri atas
1) Paradigma Sehat;
2) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer; dan
3) Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko (health risk).Paradigma sehat menyasar
pada
1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan
yang diambil baik di hulu maupun di hilir,
2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit,
orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit;
3) Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam
pelayanan kepada masyarakat, serta
4) Masyarakat, yang merasa kesehatan adalah harta berharga yang harus dijaga.Kementerian
Kesehatan akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan untuk tahun 2015-2019. Penguatan
dilakukan meliputi
4) Kesiapan 6.000 Puskesmas di 6 regional;
Terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional; serta Terbentuknya 184 RS Rujukan regional.
STRATEGI PELAYANAN

1. kerja sama multi sektoral


2. Partisipasi masyarakat
3. Penerapan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan
dengan pelaksanaan
dimasyarakat
IMPLEMENTASI
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care
secara umum dilaksanakan melaui pusat
kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat
kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak
kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti
Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan
Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau
Posyandu). Secara administratif, Indonesia terdiri
dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91
Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
Kesimpulan

1. PHC merupakan startegi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat
2. Para petugas pada sistem PHC merupakan mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan
anggota masyarakat
3. PHC menandaskan pelayanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima
4. Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan. Implementasi aktifitas melaksanakan
evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai PHC
5. Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan
kesempatan mekasanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan
sosial.
6. Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk
membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil keputusan sewndiri dan mempercayai
diri sendiri.
7. Target dari PHC adalah seluruh masyarakat dan bukan individu.
8. PHC Berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan komponen dari PHC
9. Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi PHC
10. TIM PHC terdiri dari perawat, dokter, gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet.
11. Perawat yang efektif dari sistem PHC bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-
sumebr dan dengan profesional-profesinal lain di masyarakat yang bersangkutan.
12. Perawat di tim PHC membutuhkan kepemimpinan yang disertai ketrampilan manajemen.
THANK
YOU!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai