Anda di halaman 1dari 22

PERMULAAN GERAK BUTIRAN

(INITIATION OF PARTICLE MOTION)


Pandanglah sebuah butir di atas dasar (licin dan datar)
yang terdiri atas sedimen berukuran sama (uniform
grains), sedang aliran air diatasnya adalah aliran paralel.

PB > PA (kalau ada aliran)


A

Gambar 4.1. Butir di dasar yang terkena aliran


Gaya-gaya yang bekerja pada butir tersebut :

1. Gaya Vertikal, terdiri atas :

• Gaya Berat di udara (W) -- Weight


• Gaya Apung (B) -- Bouyant Force
• Gaya Angkat Hidrodinamik – Hydro Dynamic Lift Force
2. Gaya Horizontal, terdiri atas :

• Gaya Gesek (Ffr) – Friction Force


• Gaya Seret Hidrodinamik (FD) – Hydro dynamic Drag
Force
Perlu diingat bahwa dalam aliran-aliran turbulen besaran-
besaran dinyatakan dalam harga rata-rata (temporal
mean).

Ukuran butiran ditentukan oleh diameter ekuivalen. Apabila


butir tak seragam ukurannya (non uniform grains), menurut
Einstein harus diambil d35.
1. Permulaan Gerak Butir oleh Aliran Air (Teori Shield)


uz
11,6

u*


d
uz
0,35d

Gambar 4.2. Pembagian kecepatan aliran turbulen dengan dasar licin


Pembagian kecepatan untuk aliran turbulen pada dasar
dinding licin adalah :

104 z
u z  5,75.u* . log …………………………….. (4.1)

Menurut Einstein (1950), kecepatan 
yang effektif
menggerakkan butir didasar adalah u z
yang berjarak 0,35d dari dasar atau menurut rumus 4.1.
Dapat ditulis sebagai berikut :

d 
u *  u* . f1 .  …………...………………… (4.2)
 
u* .d 11,6. .d d
Re*    11,6.

  . 
Jadi u z  u* f 2 .(Re * )
Berat Volume (Density)
Berat volume air (ρw, kg/m3), besarnya bervariasi
sesuai dengan temperaturnya.

T 0 4 12 16 21 32 (˚C)
ρw 999.87 1000 999.5 999 998 995 (kg/m3)

ρw air tawar 1000 (kg/m3)


ρw air laut 1026 (kg/m3)
Gaya yang bekerja pada butir akibat aliran air = gaya seret
(drag force) = FD

FD  1 / 2. w .C D .1 / 4. .d . u z 2 2
………………………… (4.3)
C D  f 3 .(Re, Fr )
C D  f 4 .(Re * ) simplifikasi

Mengingat rumus (4.2), maka :


FD   w .u* .d 2 . f 5 .(Re * )
2

FD   w .g .h.I .d 2 . f 5 .(Re * )

FD   0 .d 2 . f 5 .(Re * ) ……………………..…. (4.4)


Gaya gesek pada butir akibat sudut alam :

Ffr FD

θ W-B

Gambar 4.3. Tumpukan butir dalam air


F fr  (W  B )tg  ……………………… (4.4)
W = berat butir di udara = weight
B = gaya apung = bouyant force
Θ = sudut alam = natural slope = angle of repose
F fr  1 / 6. .d 3 .(  s   w ).g.tg  ……………………… (4.5)
Dalam keadaan butir akan bergerak FD = Ffr atau
 0 .d 2 . f 5 .(Re * )  1 / 6. .d 3 .(  s   w ). g.tg
Dalam keaadaan kritik tersebut  0   c jadi :
c d
  (Re * )  1 .( ) SHIELDS (1936)---Entrainment Function
(  s   w ). g.d 

Fungsi  ditentukan secara eksperimental dan hasilnya


adalah diagram Shields (S3).
Catatan :

Diagram S3 sebenarnya menggambarkan hubungan antara


tegangan gesek kritik dan diameter butir yang seragam
dengan ρs = 2650 kg/m3 sedangkan aliran airnya paralel
bersuhu 12ºC. Telah digambarkan pula nilai-nilai kecepatan
gesek (u*).

Diagram S3 dapat juga dipakai untuk nilai ρs dan suhu yang


lain. Tetapi nilai-nilai Re* dan u* menjadi berubah, yang tetap
adalah nilai-nilai :
c u* .c 2
atau , d, dan 
(  s   w ). g .d .g.d

Apabila butir dasar tak seragam, dapat diambil d35 sebagai


pengganti d (Einstein)
Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Gerak Butir
Stabilisasi butir dapat dipandang sebagai fungsi uz = f(t).

Gaya akibat aliran : FD = ½.ρw.CD.1/4..d2


Gaya akibat berat : W-B = (ρs – ρw).g.1/6..d3

Butir masih statis bila :


FD
 tg
wb
Sebenarnya tg θ mudah berubah nilainya dengan faktor 2,
tergantung letak butir (interlocking), tg θ = 0,35 – 0,70.
Permulaan gerak butir tidak otomatis menghasilkan Tb.
Mungkin gaya impuls hanya sesaat dan butir kembali ke
posisi semula. Bila gaya cukup kuat dan berlangsung agak
lama, dapat menghasilkan Tb. Dari persamaan diatas dapat
dijabarkan :
d (:) uz2 atau d3 (:) uz6 W (:) uz6

Jadi berat butir yang akan digerakkan oleh aliran air berubah
menurut kecepatan berpangkat 6. Ini khusus berlaku untuk
Re yang cukup tinggi.
 2
Menurut Hjulstrom (1939), persamaan d (:) U
ini sebenarnya kurang tepat, lebih baik dikatakan d (:) u*2.
Khususnya untuk d  8 mm (lihat diagram S3).
Pengaruh Butir yang Tak Seragam
Jika butir-butir tak seragam, ada pengaruh terhadap
stabilitas butir, yang disebut gradation effect. Jika butiran
tak sama, jelas c akan terpengaruhi.

Menurut KNOROZ (1971) dalam praktek gradasi butir


d 90
berpengaruh terhadap c jika 5
d5
Seolah-olah butir-butir kecil berlindung diantara butir besar.
Untuk hitungan c rata-rata lazim diambil d50.
Jika gradasi butir sangat besar ada pengaruh yang disebut
armouring effect, artinya batu-batu kecil akan tererosi
terbentuk lapisan pelindung terdiri atas butir-butir kasar yang
menghalangi tergerusnya dasar sungai lebih lanjut.

Efek ini sangat penting pada proses degradasi sebelah hilir


bendungan : LIVESEY (1963) dan GESSLER (1970).

Dalam hal seperti ini d85 – d95 dapat diambil sebagai nilai
yang representatif untuk campuran bed material.
Contoh :

Diketahui :
h = 3 m ; tair = 12ºC ; I = 10-4 ; ρs = 2650 kg/m3 ; ρw = 1000
kg/m3 ; g = 9,8 m/det2 ; d = 2 mm.

Ditanya :
1. Kestabilan butir-butir di dasar
2. Hitung 0, c,u*c, Re*c
3. Jika ρs = 3000 kg/m3 dan tair = 20ºC, berapakah c, dan
Re*c (ρw = tetap)
Jawab :
a. tair = 12ºC vair = 1,25 x 10-6 m2/det
Jadi seluruh monogram S3 (SHIELDS) berlaku.
u*  g .h.I  (9,8).(3).(10 4 )  0,0542m / det
d = 2 mm
S3 : butir bergerak !

Dapat juga dicari dari :


u* .d 0,0542 x 2.10 3
Re *   6
 86,72
v 1,25 x10
c
b. Dari S3 :  0,04
(  s   w ). g .d
c = 0,04 (2650 – 1000) (9,8) (2.10-3) = 1,294 N/m2
0 = ρw.g.h.I = 1000 (9,8) (3) (10-4) = 2,94 N/m2
0 > c butir bergerak !
2
u*C
Atau S3 :  0,04
.g .d
 s   w 2650  1000
   1,65
w 1000

u*C  0,04(1,65)(9,8)( 2.10 ) 3
 1/ 2
 0,036m / det
u*  0,054m / det  U *c Jadi butir bergerak !
U *c .d (0,036).( 2 x10 3 )
Re*c   6
 57,6 (periksa di S3)
v 1,25 x10
c. ρs = 3000 kg/m3 ; ρw = 1000 kg/m3 ; tair = 20ºC
vair = 1,01x10-6 m2/det ; d = 2 mm.
c
Diagram S3 :  0,04
(  s   w ). g.d
c = 0,04 (3000 – 1000) (9,8) (2.10-3) = 1,57 N/m2
c 1,57
u*C    0,0396m / det  0,036m / det
w 1000
U *c .d (0,0396).( 2 x10 3 )
Re *c   6
 79,2  57,6
v 10

Anda mungkin juga menyukai