0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan13 halaman
Dokumen membahas dua pendekatan menulis skrip berita untuk radio dan televisi, yakni tight way yang menulis secara detail dan laose way yang lebih terbuka. Dokumen juga memberikan duabelas poin penting dalam menulis berita televisi seperti menghindari kalimat yang menakut-nakuti, memasukkan informasi penting, dan menjaga akurasi fakta.
Dokumen membahas dua pendekatan menulis skrip berita untuk radio dan televisi, yakni tight way yang menulis secara detail dan laose way yang lebih terbuka. Dokumen juga memberikan duabelas poin penting dalam menulis berita televisi seperti menghindari kalimat yang menakut-nakuti, memasukkan informasi penting, dan menjaga akurasi fakta.
Dokumen membahas dua pendekatan menulis skrip berita untuk radio dan televisi, yakni tight way yang menulis secara detail dan laose way yang lebih terbuka. Dokumen juga memberikan duabelas poin penting dalam menulis berita televisi seperti menghindari kalimat yang menakut-nakuti, memasukkan informasi penting, dan menjaga akurasi fakta.
Dalam dunia penyiaran dikenal dua pendekatan menulis
skrip atau naskah berita, yakni tight way dan laose way. Tight way digunakan untuk berita radio, dengan menulis secara detail seluruh peristiwa yang didapat. Laose way selalu digunakan untuk membuat skrip berita televisi lebih terbuka, yaitu naskah hanya digunakan untuk menjelaskan yang tidak digambarkan dalam visual. Mengingat adalah media audiovisual, maka menulis narasi yang selaras dan menyatu dengan gambar atau writing to pictures memegang peranan sangat penting. Duabelas hal “ Jangan” untuK menulis berita televisi • 1. Jangan menakut-nakuti pemirsa televisi pada peristiwa yang mencekam atau menyeramkan, tetapi usahakan supaya pemirsa tertarik megikuti . • Contoh: lagi-lagi pasukan TNI melakukan penangkapan dan pemukulan terhadap masyarakat yang tertangkap tangan tanpa identitas di perbatasan wilayah X sebagai garis pemantau terhadap gerakan pengacau yang melakukan serangan senjata ke markas TNI. 2). Jangan memerintahkan pemirsa untuk melakukan hal ini dan itu • Dalam membuat kalimat, janganlah mengesankan pemirsa harus menyaksikan suatu bagian berita tertentu. Apabila beritanya baik, baru, dan dibutuhkan pasti pemirsa akan mengikutiya. • Contoh: Gaya yang lucu, unik, serta melawan logika membawa Norman Kamaru menggapai popularitas dalam waktu singkat. Saksikan tingkah polisi Brimob ini melalui internet, tanyakan juga pada kerabat. Apa menurut mereka? 3. Hindari Kalimat Diharapkan • Artinya jangan memulai menulis berita dengan kalimat “ seperti diharapkan….. “, maka itu berarti data yang tidak diharapkan. Pemirsa belum tahu sampai melihat gambar, apakah itu diharapkan atau tidak. Bisa timbul pertanyaan, sebenarnya siapa yang megharapkan “ si pembaca berita “ atau “ pemirsa”? Contoh: • Cuaca panas diikuti angin kencang hari ini bertiup dari arah selatan. Hujan diharapkan turun dibagian timur Jawa Barat ( salah) • Cuaca panas diikuti angin kencang hari ini bertiup dari arah selatan. Hujan di perkirakan turun di bagian timur Jawa barat ( benar) • 4. Jangan memulai dengan kata-kata “ Dalam suatu tindakan yang mengejutkan…..”. Itu berdasarkan rekaan si jurnalis, karena sifatnya sangat subjektif. Bisa timbul pernyataan sebenarnya siapa yang terkejut, si jurnalis atau hanya membuat efek dramatis? Jagan mengarang fakta. • Contoh: Setelah menelusuri bagian dek yang rawan, tiba-tiba bangkai kapal X yang terbakar, tenggelam didahului bagian haluan dan seluruh wartawan yang berada di kapal X tertarik arus kedalam laut. • Ketika wartawan menaiki bangkai kapal X yang terbakar, seketika kapal tenggelam didahulu bagian haluan dan seluruh ………… 5. Names Make News • Jangan memulai menulis berita dengan nama tidak dikenal. Names make news merupakan rumumas, tulis nama orang tidak dikenal dengan lengkap. Bila ada peristiwa yang mengakibatkan orang tidak dikenal sebagai subjek, harus diikuti penjelasannya. • Contoh : Seorang pejalan kaki meninggal seketika ditabrak bus Kobaja. Orang itu, Ahmad pegawai bank BP X….. 6. Kemarin atau Kelanjutan • Jangan menulis berita televisi dengan kata “ Kemarin” atau “Kelanjutan” . Berita televisi harus hari ini. Apabila ada peristiwa kemarin yang akan disiarkan harus dicari data terbaru hari ini. • Kemarin Oasis of The Seas sebuah kapal pesiar berbendera Firlandia, kandas pada jarak 100 mil di sebelah barat Pulau Batam ( salah) • Kapal pesiar berbendera Firlandia, Oasis of The Seas kandas pada jarak 150 kilometer di sebelah barat Pulau Batam. ( benar) 7. Kata Dia atau Ia • Jangan memulai berita televisi dengan kata “ Dia atau “Ia”. Pemirsa televisi ingin segera mengetahui identitas seseorang dan kaitan dengan berita. Jangan mempermaikan rasa ingin tahu dengan kata “Dia” yang tidak jelas. • Contoh : Pejabat tinggi bank X yaitu seorang wanita berparas cantik dicurigai melakukan pembobolan uang nasabah. Dia memiliki akses luas yang sangat pribadi terhadap rekening nasabahnya. 8. Kata Tidak atau Tidak jadi • Jangan memulia lead dengan kata “ tidak” atau “tidak jadi” • Contoh: Menteri tidak jadi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak pada hari ini, karena …. ( salah) • Menteri membatalkan rencananya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak pada hari ini, karena …… ( benar) 9. Banyak informasi • Jangan paksakan memasukkan banyak informasi pada satu berita. Pemirsa membagi konsentrasi antara menyaksikan gambar dan mendengarkan suara. Batasi masukan satu informasi terpenting dalam satu berita. Bila perlu, pecah berita menjadi dua atau tiga berita. Kalau informasinya dianggap sangat penting dan memiliki daya tarik ( isu hangat) • Contoh: Briptu Norman Kamaru menyanyi dihadapan para jendral di markas besar Polri di Jakarta. Briptu Norman Kamaru ke Jakarta didampingi atasannya Komandan Brimob…. ( berita pertama) • Popularitas Briptu Norman Kamaru dianggab menghibur oleh banyak masyarakat ….. ( berita kedua) 10. ‘Sebuah lagi” atau Sekali Lagi” • Jangan memulai kalimat berita dengan kata “ sebuah lagi atau “ sekali lagi”. Kalimat itu menimbulkan kesan jurnalis telah menghakimi kejadian tersebut telah berulang-ulang kali terjadi. • Contoh: Sebuah pesawat Adam Air jatuh lagi ( salah) • Sebuah pesawat AA (adam air) jatuh di perairan Majene ini adalah kecelakaan kedua yang menimpa pesawat penerbangan …… ( betul) 11. Jangan sampai informasi penting gagal sampai pada pemirsa televisi. • Menurut pepatah kuno konfuchu “ menulis gampang, membuat jadi susah dimengerti” menulis sulit, akan lebih mudah dimengerti”. Jurnalis televisi menulis lebih sulit dari jurnalis cetak. Tetapi informasinya lebih mudah dicerna. • 12. Jangan sampai membuat kesalahan mengenai fakta. Sekali saja berita televisi membuat kesalahan fakta, maka kepercayaan pemirsa bisa sirna. Poin-poin penting • 1. Pastikan pemirsa televisi mendapat makna penting dari berita yang disampaikan. • 2. Akurasi fakkta dasar jangan sampai keliru. Hal ini akan memengaruhi kredibilitas berita. • 3. Latar belakang sebuah peristiwa harus dituliskan agar pemirsa memahami dengan baik keseluruhan berita. • 4. Berpikir terbuka, jangan menghakimi sesuatu atau seseorang itu benar atau salah. • 5. Baca ulang berita yang dibuat beberapa kali. Jangan sampai ada yang salah baik fakta, logika kalimat, nama, jabatan atau fakta lainnya. • 6. Runtutan cerita yang disampaikan harus mengalir, sambunganya jangan jumping sehingga membuat pemirsa bingung. • 7. Keseimbangan berita dengan memberikan porsi yang sama pada penjelasan dua sisi yang bersinggungan • 8. Berikan beberapa informasi detail agar memberikan warna khas pada berita yang disajikan.