Anda di halaman 1dari 15

PELUANG USAHA

SECARA UMUM
Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
C. MENGANALISIS PELUANG USAHA

Menganalisis peluang usaha dimaksudkan untuk menemukan peluang


dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan. Selain itu,juga untuk mengetahui
besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.
Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan
yang didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan
kekuatan(strengths)dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan (weaknesses)
dan ancaman (threats).
Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan
strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pengembangan usaha produk.
Analisis peluang usaha berdasarkan jenis produk
atau jasa meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Minat seseorang,misalnya berminat dalam dunia perdagangan,jasa atau bidang lainnya.
2. Modal,apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun
barang modal seperti mesin.
3. Relasi,apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang
sama.
Selain itu wirausaha yang akan memilih peluang di salah satu bidang usaha harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya pemintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan dipilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Dalam proses pemilihan, sebuah peluang usaha tidak terlepas dari
analisis risiko yang akan dihadapi. Berikut ini akan dibahas mengenai
risiko usaha
D. RISIKO USAHA

Pengambilan risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri
sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha karena
ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup
melibatkan suatu kendala terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian pada masa
depan, dan keinginan hidup di masa sekarang.
1. Pengambilan Risiko

Risiko adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan


terjadinya hal merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Pendapat lain mengatakan
bahwa risiko adalah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha.
Bentuk risiko usaa itu dapat berupa kerugian finansial dan pengalaman buruk. Dari risiko
usaha ini seorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan mempelajari cara-cara
baru,gigih,ulet dan kerja keras agar dapat meraih keberhasilan. Sementara itu,karakteristik
risiko itu sendiri adalah sebagai berikut.
Karakteristik Risiko
a. Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
B. Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan
kerugian

Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali diramalkan dengan hasil
yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, meskipun kecil. Risiko terjadi bila
keputusan yang diambil menggunakan kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria
ketidakpastian (decision under uncertainly).Pada umumnya nilai yang diperkirakan (expected
value) atau angka penyimpangan (variance) dipakai untuk menghitung risiko.
Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan. Mengambil
risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting
dalam mengubah ide menjadi karya. Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar
dalam merealisasikan potensi diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup
melibatkan suatu kesadaran terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian pada masa
depan, dan keinginan hidup untuk masa sekarang.
Sebagai seorang wirausaha,kita harus sadar bahwa pertumbuhan usaha di
masa yang akan datang merupakan hasil keuntungan peluang usaha masa sekarang
dan dalam pengambilan risiko untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis. Jika
dalam berwirausaha tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tidak akan
pernah dapat mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat kewirausahaan.
2. Macam-Macam Risiko

Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha adalah sebagai
berikut.
Pertama,Risiko Teknis (Kerugian).
Risiko ini terjadi akibat kurang mempunyai manajer atau wirausaha dalam mengambil
keputusan risiko yang dapat sering terjadi berhubungan dengan hal- hal berikut.
a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien).
b. Risiko karena adanya pemogokan karyawan akibat kesejahteraan kurang diperhatikan.
c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
d. Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
f. Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak dan harga jual tidak berubah.
g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga pruduktivitas kerja
menurun.
h. Perencanaan dan desain yang salah,sehingga sulit dioperasionalkan,serta
hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di
dalam perusahaan.
Lalu bagaimana cara mengantisipasi risiko
ini?.Untuk mengantisipasi risiko ini dapat ditempuh
berbagai upaya, sebagai berikut.
a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang hal-hal berikut.

1. Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan


dengan proses produksi yang dihasilkan.Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan
biaya produksi (efisien).
2. Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan
meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha,mencakup sumber daya modal.
3. Kemampuan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk
mencapai tujuan usaha serta dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang
ada pada organisasi.Karena itu,setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik
(conceptual skill).
b) Membuat strategi yang terarah untuk masa depan. Strategi yang dimaksud meliputi strategi
produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi oparasional, strategi
pemasaran serta strategi penelitian dan pengembangan.
Tujuan dari strategi ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk tetap memperoleh kuntungan.
2. Hari depan yang lebih baik dari sekarang (usaha berkembang).
3. Tetap bertahan (survive).
C. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi. Dengan konsekuensi setiap saat harus
membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.Contoh:asuransi kebakaran dan
asuransi tenaaga kerja.
Kedua,Risiko Pasar.
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk
telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun
dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di
terminal alias gulung tikar.

Anda mungkin juga menyukai