Anda di halaman 1dari 16

EMULGATOR

Dosen Pengampu : Nurfitriyana, M.Farm., Apt

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1

Kartika Eka Paksi 201951115


Latifahtul Shafwaroh 201951012
Reza Dwi Putra 201951167
Tuti Auliyati Husnul Khotimah 201951218
Umiyatul fatika 201951219
1. Pengertian Emulgator

 Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak
mau bercampur, biasanya air dan minyak dimana cairan satu terdispersi
menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain.
 Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang
disebut emulgator (emulsilfying agent) atau surfaktan yang dapat
mencegah koalesensi yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan
besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah.
 Surfaktan menstabilkan emulsi dengan cara menempati antar-
permukaan tetesan dan fase eksternal, dengan membuat batas fisik di
sekeliling partikel yang akan berkoalesensi. Surfaktan juga mengurangi
tegangan permukaan antar fase sehingga meningkatkan proses
emulsifikasi selama pencampuran.

2
Emulgator dapat dikelompokkan menjadi :
• Anionik: sabun alkali, Na-lauril sulfat.
• Kationik: senyawa amonium kuarterner.
• Nonionik: Tween dan Span.
• Amfoter: protein, lesitin.

3
2. Jenis dan Contoh Emulgator

1. Emulgator alam
Emulgator alam yaitu emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit.dapat
digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
- Emulgator dari tumbuh-tumbuhan : Gom arab, Tragakan , Agar- Agar, Chondrus

- Emulgator Hewani : kuning telur, adeps lanae.

- Emulgator dari mineral : Magnesium Aluminium Silikat (Veegum) , Bentonit.

2. Emulgator buatan/sintetis :
Sabun, Tween 20; 40; 60; 80. dan Span 20; 40; 80.

4
3. Fungsi Emulgator

 Untuk melindungi zat muatan koloid agar tidak mengalami


koagulasi (pengendapan/ penggumpalan).
 Untuk mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan
air yang mendorong pembentukan emulsi dan pembentukan
keseimbangan fase antara minyak, air, dan pengemulsi.
 Memperbaiki tekstur produk yang bahan utamanya lemak
dengan mengendalikan polimorf

5
HLB ( Hydrofil Lipophyl Balance)

HLB adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara


kelompok yang hidrofil dan kelompok lipofil. Semakin besar harga
HLB, berarti semakin banyak kelompok yang suka air artinya emulgator
tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya.

6
4. Macam – Macam nilai HLB

Harga HLB Kegunaan

1-3 Anti Foaming Agent

4-6 Emulgator tipe W/O

7-9 Weeting Agent

8 - 10 Emulgator tipe O/W

13 - 15 Bahan Pembersih (Detergent)

15 - 18 Pembantu kelarutan (solubilizing agent)

7
5. Perhitungan HLB Campuran dari beberapa
metode

Contoh 1 :
Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan
emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai
emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan
Tween 20 (HLB 16,7) sebanyak 5 g. Berapa
gram masing-masing bobot span 20 dan tween 20 ?

8
Jawab :
a. Cara dengan rumus 1 :
Α% b = (X − HLB b) x 100 %
(HLB a − HLB b)
B% a = (100% − A%)
Keterangan : x = Harga HLB yang diminta ( HLB butuh )
A = Harga HLB yang tinggi
B = Harga HLB yang rendah
% Tween = (12 − 8,6) x 100 % = 42 %
(16,7 − 8,6)
42 × 5 gram = 2,1 gram
100
% Span = 100% − 42% = 58%
58 x 5 gram = 2,9 gram
100
9
b. Cara dengan rumus 2 :
(B1 × HLB1) + (B2 × HLB2) = (BCampuran xHLBCampuran)
Keterangan: B = Bobot Emulgator
Misalnya bobot Tween = x, maka bobot Span 5 – x
(𝓍 × 16,7) + ((5 − 𝓍) × 8,6) = (5 × 12)
16,7𝓍 + 43 − 8,6𝓍 = 60
8,1𝓍 = 60 − 43
𝓍 =17 = 2,1
8,1
Jadi bobot Tween 2,1 gram dan berat Span adalah (5 – 2,1) gram = 2,9gram

10
6. Perbandingan Surfaktan pada suatu nilai HLB

. Surfaktan
Nilai HLB Keterangan
Tween 20 (poli oksietilen
sorbitan mono laurat) 16,7 Cairan

Tween 40 (poli oksietilen


sorbital mono palmitat) 15,6 Cairan Minyak
Tween 60 (poli oksietilen
sorbitan mono stearat) 14,9 Semi Padat seperti minyak
Tween 65 (poli oksietilen
sorbitan tri stearat) 10,5 Padat seperti Lilin
Tween 80 (poli oksietilen
sorbitan monooleat) 15,0 Cair seperti minyak
Tween 85 (poli oksietilen
sorbitan) 11,0 Cair seperti Minyak 11
7. Contoh 3 perhitungan HLB
✘ 1. Berapa nilai HLB Campuran ✘ Jawaban :
dalam pembuatan emulsi 100 ml tipe
O/W dengan HLB zat A 8,6(5,9 g) dan (B1 x HLB1) + (B2 x HLB2) = B
campuran x HLB campuran
HLB zat B 16,9 (4,1 g) ??
✘ Diketahui :
(5,9 x 8,6) + (4,1 x 16,9) = 10 x
B = 5,9 + 4,1 = 10 gram
HLB Campuran
B1 = 5,9 gram
B2 = 4,1 gram
50,74 + 69,29 = 10 x HLB
HLB1 = 8,6
Campuran
HLB2 = 16,9
120,03 / 10 = HLB Campuran
✘ Ditanyakan : HLB Campuran ??
12,003 = HLB Campuran
HLB Campuran = 12
12
2. R/ Tween 80 70% HLB=15
Span 80 30% HLB=4,5

✘ Ditanyakan : Nilai HLB campuran ?



✘ Jawaban
  :

Tween 80 = x 15 = 10,5

Span 80 = x 4,5 = 1,35

Jadi HLB Campuran = 11,85

13
3. ✘ Jawaban :
Cara Aligasi
Tween 80 Span 80 (x – 4,5) = 70
15 4,5 (15 – x ) = 30

x (x – 4,5) x 3 = (15 – x ) x 7

(3x – 13,5) = (105 – 7x)


(x-4,5) (15-x)
10x = 118,5

x = 11,85

14
Tinjauan pustaka

Anief. 2007. Farmasetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


Ansel. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. EGC. Jakarta.

15
THANK YOU!

16

Anda mungkin juga menyukai