Anda di halaman 1dari 56

PELATIHAN “DOKTER KECIL”

dr. Diyah Ayu Nursanti


Definisi

 Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih


guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri,
keluarga, teman murid pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.
Tugas Dan Kewajiban

 Selalu bersikap dan berperilaku sehat


 Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
 Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah
dan di rumah.
 Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah.
 Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan
disekolah, misalnya :
▪ Pekan kebersihan
▪ Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
▪ Pekan gizi
▪ Pekan kesehatan gigi
▪ Pekan kesehatan mata, dll
Kriteria Peserta Dokter Kecil

 Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah


Ibtidaiyah.
 Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat
pelatihan dokter kecil
 Berprestasi di sekolah
 Berbadan sehat
 Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
 Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
 Berbudi pekerti baik dan suka menolong
 Di izinkan orang tua
KEGIATAN DOKTER KECIL
 Menggerakkan teman-teman:
▪ Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
▪ Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
▪ Pemeriksaan kesehatan gigi
 Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
 Pengobatan sederhana
 Pengamatan kebersihan ruang UKS, kantin sekolah,dan kebun sekolah
 Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi,
tempat sampah, saluran pembuangan.
 Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam
kebakaran, alat bermain, lapangan bermain.
 Pencatatan dan pelaporan.
 Rujukan.
P3K/PPPK

 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Arti P3K

 Memberikan pertolongan pertama kepada


korban kecelakaan dengan cepat dan tepat
sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
(dokter/puskesmas/rumah sakit)
Tujuan P3K

 Mencegah cidera bertambah parah


 Menunjang upaya penyembuhan
Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K

 P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu


sebelum bertindak
 A = Amankan korban dari gangguan ditempat
kejadian sehingga bebas dari bahaya
 T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu
bahwa di tempat itu ada kecelakaan
 U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter,
rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat)
 T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam
urutan yang paling tepat
HAL YANG DIUTAMAKAN

 Keamanan Penolong
 Keamanan Lingkungan
 Keamanan korban
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN

 Periksa Kesadaran
 Periksa Pernafasan
 Periksa tanda-tanda perdarahan dan
peredaran darah
PERALATAN P3K
 Bahan yang minimal harus tersedia
▪ Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun,
alkohol.
▪ Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih,
Providone iodine
▪ Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya
parasetamol
▪ Bahan untuk menyadarkan misalnya minyak kayu
putih, parfum.
 Alat minimal yang disediakan
▪ Pembalut gulung
▪ Pembalut segitiga
▪ Kapas
▪ Plester
▪ Kassa steril
▪ Gunting
▪ Pinset
BEBERAPA KECELAKAAN KECIL YANG
SERING TERJADI

1. Pingsan
2. Mimisan
3. Luka Bakar
4. Luka Lecet
5. Luka Memar
6. Alergi
PINGSAN

 Pingsan (Syncope) yaitu hilangnya kesadaran


sementara karena otak kekurangan Oksigen,
kecelakaan, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, terkejut/kaget,
dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), anemia
(kekurangan darah) dan lain-lain.
GEJALA AWAL SEBELUM PINGSAN

 Perasaan Limbung
 Pandangan berkunang-kunang
 Telinga Berdenging
 Nafas tidak teratur
 Muka pucat
 Lemas
 Keringat dingin
Penangangan Korban Pingsan

 Baringkan korban dalam posisi terlentang


 Tinggikan kaki melebihi badan
 Longgarkan pakaian
 Berikan udara segar
 Periksa kemungkinan cidera lainnya
 Selimuti korban
 Untuk mengembalikan kesadaran dapat
menggunakan bau bauan yang menyengat
seperti minyak angin
MIMISAN (EPISTAKSIS)

 Pengertian: adalah perdarahan karena pecah


pembuluh darah hidung
 Pertolongan:
1. Duduk di kursi, posisi kepala menunduk
2. Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk
menghentikan perdarahan
3. Bernafas lewat mulut
LUKA BAKAR

 Pertolongan:
 Segera dinginkan luka dengan air mengalir
 Keringkan luka pelan-pelan
 Oleskan obat luka bakar (silverdiazin,
betadine, bioplacenton)

Hindari: Mengoleskan mentega, kecap, pasta


gigi
LUKA LECET
 PERAWATAN LUKA
1. Penolong harus mencuci tangan
2. Jangan menyentuh luka / darah
secara langsung. Pakai sarung
tangan
3. Bersihkan luka dengan
air/pembersih luka (dettol yang
diencerkan/ rivanol)
4. Kemudian berikan obat antiseptik
LUKA MEMAR
 Penyebab: Terbentur, terkilir
 Pertolongan:
1. Korban diposisikan agar lebih
nyaman
2. Istirahatkan daerah yang
cedera
3. Kompres dengan es yang
dibungkus kain
4. Tinggikan bagian yang cedera
ALERGI

 Pengertian: reaksi tubuh yang lebih sensitif


dari kondisi normal terhadap makanan/benda
asing yg masuk kedalam tubuh
 Penyebab: makanan, digigit serangga
 Gejala: Kemerahan pada kulit, gatal, bengkak
sekitar mata, sesak nafas
 Pertolongan pertama:
 Tenangkan korban
 Berikan kompres dingin pada tempat gatal
 Segera bawa ke puskesmas atau RS
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

 Penyakit kulit
 Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
 Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan
air bersih
 Menghindari kontak dengan penderita
 Menghindari mengguanakan barang-barang yang
dipakai penderita
 Pakaian penderita dicuci dengan bersih
Penyakit TBC

 Pencegahan:
 Hindari kontak dengan penderita
 Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
 Makan makanan yang bergizi
ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas)

 Contoh: influenza, dan radang tenggorokan


Pencegahan:
 Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti
sayur dan buah
 Hindari kena hujan
 Kurangi minuman dingin
 Hindari daerah yang berasap dan berdebu
 Hindari kontak dengan penderita
 Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu
tangan
 Ingus jangan dibuang sembarangan
Penyakit pada saluran pencernaan
Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare

 Pencegahan:
 Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan
dan minuman
 Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun
DIARE
 Apa itu diare?
 Penyakit yang ditandai oleh perubahan bentuk tinja
menjadi lebih cair, dan penambahan frekuensi BAB
> 3x sehari

 Diare adalah penyakit peradangan pada


saluran pencernaan, sehingga mengganggu
proses penyerapan makanan dan cairan

 Dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit,


dan substansi iritatif (cabai, bahan kimia, racun)
Bagaimana Gejalanya?
 Mencret >= 3x sehari, dapat disertai darah
ataupun lendir

 Mual dan muntah

 Demam

 Tanda-tanda dehidrasi
Bagaimana Penanganannya?
• Berikan cairan oralit, setiap sehabis
mencret/muntah
• Banyak minum
• Banyak beristirahat
• Hentikan konsumsi makanan yang dicurigai

menjadi penyebab diare
• Konsultasikan kepada dokter
Pencegahan
 Perilaku hidup bersih
dan sehat

 Mencuci tangan sehabis


ke jamban, dan sebelum
makan

 Memilih makanan
yang bersih, aman
dari zat berbahaya
STETOSKOP

FUNGSI:
1. Mendengarkan bunyi Jantung
2. Mendengarkan bunyi Paru-paru
3. Mendegarkan bunyi bising usus
TENSIMETER

FUNGSI:
Untuk Mengukur Tekanan Darah
TERMOMETER

FUNGSI:
Untuk Mengukur Suhu Tubuh
OXIMETER

FUNGSI:
1. Alat medis yang digunakan untuk memantau tingkat oksigen dalam
darah
2. Untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa darah ke seluruh
tubuh
SELAMAT BERTUGAS

Anda mungkin juga menyukai