Anda di halaman 1dari 95

Lina Lukitasari, dr., M.

Si
 Tahun 1880: pelaut Jepang kena beri-
beridiet dengan daging, susu, makan nabati
Scurvy: pelaut Inggris + jeruk sembuh
 Kesimpulan: manusia perlu vitamin, selain
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air
dalam makanannya
 Istilah vitamin: thn 1911 oleh Casimir Funk
vita =hidup/vital, amine = senyawa
amine/amina
 Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh
masih belum seluruhnya diketahui
 Penggolongan vitamin berdasarkan
kelarutannya:
 Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K
 Vitamin yang larut dalam air: B complex, C
 Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol,
PABA, bioflavonoid, asam lipoat
 Vitamin adalah
1. suatu senyawa organik penting, yang ada dalam
diet, bukan karbohidrat, lemak, protein, maupun
mineral, yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal
2. tidak dapat disintesis oleh tubuh (manusia
maupun sebagian besar hewan)  suplay dari
makanan
1. Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme
dapat mensintesis vitamin
 Vitamin larut lipid merupakan bentuk apolar hidrofobik yang hanya
dapat diabsorpsi apabila ada absorpsi lipid
 Sirkulasi darah: vitamin dibawa dalam lipoprotein atau terikat pada
specific binding proteins.
 Fungsi vitamin :
 vitamin A, vision;

 vitamin D, calcium and phosphate metabolism;

 vitamin E, antioxidant;

 Vitamin K, blood clotting

 Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum

seluruhnya diketahui
 Vitamin larut lipid  tergantung dari pencernaan dan absoprsi
lipid—kasus steatorrhea dan gangguan sistem empedu 
defisiensi vitamin larut lipid :
 Buta senja dan xerophthalmia  vitamin A;

 Rickets pada anak dan osteomalacia pada dewasa  vitamin D

 Gangguan neurologis dan anemia neonatus  vitamin E;

 Perdarahan neonatus  vitamin K.

 Keracunan vitamin : intake berlebih ??????????


 vitamins A dan D Vitamin A dan β-carotene (provitamin A)
atherosklerosis dan cancer prevention.
 Vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin Cfungsi
kofaktor enzim
 Defisiensi salah satu dari vitamin B kompleks jarang terjadi
karena terkandung dalam makanan
 Defisiensi vitamin larut air:
 Beriberi thiamin;
 Cheilosis, glossitis, seborrhea riboflavin;
 Pellagra  niacin;
 Peripheral neuritis  pyridoxine;
 Megaloblastic anemia, methylmalonic aciduria, dan pernicious
anemia  vitamin B12;
 Megaloblastic anemia  folic acid
 scurvy Vitamin C
 Vitamin adalah komponen/ bahan organik yang
harus ada dalam makanan dan dibutuhkan dalam
jumlah sedikit supaya metabolisme tubuh
berjalan normal
 Kasus defisiensi vitamin pencegahan & terapi:
asupan vitamin dari luar atau makanan
 Sifat fisik dan kimiawi:
 stabil pada temperatur yang agak tinggi
 bagi manusia, vitamin A tersedia dalam bentuk:
1. vitamin A sendiri
2. precursor/ provitamin A
vitamin A sendiri
 didapat pada diet hewani sebagai ester retinol
dengan asam lemak rantai panjang yang ditimbun
di berbagai jaringan hewan (ginjal, paru, hati)
 bentuk isomer yang penting:
 vitamin A1 = retinol 1
 rumus molekul C20H29OH
 banyak terdapat di hati ikan laut
2. vitamin A2 = retinol 2 = 3 dehidro retinol – 1
 rumus molekul C20H27OH
 ikatan rangkap A2 > A1
 banyak terdapat dalam hati ikan air tawar
 aktivitas fisiologi vit A2 = A1
Precursor/ Provitamin A
 adalah pigmen-pigmen karotenoid yang disebut
karoten, yang merupakan bagian dari pigmen tumbuh-
tumbuhan berwarna hijau atau kuning
 Di dinding usus: karoten diubah menjadi vitamin A
 Karotenoid sendiri tidak mempunyai aktivitas sebagai
vitamin A
 Sumber vitamin A yang aktif: dari hewan
 Yang penting untuk pembentukan vitamin A: α, β,γ
karoten dan kriptosantin (terutama β karoten)
 Diet nabati: vitamin A terutama sebagai β karoten
pada pigmen yang kuning
 Pro-Vitamin A = carotenoids
 Retinoid = retinol = retinaldehyde = retinoic acid
hanya didapatkan pada makanan dari hewan;
carotenoids didapatkan pada makanan dari
tumbuhan
 Mengukur kadar vitamin A dalam makanan:
equivalent dengan jumlah retinol per mikrogram (6
μg β-carotene ~1 μg retinol)
provitamin A
Β carotene
carotenoid

carotene
dioxygenase

retinaldehyde

Esterfikasi
retinol Retinol masuk
kilomikron
 ester retinol dari diet hewani dihidrolisa oleh
enzim esterase (disekresikan oleh pankreas),
kemudian diabsorbsi langsung dalam bentuk
retinol  proses absorbsi butuh garam
empedu
 β karoten: sebagai anti oksidant lemak
 retinol:
 reproduksi (sebagai hormon sterol)
 penglihatan (prazat pigmen penglihatan)
 fungsi retinol dalam penglihatan dapat dibantu
oleh retinal
 retinal:
 merupakan komponen penglihatan rhodopsin pada
sel-sel batang (rod cells)
 retinoid acid:
 asam retinoat
 diperlukan untuk pertumbuhan, yaitu menimbulkan
respon penambahan jumlah reseptor
 merangsang diferensiasi sel Ca embrional dan secara
reversibel menghambat pertumbuhan sel kanker
mammae manusia.
 Buta senja : buta warna hijau buta warna
muda night blindness.
 Kronis defisiensi : xerophthalmia: keratinisasi
kornea dan kulit
 Differensiasi sistem immune menurun.
 Kemampuan tubuh dalam memetabolisir vitamin A
sedikit
 Gejala keracunan:
 Tekanan intra kranial meningkat: headache, nausea,
ataxia, dan anorexia,
 Hepatomegali dan perubahan histologi hepar
 Calcium homeostasis terganggu : penebalan tulang
panjang, hypercalcemia dan kalsifikasi jaringan
lunak,
 Kulit : kering, desquamasi, dan alopecia
 Sumber Vitamin A:
 sayuran dan buah yang berwarna hijau dan
kuning (kaya karoten) sumber pro vitamin A
 margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal, hati ikan
 Penentuan vitamin A:
 kualitatif: reaksi Carr – Price (vit.A + SbCl3 +
CHCl3 biru ungu)
 kuantitatif: reaksi Carr – Price, spektrofotometri,
fluorometri, dl
 Laki-laki : 5.000 IU/hr
 Wanita : 4.000 IU/hr
 Anak-anak : 1.400 – 3.500 IU/hr
 Bumil : 6.000 IU/hr
 Buteki : 8.000 IU/hr
 1 IU ekivalen dengan aktivitas 0,3 μg retinol
Kadar vitamin A darah: 50 – 200 IU / 100 ml
darah
 Vitamin D dapat disintesis di kulit 
tergantung sunlight
 7-Dehydrocholesterol (bahan intermediate dari
sintesis kolesterol yang menumpuk di bawah
kulit)  reaksi nonenzymic terpapar ultraviolet
light 258-300 nm, terbentuk previtamin D 
vitamin D (cholecalciferol)
 Iklim dengan suhu panas: konsentrasi vitamin D
dalam plasma meningkat
 Bentuk pro vitamin D yang terpenting:
 ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan ragi)
 7-dehidro kholesterol: dari hewan (pada kulit)
 penyinaran langsung oleh sinar UV pada:
 ergosterol: menghasilkan ergokalsiferol = vit.D 2
 7-dehidro kholesterol: menghasilkan
kholekalsiferol = vit.D3
 ergokalsiferol dan kholekalsiferol mempunyai
potensi = vitamin D
 Cholecalciferol (Vitamin D3) hasil sintesis di
kulit hepar: hidroksilasi menjadi 25-hydroxy
cholecalciferol aliran darah: terikat pada
vitamin D-binding globulin  ren: hidroksilasi
menjadi active metabolite 1,25-dihydroxy
cholecalciferol atau inactive metabolite 24-
hydroxycalcidiol
 Ergocalciferol yang diperoleh dari tanaman 
hidroksilasi menjadi ercalcitriol.
 Metabolisme vitamin D tergantung pada konsentrasi kalsium
dan fosfat palsma
 Fungsi utama vitamin D : mengontrol homeostasis kalsium:
 Meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal
 Menurunkan ekskresi kalsium
 Memobilisasi bone mineral
 Terlibat dalam:
 Sekresi insulin
 Sintesis dan sekresi parathyroid and thyroid hormones
 Menghambat produksi interleukin yang diaktivasi oleh sel T dan sel
B
 Differensiasi monocyte precursor cells proliferasi
 Defisiensi vitamin D:
 pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses penulangan /
osifikasi sehingga tulang melengkung kaki berbentuk X
atau O)
 pada dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca darah
menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P karena
ekskresi kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat
 Hipervitaminosis D:
pemberian vitamin D dalam jumlah besar pada umumnya
tidak berbahaya, tetapi juga tidak menguntungkan:
 pada bayi kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti
paru-paru dan ginjal hiperkalsemia
 Pada dewasa kerapuhan tulang dan batu ginjal
 Sumber vitamin D:
 hati ikan, susu, telur

 penambahan vitamin D dari luar pada diet

 penyinaran makanan yang mengandung provitamin D

 Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV menghasilkan vitamin D


 Keunikan vitamin D:
 makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit jenisnya

 dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan penyinaran UV (dari

lampu atau matahari) pada kulit


 Kebutuhan vitamin D:
Anak-anak: 400 – 800 IU/hr (1 IU = aktivitas 0,025 μg kristal murni
vitamin D3)
Tocopherol
 Berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan,
phero =membawa, ol = alkohol
 Di alam ada 6 macam tocoferol: alfa, beta, gama,
delta, eta, zeta
 Paling banyak di alam dan mempunyai aktivitas
biologis yang terbesar sebagai vitamin: α-
tocoferol (= 5, 7, 8 trimetil tocol) 80% minyak
kekuningan yang larut dalam lemak, stabil
terhadap panas dan asam, kurang stabil terhadap
basa dan mengalami oksidasi secara lambat
 Aktivitasnya dapat dirusak oleh sinar UV
 hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan untuk
kesuburan sehingga disebut vitamin antisterilitas atau
faktor kesuburan (fertility factor manusia ???????
 sebagai antioksidanFungsi biokimiawi vitamin E dan
selenium adalah mencegah kerusakan elemen-elemen
seluler dan subseluler oleh peroksidase
 sebagai kofaktor dalam transfer elektron pada
respirasi sel dan membran eritrosit
 ikut mempertahankan integritas otot-otot, jaringan
hati dan sel darah merah
 Kadar vitamin E pada lipoprotein dalam
plasma dan fosfolipid organel, tergantung
pada faktor-faktor:
 jumlah α-tocoferol yang dikonsumsi
 kadar pro oksidant dan anti oksidant pada diet
 kadar selenium dalam diet
 masukan asam amino yang mengandung S dalam
diet
 tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus,
kemudian ditransport ke hati dalam
khilomikron. Untuk mencapai jaringan
perifer, vitamin E diangkut oleh lipoprotein
 fosfolipid dari mitokondria, endoplasmik
retikulum dan membran plasma mempunyai
afinitas yang spesifik terhadap α-tocoferol
 Defisiensi vitamin E:
 gangguan reproduksi
 distrofi otot (karena gangguan integritas otot)
 gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)
 Hipervitaminosis E:
 vitamin E relatif non toksik pada manusia pada
dosis yang sangat besar mata kabur dan pusing
 Sumber vitamin E:
 tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak kacang,

minyak jagung, minyak biji kapas, kecambah


 hewan: daging, mentega, susu, telur

 Kebutuhan vitamin E:
 dewasa: laki-laki = 15 IU; wanita = 12 IU

 kebutuhan bumil & buteki lebih banyak

 anak-anak: 4 – 15 IU (tergantung umur dan jenis kelamin)

 1 IU α tocoferol ~ aktivitas biologis 0,67 mg tocoferol


 Disebut vitamin koagulasi
 Vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap
panas , peka terhadap sinar (sehingga botol
penyimpanannya harus berwarna gelap)
 Ada 3 macam:
 vitamin K1 = Filoquinon pd minyak tumbuhan dan
daun berwarna hijau
 vitamin K2 = Menaquinon (misal: Farnoquinon) pd
jaringan hewan dan dapat disintesa bakteri usus
 vitamin K3 = Menadionvitamin K yang diproduksi
sintetis dan larut air
 untuk memelihara kadar normal dari faktor-
faktor pembekuan darah (yakni faktor II, VII,
IX, X yang disintesa di hati dalam bentuk
prekursor yang inaktif)Pengaktifan faktor-
faktor tersebut perlu vitamin K
 sebagai komponen koenzim dalam proses
fosforilasi oksidasi
 gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi
vitamin K
 bakteri usus banyak yang matidefisiensi
vitamin K
 filoquinon dan menaquinon hanya diabsorbsi bila
ada garam empedu, kemudian ke pembuluh limfe
 menadion (karena larut dalam air) dapat
diabsorbsi tanpa adanya garam empedu,
kemudian ke peredaran darah  menadion
untuk pengobatan
 disimpan di hati (>>) dan jaringan perifer (<)
 Defisiensi Vitamin K: hampir tidak ada
 Hipervitaminosis K:
 pemberian dosis menadion berlebihan: pemecahan
eritrosit berlebihan (tidak terjadi pada vitamin
K1)
 Sumber vitamin K:
 tumbuh-tumbuhan berwarna hijau, tomat
 keju, kuning telur, hati
 disintesa oleh bakteri usus
 Kebutuhan vitamin K:
 belum dapat ditentukan dengan pasti karena
defisiensi vitamin K jarang terjadi
 Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan
mempunyai bagian molekul yang polar
 Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12):
kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau. Juga
terdapat di sel ragi, daging dan susu
 Terdiri dari:
 vitamin B complex
 vitamin C
 Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan
sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B12 yang
dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal sehingga
hati dapat menyuplai vitamin B12)
 Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi enzimatik,
 Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan keracunan
 B1 = tiamin / aneurin / faktor anti beri-beri
 B2 = riboflavin / laktoflavin
 B3 = asam pantotenat
 B5 = niasin / asam nikotinat / P.P faktor = vitamin
G
 B6 = piridoksin
 B7 = biotin = vitamin H
 B9 = asam folat / asam pteroil glutamat
 B12 = siano kobalamin / anti anemia pernisiosa
 merupakan kristal putih yang sedikit larut alkohol,
bau dan rasanya seperti ragi
 mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom
dipakai untuk penentuan kadar tiamin)
 inaktif bila direduksi atau kena sinar UV
 relatif stabil terhadap asam atau pemanasan kering
sampai 100°C, tetapi mengalami destruksi lambat pada
pemanasan basah
 enzim tiaminase (dalam ikan mentah tertentu) bersifat
tidak tahan panas, dapat membuat tiamin menjadi
inaktif
 di alam bebas terdapat dalam bentuk tiamin HCl
 tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad renik
(termasuk bakteri dalam usus manusia
 dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus
 tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar
 kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine
tidak keracunan
 setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin
mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya,
yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi terjadi
atas bantuan enzim tiamin pirofosfotransferase
(tiamin pirofosfokinase) yang prosesnya butuh ATP
 gangguan pertumbuhan pada hewan muda
 polineuritis yang ada pada manusia dapat disertai
perubahan kardiovaskuler dan edema.
 Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3:
 gejala susunan saraf = dry beri-beri
 gejala edema = wet beri-beri
 gejala jantung = acute pernicious beri-beri
 gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu
 makan, gangguan pencernaan dan obstipasi
 terdapat pada hampir semua tumbuhan dan
semua jaringan hewan yang dimakan
 didapati berlimpah pada padi-padian yang
tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan
daging
 makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1:
tepungtepungan,
 mentega, jagung dan makaroni
 manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kal
kebutuhan tergantung:
 umur: anak-anak > dewasa

 aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin besar pula

kebutuhan akan vitamin B1


 besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan vitamin B1

semakin besar pula


 kehamilan dan laktasi: kebutuhan >

 diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan tiamin; diet

karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin


 pada keadaan demam: kebutuhan meningkat
 merupakan kristal berwarna kuning orange
yang larut dalam air dan berfluorescensi
kuning kehijauan
 tidak mudah teroksidasi
 stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka
terhadap sinar UV
 di alam didapati sebagai pigmen bebas
riboflavin fosfat atau sebagai penyusun
flavoprotein
 Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami fosforilasi (oleh enzim
flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin mononukleotida
 Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal
dalam jumlah yang lebih banyak
 Riboflavin adalah komponen dari koenzim:
 FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi fosforilasi

riboflavin dan memerlukan ATPrantai respirasi


 FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah bagian AMP

dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam amino, asam lemak dan
karbohidrat
 Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine.  tidak terjadi keracunan
riboflavin
 Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada hewan yang hamil
estrogen menginduksi pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan
mentransport riboflavin menembus placenta, masuk peredaran darah bayi
 fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada
lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak dan
merah (glossitis)
 perlukaan-perlukaan kulit
 vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering
dan merah
 Sumber vitamin B2:
 susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan telur,
buahbuahan
 vitamin B2 dapat disintesa semua tumbuhan dan
banyak mikroorganisme, tetapi tidak dapat
disintesa oleh hewan tingkat tinggi
 Kebutuhan vitamin B2:
 pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8 mg/hr
 Niasin adalah nama umum dari asam
nikotinat yang mudah berubah menjadi
nikotin amida yaitu komponen tak beracun
dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik
 berupa kristal putih berbentuk jarum
 larut dalam air dan stabil terhadap panas
 Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus sebagai
nikotinat
 Sitosol sel : nikotinat mengalami
fosforilasimenjadi NMN (Nikotinat Mono
Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan
penambahan gugus amida dari glutamin
membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida
Adenin Dinukleotida).
 NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi
NADP+ koenzim
 Niasin diekskresi melalui urine
 Fungsi vitamin B5:
 NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim pada reaksi
transfer elektron
 Defisiensi vitamin B5:
 pellagra (dermatitis)
 Gangguan saraf,
 lidah kemerahan,
 Diare
 kemunduran mental
 Hipervitaminosis B5:
 hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin amida)
 dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal,
 Sumber vitamin B5:
 daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan yang mengandung asam

nikotinat (gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-kacangan)


merupakan sumber niasin yang baik
 buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin

 sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa niasin dari

triptofan (tetapi pada jagung kandungan triptofan rendah niasin juga


rendah)
 Kebutuhan vitamin B5:
 anak-anak : 5 – 16 mg/hr

 dewasa : 12 – 20 mg/hr

 bumil & buteki : >

 dipengaruhi oleh jumlah protein (AA triptofan dalam diet)


 3 bentuk :
 piridoksin
 piridoksal (bentuk aldehid)
 piridoksamin (bentuk amin)
 ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat
piridoksal fosfat
 larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut
lemak
 peka terhadap sinar UV dan alkali
 piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan
piridoksamin tidak
 mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua
jaringan tubuh
 dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi
 Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan
piridoksamin fosfat
 Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat  koenzim
dalam metabolisme tubuh
 Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang ada
dalam plasma
 Metabolit utama yang diekskresi melalui urine adalah
asam piridoksat
 piridoksal fosfat diperlukan pada:
 sintesa niasin dari AA triptofan
 transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel
 sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan AA ke
heme
 piridoksin juga berperan pada reaksi
transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari
metionin ke AA serin membentuk sistein
 jarang terjadi
 dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian
obat INH jangka panjang INH + piridoksal akan
membentuk piridoksal hidrason yang cepat diekskresi
 pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan
memerlukan piridoksal fosfat
 Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan
piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare,
pembesaran perut dan kejang
 Orang dewasa dan bumil sulit diketahui.
 Hipervitaminosis B6: dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat
meracuni saraf
 Sumber vitamin B6:
 kuning telur, daging, ikan, susu, hati

 kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis

 bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi belum

ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh


 Kebutuhan vitamin B6:
 pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr,

pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr


 anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr

 bumil & buteki : 2,5 mg/hr


 berasal dari kata folium (bahasa Yunani) = daun
 terdiri dari:
 cincin heterobisiklik pteridin
 asam glutamat
 para amino asam bensoat (PABA)
 merupakan kristal kuning yang sedikit larut air
 stabil pada pemanasan dalam suasana netral dan
alkali
 sel hewan tidak dapat mensintesa PABAselalu dibutuhkan
asam folat dalam dietnya
 dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat dalam bentuk
poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan
glutamatsukar diabsorbsi : harus dihidrolisis di usus oleh
enzim folil poliglutamat hidrolase) pteroil mono glutamat
 pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam folat
asam folat dalam plasma (+2/3 asam folat terikat protein)
 asam folat diekskresi melalui urine dan empedu
 menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan gangguan GIT
 karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang terganggu dan
metabolisme yang abnormal
 pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena defisiensi vitamin
B12) dapat menyembuhkan aneminya tetapi tidak menyembuhkan gejala
neurologisnya.eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B12) dan
asam folat (B9) pada anemia megaloblastikgejala klinik defisiensi kedua
vitamin ini sukar dibedakan
 pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena defisiensi asam
folat akan memberi respon hematologi yang baik, tetapi dosis ini belum
memberi respon pada defisiensi vitamin B12
 Sumber vitamin B9:
 tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi,
hati dan ginjal
 sumber lainnya: daging, gandum, umbi-umbian,
tomat, pisang, nasi dan jagung
 Kebutuhan vitamin B9:
 dewasa : 400 μg/hr
 bumil & buteki : >
 anak-anak : tergantung umur dan BB
 terdiri dari:
 cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya
 5,6 dimetil benzimidazol
 ribosa
 fosfat
 Bentuk :
 vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat sianida
 vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila pada kobalt
terdapat hidroksil
 vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat nitrit
 vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin B12 a bila ada
sianida
 sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap panas dan larut
dalam air
 berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau
 sebagai koenzim:
 berperan pada hematopoiesis, yaitu kobalamin
berperan tidak langsung pada pembentukan
sel-sel darah melalui aktivasi koenzim asam
folat
 pada hewan: mempercepat pertumbuhan
 karena malabsorbsi atau pelepasan kobalamin
pada jaringan terganggu menyebabkan:
 anemi megaloblastik karena akibat gangguan
 gejala neurologisbila terjadi defisiensi faktor
intrinsik dari Castle
 Sumber vitamin B12:
 hati, susu, daging, telur, ikan, tiram
 disintesa bakteri. Pada hati hewan dan hasil
sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk
metil kobalamin
 tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin
 Kebutuhan vitamin B12:
 dewasa : 3 μg/hr
 bumil & buteki : 4 μg/hr
 merupakan derivat monosakarida yang mempunyai
gugus enediol
 2 bentuk :
 asam askorbat
 dehidro asam askorbatterbentuk karena oksidasi
spontan dari udara.
 Keduanya merupakan bentuk aktif yang terdapat
dalam cairan tubuh
 merupakan kristal putih tidak berbau yang larut
dalam air (tetapi kurang stabil)
 stabil dalam larutan dan penyimpanan dingin
 peka terhadap pemanasan dan oksidasi
 mudah diabsorbsi di usus.
 Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin
Cvitamin C dapat diubah menjadi oksalat. Garam
kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat terbentuk
batu ginjal maupun batu kandung kencing
 vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu,
tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh,
walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar
adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa)
kadar vitamin C lebih tinggi
 ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat
(terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat
 pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding
kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang
 anti oksidant
 anti stress
 Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka vitamin
C sangat diperlukan pada:
 penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb
 keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold)
 reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock)
 periode pertumbuhan
 disebabkan karena masukan yang kurang
 terjadi gangguan pembentukan jaringan
kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah
terjadi pendarahan dan anemi
 bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat
dikosongkan dari tubuhsehingga 3 – 4 bulan
keadaan makanan tanpa vitamin C baru
terjadi scurvy (scorbut)
 Sumber vitamin C:
 buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan

 sayuran segar berdaun hijau

 asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-


tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata dan
marmot yang diduga kekurangan enzim untuk merubah asam L
gulonat menjadi asam askorbat
 Kebutuhan vitamin C:
 dewasa : 45 mg/hr

 anak-anak : 35 mg/hr

 bumil & buteki : 60 mg/hr


Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:
1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukanmisal:
 kurangnya vitamin dalam diet
 alkoholisme kronis
2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya yaitu:
- gangguan saluran pencernaan
- gangguan pada gigi
- pengeluaran yang berlebihan
- malabsorbsi
- alergi
 Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:
1. Penurunan vitamin dalam jaringan
2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)
3. Lesi anatomis
4. Perubahan patologis dan penyakit
 Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih
belum seluruhnya diketahui
 Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:
1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K
2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C
3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol, PABA,
bioflavonoid, asam lipoat
The end

Anda mungkin juga menyukai