Anda di halaman 1dari 8

ASIA TENGGARA

MASA KOLONIAL
Disusun Oleh :
Annisa Eka Susilowati (53010210014)
Lutfiyadin Rizqi (53010210130)
Sejarah Asia Tenggara Masa Kolonial

Perkembangan secara keseluruhan di wilayah Asia Tenggara


banyak didominasi oleh pengaruh kedatangan negara-negara Eropa ke
Asia Tenggara sejak abad ke-19. Kedatangan negara-negara Eropa
dilatarbelakangi oleh kepentingan ekspansi kekuasaan dan peluang
perekonomian yang sangat baik di Asia Tenggara. Pengaruh
kedatangan negara-negara Eropa terinduksi dalam kehidupan sosial,
penggambaran ulang batas-batas politik di Asia Tenggara.
Asia Tenggara Pada Masa Kolonial
Ada beberapa faktor yang mempercepat penyebaran pengaruh Eropa ke
Asia Tenggara, yaitu :
1. Meningkatnya industrialisasi yang berdampak pada meningkatnya pula
kekuatan ekonomi dan politik yang menyebar keluar Eropa.
2. Kemajuan di bidang komunikasi yang semakin terbuka, sehingga akses
keluar Eropa semakin terbuka.
3. Integrasi negara Eropa yang mampu memimpin dan mengontrol sumber
daya yang dimilikinya.
4. Persaingan antar negara-negara Eropa yang menjadikan Asia Tenggara
sebagai salah satu sasaran ekspansi kekuasaan.
Enam negara yang menerapkan kolonialisme di Asia Tenggara

Portugis Spanyol Belanda


Yang pertama kali mendarat Spanyol menduduki Philipina Periode pertama disebut masa
di Malaka pada tahun 1511. setelah berhasil menaklukkan kekuasaan VOC, dimana
Sehingga Portugis yang Cebu (1565) dan Manila masa kekuasaan ini
pertama kali membuka jalur (1571) yang kemudian difokuskan oleh bangsa
masuk ke Asia Tenggara kekuasaanya direbut oleh Belanda dalam mengejar
terutama dalam hal Amerika dalam Spanish- keuntungan maksimal
perdagangan. Pada akhirnya American war tahun 1898. melalui perdagangan
daerah kekuasaan Portugis Hal ini sebagai bentuk monopoli. Belanda
hanya sebagian kecil dari kegagalan Spanyol atas menetapkan Batavia (Jakarta)
wilayah di Asia Tenggara, Philipina terkait sejumlah sebagai pusat jalur
yaitu pulau Timor. perebutan wilayah termasuk perdagangannya.
di dalamnya penguasaan atas
Sulu.
Enam negara yang menerapkan kolonialisme di Asia Tenggara
Perancis
Belanda Inggris
Vietnam
Periode kedua ketika Dilatarbelakangi oleh Menjadikan Cochin China
pemerintah Belanda kepentingan perekonomian sebagai dasar ekspansi
mengambil alih aset yang potensial yang ada di China Perancis atas Indochina tahun
dimilikinya (1825) dan dan India mendorong Inggris 1907. Setelah Perang Dunia
setelah Napoleonic wars, untuk menguasai Burma. II, Vietnam menolak
ekspansi wilayah kekuasaan Ekspansi wilayah lainnya intervensi Perancis dan
meluas ke seluruh wilayah oleh Inggris juga meluas ke berhasil menyatakan
Indonesia. Namun, Penang (1786), Singapura kemerdekaannya pada tahun
perlawanan bangsa Indonesia sebagai pusat perdagangan 1946.
yang didasarkan nasionalisme Inggris, dan Malaka sebagai
hingga tahun 1949, Belanda dasar ekspansi ke Malaysia
mengakui kemerdekaan Peninsula (1874-1914).
Indonesia.
Berdasarkan bentuk kolonialisme yang diterapkan oleh negara-negara Eropa di
Asia Tenggara, Wilson dalam tulisannya menguraikan terdapat dua bentuk
kolonialisme, yaitu liberal colonialism (Inggris dan Amerika Serikat) dan
repressive colonialism (Spanyol, Belanda, Perancis). Pada liberal colonialism,
negara penguasa masih menghargai aturan hukum, kebebasan rakyat,
partisipasi politik, edukasi terbuka, dan peluang melakukan kegiatan ekonomi.
Selain itu, terdapat peluang untuk menyatakan kemerdekaan. Sedangkan pada
repressive colonialism, semua hal dilakukan secara tertutup dan terbatas baik
dalam partisipasi politik maupun kebebasan masyarakat. Sehingga, tercipta
keterlambatan dalam perkembangan kegiatan ekonomi.
Akhir Masa Kolonial Asia Tenggara
Kolonialisme di Asia Tenggara akhirnya berakhir melalui revolusi yang
dilakukan oleh negara-negara di Asia Tenggara. Pada saat itu, konsep
dominan yang diterapkan untuk mengalahkan kolonialisme adalah gejolak
pergerakan nasionalisme dari negara-negara yang terjajah. Wilson
menguraikan terdapat tiga sumber yang membuat perkembangan
nasionalisme di Asia Tenggara, yaitu:
1. 1. Kepercayaan setempat dimana pergerakan nasionalis pertama di
Burma dipimpin oleh penganut Budha (1906), demikian halnya
nasionalis dari Indonesia yang dipimpin oleh Sarekat Islam (1902).
2. Pendidikan Barat, dimana para pelajar kemudian semakin memahami
nasionalisme.
3. Gerakan sosial radikal yang dilatarbelakangi oleh sosialisasi dengan
paham komunis, seperti PKI Indonesia.
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai