Anda di halaman 1dari 51

Pancasila sebagai Ideologi Negara

R. Chandra Pradana
Pengertian Ideologi

Berasal dari kata “edios” (Yunani)


atau “Idea” (latin) artinya pengertian,
ide, gagasan
Logi berasal dari kata “logos” berarti
Ilmu, ajaran.

jadi, Ideologi adalah ilmu tentang


gagasan atau ilmu tentang ide
(science of ideas)
Pengertian Ideologi
Idea : gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita
Ideologi
Logos : ilmu
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu mengenai
pengertian dasar, ide.
 Definisi ideologi berkembang menjadi: suatu
paham mengenai seperangkat nilai atau
pemikiran yang dipegang oleh seorang atau
sekelompok orang untuk menjadi pegangan
hidup.
Pengertian Ideologi
Menurut Patrick Corbett
Ideologi  struktur kejiwaan yang tersusun oleh:
1. Seperangkat keyakinan mengenai :
a. penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta
pengorganisasiannya,
b. hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di
dalamnya,
2. Suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat
keyakinan tersebut independen, dan
3. Suatu dambaan agar keyakinan-keyakinan tersebut
dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai
kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota
penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan.
Pengertian Ideologi

Menurut A.S. Hornby


Ideologi  Seperangkat gagasan yang membentuk
landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi
oleh seseorang atau sekelompok orang

Menurut Soejono Soemargono


Ideologi  Kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang: politik, sosial, kebudayaan, dan
agama
Pengertian Ideologi

Menurut Gunawan Setiardja


Ideologi  seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup

Menurut Descrates
Ideologi  inti semua pemikiran manusia

Menurut Karl Marx


Ideologi  alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat
Menurut Padmo Wahyono, adalah kesatuan
yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar yang
merupakan kelanjutan atau konsekuensi
daripada pandangan atau falsafah hidup
bangsa, berupa seperangkat tata nilai yang
diutamakan akan terealisasi dalam kehidupan
sehari-hari .
Secara umum, ideologi adalah suatu pandangan
atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang
sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar
dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam
berbagai segi kehidupan.
Fungsi Ideologi
1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai bersama
oleh suatu masyarakat.
Nilai yang terkandung dalam ideologi menjadi cita-cita
atau tujuan yang hendak diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur
penyelesaian konflik yang terjadi di dalam masyarakat.
Nilai dalam ideologi merupakan nilai yang disepakati
bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat itu,
serta nilai bersama tersebut dijadikan acuan bagi
penyelesaian suatu masalah yang mungkin timbul dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Fungsi Ideologi

3. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi


kehidupan manusia secara individual (Cahyono, 1986).

4. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari


generasi tua (founding fathers) ke generasi muda
(Setiardja, 2001).

5. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat


dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk
menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan (Hidayat,
2001).
FUNGSI IDEOLOGI
6. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat merupakan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
dalam alam sekitranya.

7. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna


serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

8. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang


untuk melangkah dan betindak.

9. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.

10. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk


menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya.

11. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati


serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-
norma yang terkandung di dalamnya
TUJUAN IDEOLOGI

1. Landasan untuk memahami dan menafsirkan


realitas hidup berdasarkan atas nilai-nilai dasar
yang terdapat dalam ideologi tersebut, yang
terjabar dalam berbagai sistem kehidupan
berbangsa dan bernegara
2. Orientasi dasar yang memberikan makna dan
tujuan dalam kehidupan bangsa
3. Nilai (kualitas yang dianggap baik) yang dipakai
sebagai pedoman dan pegangan untuk
melangkah dan bertindak
4. Bekal dan jalan untuk menemukan jati diri
danidentitas
5. Kekuatan yang dapat memberi semangat dan
motivasi dalam penyelenggaraan hidup
berbangsa dan bernegara.
6. Pendidikan bagi bangsa untuk memahami
serta memolakan penyelenggaraan
kehidupannya sesuai dengan nilai, norma,
dan hukum yang berdasar pada ideologi
tersebut.
Peranan ideologi
Sebagai jawaban atas kebutuhan akan citra atau
jati diri suatu kelompok sosial, komunitas,
organisasi atau bangsa
Menjembatani antara founding father dan para
generasi penerus.
Menanamkan keyakinan akan kebenaran
perjuangan kelompok yang berpegang pada
ideologi tersebut.
Suatu keyakinan para pendiri yang menguasai,
mempengaruhi seluruh kegiatan sosial.
Kekuatan
1. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam ideologi itu
secara riil berakar dan hidup dalam

Ideologi
masyarakat atau bangsanya, terutama
karena nilai-nilai dasar tersebut
bersumber dari budaya dan pengalaman
sejarahnya.
2. Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai
dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-
Dimensi angan, yang memberi harapan tentang
Realita masa depan yang lebih baik melalui
perwujudan atau pengalamannya dalam
praktik kehidupan bersama mereka
sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
Dimensi
Idealisme 3. Dimensi fleksibilitas atau dimensi
pengembangan, bahwa ideologi
tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan bahkan merangsang
Dimensi pengembangan pemikiran-pemikiran
Fleksibilitas baru yang relevan tentang dirinya, tanpa
menghilangkan atau mengingkari
hakikat atau jati diri yang terkandung
dalam nilai-nilai dasarnya
Ciri – ciri ideologi negara
Mempunyai derajat yang tinggi sebagai
nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
Mewujudkan suatu asas kerohanian
pandangan dunia, pandangan hidup
yang harus dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi
penerus bangsa, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan
berkorban
Macam-Macam Ideologi di Dunia

Liberalisme
Fasisme
Sosialisme
Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara


yang absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak
warga negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi,


tanpa harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat
mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah
dan agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah,
berjuanglah.)

Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia


pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat
sebagai Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk
melawan anarkisme dan komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti”


oleh rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.

Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
- Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
- Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan
oleh rakyatnya.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong)

Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang


timbul akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong
pemakaian milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.

Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola


kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan
manusia akan lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja
sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas
dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl


Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21 Februari 1848.

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung


negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk
masa depan, dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan
tercapainya tujuan yang berbeda-beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
Pemikiran Konsep Ideologi-Ideologi Untuk
Indonesia Merdeka

Bung Hatta : Persatuan Nasional,


Solidaritas, non-kooperasi dan
kemandirian.

Tan Malaka : Komunisme Internasional

Tjokroaminoto : Islam, sosialisme dan


demokrasi.
Pemikiran Konsep Ideologi-Ideologi
Untuk Indonesia Merdeka

Soepomo
Individuslisme, Kolektivisme dan
integralistik (Dia menyarankan
Integralistik, menolak yg lain)

Bertrand Russel (Fil Inggris)


Pancasila sebagai sistesis kreatif
Pancasila dan Liberalisme
1950-1959

Sistem
Parlementer
Banyak Partai,
terutama partai
Islam
(Masyumi, NU
dan PSII)
Ketidakcocokan
1. Individualisme Barat mengutamakan
kebebasan makhluknya, sedangkan
paham integralistik yang kita anut
memandang manusia sebagai makhluk
individu sekaligus juga makhluk sosial
2. Negara demokrasi model Barat
lazimnya bersifat sekuler. Hal ini tidak
dikehendaki oleh segenap elemen
Bangsa Indonesia
3. Negara liberal memberi kebebasan
kepada warganya untuk memeluk
agama dan menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya masing-masing.
Namun dalam negara liberal diberikan
kebebasan untuk tidak percaya terhadap
Tuhan atau atheis, bahkan negara liberal
memberi kebebasan warganya untuk
menilai dan mengkritik agama.
4. Kekuatan liberalisme terletak dalam
menampilkan individu yang memiliki
martabat transenden dan bermodalkan
kebendaan pribadi.
Pancasila dan Komunisme
1945-1950

Kedudukan Pancasila sebagai dasar


negara sudah kuat.
Ada Faktor eksternal yang fokus terhadap
agresi asing (Sekutu atau NICA) yang
merasa masih memiliki Indonesia sebagai
jajahannya. Faktor internal yaitu gerakan
DI/TII yang ingin mengubah RI menjadi
negara Islam dan Pemberontakan PKI
yang ingin mengubah RI menjadi negara
komunis
Ketidakcocokan
Negara komunisme lazimnya bersifat
atheis yang menolak agama.Sedangkan
Indonesia sebagai negara yang berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ideologi komunis juga tidak menghormati
manusia sebagai makhluk individu.
Komunis suatu ideologi yang bersifat
tertutup. Berbeda dengan Pancasila yang
bersifat terbuka.
Larangan
Tercantum dalam TAP MPR No.
XXV/MPRS/1966 ttg pembubaran PKI,
pernyataan sebagai organisasi terlarang di
seluruh wilayah NRI bagi Partai Komunis
Indonesia dan larangan setiap kegiatan
untuk menyebarkan atau mengembangkan
faham/ajaran komunisme/marxisme dan
leninisme yang diperkuat dengan TAP
MPR No. IX/MPR/1978 dan TAP MPR No
VIII/MPR/1983.
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 2 (Dasar Hukum Pembubaran Komunisme)

TAP
TAP MPRS
MPRS No.
No. XXV/MPRS/1966
XXV/MPRS/1966

Tentang:
Pembubaran PKI, Pernyataan Sebagai TETAP BERLAKU DENGAN KETENTUAN:
Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Seluruh ketentuan dalam Ketetapan
Negara Republik Indonesia bagi Partai
MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke
Komunis Indonesia dan Larangan Setiap
Kegiatan untuk Menyebarkan atau depan diberlakukan dengan BERKEADILAN
Mengembangkan Faham atau Ajaran dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP
Komunisme/Marxisme-Leninisme.
DEMOKRASI dan HAK ASASI MANUSIA.
Pancasila dan Agama
Pancasila yang di dalamnya terkandung
dasar filsafat hubungan negara dan
agama merupakan karya besar bangsa
Indonesia.
Pancasila pun mengisyaratkan bahwa
kesadaran akan adanya Tuhan milik
semua orang dan berbagai agama.
Pancasila dan Agama
KeTuhanan YME diterima oleh agama-agama
Prinsip Kuhanan YME bermakna manusia harus
mengabdi kepada Tuhan
Pancasila menyambut baik kedudukan orang
beragama, tapi tidak ada tempat untuk orang
tidak beragama
Pancasila menjamin umat agama dalam
menjalankan ibadahnya
Pancasila dan agama diaplikasikan seiring
sejalan dan saling mendukung
D.H.Syahrial/PPKn 31
Pancasila dan Agama

Pancasila : isyaratkan bahwa kesadaran akan


adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai
agama.
Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah
Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang
maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen,
Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme
nilai-nilai Panasila, …yang digali dari bangsa
Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat
kebudayaan serta nilai-nilai religius yang
terdapat dalam kehidupan
D.H.Syahrial/PP
sehari-hari bangsa
32

Indonesia
Lanjutan .....

Nusantara telah melewati ribuan tahun


pengaruh agama-agama lokal,
Semboyan yang menggambarkan kerukunan
umat beragama berbunyi: Bhinneka Tunggal
Ika Tan Hanna Dharma Mangrua,
Ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dalam Pancasila dengan ajaran
tauhid dalam teologi Islam.
Sila pertama Pancasila yang merupakan prima
causa atau sebab pertama
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung makna bahwa manusia Indonesia
harus mengabdi kepada satu Tuhan
D.H.Syahrial/PPKn 33
Lanjutan .....
Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan
agama dari negara didefinisikan melalui Pancasila
Gagasan asas tunggal menimbulkan pro dan kontra
selama tiga tahun diundangkan dalam Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1985
Pancasila menjamin umat beragama dalam
menjalankan ibadahnya. Dalam kalimat Menteri
Agama
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan
dan saling mendukung. Agama dapat mendorong
aplikasi nilai-nilai Pancasila
Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa
yang menjunjung tinggi, menghormati dan
mengamalkan ajaran D.H.Syahrial/PPKn
agama masing-masing 34
Hubungan Agama - Pancasila
Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk
dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing masing.
Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya
manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar
dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu
bukan hasil peksaan bagi siapapun juga.
f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan
agama dalam negara.
g. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara
harus sesuai dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama
norma-norma

35

D.H.Syahrial/PP
Sifat-Sifat Ideologi
1. Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
• Pengertian Ideologi Terbuka
Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat,
budaya, dan religius masyarakatnya. Ciri khas dari ideologi
terbuka adalah menerima adanya reformasi.
 
• Pengertiaan Ideologi Tertutup
Nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu
atau kelompok yang berkuasa dan masyarakat berkorban
demi ideologinya. Ciri khas dari Ideologi tertutup adalah
menolak reformasi.
Perbedaan Ideologi terbuka dan tertutup

Ideologi Terbuka
1. Merupakan kekayaan rohani, budaya masyarakat
2. Tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari
budaya masyarakat
3. Isinya tidak instan sehingga tiap generasi boleh
menafsirkannya sesuai dengan zaman dan norma
yang berlaku.
4. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung
jawab
5. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas.
Ideologi tertutup
1. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita-cita
yang hidup di masyarakat.
2. Dipaksakan kepada masyarakat
3. Bersifat totaliter menguasai semua bidang
kehidupan masyakat
4. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan
maupun budaya
5. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada
ideologi tersebut
6. Isi ideologi mutlak, konkrit, nyata, keras dan
total
Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila merupakan ideologi yang


mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman tanpa
pengubahan nilai dasarnya.
Mengandung makna bahwa nilai-nilai
dasar Pancasila dapat dikembangkan
sesuai dengan dinamika kehidupan
dan tuntutan zaman.
Pancasila ideologi Terbuka
Dr.
H.Sya
hrial

Ideologi yang dapat berinteraksi dengan


perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal
Pentingnya semangat, penyelenggara
negara, para pemimpin pemerintahan.”
Bersumber atau berakar pada pandangan
hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa
Sehingga memenuhi prasyarat suatu
ideology terbuka.

40
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1. Pancasila
1. Pancasila adalah
adalah pandangan
pandangan hidup
hidup yang
yang
berakarpada
berakar padakesadaran
kesadaranmasyarakat
masyarakat
Indonesia;
Indonesia;
2. Isi
2. Isi Pancasila
Pancasila tidak
tidaklangsung
langsungoperasional,
operasional,
artinyaperlu
artinya perlupenafsiran
penafsiranlebih
lebihlanjut
lanjutsesuai
sesuai
dengannyata
dengan nyatadandanaktual.
aktual.
3. Pancasila
3. Pancasila bukan
bukan ideologi
ideologi yang
yang
memperkosakebebasan
memperkosa kebebasan dan
dan tanggung
tanggung
jawabmasyarakat;
jawab masyarakat;
4. Pancasila
4. Pancasila bukan
bukan ideologi
ideologi totaliter
totaliteryang
yang
mengurusi segala
mengurusi segalaaspek
aspekkehidupan
kehidupan
masyarakat;
masyarakat;
5. Pancasila
5. Pancasila menghargai
menghargai pluralitas
pluralitas
 Pancasila sebagai ideologi (dasar
falsafah bangsa) memiliki nilai-nilai
dasar yang merupakan nilai instrinsik
(nilai yang ada pada dirinya sendiri) .
 Sifatnya masih umum universal,
belum berupa perintah-perintah atau
aturan-aturan yang dipakai untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan
yang konkrit atau praktis.
 Agar dapat dipakai sebagai acuan yang
konkrit dibutuhkan nilai-nilai
instrumental, misalnya dalam bentuk
pasal-pasal UUD dan produk peraturan
perundangan yang berada di bawahnya.

 Nilai utama ideologi Pancasila adalah


”kebersamaan” dengan bentuk ideal
kebersamaan hdiup bermasyarakatnya
adalah ”masyarakat kekeluargaan” yang
ditunjukkan dengan ”kebersamaan hidup
antara sejumlah manusia yang
terselenggara melalui interaksi saling
memberi” .
Pancasila dapat dikatakan sebagai
ideologi terbuka karena memiliki: nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis.
Nilai Dasar Pancasila memiliki nilai-
nilai essensial (mendasar) yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilai ini dipakai sebagai
”staatfundamentalnorm” (Pokok
kaidah negara yang fundamenatal )
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pandangan Mendasar :
Nilai-nilai Sosio- Nilai-Nilai • Paham Ketuhanan
Budaya yang Filosofis • Paham Kemanusiaan
Terkristalisasi • Paham Kenegaraan
• Paham Kekeluargaan &
Living Reality Musyawarah
Dalam Filsafat Negara • Paham Keadilan Sosial
Masyarakat (Sistem Nilai)

Filosofis Ideologis Pancasila Pancasila


Yg Konstitusional Sbg Ideologi Sbg Dasar
Nasional Negara

Dikukuhkan Berdasarkan Peraturan Perundang-


Undang-Undang Dasar 1945 undangan
Sikap Positif Terhadap Pancasila
Sebagai ideologi Terbuka

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi kita


ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia sewaktu kemerdekaan Indonesia untuk
dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan
bernegara agar kita dapat mencapai cita-cita
bangsa yang ditetapkan pula dalam pembukaan
UUD 1945.
Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap positif
terhadap nilai-nilai Pancasila itu untuk diamalkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi
terbuka dapat ditemukan dalam pergaulan hidup
berbangsa dan bernegara.

46
Kelebihan dan Kekurangan Pancasila sebagai
Ideologi

1. Kelebihan :
• Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih
adil dan makmur
• Merupakan jalan tengah antara Liberal dan
Komunis
• Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas
• Menjadi sumber etik sosial
• Sebagai instrumen politik untuk melihat
kinerja pemerintah dan untuk melawan
ketidakadilan sosial dan segala manifestasinya
Kelebihan dan Kekurangan Pancasila Sebagai
Ideologi

2. Kekurangan :
• Memberi kesempatan kebebasan yang
cenderung menjadi anarki
• Adanya kemungkinan masuknya kepentingan
neoliberal
• Terlalu normatif
• Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil
jalan tengah diantara komunis dan liberal
• Pancasila justru membuat bangsa mengambil
keburukan Liberal dan Komunis bersama-
sama
1. Fungsi ideologi negara bagi bangsa
Indonesia amat penting dibandingkan
dengan pentingnya ideologi bagi
negara-negara lain terutama yang
bangsanya homogen. Bagi bangsa
Indonesia, ideologi sebagai identitas
nasional merupakan prasyarat
kestabilan negara, karena bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang
heterogen.
2. Ideologi Pancasila berfungsi untuk:
a. Menggambarkan cita-cita bangsa,
kearah mana bangsa ini akan
bergerak;
b. Menciptakan rasa kebersamaan
dalam keluarga besar bangsa
Indonesia sesuai dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika;
c. Menggairahkan seluruh komponen
bangsa dalam mewujudkan cita-cita
bangsa dan negara Republik
Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai