Anda di halaman 1dari 10

CITA NEGARA

HUKUM INDONESIA

NABILLA AMALIA
2021010055
MANAJEMEN
LATAR BELAKANG
Cita-cita negara Indonesia adalah mewujudkan bangsa yang
utuh dan masyarakatnya adil, makmur, sejahtera, tertib dan damai
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Hasil
Setelah Amandemen. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia
yang sejahtera tersebut perlu peningkatan secara terus-menerus
usaha-usaha di bidang hukum demi ketertiban dan tujuan utama
bangsa Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara hukum, artinya setiap sendi
kehidupan dalam berbangsa dan bernegara serta tingkah laku
setiap warga negara Indonesia diatur dan diawasi oleh hukum.
Hasil Setelah Amandemen sebagai dasar negara Indonesia.
NEGARA HUKUM
Indonesia adalah Negara hukum, hal ini secara tegas dituangkan
dalam UUD NRI tahun 1945. Sebagai Negara hukum tentunya segala
perbuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus diatur
dengan hukum.
Hukum sebagai pranata sosial memiliki peranan penting
dalam masyarakat untuk menciptakan ketentraman, keadilan dan
keamanan juga mengatur segala perbuatan manusia yang dilarang
maupun yang diperintahkan. Setiap masyarakat memiliki kepentingan
yang berbeda.
Di sisi lain, hukum juga mengakui adanya persamaan hak dan
kewajiban bagi setiap warga Negara. Indonesia sebagai negara
hukum tentunya mengakui dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia setiap orang. Hak asasi manusia ada semata-mata
karena ia manusi, bukan karena pemberian dari orang lain atau
negara, akan tetapi hak asasi manusia adalah hak kodrati yang
telah dimiliki oleh seseorang sejak ia lahir sebagai pemberian
dari tuhannya.
MANFAAT CITA NEGARA
• Cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah membangun masyarakat Indonesia yang adil, makmur
dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Provinsi Papua sejak berintegrasi ke dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan nama Irian Barat
kemudian Irian Jaya dan sekarang dengan nama Papua penuh
dengan gejolak, penuh dengan permasalahan baik itu di bidang
politik, sosial, ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia
yang tidak pernah tuntas sampai sekarang, walaupun telah
diberikan otonomi khusus.
CITA NEGARA HUKUM INDONESIA
Segala bentuk hukum di Indonesia harus dapat memberikan
perlindungan terhadap hak asasi setiap orang/warga Negara.
Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam
menjalankan segala tugasnya tindakan pemerintah dan rakyat
harus berdasarkan hukum, tidak boleh sewenang-wenang atau
menyimpang dari peraturan perundangundangan yang ada atau
yang berlaku.
Di Indonesia pernah diadakan simposium mengenai negara
hukum yang diadakan di jakarta pada tahun 1966. Simposium
tersebut menghasilkan cita-cita negara hukum: Pengakuan
perlindungan hak asasi manusia yang mengandung persamaan
dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi
oleh sesuatu kekuasaan atau kekuatan apapun juga.
KESIMPULAN

Karakteristik Negara Indonesia memiliki suatu identitas


untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara
Indonesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol
kehormatan negara.
Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia
yang bermatabat di antara negara-negara lain yang memiliki
beragam kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa toleransi
maupun solidaritas yang tinggi.
REFRENSI
1. Abdul Muin Salim, 2002, Fiqh Siyāsah; Konsepsi Kekuasaan Politik
dalam AlQuran, Raja Grafindo Persada, Jakarta Abi al-Husain
2. Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariyya, 1979, (Selanjutnya disebut Ibn
Faris) Mu`jam Maqayis al-Lughah, Juz V, t.tp : Dar
3. al-Fikr Achmad Ali, 2001, Keterpurukan Hukum di Indonesia
(Penyebab dan Solusinya), Penerbit Ghalia, Jakarta
4. Adji Samekto, 2008, justice not for all kritik terhadap hukum modern
dalam perspektif studi hukum kritis, Gentha Press, Yogyakarta
5. Muhtar Said, 2013, Politik Hukkum Tan Malaka, Thafa Media,
Semarang Muladi dan Barda
6. Nawawi Arief, 1993, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Alumni
Bandung
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai